Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Restu Adinda Putri
309332410358
1. Sejarah
2. Sifat-Sifat Zink
a. Sifat Fisika
Seng merupakan logam berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetic. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial
tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur
kristal heksagonal. Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu,
namun dapat ditempa antara 100ᵒC – 150ᵒC. diatas suhu 210ᵒ logam ini
menjadi rapuh kembali. Dibandingkan dengan logam-logam lain, seng
memiliki titik lebur (420ᵒC) dan titik didih (900ᵒC) yang relative rendah.
b. Sifat Kimia
Seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur
golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor
kuat. Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam,
membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak
dengan karbon dioksida. Lapisan ini membantu mencegah reaksi lebih
lanjut dengan udara dan air.
Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau
kebiruan dan mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam,
basa, dan non-logam lainnya. Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi
secara lambat dengan asam pada suhu kamar. Asam kuat seperti asam
klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan lapisan pelindung seng
karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan gas
hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa
dengan keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron
terluar s akan terlepas, dan ion seng yang terbentuk akan memiliki
konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan pembentukan empat ikatan
kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan mematuhi kaidah
oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan ikatan
yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan. Penguapan seng
yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas 285 °C
mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang
berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1
dan +2 yang diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa
senyawa seng dengan keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan
terbentuk.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode
pertama seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak
berwarna. Jari-jari ion seng dan magnesium juga hampir identik. Oleh
karenanya, garam kedua senyawa ini akan memiliki struktur kristal yang
sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor penentu, sifat-sifat
kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk ikatan
kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks
dengan pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan
berkoordinasi 4 ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.
3. Perbandingan dengan Logam Golongan 12 Lainnya
Karakteristika 30Zn 48Cd 80Hg
Konfigurasi electron [18Ar]3d104s2 [36Kr]4d105s2 [54Se]4f145d106s2
Rapatan/ g cm-3 7,14 8,65 13,534 (l)
Titk leleh/ ᵒC 419,5 320,8 -38,9
Titik didih/ ᵒC 907 765 357
Jari-jari atom/ pm 134 151 151
(bilangan koordinasi:
12
Jari-jari ionic M2+/ pm 74 95 102
119 (M)
Energy ionisasi/ kJ 906,1 876,5 1007
mol-1 (I) 1733 1631 1809
(II)
Elekltronegativitas 1,6 1,7 1,9
Potensial reduksi -0,7619 -0,4030 +0,8545
standar/ V
(M2+ + 2e → M)
Logam zink dan cadmium sangat mirip sifat kimiawinya, mempunyai
tingkat oksidasi +2 dalam semua senyawa sederhananya. Raksa mempunyai
tingkat oksidasi +1 dan +2. Titik leleh zink dan cadmium secara berurutan
yaitu 419ᵒC dan 320ᵒC, jauh lebih rendah dari beberapa titik leleh logam
logam transisi yang mendekati 1000ᵒC.
5. Isotop
Isotop paling stabil
iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP
64 64
Zn 48.6% Zn stabil dengan 34 neutron
65
ε 1.3519 Cu
65
Zn syn 243.8 d
γ 1.1155 -
66 66
Zn 27.9% Zn stabil dengan 36 neutron
67 67
Zn 4.1% Zn stabil dengan 37 neutron
68 68
Zn 18.8% Zn stabil dengan 38 neutron
70 70
Zn 0.6% Zn stabil dengan 40 neutron
72 β− 72
Zn syn 46.5 h 0.458 Ga
CH3
ZnCl2 C
OH O
OH
Dari reaksi dapat dilihat bahwa zink klorida bertindak sebagai katalis.
Dari reaksi tersebut dapat dijelaskan fungsi zink klorida sebagai asam Lewis
dengan beberapa tahap sebagai berikut:
TAHAP 1:
untuk memperlemah ikatan C-O
diperlukan bantuan asam Lewis
Cl
O O Cl
O
Cl
Zn + H3C C H3C C
H3C C + HO Zn
OH O Zn
Cl H
Cl
Cl
TAHAP 2:
HO O
HO
O
lambat C
H3C C
CH3
H
OH
OH
bentuk resonansinya
HO O HO O
HO O
C C
C
CH3 CH3
CH3
H H
H
OH OH
OH
TAHAP 3:
HO O Cl HO
C O + HOH + ZnCl2
+ HO Zn
CH3 C
H Cl CH3
OH OH
Pada tahap ketiga inilah tahap pembentukan kembali zink klorida sebagai
katalis Lewis.