You are on page 1of 16

ILMU KEALAMAN DASAR

IPA DAN TEKNOLOGI

KELOMPOK 4 :

ELSA AMALIA (3425090138)

M. CRYSTAL P. N (3425082011)

YULI RAMAH DINI (3425092322)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains (science) diambil dari bahasa latin yaitu
“scientia” yang berarti pengetahuan. Kemudian Sund dan Trowbribge merumuskan
bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone
menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu.

Suyoso juga mengatakan bahwa sains (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil


kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh
melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara
universal”. Sedangkan menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis
yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.

Dari banyak pendapat mengenai pengertian IPA, dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan pengetahuan yang berasal dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan
menggunakan langkah-langkah ilmiah yaitu berupa metode ilmiah dan didapatkan dari
hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum yang akan selalu menuntut untuk
disempurnakan. Dalam pembelajarannya, IPA mencakup semua materi yang terkait
dengan apa yang ada di alam beserta persoalannya. IPA memiliki ruang lingkup seperti
mahluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan
sifatnya. Selain itu, IPA juga terdiri dari tiga aspek yaitu Kimia, Biologi, dan Fisika.

IPA sering juga disebut sebagai ilmu alamiah (natural science) yang merupakan
pengetahuan yang mengkaji mengenai berbagai gejala alam semesta, sehingga terbentuk
suatu konsep dan prinsip. Konsep dan prinsip inilah yang kemudian digunakan para
ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-
gejala alam hingga akhirnya mampu menciptakan suatu inovasi baru yaitu teknologi.

Teknologi berasal dari bahasa latin, yaitu techne yang berarti cara dan logos yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah, teknologi dapat di artikan sebagai
pengetahuan mengenai suatu cara untuk memecahkan suatu permasalahan. Dengan kata
lain, teknologi merupakan suatu pengaplikasian atau penerapan dari hasil sains atau ilmu
pengetahuan sehingga bermanfaat bagi manusia dan sekitarnya.

Namun juga terdapat berbagai pendapat mengenai arti dari teknologi itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Iskandar Alisyahbana (1980:1), teknologi merupakan suatu
cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat anggota tubuh, panca
indera, dan otak manusia berfungsi lebih maksimal. Sedangkan Kusmayanto Kadiman,
mantan rektor ITB yang juga pernah menjabat sebagai Menristek RI, mendefinisikan
teknologi sebagai paduan sempurna antara ilmu (science), rekayasa (engineering), seni
(art), dan ekonomi. Berbagai pendapat mengenai tekonologi, dapat disimpulkan bahwa
teknologi merupakan suatu cara yang ditempuh untuk memenuhi segala kebutuhan
manusia dan memecahkan segala permasalahannya dengan menerapkan segala konsep dan
prinsip dari berbagai ilmu pengetahuan.

Dalam pandangan kognitif, teknologi merupakan bentuk pengetahuan praktis


berbasiskan sains yang mengarahkan kita secara efisien untuk memecahkan masalah
praktis. Perubahan teknologis terutama memproduksi lebih jauh riset aplikasi saintifik dan
pengembangan pengetahuan teknologis. Sedangkan kemajuan teknis konsisten dengan
peningkatan pengetahuan tergantung pada ekstensi yang luas, dalam kemajuan
(Quintanilla 1998). Konsep teknologi didasarkan pada konsep IPA dasar dan terapan,
sebab itu semakin berkembangnya sanis, maka teknologi pun ikut berkembang dan
semakin modern.

B. Tujuan

Sains merupakan suatu pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Suatu
peradaban tidak semata-mata dapat mempertahakan struktur-struktur politik dan sosialnya
atau memenuhi segala kebutuhan dasar rakyat juga budayanya. Namun, dengan adanya
sains, dapat terbentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta ekonomi. Sains juga
merupakan sarana bagi para ilmuwan untuk dapat melakukan berbagai penyelidikan dan
menghasilkan suatu teknologi yang berdaya guna bagi manusia dalam memenuhi segala
kebutuhan juga memecahkan berbagai permasalahan kehidupan manusia, sehingga IPA
atau sains itu dapat bermanfaat bagi manusia dan alam semesta.

Adanya teknologi mampu membuat manusia meningkatkan segala kekuasaan dalam


mengendalikan serta menciptakan suatu realitas. Juga menciptakan berbagai kemudahan
dan keefisiensian bagi kehidupan manusia. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan,
namun teknologi itu pula yang mendorong diciptakan dan ditimbulkannya suatu ilmu
pengetahuan yang lebih maju lagi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peradaban Manusia, Perkembangan IPA, dan Perkembangan Teknologi

Sesungguhnya yang paling membedakan manusia dengan binatang adalah


ketidakmampuan manusia untuk secara langsung menyesuaikan diri pada suatu lingkungan
yang baru. Secara biologis manusia adalah salah satu spesies di bumi yang paling kurang
mampu atau tidak memiliki daya penyesuaian lingkungan secara alami.

Manusia tidak hanya dibekali akal, namun juga rasa keingintahuan yang begitu tinggi.
Manusia akan mengolah segala rasa keingintahuannya itu dengan menggunakan akal dan
berbagai kemampuan berpikirnya, hingga terpuaskan rasa keingintahuannya. Pengolahan
dan penyelidikan yang dilakukan manusia itu dapat menghasilkan suatu hal baru yang
dapat berdaya guna bagi kehidupan manusia sehari-hari. Hal baru yang diciptakan bisa
kita sebut dengan istilah teknologi. Teknologi mereka ciptakan juga untuk menjadikan
lingkungan menjadi nyaman bagi dirinya. Bisa disebutkan bahwa semakin tinggi tingkat
kemampuan abstraksi atau berpikir manusia, maka semakin tinggi pula kebudayaan
manusia tersebut.

Perkembangan IPA pada umumnya disertai dengan proses penyuburan silang yang
melahirkan berbagai bidang ilmu antardisiplin dan teknologi baru, serta peningkatannya
secara berlanjut. Pola interaksi multidisiplin adalah ciri penting yang perlu mendapatkan
perhatian khusus. Interaksi ini telah melahirkan bidang ilmu pengetahuan lingkungan,
ilmu pengetahuan yang menangani masalah kompleks dan berskala global.
Pada perkembangannya, IPA atau sains berkembang dengan pesatnya dari masa ke
masa. Sains berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian
menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian
berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Dan ilmu-ilmu alam terbagi
lagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the
biological sciences) (Jujun. S. 2003). Ilmu alam ini mencakup fisika yang mempelajari
massa dan energi, kimia yang mempelajari substansi zat, astronomi yang mempelajari
benda-benda langit, dan ilmu bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.

Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari adanya keingintahuan mengenai sesuatu


yang belum diketahui orang. Keingintahuan itu menuntun manusia untuk mencari prinsip
atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu percobaan. Pengkajian ini
dilakukan untuk mencari suatu kondisi dan penjelasan mengenai suatu objek yang ada di
alam semesta. Konsep-konsep dalam IPA dasar sengaja disusun secara ideal agar berlaku
secara umum yang nantinya dapat digunakan secara fleksibel.

Mulanya, perkembangan ilmu pengetahuan berjalan lambat sampai abad pertengahan,


yaitu sekitar abad ke-15. Dan setelah penemuan mengenai geosentris dan heliosentris,
perkembangan ilmu pengetahuan mulai pesat. Baru di abad ke-20, IPA berkembang
semakin pesat hingga terjadi adanya peralihan mengenai konsep IPA dari yang klasik
menjadi IPA modern. IPA klasik pada dasarnya diturunkan dari sistem makroskopis baik
dalam konsep mekanika, termodinamika, listrik, magnet, dsb. Sedangkan IPA modern
diturunkan dari sistem mikroskopis, yaitu sistem yang mempelajari segala sesuatu dalam
skala yang lebih kecil daripada konsep IPA klasik, seperti molekul, atom, elektron, dsb.
IPA modern memiliki kelebihan daripada IPA klasik yaitu mampu mengkaji lebih dalam
dan lebih detail mengenai suatu objek, seperti pada spektrum atom, biologi molekuler,
dsb. IPA modern itu kini semakin berkembang baik di masa-masa sekarang. Hingga
dewasa ini, banyak ilmuwan melakukan penelitian yang berbasis molekuler, atom, ataupun
elektron, yang merupakan konsep dari IPA modern.

Sepanjang sejarah perkembangannya, kemajuan teknologi ilmu pengetahuan secara


umum, dan ilmu pengetahuan alam secara khusus, tidak pernah lepas dari dorongan
keingintahuan (curiousity driven) maupun hasrat pemanfaatannya (application motivied).
Penelitian yang dilakukan atas dasar keingintahuan lebih bersifat individualistik, mendasar
dan tanpa sasaran hasil yang ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, kajian yang bersifat
penerapan dapat bersifat individualistik mapun berupa upaya kelompok, dan lazim terarah
kepada tujuan atau sasaran tertentu. Aplikasi ilmu yang dimaksudkan dapat terjadi antar
bidang ilmu dasar berbeda, ataupun untuk tujuan lebih praktis seperti pemanfaatannya
demi pengembangan teknologi.

Perkembangan teknologi yang terjadi mampu mengakibatkan perubahan yang sangat


signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangannya mempengaruhi
berbagai macam bidang yang ada di dunia, seperti dunia bisnis, kesehatan, pendidikan,
pemerintahan, dan sebagainya.

Hal yang perlu diketahui bahwa teknologi telah ada jauh sebelum sains berkembang.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pembuatan suatu alat yang digunakan oleh
manusia purba untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti yang dikemukakan oleh
Capra (107). Manusia purba mampu menghasilkan alat-alat sederhana yang mampu
memenuhi kebutuhnnya pada masa itu, sehingga muncul istilah Homo habilis yang berarti
manusia terampil, yaitu sebutan bagi manusia dalam menunjukkan keterampilannya.

Sejak abad 13 – 19, teknologi dikembangkan berdasarkan kaidah pengalaman dan


teknik coba-coba. Dengan kata lain, teknologi masih berdiri sendiri tanpa adanya basis
sains. Contohnya pada penemuan mesin uap yang termasuk dalam penemuan ilmiah
namun saat pembuatannya ternyata sama seklai tidak melibatkan ilmuwan. Selain itu, pada
tahun 1650 – 1955 disebut sebagai era industri, yaitu terjadinya revolusi industri. Masa itu,
banyak penemuan-penemuan baru mesin industri, yang akhirnya tenaga kerja manusia
yang ada di pabrik tergantikan oleh adanya mesin-mesin industri tersebut. Hal ini
dikemukakan oleh Alvin Toffler. Temuan-temuan itu pun terus berkembang hingga kini,
salah satunya yaitu telah ditemukan adanya alat-alat elektronik seperti mesin cuci yang
mampu menggantikan pekerjaan manusia.

Sesuai konsep IPA modern, yaitu yang merupakan turunan dari sistem mikroskopis,
teknologi pun banyak ditemukan dalam bentuk yang lebih simpel dan menjadi sangat
fleksibel, di bidang industri, kesehatan, ataupun komunikasi. Kini telah berkembang
teknologi microchips. Teknologi microchips ternyata tidak hanya mampu memajukan
komunikasi, tetapi juga bidang lainnya seperti radio, televisi dan komputer. Hingga
terbukalah dunia akan arti komunikasi dalam kehidupan umat manusia sehari-hari.
Kemajuan teknologi dalam bidang komputer dan komunikasi belum juga memperlihatkan
titik jenuh, sehingga banyak perusahan raksasa bersaing untuk mengembangkan lebih
lanjut, seperti IBM, AT&T, Intel, NEC, Matsushita. Namun, kabar terbaru mengatakan
bahwa kini teknologi pun telah masuk ke dunia industri dengan ditemukannya alat
elektronik anti bakteri pada mesin cuci yang menggunakan teknologi nano.

Dari perspektif sejarah, teknologi merupakan salah satu ciri khusus dari kemuliaan
yang dimiliki manusia bahwa dirinya tidak dapat hidup hanya dengan makanan, namun
juga butuh hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya, hal ini diungkapkan oleh
Toynbee (2004, 35). Dengan adanya teknologi, manusia menyadari bahwa tidak hanya sisi
material yang dibutuhkan, tapi juga sisi non-material. Melalui teknologi, manusia mampu
menggambarkan konstituen non-material kehidupannya, yaitu pikiran, institusi, ide, dan
idealnya. Teknologi juga sebagai manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia
ungkap Toynbee (2004, 35).

Melalui pandangan semacam itu, teknologi kemudian berkembang lebih jauh lagi,
jauh dari yang dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai suatu tujuan praktis
atau sebagai sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat
atau mengimplementasikannya.

B. IPA dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia

Manusia yang menciptakan suatu teknologi dan mengembangkan sains tidak lain
karena dari manusia itu sendiri yang memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi,
hingga akhirnya melakukan percobaan dan penyelidikan untuk mendapatkan apa yang
mereka cari.

Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu, teknologi tercipta
karena adanya dorongan untuk hidup yang lebih baik, nyaman, makmur, dan sejahtera
(Iskandar Alisyahbana, 1980).

Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia. Bagi manusia, teknologi secara umum :

 Proses yang meningkatkan nilai tambah


 Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja

 Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.

Kemajuan teknologi yang semakin pesat dewasa ini tidak dapat kita hindari, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan itu. Berbagai
inovasi baru yang diciptakan, banyak memberikan manfaat yang positif dan memberi banyak
kemudahan bagi manusia. Sekarang ini, karena adanya teknologi berbagai kegiatan yang sulit
dan berat menjadi mudah dan dapat terselesaikan lebih cepat.

Untuk itu, kita para generasi penerus memerlukan adanya penyelarasan IPTEK
dengan pengajaran imtaq untuk melengkapi kecerdasan kita dalam menghadapi pesatnya
perkembangan IPTEK. Cara-cara yang dapat dilakukan anatara lain, yaitu :

1. Learning to know ; Generasi akan dapat memahami dan menghayati bagaimana


suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam
lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan akan lahir generasi yang
memiliki kepercayaan bahwa manusia sebagai kalifah Tuhan di bumi diberi
kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf
hidup manusia itu sendiri.

2. Learning to do ; menerapkan suatu upaya agar para generasi menghayati proses


belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.

3. Learning to be ; proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia


terdidik yang mandiri.

4. Learning to live together ; pendekatan melalui penerapan paradigma ilmu


pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidikan
memungkinkan para generasi menemukan kebahagiaan dalam belajar.

C. IPA Sebagai Dasar Berkembangnya Teknologi


Kita tahu bahwa teknologi berbasiskan IPA, konsep yang diterapkan pada teknologi
pun menggunakan konsep IPA murni dan terapan. Sains dan teknologi tidak dapat
dipisahkan. Keduanya sangat erat hubungannya dalam memenuhi segala kebutuhan dan
keingintahuan manusia.

Teknologi dalam bentuk apapun akan sulit berkembang tanpa didukung oleh ilmu
pengetahuan yang memadai. Ilmu pengetahuan juga sulit berkembang tanpa sarana
pendidikan/laboratorium yang memadai, program nasional dan tradisi masyarakat yang
menunjang. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak terpisahkan karena
teknologi memerlukan ilmu pengetahuan untuk berkembang, sebaliknya ilmu pengetahuan
dapat berkembang dari pengalaman lapangan yang didapat oleh teknologi dalam praktek.
Teknologi dapat diperoleh dari perkembangan keahlian-keahlian dan keterampilan tertentu
dalam praktik dan terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama tanpa intervensi yang
terlalu banyak dari ilmu pengetahuan.

Teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang


didasarkan atas hasil sains. Teknologi dapat dibentuk dengan adanya IPA, namun juga
dapat terbentuk tanpa adanya IPA. Teknologi yang dibentuk tanpa IPA, dapat diibaratkan
sebagai mobil yang mesinnya hidup, mampu bergerak maju tapi tanpa adanya sopir. Hal
ini terlihat berbahaya, karena jika didasarkan pada ilustrasi tersebut, mobil tersebut dapat
menabrak apa saja yang ada di depannya dan bergerak tanpa arah. Namun lain halnya pada
mobil yang memiliki sopir, karena mobil tersebut dapat dikendalikan dan terarah hingga
bermanfaat bagi manusia. Begitu pula teknologi yang dibentuk atas dasar IPA, teknologi
tersebut dapat dikendalikan oleh IPA. Sehingga teknologi bergerak aman dan bermanfaat
bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA
terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat konstruksi di
alam, dan membuat alat untuk mengendalikan kinerja alam.

Namun, seringkali diadakan pemisahan antara IPA dan teknologi. Bahkan


pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and
fundamental) di satu pihak dan pihak lainnya yaitu sains terapan dan penelitian terapan
(applied science and applied research). Padahal keduanya harus dilihat sebagai dua jalur
yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana yang saling
berhubungan. Walau memang, sains dan teknologi dapat dibedakan satu sama lain, namun
tidak boleh dipisahkan (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Hasil dari ilmu pengetahuan dan teknologi telah masuk jauh ke dalam kehidupan
sehari-hari manusia sedemikian rupa. Di bidang energi, manusia telah mulai menerobos
pemanfaatan sinar matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara langsung dan
dalam bidang bioteknologi sudah mulai memasuki masa pembuatan protein melalui
fermentasi sel-sel tunggal. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pemerataan
demokrasi dalam kenyamanan yang diciptakannya. Unsur-unsur demokrasi atau
pemerataan lambat laun masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi lebih banyak orang dapat menikmati pendidikan melalui
berbagai cara. Namun, dari segi lain dengan meluasnya kesempatan pendidikan menjadi
semakin besar pula tuntutan masyarakat. Hal ini pun membawa distorsi atau ketegangan
yang tidak dapat dielakkan.

D. Peranan IPA dan Teknologi di Berbagai Bidang

IPA dan teknologi umumnya sangat bermanfaat dan memberi banyak kemudahan bagi
kehidupan manusia, apalagi di zaman modern sekarang ini. Segala sesuatunya tidak
terlepas dari teknologi yang terus-menerus diperbaharui dan semakin maju. Teknologi
tidak hanya mempermudah kegiatan manusia, tapi juga mempercepat pelaksanaan suatu
kegiatan. Namun, segala sesuatu yang ada di bumi ini pasti ada sisi baik dan buruknya.
Begitu pula pada IPA dan teknologi yang tidak hanya memiliki manfaat dan peranan yang
baik bagi manusia dan sekitarnya, tapi juga memiliki dampak yang buruk bagi manusia
dan sekitarnya.

Pesatnya kemajuan iptek cukup banyak membawa pengaruh negatif. Antara lain,
semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini mulai
tergerus. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu
dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus. Tak
hanya itu iptek juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Dampak positif dan negatif IPTEK di berbagai bidang :

1. Bidang Informasi dan komunikasi

Dampak Positif

 Manusia akan mendapatkan berbagai informasi lebih cepat dan akurat


serta berita-berita terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.

 Manusia dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang


berada sangat jauh hanya dengan melalui telepon atau sekarang lebih
banyak yang menggunakan handphone.

 Berbagai pelayanan seperti bank, dan transaksi lain dengan orang yang
jauh dapat dilakukan tanpa harus mendatangi bank, bisa melalui E-
Banking atau pun pesan singkat.

Dampak Negatif

× Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris atau


penyalahgunaan jaringan komunikasi

× Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di


internet dan bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan yang dapat
merugikan oang lain.

× Kecemasan teknologi ; kecemasan skala kecil akibat teknologi


komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan
berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang
terjadi karena teknologi.

2. Bidang Pendidikan

Dampak Positif
 Muncul media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan. Sehingga guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan

 Muncul metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan


guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kemajuan teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi
bisa dibuat abstrak atau dibuat suatu animasi yang menarik perhatian anak
untuk memperhatikan dan belajar.

 Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka ; dengan adanya


kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa
dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

Dampak Negatif

× Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan


tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbankan dan lain-lain.

× Anak-anak akan lebih senang bermain berbagai alat elektronik dibandingkan


belajar.

3. Bidang Industri

Dampak Positif

 Proses pada suatu industri dapat berjalan efektif dan lebih cepat karena adanya
mesin-mesin canggih yang menggantikan tenaga manusia.

 Meningkatkan produk-produk yang lebih modern dan berdaya guna bagi


masayarakat.

Dampak Negatif
× Mesin-mesin yang digunakan dalam suatu industri pasti akan menghasilkan
limbah yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan.

× Bertambahnya jumlah pengangguran akibat adanya mesin-mesin canggih yang


digunakan di pabrik-pabrik.

4. Bidang Ekonomi

Dampak Positif

 Adanya persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

 Pertumbuhan ekonomi makin meningkat karena manusia mampu


mengembangkan iptek yang berdaya guna tinggi dan bernilai ekonomi.

Dampak Negatif

× Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi


yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

× Sifat konsumtif manusia yang berlebihan dengan banyak penemuan alat-alat


baru.

5. Bidang Sosial dan Budaya

Dampak Positif

 Meningkatnya rasa percaya diri para negara berkembang yang mulai mengenal
dan mampu mengembangkan iptek yang tidak lebih buruk dari negara maju.

 Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai


konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan
pekerja keras.

Dampak negatif

× Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan


remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.

× Penyimpangan moral dan perilaku anak-anak di bawah umur akibat melihat


dan meniru apa yang ada di internet, yang seharusnya bukan untuk
kalangannya.

× Pola interaksi antar manusia yang berubah ; manusia menjadi kurang peka
terhadap orang lain akibat terlalu asyik dengan dunia elektronik yang
berteknologi tinggi.

× Membentuk manusia yang kurang bekerja keras ; dengan bantuan teknologi


tinggi yang mempermudah dan mempercepat kegiatan, membuat manusia
menjadi lebih malas karena terbiasa dibantu oleh alat-alat hasil perkembangan
iptek.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

IPA merupakan pengetahuan yang berasal dari hasil kegiatan manusia yang
diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yaitu berupa metode ilmiah dan
didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum yang akan selalu
menuntut untuk disempurnakan.

Teknologi berasal dari bahasa latin, yaitu techne yang berarti cara dan logos yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah, teknologi dapat di artikan sebagai
pengetahuan mengenai suatu cara untuk memecahkan suatu permasalahan dengan
mengaplikasian atau menerapkan hasil sains atau ilmu pengetahuan sehingga bermanfaat
bagi manusia dan sekitarnya.

Teknologi dalam bentuk apapun akan sulit berkembang tanpa didukung oleh ilmu
pengetahuan yang memadai. Ilmu pengetahuan juga akan sulit berkembang tanpa adnya
sarana pendidikan atau laboratorium yang memadai, program nasional dan tradisi
masyarakat yang menunjang. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang
tidak terpisahkan.

Kemajuan teknologi ilmu pengetahuan secara umum, dan ilmu pengetahuan alam
secara khusus, tidak pernah lepas dari dorongan keingintahuan (curiousity driven)
maupun hasrat pemanfaatannya (application motivied). Penelitian yang dilakukan atas
dasar keingintahuan lebih bersifat individualistik, mendasar dan tanpa sasaran hasil yang
ditentukan sebelumnya.

IPA dan teknologi memiliki banyak peranan bagi manusia, kehidupan, dan
lingkungannya. Entah itu berperan baik atau justru berdampak buruk bagi manusia itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 26 Maret 2010. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/dampak-


perkembangan-ipa-dan-teknologi-terhadap-kehidupan-manusia/. Dampak
Perkembangan IPA dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia. Di akses pada
tanggal 14 Maret 2011.

Anonim. 27 Februari 2010. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/peranan-ipa-dan-


teknologi-untuk-memenuhi-kebutuhan-manusia/. Peranan IPA dan Teknologi Untuk
Memenuhi Kebutuhan Manusia. Di akses pada tanggal 14 Maret 2011.

Anonim. http://www.elearning-jogja.org/file.php/145/Pengertian_IPA.rtf. Pengertian IPA. Di


akses tanggal 25 Maret 2011.

Mulawarman, Aji Dedi. http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/.


Pengertian Teknologi. Di akses tanggal 25 Maret 2011.

Mulawarman, Aji Dedi. http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/2-konsepsi-


teknologi/. Konsep Teknologi. Di akses tanggal 25 Maret 2011.

Pusposutardjo, Suprodjo. 2001. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Riswan. 9 Desember 2008. http://irfanzizi.multiply.com/journal/item/7. IPA Dan


Perkembangan Teknologi. Di akses tanggal 26 Maret 2011.

Siahaan, Betty Zelda.; Supryadi.; Sondang N.S.; Tri Suharto.; Ratna Dewi W.; Raihanati.;
Dian Alfia P.; Desy Safitri.; Ade Suryanda. 2011. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta:
UPT MKU UNJ.

Wiryawan, Fikri. 20 Mei 2008. http://fikriw.wordpress.com/2008/05/20/definisi-teknologi/.


Definisi Teknologi. Di akses tanggal 25 Maret 2011.

You might also like