Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
1. Pengertian metode
Metode merupakan cara untuk melaksanakan pendidikan kesehatan
kepada sasaran, sedangkan teknikadalah segala upaya tertentuagar cara yang
dilaksanakan dapat terwujud secara baik dan sempurna. Pemilihan metode
pendidikan kesehatan, disesuaikan dengan pendidikan, kemampuan sasaran,
kemampuan pemberi pendidikan kesehatan, besarnya kelompok masyarakat,
tingkat pendidikan masyarakat serta waktu penyampaian pendidikan
kesehatan.
4
2. Tujuan pemilihan metode pendidikan kesehatan
Pemilihan metode pendidikan kesehatan tergantung daripada tujuan
yang akan dicapai yaitu terjadinya perubahan perilaku (apakah program
mengharapkan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan).
Berikut ini beberapa metode pendidikan kesehatan untuk merubah masing-
masing unsur perilaku yang diharapkan seperti:
1. Perubahan pengetahuan/knowledge, dapat menggunakan metode
ceramah, seminar, studi kasus, curah pendapat, panel, symposium.
2. Perubahan sikap/attitude, dapat menggunakan metode diskusi
kelompok, tanya jawab, roleplay, pemutaran film, siaran terprogram.
3. Perubahan tindakan/praktice, dapat menggunakan metode
domonstrasi, bengkel kerja, latihan mandiri, eksperimen.
5
melibatkan terlalu banyakalat bantu, muda untuk menyelenggarakannya,
dapat dilakukan pada masyarakat berpendidikan tinggi maupun hanya
menggunakan kata-kata saja, sehingga bila daya ingat masyarakat
terbatas akan menyebabkan pesan kesehatan tidak sampai di masyarakat
karena hanya menggunakan satu indera saja.
b. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok dapat dilakukan bila peserta diskusi kurang dari 15
orang. Tujuan diskusi diharapkan terjadi keterbukaan dan kebebasan
untuk mengeeluarkan pendapat, sehingga diperlukan peran fasilitator,
atau pemimpin diskusi untuk mengarahkan dan mengatur jalannya
diskusi sehingga semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
menyampaikan pendapatnya tanpa ada dominasi diantara mereka.
Keuntungan diskusi kelompok, dapat mendorong rasa kesatuan dan
menciptakan rasa kepemimpinan bersama dengan saling memberikan
pendapat dan memperoleh pendapat dari orang lain. Kerugiannya, diskusi
kelompok tidak dapat dipakai pada kelompok besar karena dianggap
kurang effektif dan diskusi dapat berlarut-larut, terutama bila diskusi
sisominasi oleh orang-orang tertentu saja dan pemimpin diskusi tidak
dapat mengarahkan jalannya diskusi.
c. Curah pendapat (brain storming)
Curah pendapat merupakan proses pemecahan masalah dimana
anggota-anggotanya mengusulkan semua kemungkinan pemecahan yang
difikirkan olehnya, tanpa ada kritik dan evaluasi atas pendapat mereka.
Tujuan kegiatan curah pendapat untuk menciptakan suasana
menyenangkan bagi peserta diskusi, dengan cara mengembangkan daya
kreatif untuk berfikir dan menggalai pendapat masyarakat dengan
merangsang partisipasi semua peserta diskusi. Keuntungan curah
pendapat, dapat digunakan pada kelompok besar maupun kecil dengan
cara membangkitkan dan merangsang pendapat besar maupun kecil
dengan cara membangkitkan dan merangsang pendapat baru tanpa
6
memberikan evaluasi atas pendapat yang disampaikan, merangsang
semua peserta untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya, tidak
menyita wakti lama. Sedanggkan kekurangan curah pendapat, sangat sulit
membuat anggota mengerti bahwa segala pendapatnya dapat diterima dan
ada kecendrungan peserta mengadakan evaluasi segera setelah pendapat
diajukan, terkadang diskusi mudah terlepas dari kontrol terutama bila
pemimpin diskusi atau fasilitator kurang bisa mengarah.
d. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan cara penyampaian ide yang dipersiapkan
dengan teliti untuk mengevaluasi adanya perubahan psikomotor dengan
memperlihatkan bagaiman cara melaksanakan suatu tindakan, prosedur
dengan disertai alat peraga dan tanya jawab. Keuntungan demonstrasi,
lebih meyakinkan masyarakat karena ditiru dan dibuktikan, tidak hanya
sekedar memberikan berita yang didengar dan dibaca saja. Kerugiannya,
memerlukan waktu dan biaya besar dalam mempersiapkan bahan yang
diperlukan, karena menggunakan benda dan bahan yang sesungguhnya.
e. Studi kasus
Studi kusus merupakan gambaran sekumpulan situasi masalah
termasuk detail detail yang memungkinkan kelompok menganalisa
maslah. Tujuan penggunaan metode studi kasus, untuk manghubungkan
masalah dengan situsi hidup, menganalisa situasi masalah, membantu
anggota mamahami suatu masalah, mencari kemungkinan pemecahan
masalah. Keuntungan yang didapat terhadap penggunaan metode studi
kasus, memerikan kesempatan kepada anggota secara merata untuk
mengusulkan pemecahan, serta memungkinkan dilakukannya tindak
lanjut dengan menggunakan simulasi.
f. Panel
Panel merupakan pembicaraan tentang sebuah topik yang sudah
direncanakan, dilakukan di depan pengunjung. Panel bertujuan untuk
memberikan pendapat yang berbeda dari berbagai aspek tentang suatu
7
masalah, membahas pokok pembicaraan yang terlalu luas untuk
didiskusikan dalam kelompok dan juga untuk menggali suatu masalah.
Panel memerlukan persiapan yag matang dan waktu yang cukup, karena
panel dapat berlaru-larut sehingga tujuan diskusi tidak tercapai serta
memungkinkan pembicara berbicara terlalu banyak terutama bila
moderator tidak trampil dalam memanfaatkan waktu tersedia. Panel
dapat memecahbelahkan peserta, bila mereka mamihak pembicara
tertentu.
g. Simposium
Simposium merupakan serangkaian pidato pendek di depan
pengunjung dengan mengungkapakan aspek-aspek yang berbeda dari
suatu topik tertentu dan dipimpinn oleh moderator. Simposium
bertujuan untuk mengupas aspek yang berbeda dari topik tertentu,
mengungkapak pokok pembicaraan yang sudah ditentukan dengan tidak
memerlukan reaksi peserta. Kekurangan simposium secara umum
membatasi pandapat pembicara, sulit mengadakan kontrol waktu,
kurang spontanitas dan kurang kreatifitas, agak terlalu formal, hanya
menekankan pada pokok pembicaraan serta kurang adanya interaksi
sosial.
h. Bermain peran/role play
Role play merupakn permaianan sebuah situasi dalam hidup
manusia dengan atau tanpa melakukan latihan sebelumnya, dimainkan
oleh beberapa orang untuk dipakai sebagai bahan analisis oleh
kelompok. Role play bertujuan untuk manganalisis
kemungkinanpemecahan bagi satu masalah yang melibatkan emosi
dengan memberikan gambaran tentang berbagai sikap yang berbeda
dalam satu masalah.
i. Pemutaran film
Pemutaran film merupakan penyampaian informasi kepada sasaran
melalui media film. Medi pemutaran film digunakan untuk mencapai
8
untuk mencapai sasaran yang lebih besar, lebih menarik perhatian,
memebantu proses pengamatan/pengenalan dan ingatan karena bersifat
visual. Kekurangan pemutaran film, memerlukan peralatan dan
teknologi tinggi, mahal, memerlukan ruangan khusus karena tidak dapat
dilaksanakan di sembarangan tempat serta kesulitan dalam menerima
informasi tidak dapat segera diatasi.
j. Siaran terprogram
Siaran terprogram merupakan penyampaian informasi secara
terprogram melalui siaran radio dan televisi yang bertujuan merubah
pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat.siaran terprogram dapat
dipakai secara efektif untuk menambah pengetahuan umum, dapat
mencakup sasaran yang luas, tenaga pengajar dapat dikurangi sampai
seminimal mungkin. Kekurangan penggunaan metode siaran terprogram,
radio, televisi belum merata dimiliki oleh semua lapisan masyarakat,
memerlukan perencanaan yang matang dan memerlukan penyiar yang
mahir.
k. Tanya jawab/interview
Interview merupakan tanya jawab yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan yang telah ditentukan untuk membahas topik masalah
secara mendalam. Keuntungan interview adalah pemabahasan sesuai
dengan minat dan perhatian publik, tidak kaku ceramah/ kuliah sehingga
interviwer harus tahu permasalahan, tahu kehendak publik serta
menguasai teknik wawancara.
9
pesan secara jelas pula, dengan memanfaatkan seluruh panca indera
sehingga mempermudah masyarakat menerima pasan yang disampaikan.
Media digunakan sebagai alat bantu penyampaian pesan pendidikan
kesehatan dengan menjelaskan adanya fakta – fakta, prosedur, tindakan
secara lebih sistimatis. Semakin banyak indera yang digunakan untuk
menerima pesan, semakin jelas pula pengetahuan yang diperoleh. Media
dapat mempermudah penyampaian pesankesehatan kepada masyarakat,
dapat menghindari kesalahan persepsi dengan menampilkan objek
secara jelas sehingga mencapai sasaran lebih banyak dan membantu
sasaran belajar lebih cepat dan jelas. Menumbuhkan minat terhadap
kelompok sasaran, sehingga sasaran dapat menyampaikan dan
meneruskan pesan terhadap orang lin yang ada disekelilingnya.
Penggunaan alat peraga harus disesuaikan dengan sasaran, apakah
individu atau kelompok atau masyarakat, bahasa yang digunakan oleh
sasaran, minat dan perhatian sasaran, pengetahuan dan pengalaman
sasaran dalam menerima pesan yang disampaikan, adat istiadat serta
kebiasaan sasaran, serta katagori sasaran seperti pendidikan, umur,
pekerjaan sasaran. Sehingga pembuatan alat peraga harus memenuhi
kebutuhan masyarakat, sesuai dengan situasi dan kondisi sasaran.
Masing-masing alat peraga mempunyai intensitas yang bebeda-beda
didalam membantu persepsi masyarakat. Penggunaan media ( alat
bantu ) pendidikan kesehatan menurut elger dale, yang mempunyai
intensitas yang paling tinggi adalah benda asli, sedangkan yang
mempunyai intensitas yang paling rendah adalah dengan kata-kata,
seperti pada gambar 4.1.
10
1. Kata-kata 1
2. Tulisan 2
3. Rekaman radio 3
4. Film 4
5. Televisi 5
6. Pameran 6
7. Field trip 7
8. Demonstrasi 8
9. Sandiwara 9
10. Benda tiruan 10
11. Benda asli 11
11
3. Macam-macam media (alat peraga ) pendidikan kesehatan :
Jenis alat peraga yang sederhana, yang dalam dilakukan pada
saat kunjungan keluarga dirumah seperti leaflet, buku cerita bergambar,
diaroma, flash card, benda nyata. Sedangkan penggunaan diinstansi
seperti kantor, rumah sakit, puskesmas dan sekolah seperti papan tulis,
poster, diaroma, flanel graph, fliph chart, buku cerita bergambar. Media
atau alat peraga yang sering digunakan di masyarakat seperti leaflet,
poster, flip chart, lembar balik, pemutaran film, VCD, OHP, papan tulis,
televisi, majalah.
a. Leaflet
Leaflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak
tentang masalah kesehatan tertentu yang ingin disampaikan, untuk
menambah pengetahuan sasaran, dapat digunakan sebagai bahan
diskusi sehingga mencapai sasaran yang lebih luas. Leaflet dapat
disebarkan kepada sasaran oleh perawat komunitas sebelum atau
sesudah penyampaian pendidikan kesehatan, agar sasaran lebih
memahami informasi yang disampaikan. Leaflet dapat dibawa
pulang dan dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi kepada
sasaran yang lebih luas seperti keluarga dan masyarakat lain yang
ada dilingkungannya.
b. Poster
Poster merupakan selembar kertas dalam bentuk gambar untuk
mempengaruhi seseorang agar tertarik terhadap pesan yang
disampaikan. Poster dibuat dengan gambar dan warna yang
merangsang, dapat menerangkan pesan yang disampikan secara
jelas, dibuat tidak lebih dari 7 kata dan dapat dibaca dengan jarak 6
meter. Poster biasanya dipasang ditempat – tempat umum atau
ditempat banyak orang berkumpuk seperti dipemberhentian bis,
dekat pasar, persimpangan jalan, rumah sakit, puskesmas, sekolah.
12
Poster harus dapat menggugah emosi bagi masyarakat yang
melihatnya, sehingga mudah untuk merubah perilaku masyarakat,
poster dapat dibuat dengan ukuran 50x70 cm atau 35x50 cm.
c. Papan tulis
Papan Tulis biasanya digunakan oleh perawat komunitas saat
melakukan pendidikan kesehatan pada setting sekolah. Papan tulis
dapat digunakan berulang kali, untuk mengungkapkan berbagai
macam informasi yang akan disampaikan. Pemanfaatan papan tulis
harus disesuaikan dengan tempat duduk sasaran, bagian bawah
papan tulis harus diletakkan sejajar dengan mata sasaran agar
sasaran tidak menengadah atau terlalu menunduk. Papan tulis
diletakkan pada tempat yang mudah dilihatdan tidak terdapat
pantulan sinar yang dapat mengganggu pandangan sasaran. Tulisan
yang ingin disampaikan harus jelas, singkat, mudah dibaca sasaran,
jangan menghalangi sasaran menghadap papan tulis.
d. Flipchart
Flipchart merupakan koleksi chart yang disusun dalam urutan
tertentu, dengan ukuran sama dengan poster. Flipchart dapat dibawa
kemana-mana, urutan penyajian dapat diatur dengan tepat. Penulisan
dan jumlah flipchart tergantung pesan yang ingin disampaikan dan
waktu penyampaian. Sebelum memulai pendidikan kesehatan,
sebaiknya chart ditutup dahulu, urutan penyajian dapat diatur dengan
tempat sesuai kebutuhan.
Leaflet, poster, majalah, lembar balik, stiker merupakan media
cetak, dengan fungsi utamanya memberikan informasi kesehatan
melalui gambar, kata-kata, dan foto dalam tata warna yang menarik.
Media cetak tidak dapat menstimulir efek suara dan gerak, biaya
murah, tidak memerlukan listrik dan dapat dibawa kemana-mana.
Sedangkan media elektronik seperti televisi, film, vcd, merupakan
media bergerak dapat dilihat dan didengar melalui alat bantu
13
elektronika. Media elektronik lebih mudah memberi pemahaman ke
masyarakat, dengan mengikutsertakan semua panca indra, lebih
menarik karena terdapat gambar dan suara, jangkauan relatif lebih
luas. Tetapi penggunaan media elektronik memerlukan biaya tinggi,
perlu persiapan matang dan memerlukan keterampilan khusus untuk
operasionalnya, perlu listrik dan sedikit rumit.
Selain faktor media, faktor idividual subjek sasaran juga
mempengaruhi keberhasilan pendidikan kesehatan seperti umur,
tingkat pendidikan, kepercayaan dan adat istiadat sehingga sulit
untuk berubah, lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak
mungkin terjadi perubahan perilaku, disamping pengaruh kondisi
fisik dan psikologi sasaran seprti pengamatan, intelegensi, daya
tangkap, ingatan, motivasi (Notoadmojo, 1993). Faktor pemberi
pesan kesehatan seperti petugas kesehatan juga mempengaruhi
keberhasilan pendidikan kesehatan seperti kurangnya persiapan,
kurangnya penguasaan materi yang akan disampaikan, bahasa yang
disampaikan kuran dapat dimengerti sasaran, suara terlalu kecil,
penyampaian materi terlalu monoton sehingga membosankan,
disamping pemilihan tempat dan penetapan waktu yang tidak sesuai
dengan keinginan sasaran (Effendy, 1998).
e. Buletin
Buketin merupakan alat peraga yang berukuran 90x120 cm yang
biasanya ditempelkan gambar, tulisan dari topik tertentu. Prinsip
pembuatan buletin, tempatkan pada tempat yang mudah dilihat,
gunakan pada peristiwa tertentu saja seperti pada waktu libur, judul
harus menarik, tentukan jangka waktu pemasangan supaya tidak
membosankan seperti 1-2 minggu untuk sekolah dan 3 ming gu
untuk ruangan umum. Keuntungan buletin antara lain ; merangsang
perhatian, menghemat waktu dan membiarkan pembaca belajar
14
masalah dalam urutan tertentu, sebagai review terhadap bahan yang
pernah diajarkan.
f. Flash Card
Flash card merupakan alat peraga berupa kartu bergambar
ukuran 25x30 cm untuk menyampaikan masalah tertentu, tulisan
diletakkan di belakang gambar. Keuntungan menggunakan flash
card, mudah dibawa kemana-kemana, dapat disimpan.
g. Buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar merupakan alat peraga berupa buku yang
berisi gambar, garis-garis, foto yang terdiri dari 12 halaman, dapat
digunakan sebagai bahan diskusi kelompok, keterangan gambar
ditulis pada setiap gambar. Keuntungan penggunaan buku cerita
bergambar adalah mudah dibuat, murah, mudah dibawa kemana-
kemana.
h. Chart
Chart merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan
gambar atau diagram dengan ukuran 50 x 75 cm atau 75 x 100 cm,
yang digunakan pada kelompok kecil. Keuntungan chart adalah
mudah dibuat, pesan yang ruwet dapat diperlihatkan dengan cara
sederhana.
i. Diorama
Diorama merupakan fisualisasi tiga dimensi yang disajikan
seolah-olah seperti bentuk nyata. Figur orang dan lainnya disusun
tata letak untuk menggambarkan situasi.
j. Flannel Graph
Flannel graph merupakan alat peraga yang menggunakan papan
keras dititup dengan flannel.
15