Professional Documents
Culture Documents
(OAW)
Presurre Regulator
Pengatur tekanan atau lebih cocok disebut katup
pereduksi tekanan, dipotong pada katup gas atau
oksigen untuk mendapatkan tekanan kerja yang
sesuai dengan torch.
Pembakaran Oxy-Acetylene :
Pembakaran adalah persenyawaan secara kimia antara zat-zat
dengan oksigen.
Kecepatan nyala tergantung dari tekanan dan komposisi
campuran gas, setiap campuran gas oksigen. Kecepatan
maksimum tergantung perbandingan gas asitelin dan oksigen .
Proses pengelasan oksi asitiline dilakukan dengan membakar
gas asitilin untuk mendapatkan nyala terperatur tinggi guna
melelehkan logam induk dan logam pengisi.
Nyala Oxy - Asetylene
Nyala hasil pembakaran dapat berubah tergantung pada perbandingan
antara gas Oksigen (O2 ) dengan gas Asetiline (C2H2 ).
Undercutting
Jika hanya terdapat sedikit undercutting, maka kita dapat
menaikkan tekanan gas. Tetapi jika tekanan gas dinaikkan terlalu
tinggi, maka undercutting dapat terjadi.
4. Porositi
Porositi adalah lubang yang diakibatkan oleh gelembung gas
yang telah membeku. Penyebab utama dari porositi adalah
kontaminasi atmosfir, oksidasi yang tinggi pada permukaan
benda kerja,.
Porositi
5. Keretakan Membujur
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan-panas dan
keretakan-dingin. Keretakan panas dapat terjadi ketika weld bead
berada antara temperatur meleleh dan membeku.
Keretakan-panas
Keretakan-dingin biasanya terjadi pada saat weld bead membeku.
Keretakan ini terjadi karena pada saat membeku, crater dibuka.
Keretakan lainnya yang dapat terjadi adalah keretakan karena
kesalahan dalam penggunaan teknik pengelasan.
Keretakan yang terjadi di ujung hasil pengelasan terjadi karena
kesalahan dalam teknik akhir dari pengelasan. Dapat diatasi
dengan cara membalikkan arah pengelasan pada akhir pengelasan.
Keretakan Crater
Cara Mengatasi Keretakan Crater
JENIS SAMBUNGAN LAS
TORCH (OBOR) :
• Posisi Datar
Pola pergerakan torch yang bergelombang direkomendasikan untuk
proses pengelasan posisi datar. Untuk single-pass, butted joint,
pergerakan torch ditambahakan dengan pergerakan agak
kebelakang. Untuk pengelasan butt agak sedikit menekan dinding
untuk memastikan semua area terisi.
Posisi Horizontal
Untuk pengelasan fillet posisi horizontal, pergerakan melingkar
direkomendasikan. Untuk pengelasan butt, gerakan maju mundur
dan sedikit menekan dinding benda kerja direkomendasikan.
Posisi Vertikal Posisi Di Atas Kepala
(Overhead)
• Metalurgi.
• Sifat mekanik.
• Dimensi.
• Kekerasan permukaan potong.
• Faktor metalurgi dan sipat mekanik seperti yang telah dibahas di
atas dan untuk factor dimensi dan kekerasan permukaan potong
tergantung pula cara pengoperasian atau pelaksanaan
pemotongan. Mutu pemotongan yang disetujui, tentu tergantung
pada persyaratan yang diperlukan untuk setiap pengerjaan.
• Kekerasan permukaan potong pada beberapa ketebalan baja
tergantung pada beberapa variable, misalnya :
• Bentuk dan ukuran mulut potong.
• Debit gas oksigen dan kemurnian dari gas oksigen yang dipakai
untuk memotong.
• Intensitas dari nyala pemanasan dan “oxy fuel gas ratio”.
• Kebersihan dari lubang nosel pemotong.
• Kondisi permukaan baja yang akan dipotong.
7. Penggunaan
• Proses pemotongan telah banyak digunakan oleh industri
engineering di Indonesia, seperti industri perkapalan, industri
kontruksi, industri pembuat desain, reprasi, dan perwatan, dan
lain sebagainya. Proses ini selain dapat untuk memotong juga
dapat untuk membuat kampuh sambungan las, membuat alur dan
gauging, membersikan permukaan slab baja atau scarfing
sebelum diroll menjadi bentuk plat dan untuk membuat lubang
atau lancing.
Sikat Kawat
2. Palu Las (Chipping Hammer).
Palu las digunakan untuk membersihkan terak yang terjadi akibat
proses pemotongan dan pengelasan dengan cara memukul atau
menggores teraknya. Pada waktu membersihkan terak, gunakan
kacamata terang untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan
terak. Ujung palu yang runcing digunakan untuk memukul pada bagian
sudut rigi-rigi. Palu las sebaiknya tidak digunakan untuk memukul
benda-benda keras, karena akan mengakibatkan kerusakan pada
bentuk ujung-ujung palu sehingga palu tidak bisa berfungsi
sebagaimana mestinya.
Palu Las
3. Tang Penjepit
Jaket Las
4. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
• Untuk Melindungi mata welder pada saat membersihkan kampuh las
serta terak hasil dari pemotongan yang menggunakan palu terak
maupun mesin gerinda.
Kacamata Bening
5. Sepatu Pengaman
• Untuk melindungi kaki welder terhadap benda-benda panas yang ada
dilantai maupun percikan api las dari atas pada saat melakukan
pengelasan dan pemotongan.
Safety Shoes
Ketika melakukan pengelasan, pemotongan maupun
penggerindaan dapat menimbulkan asap. Kita harus menggunakan
pelindung untuk pernafasan kita. Asap ini dapat merusak paru-paru
kita. Untuk itu selalu mengelas dengan fentilasi yang baik.
• Tabung gas dapat meledak jika tidak digunakan secara benar. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menangani tabung gas adalah :
• Jangan pernah menyentuh tabung gas dengan menggunakan brender
yang lagi menyala.
• Tabung gas harus selalu diberdirikan dan terikat dengan suatu benda
yang kokoh
Bahaya Api
• Selalu waspada terhadap bahaya api. Api dapat terjadi jika ada tiga
elemen yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Udara dan bahan bakar
selalu ada disekitar kita, sekarang kita harus selalu waspada terhadap
sumber panas yang dapat membakar bahan bakar tersebut. Untuk
menjaga jika terjadi api kita harus menyiapkan pemadam api. Tabung
pemadam api yang berisi CO2 atau pun jenis bubuk baik untuk
pengelasan. Selain itu juga boleh menyiapkan pasir untuk mematikan api.