You are on page 1of 10

KISAH PENDEK YANG MENGGETARKAN KALBU

( BACA & RENUNGKANLAH )

Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan
pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil
memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak
hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah
gagak sambil bertanya,“Nak, apakah benda itu?” “Burung gagak”, jawab si
anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi
mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang
mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat, “Itu burung
gagak, Ayah!” Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang
sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang
sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, “BURUNG
GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi
sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak
hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, “Itu
gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi
membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak
benar-benar hilang sabar dan menjadi marah. “Ayah!!! Saya tak tahu Ayah
paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya
sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya
katakan???? Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan
nada yang begitu marah. Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah
meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi
dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya
yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.
Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut. “Hari ini aku di halaman
melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak
hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan
bertanya, “Ayah, apa itu?” Dan aku menjawab, “Burung gagak.” Walau
bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku
menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya
demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk
memenuhi perasaan ingin tahunya. “Aku berharap hal ini menjadi suatu
pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.” Setelah selesai membaca
paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang
kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara, “Hari ini Ayah baru
bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang
kesabaran serta marah.” Lalu si anak seketika itu juga menangis dan seperti sia-sia begini ya… nyari nafkah saja kok susah!” Fadlan
bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia menyampaikan keluhnya. “Oh… itu karena kamu belum datang kepada
perbuat. Gusti Allah. Kalau kamu datang kepada Gusti Allah, hidupmu gak
bakal sia-sia!” Kyai Ahmad menambahkan. Fadhlan belum mengerti
PESAN: betul apa maksud sebenarnya dari kata ‘datang kepada Allah’, ia pun
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
menanyakan gambaran kongkrit tentang hal itu kepada Kyai Ahmad.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan Dengan santai Kyai Ahmad menjelaskan, “Fadlan…, semua masalah di
berbakti kepada kedua orangtua.Tapi berapa banyak yang sudah dunia ini bakal selesai asal kita datang kepada Allah. Banyak di dunia
dimengerti oleh kita apalagi diamalkan??? ini orang yang bermasalah, punya hutang segunung, rezeki sulit,
ditimpa berbagai macam penyakit, kemiskinan, kelaparan dan lain-
lain… Itu disebabkan karena mereka tidak datang kepada Allah. Kalau
Memohon Nafkah saja mereka datang kepada Allah, maka segala masalah mereka
terselesaikan!” “Apakah hanya sesederhana itu, pak Kyai?” Fadlan
Fadlan datang kepada seorang kyai di kampungnya. Ia merasa bingung. bertanya dengan nada penasaran.
Sudah banyak cara telah ia tempuh, namun rezeki masih tetap sulit ia “Ya, hanya sesederhana itu!” Pak kyai menegaskan. Pak Kyai bercerita,
cari. Kata orang, rezeki itu bisa datang sendiri, apalagi kalau sudah “Pernah terjadi di Rusia di sebuah negeri yang terkenal atheis, seorang
menikah. Buktinya, sudah 3 tahun ia menikah dan dikarunia dua orang pria pergi ke tukang cukur. Saat rambutnya dicukur, ia terserang
anak, ia masih tetap hidup luntang-lantung tak menentu. Benar, kantuk. Kepalanya mulai mengangguk-angguk karena kantuk. Tukang
keluarganya tidak pernah kelaparan sebab tidak ada makanan. Namun cukur merasa kesal, namun untuk membangunkan pelanggannya, si
kalau terus-terusan hidup kepepet dan tidak punya pekerjaan, rasanya tukang cukur mulai bicara: ‘Pak, apakah bapak termasuk orang yang
tidak ada kebanggaan diri. Ia pun datang kepada Kyai Ahmad untuk percaya tentang adanya Tuhan?’ Pelanggan menjawab, ‘Ya, saya
minta sumbang saran. Kalau boleh sekaligus minta do’a dan pekerjaan percaya adanya Tuhan!’ Agar pembicaraan tak terhenti, si tukang cukur
darinya. Terus terang, ia sendiri kagum dengan sosok Kyai Ahmad menimpali, ‘Saya termasuk orang yang tidak percaya kepada Tuhan!’
yang amat bersahaja. Tidak banyak yang ia kerjakan, namun dengan ‘Apa alasanmu?’ pelanggan melempar tanya. ‘Kalau benar di dunia ini
anak 9 orang, sepertinya mustahil bila ia tidak pusing memikirkan ada Tuhan, dan sifat-Nya adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
nafkah keluarga. Tapi nyatanya, sampai sekarang Kyai Ahmad tetap menurut saya tidak mungkin di dunia ada orang yang punya banyak
sumringah di mata Fadlan. Tidak pernah ia lihat Kyai Ahmad bermuka masalah, terlilit hutang, terserang penyakit, kelaparan, kemiskinan dan
muram seperti dirinya. Makanya hari itu, Fadlan datang untuk meminta lain-lain. Ini khan bukti sederhana bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan!’
nasehat kyai tersebut. “Hidup ini adalah adegan. Kita hanya wayang, tukang cukur berbicara dengan cukup lantang. Si pelanggan terdiam.
sementara dalangnya adalah Gusti Allah! Jadi, manusia itu hidup Dalam hati, ia berpikir keras mencari jawaban. Namun sayang, sampai
karena disuruh ‘manggung’ oleh Dalangnya!” Kyai Ahmad membuka cukuran selesai pun ia tetap tidak menemukan jawaban. Maka
penjelasan dengan sebuah ilustrasi ringan. “Gak mungkin… kalau pembicaraan pun terhenti. Sementara si tukang cukur tersenyum sinis,
wayang itu manggung sendiri. Pasti, ia dimainkan oleh Dalang. seolah ia telah memenangkan perdebatan. Akhirnya, saat cukuran itu
Sementara selama di panggung, pasti Dalang akan memperhatikan selesai, si pelanggan bangkit dari kursi dan ia berikan ongkos yang
nasib wayang itu! Begitu juga manusia… gak mungkin dia hidup di cukup atas jasa cukuran. Tak lupa, ia berterima kasih dan pamit untuk
dunia, tanpa diperhatikan segala kebutuhannya oleh Gusti Allah! Sudah meninggalkan tempat. Namun dalam langkahnya, ia masih tetap
paham belum kamu, Fadhlan?!” Kyai Ahmad mengakhiri mencari jawaban atas perdebatan kecil yang baru ia jalani. Saat berdiri
penjelasannya dengan sebuah pertanyaan. “Tapi pak kyai…, kalau di depan pintu barber shop, ia tarik tungkai pintu kemudian hendak
Gusti Allah benar menjamin hidup hamba-Nya… kenapa hidup saya melangkahkan kakinya keluar…. saat itu Allah Swt mengirimkan
jawaban padanya. Matanya tertumbuk pada seorang pria gila yang Belum Haji Sudah Mabrur
berparas awut-awutan. Rambut panjang tak terurus, janggut lebat
berantakan. Demi melihat hal sedemikian, pintu barber shop yang tadi Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga
telah ia buka maka ditutup kembali. Ia pun datang lagi kepada tukang kami. Dia salah seorang penerima program Bantuan Langsung Tunai
cukur dan berkata, ‘Pak, menurut saya yang tidak ada di dunia ini (BLT) yang kini sudah berakhir. Yu Timah adalah penerima BLT yang
adalah TUKANG CUKUR!’ Merasa aneh dengan pernyataan itu, sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman
tukang cukur balik bertanya, ‘Bagaimana bisa Anda berkata demikian. bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati
Padahal baru saja rambut Anda saya pangkas!’ ‘Begini pak, di jalan gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri. Usia Yu Timah sekitar
saya dapati ada orang yang kurang waras. Rambutnya panjang tak lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Dia sebatang kara.
terurus, janggutnya pun lebat berantakan. Kalau benar di dunia ini ada Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga
tukang cukur, rasanya tidak mungkin ada pria yang berperawakan di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu
seperti itu!’ si pelanggan menyampaikan penjelasannya. Tukang cukur Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga. Dia kembali ke
tersenyum, sejenak kemudian dengan enteng ia berkata, ‘Pak… bukan kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk
Tukang Cukur yang tidak ada di dunia ini. Masalah sebenarnya adalah buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu
pria gila yang Andaceritakan tidak mau hadir dan datang ke sini, ke didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan
tempat saya… Andai dia datang, maka rambut dan janggutnya akan emak yang sangat miskin itu. Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah
saya rapihkan sehingga ia tidak berperawakan sedemikian!’ Tiba-tiba si ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya
pelanggan meledakkan suara, ‘Naaaahhhh…. itu dia jawabannya. adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami.
Rupanya Anda juga telah menemukan jawaban dari pertanyaan yang Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya
Anda lontarkan!’ ‘Apa maksudmu?’ si tukang cukur tidak mengerti dia bisa hidup bertahun-tahun. Kemarin Yu Timah datang ke rumah
dengan pernyataan pelanggannya. ‘Anda khan bilang bahwa di dunia saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah
ini banyak manusia yang punya masalah. Kalau saja mereka datang hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank
kepada Tuhan, pastilah masalah mereka akan terselesaikan. Persis sama perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu
kejadiannya bila pria gila tadi datang kemari dan mencukurkan Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia
rambutnya kepada Anda!’” Kyai Ahmad mengakhiri kisah yang ia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp5.000 atau Rp10 ribu
sampaikan. Terlihat Fadlan menganggukkan kepala tanda mengerti. setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima BLT Yu Timah bisa
“Jadi…, kamu hanya tinggal memohon saja apa yang kamu inginkan setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan Saldo terakhir Yu Timah
kepada Allah Swt., pasti Allah bakal berikan apa yang kamu pinta!” adalah Rp 650 ribu.Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan
Kyai Ahmad berkata memberi garansi. Fadlan sudah mulai yakin, tapi dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya
ia masih mengejar dengan satu pertanyaan, “Pak Kyai, saya sudah niat cegah. ”Pak, saya mau mengambil tabungan,” kata Yu Timah dengan
untuk datang dan semakin mengakrabkan diri kepada Allah. Tapi suaranya yang kecil. ”O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore.
bagaimana caranya ya pak Kyai agar saya bisa memohon nafkah yang Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?” ”Senin juga tidak apa-
cukup kepada Allah?” Usai pembicaraan dengan Kyai Ahmad, Fadlan apa. Saya tidak buru-buru.” ”Mau ambil berapa?” tanya saya. ”Enam
merasa yakin bila dirinya hendak mencari nafkah, maka cara termudah ratus ribu, Pak.” ”Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?” Yu Timah tidak
yang dapat ia kerjakan hanyalah dengan ‘Datang dan Memohon kepada segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. ”Saya mau
Pemilik Nafkah!’ Fadlan telah meyakini hal ini. beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan
Bagaimana dengan Anda? uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.” Saya tahu
Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi
katakatanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan
tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan Selasa, 17 Juli 2001, jam 10.10wib engkau hadir di tengah kehidupan
uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan kami nak. Sempurnalah rasanya mama menjadi seorang wanita dengan
oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban. ”Iya, Yu. Senin kelahiranmu. Engkau kami beri nama Khonsaa’ Al Anshoriyah.
besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi Yu, Khonsaa’ adalah nama seorang sahabat Rosul wanita yg merelakan ke3
sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib anaknya mati syahid di peperangan, hingga akhirnya beliau pun ikut
menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, syahid. Al Anshoriyah, kami pilihkan menjadi nama belakangmu dg
apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli harapan engkau termasuk ke dalam golongan orang-orang yg gemar
kambing kurban?” ”Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin menolong layaknya kaum anshor. Dari balita, engkau sudah menjadi
berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun tempat mamamu curhat, entah engkau paham atau tidak setiap ada
sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban.” ”Baik, Yu. Besok kegundahan engkau bantu meringankannya dengan jalan mendengarkan
uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.” Wajah Yu Timah nak. Itulah sebabnya engkau menjadi salah satu Sahabat Terbaik mama.
benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan Kau tenangkan mama, kau hapus air mata mama setiap mama menangis
dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. Setelah Yu Timah karena rindu dengan almarhum opamu. Dengan lembut kau bisikan di
pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, telinga mama “jangan sedih ma”.. lalu engkaupun memeluk mama.
mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang Sebagai anak pertama, engkau menjadi sekolah sekaligus guru bagi
ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat mama. Bagaimana naluri keibuan mama terasah dengan keberadaanmu.
awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela Engkau mengajarkan pada mama bahwa kesabaran tidak berbatas,
mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul karena walau sebagai manusia sering sabar itu hilang. Engkau ajarkan pada
umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak mama, bahwa kasih sayang, kehangatan dan kejujuran akan berakhir
orangnya. Mungkin saya juga begitu. Ah, Yu Timah, saya jadi malu. dengan ketiganya pula. Kau ajarkan bahwa, ibu adalah guru pertama
Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun sekaligus terbaik bagi anak-anaknya. Itu sebabnya papamu meminta
kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi mama untuk tetap di rumah menemani engkau dan adik-adikmu..
uangmu tidak kau belikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus. Ketika adik-adikmu lahir, di usia yg masih sangat muda, engkau
Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski berubah menjadi sosok kakak yang begitu dewasa, banyak mengalah,
saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya walau kami orangtuamu tahu hal itu berat engkau lakukan. Kami sering
langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya memberimu tanggung jawab “titip ade-ademu ya mba” setiap mama
sudahberbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik dan papamu pergi, walau di rumah ada yang lain. Kau tunaikan amanah
haji. kami dengan memberi laporan singkat jelas dan padat apa yg terjadi
saat mereka ditinggal. Apabila ada mainan atau bukumu yg dirusak
oleh adikmu, yang kau lakukan hanya menangis dan mengadu pada
mama, dengan harapan mama akan memperbaikinya..itu sering kita
Selamat Jalan Khonsaa bersama. Engkau buat kami bangga dengan keistiqomahanmu untuk
mengenakan jilbab di usia 6 tahun, walau engkau hanya seorang diri yg
“sebuah curahan hati seorang ibu yang baru saja kehilangan putri melakukannya di kelasmu. Kau butikan kecerdasanmu dg hasil IQmu
pertamanya. yg sangat jauh di atas rata-rata dan prestasimu sebagai juara kelas.
Seorang ibu yang tiada mengenal lelah untuk mengkampanyekan Ternyata, kebanggaan ini juga dirasakan oleh eyang mama dan eyang
ASI sebagai makanan papa, oma danbude pakde juga om kamu nak. Mama sering tidak
terbaik bagi buah hatinya.. Elona Melo T.A” segan-segan berkata bahwa “mama banggamu nak”.
Al Anshoriyah, engkau betul-betul anak yg gemar menolong. Terbukti mama tahan. Lagi-lagi engkau menghibur mama dg berucap
dari cerita guru-gurumu bahwa engkau tidak segan-segan menolong “nggak papa ma, yang penting sudah usaha”.
temanmu yg kesulitan dalam belajar, walau resikonya ditegur oleh Salah satu kesalahan mama terbesar padamu ialah tanggal 13 Desember
gurumu. Bahkan suatu waktu, nilaimu dikurangi karena dengan 2009. Hanyakarena keletihan yang sebenarnya masih bisa mama tahan,
ikhlasnya soal ujian temanmu kau kerjakan dari awal hingga selesai. mama tidak menemanimu dan dikmu yg pagi itu semangat sekali ingin
Ingat nak..betapa marahnya mama ketika tahu kejadian itu, namun di berenang, dan memang itulah tujuan kita menginapdi hotel. Mama lebih
sisi lain mama melihat sikap rela berkorbanmu yg begitu tinggi. Saat milih berada di kamar hotel dan membiarkanmu beserta papa dan kedua
kita pindah, dari Jakarta ke Bandung, engkau terlihat sedih karena harus adikmu ke kolam renang yg ketika itu memang ramai. Mba Rahmi dan
meninggalkan sahabatmu, namun sekaligus gembira setelah Mba Siti, yang selama ni membantu mama mengurus rumah juga ikut
mendengarkan cerita mama bahwa kelak kamu akan mendapat teman- menemani kalian. Padahal engkau pun belum erlalu mahir berenang
teman baru dengan bahasa yg tidak biasa, Bahasa Sunda. Ingat nak, mama tahu ketakutanmu pada air yang kau coba hilangkan edikit
Khonsaa’ ketika tanpa engkau sadari caramu dan adikmu berbicara demi sedikit.30 menit kemudian papamu kembali ke kamar hotel dan,
mulai berubah dan menjadi bahan becandaan sepupumu di jakarta…? tidak lama telpon punberdering memberitahu bahwa engkau
Itu membuktikan betapa dirimu mudah bergaul nak. Mama juga bangga tenggelam…!!!
padamu ketika seorang wali murid menceritakan bahwa menurut Bagai tersambar petir, mama dan papa langsung menjerit dan lari
anaknya, kamu adalah “the coolest girl in the class” karena wawasanmu menuju kolam,namun engkau sudah dibawa ke rumah sakit dalam
yg luas. Dari masalah gadget, pelajaran, poppin (satu bentuk tarian), keadaan tidak sadarkan diri.Sekelebat terlintas rasa marah dan was-was
music, buku-buku..begitu banyak yg kau ketahui nak. Engkau memang silih berganti..“Mana pool guard yang seharusnya menjaga kolam
canggih nak..! Saat teman-teman seusiamu masih belum kenal dunia renang”.. hanya itu kalimat yangmama ucapkan seraya berlari ke arah
komputer dan online, kamu sudah begitu akrab dengan keduanya. kolam.Mama seorang guru renang nak, papamu mahir berenang. Mama
Niatmu punya Facebook dan akrab dengan dunia online engkau bahkan seringbercerita padamu kejadian-kejadian saat mama menolong
ceritakan dalam rangka “jangan mau jadi gaptek”. Engkau buat blog beberapa orang yang hampirtenggelam…
pribadi saat usiamu masih 7 tahun. Padahal, yg engkau lakukan hanya Tapi..
mengamati papamu yg sedang asyik dengan pekerjaannya. Sering Dimana mama, saat anak mama tenggelam,Mana guru renang yang
sekali engkau cerita ke mama hasil browsingmu ke beberapa web hanya mahir berenang 4 gaya, dengan murid tak terhitung jumlahnya..??.
untuk membedakan “akar tunggal dan akar serabut”. Kau buktikan, Mana guru renang yg berkali-kali menolong orang yang bisa
bahwa dunia online seharusnya memang digunakan untuk hal-hal yang sajanyawanya melayang dikolam renang…??
bermanfaat.. Sebagai mama, banyak sekali kesalahan yg mama perbuat Mana….??Allohu akbar..dalam perjalanan menuju rumah sakit di
padamu nak, bahkan tidak terhitung.. Kemarahan yang kadang kepala mama yang ada hanya rasasesal..
melampau batas, ketidaksabaran yang sebenarnya masih sangat bisa Inikah teguran atas kesombonganku ya Alloh?”Sebegitu sombongkah
ditahan. Ketika mama menangis menyesal bila memarahimu dan aku hingga Engkau mengujiku seberat ini?Dan…hari itu Alloh
adikmu, yang kau ucapkan hanya “nggak apa-apa ma”. menunjukkan kuasaNya..Mama menemuimu di ruang UGD ketika
Ingat nak, ketika mama menyusui adik-adikmu engkau engkau telah terbujur kaku nak. Seketika itudunia terasa gelap, aliran
berada di dekat mama sambil engkau bertanya “aku dulu darah seakan terhenti..melihat sesosok tubuh tertutup kain putih…
nyusu juga ngga ma”. Seketika itu juga mama tidak mampu Ya Alloh..Ya Robbi..Ya Rohman..Ya Rohim, inilah saatnya Engkau
menahan tangis, sembari berucap “itu salah satu kebodohan ambil titipanmuyg pernah Kau tanamkan dalam rahimku.Dunia seakan
mama nak, maafkan mama krn mama tdk menyusuimu”. berhenti berputar..rasanya tidak percaya hingga mama lihat tanda lahir
Mama ceritakan alasannya bahwa luka yg ada tdk mampu di lengan kirimu, bekas luka kecil cacar di hidungmu, tahi lalat di
telingamu dan sekujurbadanmu yg mama hafal bentuknya satu persatu
karena kamu anak mama.. Mama segera memeluk jasadmu nak, tanpa bersama kesusahan dan sesungguhnya bersama dengan kesulitan
berpikir lagi apakah engkau dengar atautidak, hanya kata maaf yg itu ada kemudahan”
mampu mama ucapkan di telingamu. Dada ini terasa sesakmenahan Foto 4 x 6 di Saku Bajumu Nak…
sebuah beban yg terasa seperti sebuah gunung yang sangat besar. Seperti hari-hari kemarin,Tetap saja ada perasaan sedih yang
Sambil memandikan jenazahmu, mama bisikkan di telingamu bahwa, menghantui relung hati
mama buktikankalau mama kuat menerima kepergianmu. Demi Hamzah. Ayah berumur 29 tahun itu terlihat sering murung. Sedihnya
mengharap ridho Alloh Azza Wajalla, mamatahan air mata dan rasa Hamzah, bukan karenapersoalan besar, bukan juga permasalahan
marah yang sebenarnya lebih mudah bila diledakkan saat itu juga. ekonomi keluarga. Namun, kesedihannya karenasatu pertanyaan yang
Demi meyakini akan syahidnya seseorang yang wafat karenatenggelam, dilontarkan pemateri ketika mengikuti acara Smart
mama tahanemosi mama nak..Demi meyakini, bahwa engkau akan Parenting.”Bagaimana caranya untuk mengetahui kalo anak berumur 1-
menjadi hijab api neraka bagi orang tuamu yangkotor ini, mama tahan 5 tahun menyayangi orangtuanya” ? Ya, pertanyaan itulah yang
dorongan ingin menjerit sekeras-kerasnya.Engkau penuhi janjimu manjadi beban pikiran dirinya saat ini. Meskipun jugaHamzah
nak..Al Anshoriyah, Engkau gemar menolong saat masih hidup. Dan, mengakui kalo dirinya bukanlah ayah yang baik. Marah adalah hal yang
engkau tolong kamidengan kepergianmu.Banyak sekali janji mama wajarterjadi. Namun, marah ketika terlihat oleh anak berusia 2 tahun
padamu nak, hadiah sepeda BMX bila engkau juara kelaslagi, jalan- adalah perkara yangberbahaya untuk perkembangan emosionalnya. Dan
jalan ke dufan dan menaiki semua wahana karena kini engkau sudah Hamzah mengakui hal itu. Mulai hari ituia bertekad untuk menjadi ayah
tinggi, latihanrenang intensif selama liburan nanti…, bermain hujan yang lebih baik lagi untuk anaknya.Mulai saat itu, setiap hari Hamzah
bertiga adikmu, menyambangi sahabatsahabatdan guru-gurumu di pulang kantor dengan tergesa-gesa. Sebab hanyasatu tujuannya.
Jakarta..namun, semua itu tinggal janji…Engkau tunaikan janjimu… Bagaimana mendapatkan jawaban dari Ridwan anaknya ! Bermain
tapi pada siapa mama tunaikan janji-janji mama nak..?Cita-cita kami danbercengkerama dengan anaknya lebih lama adalah solusi yang tepat
orang tuamu ingin merawat dan mendidikmu hingga dewasa,digantikan untuk mendapatkanjawaban kata ”Iya”. Hari itu Hamzah membeli bola
dengan sebuah cita-cita mulia yg tak mampu kami ucapkan, berukuran besar. Lebih besar dari ukurantubuh Ridwan. Mereka
mengharapkan kitasemua bisa bertemu maut dengan kesyahidan. Kau bermain lebih lama. Hamzah rela menjadi penjaga gawang
tunaikan itu semua nak..Maafkan mamamu nak, yang tidak berada di yangberpura-pura jatuh ketika menangkap bola. Dan itu terjadi
dekatmu saat-saat terakhir hidupmu.Walau pedih, mama bersyukur berulang-ulang hinggamengundang tawa Ridwan. Hingga mereka letih
karena telah dipercaya oleh Alloh menerima amanahseorang gadis kecil bermain. Hamzah mengajak Ridwan duduksebentar. Hamzah
yang sangat special di mata setiap orang yang mengenalnya.Janji mama mengambikan segelas air minum yang akan diminum berdua. Pikiran
terakhir kalinya padamu anakku, mama akan kuat melepasmu Hamzah, Ini saat yang tepat menanyakannya. ”Nak, Ridwan sayang
walauberat. Mama akan merawat kedua adikmu, mama akan menjadi sama abi ga ?” Kali iniRidwan menatap wajah Hamzah. Hamzah
ibu yang jauh lebih baik darisebelumnya.Bantu mama agar kuat nak, menanti…..tiba-tiba Ridwan berkata ”Abi, ayomain bola lagi !….
walau air mata penyesalan, kesedihan, kerinduan inginmemelukmu tak Hamzah terdiam, mungkin pertanyaan itu ditanyakan ketika suasana
mampu mama bendung.Rasa sesal tidak menjadi ibu yang sempurna tidaktepat pikirnya.Malam harinya, Hamzah membacakan buku
begitu hebatnya mama rasakan hingga saat ini.Semoga Alloh Sang Ilahi ”Akhlaq Islami” kepada anaknya. Kaliini Hamzah membacanya dengan
Robbi, memaafkan semua kesalahan mama padamu.Mama sangat sabar dan lebih lama dari biasanya. Malam itu 9 bukudibacanya sampai
mencintaimu anakku..Mama sangat merindukanmu..sahabatku.. Mama habis. Hingga ketika anaknya terlihat mengantuk, Hamzah berinisiatif
banggapadamu..guruku..Mama akan kuat, demi janji mama untuk menyeka punggung Ridwan. Ketika usapan demi usapan
padamu..syahidahku! dilakukannya, terbesitkeingginan untuk menanyakan kepada anaknya
“Ketahuilah bahwa pertolongan menyertai kesabaran, ”Nak, Ridwan sayang ka sama abi?”…
sesungguhnya ada kelapangan
Ridwan terdiam, ternyata Ridwan keburu tidur sebelum ditanya.
Hmm….biarlah, mungkin ialetih bermain tadi siang. Sambil mengusap
punggung, dipandanginya wajah anaknya.
Hamzah berkata di telingga anaknya. ”Nak, maafkan abi jika ternyata Anak-anak Belajar Dari Kehidupannyajika anak dibesarkan dengan
abi bukanlah ayah yangbaik untukmu. Hingga engkau sulit mengatakan celaan, ia belajar memaki
kata ”Iya”. Tapi biarlah, abi akan berusahamenjadi ayah yang baik”. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan ia belajar berkelahi
Malam pun berlalu, tanpa jawaban yang diimpikannya….Sepulang Jika anak dibesarkan dengan cemoohan ia belajar rendah diri
shalat subuh, dompetnya berserakan! Ridwan ternyata telah bangun Jika anak dibesarkan dengan hinaan ia belajar menyesali diri
ketikaHamzah ke masjid. Foto dan tanda pengenal berceceran kemana- Jika anak dibesarkan toleransi ia belajar menahan diri
mana. Dengan sabarHamzah mengambilnya dan memperbaikinya Jika anak dibesarkan dorongan ia belajar percaya diri
kembali. Hamzah berkata ke anaknya”Jangandibuka dompet abi ya, Jika anak dibesarkan pujian ia belajar menghargai
disini banyak tanda pengenal yang penting. Nanti kalo hilangbagaimana Jika anak dibesarkan sebaik-baik perlakuan ia belajar keadilan
? ” Ridwan mengangguk tanda setuju. ”Oke! Ayo kita toss dulu” kata Jika anak dibesarkan rasa aman ia belajar menaruh kepercayaan
Hamzah.Dan Ridwan pun mengangkat dan membuka jarinya untuk toss Jika anak dibesarkan dukungan ia belajar menyenangi dirinya
dan tersenyum.”Ok ummi, ayo berangkat” kata Hamzah. Waktu Jika anak dibesarkan kasih sayang dan persahabatan ia belajar
menunjukkan pukul 06.50.eh,ternyata Ridwan tak mau ganti baju. menemukan cinta dalam
Bajunya yang dipake tidur tidak mau digantinya. Bajubermotif mobil kehidupannya (dorothy law nolie)
traktor dengan saku di depan itu terlihat kumal. Tapi Ridwan tetap tak
mauganti baju. Bahkan sampai menangis ketika bajunya mau dilepas. Perempuan Yang Dicintai Suamiku
Karena takut terlambat kekantor, maka biarlah Ridwan tidak mandi dan
tak mau ganti baju.Sore itu, Hamzah pulang tak lagi tergesa-gesa. Toh “Pesan” dahsyat buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga
Ridwan tak menunjukkan itikadmengucapkan kata-kata ”Iya” untuk istrinya…
dirinya. Maka kali ini Hamzah melakukan aktifitasseperti biasa. Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap
Menjemput Ridwan di rumah nenek yang ternyata memakai baju yang mencintai suaminya…
samadengan baju tadi pagi. Kata nenek ”Ridwan ngak mau ganti baju,
dia jingkar ( Menangishebat ) kalo bajunya mau dilepas”Malam itu Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun
Hamzah tak ingin bermain bola bersama anaknya. Hamzah menggiring menjelangpernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario
Ridwan untuk tidur lebih awal. Maka diiringilah tidur Ridwan dengan tampak baik dan lebih menurutiapa mauku. Kami tidak pernah
tilawah.Setelahterlelap tidur. Hamzah meminta istrinya untuk bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergike
mengganti baju Ridwan yang kumal karenabesok pagi giliran Hamzah kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi,
yang mencuci baju.Sepulang shalat subuh, Ridwan belum bangun. kemudian mengantar anakkami sekolah. Tidurnya sangat sedikit,
Tumpukan baju satu persatudicucinya. Hingga tiba pada baju bermotif makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.Dia menciumku
traktor Ridwan. Baju yang dipake seharian. Ketikamencuci, Hamzah maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja,itu
menemukan foto 4×6 dirinya di saku baju Ridwan…Dan hal itulah pun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah
yangmembuat Ridwan tersenyum dan berkata dalam hati ”Tak usahlah romantis, aku pikir,memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan
engkau berkata ”Iya” Nak.Abi sudah tahu jawabannya”…… hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.Kami jarang ngobrol sampai
malam, kami jarang pergi nonton berdua,bahkan makanberdua diluar
pun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua,
kami asyiksendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernahsedetikpun!Hatiku
terdengar, hanya denting piring yangberadu dengan sendok garpu. terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main membelakangiaku saat aku memeluknya dan berharap dia
dengan anak2kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah
pendiam, aku menyangka diamemang tidak suka tertawa lepas. Aku operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa
mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahunpernikahan kami. sakit, ketika dia tidakmau memakan masakan yang aku buat dengan
Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketikadia tidak pulang ke rumah
sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasasakit
kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.Tapi aku
dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya.Pada saat dia tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu
masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia manis,dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan
memperkenalkandiri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu membawakan ekrol kesukaanku.Dia mengajakku jalan2, kadang
kuliah.Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami danke-2
pernah melihat matayang begitu cantik seperti yang dia milii. Matanya anaknya yang lucu2.Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku
bersinar indah, penuh kehangatan danpenuh cinta, ketika dia berbicara, mencintai perempuan berhati bidadariitu? karena tanpa bertanya pun
seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengankalimat2nya yang aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.Suatu sore, mendung
ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun
bahkanmungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu akan mendung, bahkan gerimis kemudian.Anak sulungku, seorang anak
mendengar dia bercerita.Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keritingikal dan
selama mereka kuliah dulu, Meishabercerita Mario sangat pendiam, cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email
sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalumereka bertemu, Papanya,dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante
karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha?”Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik
Meishayang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario itu,
yang sedang membuat iklanuntuk perusahaan tempatnya bekerja. Dear Meisha,
Aku mulai mengingat 2-5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh
pada Mario,setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan relung hatiku, akutidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini,
dalam sehari bisa menciumku lebihdari 3x. Dia membelikan aku bahkan pada Rima. Aku mencintai Rimakarena kondisi yang
parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain,dia sering mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.Ketika
termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2
Kalau akutanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan. Suatu mencintainya. Tidak adaperasaan bergetar seperti ketika aku
saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidakpernah padam
RS. Akusedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin
kesal, karena Mario tidak jugamau aku suapi. Meisha masuk kamar, menyakitiperasaannya.Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu,
dan menyapa dengan suara riangnya,“Hai Rima, kenapa dengan anak aku sebenarnya kecewa, tapi aku
sulungmu yang nomor satu ini? tidak mau makanjuga? uhh… dasar tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan
anak nakal, sini piringnya”, lalu dia terus mengajakMario bercerita yang aku cari untukmengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa
sambilmenyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis hampa, meskipun aku menikahinya.Aku tidak tahu, bagaimana caranya
ditangannya. Dan….aku tidakpernah melihat tatapan penuh cinta yang menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cintauntukmu tumbuh
terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidakpernah seumur secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa
pernahmendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di Kebahagiaan Mario adalahkebahagiaanku juga, karena aku akan selalu
hutan2 belantara yang tidakpernah minta disirami, namun tumbuh mencintainya.
dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.Aku tidak akan
pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang Setahun kemudian…
laindan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah
kami.Meskipun hatikuterasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku pemakaman itumasih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, diabisa mendapatkan segala “Mario, suamiku….Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat
yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkanseluruh aku pertamakali bekerja di kantormu, akan membawaku pada cinta
hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku sejatiku. Aku begitu terpesonapadamu yang pendiam dan tampak
berikanuntukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuksebelah tangan.
hanya berharap bahwa engkaumengerti, you are the only one in my Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya.
heart.yours, Akusering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan
Mario aku. Aku merasa di atasangin, ketika kamu hanya diam dan menuruti
keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantikyang diinginkan banyak
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu
baru berusia 7tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti mencintaikusehingga mau melakukan apa saja untukku…..Ternyata aku
dan menyayangiku.Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika
pernah bahagia bersamaku. Diamencintai perempuan lain. Aku aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu
mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surathampir setiap yang aku tahu sebenarnyamenyukai Mario.Aku melihat matamu begitu
hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan terluka, ketika berkata, “kenapa, Rima? Kenapa kamumesti cemburu?
di lemaribajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.Mobil yang dia dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku?”Aku
berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan
mengumpulkantabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu sombongnya.Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau
aku belikan motor untuk mengantardan menjemput anak2ku. Mario tidak pernah bahagiabersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam
merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja danminta kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yangsempurna yang engkau
dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam inginkan.Istrimu, Rima”Di surat yang lain,“………Kehadiran
kehancuranku. Aku dulumemintanya menikahiku karena aku malu perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingines.
terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudahmenikah semua. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat
Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi cahaya cinta darimatamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang
istrinya.Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku penuh cinta itu berpendar dari kedua bolamatamu saat memandang
juga seorang perempuanyang berhak mendapatkan kasih sayang dari Meisha……”Disurat yang kesekian,“…….Aku bersumpah, akan
suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja,bahwa dia tidak membuatmu jatuh cinta padaku.Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat
mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagisuka membanting2
daripadadia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu
menikahiku. Betapa malangnyanasibku.Mario terus menerus sakit2an, kubuatkanmasakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan
dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah diamencintai selalau menabung. Aku tidak lagi sukabertengkar dengan ibumu. Aku
perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan akuselalu
sudahmembuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan
siang ini? Akumerawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan
engkau tidak mau aku suapi, akumenungguimu sampai tertidur tubuh basah kuyup
disamping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat,karena karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku
penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah……. baru menyadari betapa
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah
berusaha danmenantinya……..”Meisha menghapus air mata yang terus tanda2 aku mulai
mengalir dari kedua mata indahnya…dipeluknya Jelita yang tersedu- mencintainya?
sedu disampingnya.Disurat terakhir, pagi ini…“…………..Hari ini Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan,
adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau Meisha. Dan besok
tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil
karena hari ini aku akanmasak, masakan yang paling enak sedunia. mungil untuknya,
Kemarin aku belajar membuatnya di rumah BudeTati, sampai supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu
kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras dari anak2ku, tapi
sekali, dan akuhanya mengendarai motor.Saat aku tiba di rumah karena dia belahan jiwaku….
kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatirandimatamu.Engkau Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih
memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit. terduduk
Tahukah engkau suamiku,Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 disamping nisan Rima. Di wajahnya tampak duka yang dalam.
tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahunkita menikah, baru kali ini aku Semuanya telah terjadi,
melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2cinta mulai Mario……
bersemi dihatimu ?………”Jelita menatap Meisha, dan bercerita, Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika
“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, darijauh aku melihat seseorang itu telah pergi
keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan meninggalkan kita.………………………………………
tangannyakepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat
bersinar dari mama seperti siang itu,dia begitu cantik. Meskipun dulu
sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya.Mama
memarkir motornya di seberang jalan, Ketika mama menyeberang
jalan, tiba2 mobilitu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi……
aku tidak sanggup melihatnya terlontar,Tante….. aku melihatnya masih
memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”.Jelita memeluk
Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil
untukmerasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.Meisha
mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario
mengirimkanemail lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima
membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi
marah2 dan

You might also like