You are on page 1of 16

IV.

TABEL PENGAMATAN

Laporan Praktikum
Fisika

Kelompok :
Asmi Dewi R
Dian Wahyuni
Rezka Andria
Taufan Irawan
SMA NEGERI 2 CIMAHI
JL. KPAD SRIWIJAYA IX NO. 45A
2010/2011
PERCOBAAN 1
Titik Berat Benda
I. TEORI DASAR

Setiap benda terdiri atas partikel atau titik materi yang masing-masing memiliki
gaya berat. Jumlah gaya berat seluruh partikel penyusun benda merupakan gaya berat benda.
Titik tangkap berat benda disebut gaya berat benda. suatu benda tegar dapat mengalami gerak
translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila
gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.Titik
berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami
rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat
itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT


Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik
tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa
suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit
dengan letak titik beratnya.

1. PUSAT MASSA

Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M 1, M2,....... ,
Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:

X = (å Mi . Xi)/(Mi) Y = (å Mi . Yi)/(Mi)

2. TITIK BERAT (X,Y)

Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W 1, W2, ........., Wi ; yang
terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:

X = (å Wi . Xi)/(Wi) Y = (å Wi . Yi)/(Wi)

LETAK/POSISI TITIK BERAT

1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.

Page 2
II. TUJUAN
Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dimana titik tangkap gaya benda yang
biasa disebut titik berat benda

III. ALAT DAN BAHAN

- Pensil
- Duplex
- Benang kasur
- Penggaris
- Gunting
- Pembolong kertas
- Statis

IV. CARA PENGERJAAN:


- Siapkan alat dan bahan
- Lalu gambarkan pola bangun yang diinginkan
- Gunting hingga membentuk pola bangun yang diinginkan
- Lubangi 3 sudut yang diinginkan
- Setelah dilubangi gantungkan salah satu lubang
- Lalu gantungkan benang kasur yang dibawahnya tergantung pemberat
- Tarik garis lurus hingga mencapai titik keseimbangan, dan ditunggu hingga pemberat
berhenti.
- Lakukan hingga mencapai titik keseimbangannya
- Titik pertemuan dari ketiga garis tersebut merupakan titik keseimbangannya/koordinatnya
- Lalu lakukan pada bentuk yang lainnya.
- Seperti gambar dibawah ini

V. HASIL PENGAMATAN
6cm

Z(5,4;4,6)
4 cm
14cm
Z(8,8;6,2)
15cm

8cm
12 cm

9cm 20 cm

Page 3
15 cm
Z(6,2;10)

12 m

VI. PEMBAHASAN
A. Bangun 1
I. Segi tiga
X = 5,4 cm
1
Y= t
3
1
= . 15cm
3
= 5 cm
Z = (X,Y)
= (5,4;5)

Page 4
B. Bangun 2

I. Segi Panjang II. Segi Panjang


1 1
X = . 6 cm X= . 14 cm+ 6cm
2 2
= 3 cm = 13 cm
1 1
Y= . 12 cm Y= . 8 cm
2 2
= 6 cm = 4 cm
A=pxl A=pxl
= 6 cm x 12 cm = 14 cm x 8 cm
= 72 cm2 = 112 cm2

X 1 A 1+ X 2 A 2
X=
A 1+ A 2
3 cm. 72 cm2 +13 cm .112cm2
X=
72 cm2 +112 cm2
1672cm
x = 184
X = 9,08 cm Z (9,08;4,78)

Y 1 A1 +Y 2 A 2
Y=
A1 + A2
6 cm. 72 cm 2+ 4 cm .112 cm2
Y=
72 cm 2+ 112cm 2
880 cm
Y = 184
Y = 4,78 cm

Page 5
C. Bangun 3

I. Segi Panjang II. Setengah lingkaran


1 1
X = . 12 cm X= . 12 cm
2 2
= 6 cm = 6 cm
1 4r
Y= . 15 cm Y= + t cm
2 3π
= 7,5 cm 8
= + 15 cm
A=pxl π
=15 cm x 12 cm 1 2
A = πr
= 180 cm2 2
= 18 cm x π
= 18 π cm2

X 1 A 1+ X 2 A 2
X=
A 1+ A 2
6 cm. 180 cm2+ 6 cm. 18 π cm 2
X=
180 cm2+ 18 π cm2
1188 cm
x = 198
X = 6 cm Z(6;11,05)

Y 1 A1 +Y 2 A 2
Y=
A1 + A2
8
7,5 cm. 180 cm2 + cm. + 15 .18 π cm2
Y= π
180 cm +18 π cm2
2

1350+159 cm
Y= 136,52
Y = 11,05 cm

Page 6
VII. KESIMPULAN

Benda luasan apapun baik yang beraturan maupun tidak beraturan , memiliki titik berat dan
pusat massa. Hal tersebut tidak mungkin akan sama letaknya antara satu sama lain. Walaupun,
benda yang diamati sama yakni benda beraturan namun tidak akan sama antara garis berat ,
misal : segitiga dan bujursangkar , tidak akan diperoleh letak yang sama walapun keduanya
benda beraturan.

Page 7
PERCOBAAN 2
Keseimbangan Benda Tegar
I. TEORI DASAR

1. Kesetimbangan Benda Tegar


Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan
momen gaya sama dengan nol. Kesetimbangan biasa terjadi pada : Benda yang diam
(statik), contoh : semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.
Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik), contoh : gerak meteor di ruang hampa, gerak
kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti atom, dan lain-lain.
Benda tegar adalah benda yang tidak berubah bentuknya karena pengaruh gaya dari luar.
Kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua:
1. Kesetimbangan Partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak
translasi (tidak mengalami gerak rotasi).
Syarat kesetimbangan partikel F = 0  Fx = 0 (sumbu X)
Fy = 0 (sumbu Y)
2. Kesetimbangan Benda
Syarat kesetimbangan benda: Fx = 0, Fy = 0,  = 0
Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara
gaya dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya.
Dirumuskan:  = F . d
Putaran momen gaya yang searah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya
positif, sedang yang berlawanan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
Momen kopel adalah momen gaya yang diakibatkan pasangan dua gaya yang sama
besarnya dan arahnya berlawanan tetapi tidak segaris kerja.
Benda yang dikenai momen kopel akan bergerak rotasi terus menerus.
II. TUJUAN
Untuk mengetahui dimana letak suatu keseimbangan benda tegar berada dengan
menggunakan berat beban suatu benda yang berbeda – beda
III. Alat dan Bahan
 Penggaris
 Benang Kasur
 Pemberat yang berbeda
 Statis

IV. CARAPENGERJAAN
 Siapkan alat dan bahan
 Lalu ikatkan tali ke penggaris kemudian cari titik seimbang dari penggaris
 Setelah itu gantungkan pemberat di sudut kanan dan kirinya dengan berat yang berbeda

Page 8
 Lalu cari titik seimbangnya, sampai diam
 Lakukan kembali dengan berat yang berbeda
IV. HASIL PENGAMATAN

V. PEMBAHASAN

VI . KESIMPULAN

Page 9
PERCOBAAN KE 3
Menggelinding
I. TEORI DASAR

Benda menggelinding adalah benda yang mengalami dua gerak langsung yaitu translasi
dan rotasi. Contohnya seperti gerak roda sepeda, motor atau mobil yang berjalan. Selain
berotasi roda juga bergerak translasi (lurus).
Gerak menggelinding adalah suatu gerak dari benda tegar yang melakukan gerak translasi
sekaligus melakukan gerak rotasi. Benda tegar yang melakukan gerak menggelinding
maka selama gerakan berlaku hukum kekekalan energi mekanik, yang diformulasikan
sebagai berikut:
EM (mekanik) = EP ( potensial) + EK (translasi) + EK (rotasi)
EM = mgh + 1/2 mv2 + 1/2 Iω2

Page 10
Energi kinetik translasi dihitung berdasarkan asumsi bahwa benda adalah suatu partikel
yang kelajuan liniernya sama dengan kelajuan pusat massa sedangkan energi kinetik
rotasi dihitung berdasarkan asumsi bahwa benda tegar berotasi terhadap poros yang
melewati pusat massa.

Oleh karena itu, benda yang melakukan gerak menggelinding memiliki persamaan rotasi (^t = I x alpa)
dan persamaan translasi (EF = m x a). 

Besarnya energi kinetik yang dimiliki benda mengelinding adalah jumlah energi kinetik rotasi dan energi
kinetik translasi. Anda disini akan mempelajari bola mengelinding pada bidang datar dan bidang miring.  

1. Menggelinding pada Bidang Datar  


Pada silinder diberikan gaya sebesar F. Berapakah percepatan silinder tersebut jika silider menggelinding
tanpa selip? Jika silinder bergulir tanpa selip, maka silinder tersebut bergerak secara translasi dan rotasi.
Pada kedua macam gerak tersebut berlaku persamaan-persamaan berikut. 
• Untuk gerak translasi berlaku persamaan F – f = m a dan N – m g = 0   2. Menggelinding pada Bidang
Miring Gerak translasi diperoleh dengan mengasumsikan semua gaya luar bekerja di pusat massa
silinder. 

Menurut hukum Newton:


a. Persamaan gerak dalam arah normal adalah N – mg cos 0 = 0. 
b. Persamaan gerak sepanjang bidang miring adalah mg sin 0 – f = ma. 
c. Gerak rotasi terhadap pusat massanya Gaya normal N dan gaya berat mg tidak dapat menimbulkan
rotasi terhadap titik O. Hal ini disebabkan garis kerja gaya melalui titik O, sehingga lengan momennya
sama dengan nol. 

Persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut.  mg sin 0 – f = ma  Keseimbangan Benda Tegar dan
Hukum Kekekalan Momentum Sudut Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk
akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model idealisasi. 

Karena pada dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu
gaya atau momen gaya. Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya terhadap
keseimbangan statis dapat diabaikan.  

Apabila partikel hanya mengalami gerak translasi, maka benda tegar mengalami gerak translasi dan
gerak rotasi. Benda tegar mengalami keseimbangan translasi jika resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut sama dengan nol. Benda tersebut tidak mengalami kecepatan sudut (     = 0), melainkan hanya
bergerak dengan kecepatan tetap v.  

Benda yang mengalami keseimbangan rotasi memiliki resultan momen gaya (torsi) sama dengan nol,
kecepatan sudut konstan, dan percepatanm sudutnya sama dengan nol. Agar suatu benda tegar berada
dalam keadaan seimbang, diperlukan dua syarat, yaitu resultan gaya dan resultan momen gaya terhadap
suatu titik sembarang sama dengan nol. 

Page 11
Jika gaya-gaya bekerja pada bidang XY, maka syarat keseimbangan benda tegar adalah 0 X F atau 0 Y
EFx dan E r = 0 .  Contoh aplikasi hukum kekekalan momentum sudut adalah gerak pelompat indah,
gerak penari balet, dan gerak akrobat.  

II. TUJUAN
Untuk mengetahui kecepatan suatu benda yang mengalami translasi dan rotasi secara
bersamaan atau yang biasa disebut menggelinding

III. ALAT DAN BAHAN

 Bola Pingpong
 Cincin
 Batre
 Paralon
 Kelereng
 Meteran
 stopwatch

IV. CARA Pengerjaan


- Siapkan alat dan bahan
- Ukur tinggi dan jarak dari bidang
- Tentukan titik awal dan titik akhir lintasannya
- Lalu gelindingkan benda dari titik awal
- Hitung waktu benda yang telah menggelinding sampai ke titik akhir dengan menggunakan
stopwatch.
- Satu benda dlakukan sebanyak 3 kali
- Lakukan kembali dengan benda yang lain.
V. HASIL PENGAMATAN
h=28cm = 0,28 m

s= 4m

Benda Waktu 1 (s) Waktu 2 (s) Waktu 3 (s)


Kelereng 4,4 4,33 3,99
Paralon 5,14 6,74 5,15
PingPong 6,47 5,56 5,28
Baterai 5,06 4,49 4,76

Page 12
Cincin 5,25 5,47 5,24

VI. PEMBAHASAN
1.1. Kelereng 2s
V=
( Hukum kekalan Energi mekanik ) t
10 g h 2. 4 m
V=
√ 7
V=
3.99 s
m
m V= 2.005
V=
√m2
10.10 2
s . 0,28 m
7
s

V=

28 2

7
s

m2

V= 4

m
s2
2.1. Paralon
( Hukum kekalan Energi mekanik )
V=2
s V=√ g h
m
1.2. Kelereng

V=
2s √
V= 10
s2
.0 .28 m

m2

V=
t
2. 4 m
4.4 s

V= 2.8

m
s2
V=1.67
m s
V= 1.8
s
2.2. Paralon
2s
V=
t
1.3. Kelereng 2. 4 m
V=
2s 5.14 s
V=
t m
V= 1.556
2. 4 m s
V=
4.33 s
m
V= 1.84
s

2.4. Paralon
1.4. Kelereng 2s
V=
t
Page 13
2. 4 m 2s
V= V=
5.15 s t
m 2. 4 m
V= 1.5 V=
s 6.74 s
m
V= 1.18
s
2.3. Paralon

m
V= 1.43
s
3.1. Pingpong
( Hukum kekalan Energi mekanik ) 3.4. Pingpong
2s
6 gh V=
V=

5
V=
t
2. 4 m
5.28 s
m
V=
√ 6.10 2
s . 0,28 m

m2
5
V= 1.5
m
s

V=
√16.8

5
m2
s2


V= 3.36

m
s2
V=1.8
s 4.1. Baterai
( Hukum kekalan Energi mekanik )
3.2. Pingpong
2s 4 gh
V=
t
2. 4 m
V=
√ 3
V= m
6.47 s
V= 1.3
m
s
V=
√ 4.10 2
s . 0,28 m

m2
3

3.3. Pingpong

V=
2s
t
V=
√ 11.2

3
m2
s2

V=
2. 4 m
5.56 s

V= 3.73
s2

Page 14
m m
V=1.9
s V= 10
√ s2
.0 .28 m

m2
4.2. Baterai

V=
2s
t

V= 2.8

m
s2
V=1.67
2. 4 m s
V=
5.06 s
m 5.2. Cincin
V= 1.58 2s
s V=
t
4.3. Baterai 2. 4 m
V=
2s 5.25 s
V=
t m
V= 1.52
2. 4 m s
V=
4.49 s
m 5.3. Cincin
V= 1.78 2s
s V=
t
4.4. Baterai 2. 4 m
V=
2s 5.47 s
V=
t m
V= 1.46
2. 4 m s
V=
4.76 s
m 5.4. Cincin
V= 1.68 2s
s V=
t
5.1. Cincin 2. 4 m
V=
( Hukum kekalan Energi mekanik ) 5.24 s
m
V= 1.39
s
V=√ g h

VII. KESIMPULAN

Page 15
Page 16

You might also like