Professional Documents
Culture Documents
1. Identifikasi
Yaitu langkah kerja untuk memperhatikan siswa yang mengalami
masalah,bertujuan menentukan bantuan apa yang akan diberikn kepada siswa
yana mengalami masalah tersebut.
2. Diagnosa
Diagnosa merupakan proses menentukan masalah dengan memperhatikan gejala
yang
tampak ,langkah ini bertujuan antara lain untuk
a. mengetahui letak permasalahan yang dihadapi siswa
b. menentukan jenis kesulitan siswa
c. mengetahui bagaimana letak latar belakang masalah secara detail
3. Prognosa
Prognosa adalah langkah menentukan jenis bantuan yang akan diberikan kepada
siswanya yang bermasalah.Prognosis bertujuan
a. menerapkan jenis bantuan yang harus diberikan
b. menetapkan teknik bantuan yang akan diberikan kepada siswa yang bermasalah
4. Treatment
Treatment dimaksudkan agar guru dapat dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi
oleh siswa sehingga diharapkan siswa dapat mendapatkan hasil secara maksimal.
5. Follow up
Diberikan setelah siswa melaksanakan bantuan yang diberikan oleh guru.
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai keberhasilan bimbingan.
Contoh pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam secara non Direktif antara lain
dapat didasarkan pada dialog dan komunikasi antara Nabi SAW dan konseli dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Ibn Hambal dari Abu Umamah
sebagai berikut :
Abu Umamah berkata : “ ada seorang pemuda datang menemui Nabi SAW seraya
berkata :” Wahai Rasulullah ijinkanlah aku melakukan zina. Orang – orangpun
mengerumuni pemuda itu dan membentaknya, seraya berkata; “ Muh,muh! (dengan
maksud mencelanya). Rasulullah SAW seraya bersabda: “ suruhlah ia mendekatiku. “
Pemuda itupun mendekati Rasulullah SAW sampai benar-benar dekat, kemudian ia
duduk. Beliau bertanya kepadanya
Dalam ilmu konseling yang diterapkan bagi pelayanan pastoral, ada 7 langkah
utama yang dapat diikuti sebagai dasar tindakan mengkonseling seseorang. Ingatlah
bahwa apapun kondisinya, proses konseling adalah sesuatu yang sifatnya konfidensial
sampai yang bersangkutan menyatakannya secara terbuka dan mengijinkan kasusnya
dibuka.
Jika seseorang datang pada anda menceritakan masalahnya, lakukanlah langkah berikut:
Biasanya orang datang kepada anda sulit untuk menceritakan masalahnya, tetapi
anda harus sigap untuk menanyakan lebih dulu perasaan apa yang ada didalamnya.
Masalah selalu menghasilkan perasaan tertentu. Hal ini harus dikenali oleh setiap
konselor. Perasaan itulah yang mengganggu orang tersebut, sekalipun ia mungkin kuat
menghadapi masalahnya. Gangguan dalam perasaan tidak bisa diabaikan. Ini memicu
persoalan lain termasuk kejiwaan dan kesehatan fisiknya. Catatlah apa yang dikatakannya
sementara anda mendengarkan.
Pastikan bahwa anda tidak melewatkan proses ketiga ini, untuk melihat apa yang
telah dilakukannya berdasarkan pengertiannya tentang masalah tersebut. Biasanya orang
yang dikonseling mesti ditanyakan beberapa kali sebelum memberitahukan kepada anda
apa yang telah dilakukannya atas masalah tersebut. Anda mungkin akan terkejut juga
mendengar bahwa bagaimana seorang Kristen memberi respon terhadap masalahnya,
tidak jauh beda dari cara orang yang belum mengenal Yesus. Malah dalam beberapa hal
orang Kristen tidak terlatih dengan baik. Di sinilah kita perlu mengukur apakah
kerusakan terjadi sebagai akibat respons yang tidak selaras dengan firman Tuhan.
Bukalah Alkitab, dan tegaskan dengan kasih tentang betapa jelasnya Alkitab
menceritakan tentang pengalaman yang sama yang terjadi kepada tokoh-tokoh Alkitab,
ayat-ayat yang berbicara tentang pokok yang sama juga turut ditunjukkan. Pakailah
ilustrasi pribadi anda untuk memperjelas. Ingatlah bahwa sebagian besar masalah
manusia telah dikenali dan dibahas dalam Alkitab. Jadi, akan tergantung pada pengenalan
anda tentang firman Tuhan. Jangan menuntaskan masalah dengan cara memuahkan atau
meng-enteng-kan masalah karena konseling haruslah menjadi proses yang bertanggung
jawab
Langkah berikutnya adalah beritahukan apa saja yang bakal terjadi jika ia
menuruti firman Tuhan, begitu banyak janji Tuhan. Katakanlah kepadanya bahwa anda
mendoakan sewaktu ia melakukan kehendak Tuhan. ALkitab tidak pernah salah dalam
nasihat. Janji Allah adalah nyata untuk mengubah hidup orang dan memberkati mereka
yang taat.
Saat untuk menutup sesi konseling sudah tiba, anda telah menyelesaikan langkah-
langkah penting. Kini anda dapat menanyakan kepadanya apa perasaannya saat ini.
Biasanya orang yang datang untuk konseling mengatakan bahwa perasaannya sudah lega
karena sudah emnceritakan. Lebih lagi berkat bagi konselor adalah ketika orang yang
dikonseling berkata bahwa ia menemukan jalan keluar sekarang.
Hood & Johnson (1993) menjelaskan ada beberapa fungsi asesmen, diantaranya
adalah untuk:
Tujuan Asesmen menurut Hood & Johnson (1993) menjelaskan bahwa asesmen dalam
bimbingan dan konseling mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
2. Identifikasi masalah, yaitu membantu baik bagi konselee maupun konselor dalam
mengetahui masalah yang dihadapi konselee secara mendetil
3. Memilih alternatif solusi dari berbagai alternatif penyelesaian masalah yang dapat
dilakukan oleh konselee
5. Verifikasi untuk menilai apakah konseling telah berjalan efektif dan telah
mengurangi beban masalah konselee atau belum
Selain itu, asesmen digunakan pula untuk menentukan variabel pengontrol dalam
permasalahan yang dihadapi konselee, untuk memilih/mengembangkan intervensi
terhadap area yang bermasalah, atau dengan kata lain menjadi dasar untuk mendesain dan
mengelola terapi, untuk membantu mengevaluasi intervensi, serta untuk menyediakan
informasi yang relevan untuk pertanyaan-pertanyaan yang muncul untuk setiap fase
konseling.
Menindak lanjuti hasil asesmen atau penggunaan hasil asesmen dalam konseling.
Beberapa kegiatan tindak lanjut diantaranya adalah apakah konselee perlu melakukan
konseling yang memfokuskan pada aspek yang berbeda lainnya, apakah konselee perlu
mendapatkan tritmen tertentu, atau bahkan rujukan. Rujukan diperlukan jika konselor
tidak mempunyai kewenangan atau tidak mempunyai kemampuan untuk menangani
masalah yang dihadapi konselee. Misalnya jika klin sudah mengalami gangguan psikotik,
maka konselee perlu dirujuk ke psikiater; jika konselee mengalami gangguan diseleksia
maka perlu dirujuk ke terapis khusus yang menangani gangguan tersebut.
2. Membentuk hubungan
4. Menangani masalah
Pada langkah ini Konselor berusaha untuk dapat menentukan masalah mana yang akan
diselesaikan terlebih dahulu dan mana masalah-masalah yang harus ditinggalkan.
Konselor mengarahkan klien pada masalah yang menjadi prioritas utama.
5. Menumbuhkan kesadaran
Manumbuhkan kesadaran klien agar klien benar-benar memahami apa yang
sedang dialami dan apa yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan masalahnya.
Dalam menumbuhkan kesadaran klien Konselor berusaha mengarahkan klien
mencapai apa yang disebut insight atau understanding.
Dari setiap langkah perlu diperhatikan sejauh mana tujuan konseling yang telah didapat.
Keputusan untuk mengakhiri konseling adalah usaha bersama antara klien dan Konselor.
Walaupun Konselor sebagai penentu proses konseling tapi bukan berarti mengakhiri
konseling sesuka hati menghantikan konseling tanpa persetujuan klien.
Mengakhiri konseling.
Pada akhir kegiatan setelah konselee mentukan keputusannya apa yang akan dilakukan
untuk mengatasi
masalahnya, maka konselor segera mengakhiri konseling, tetapi apabila sebelum
konseling ada time limit yang disepakati, maka meskipun belum ada keputusan akhir
konselor akan mengingatkan bahwa konseling diakhiri. Dalam mengakhiri konseling
yang dinilai meliputi kemampuan untuk menarik kesimpulan, kemampuan untuk
mengingatkan kepada konselee dalam melaksanakan keputusannya,
kemampuan menjaga hubungan yang baik, dan kemampuan untuk melakukan evaluasi
terhadap konselee setelah konseling dilakukan.
.