You are on page 1of 14

KELOMPOK 8

1.Afendi Rosyad
2.Rudi Wicaksono
3.Azka Husein
4.Arifudin Aziz
5.Zulfikar Dwi P.
6.Fatimah Ni’matullah
7.Junia Ari Prawesti
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
( PTUN) DI INDONESIA
DASAR HUKUM PTUN

a. UU No.5 Tahun 1986, tentang Peradilan


Tata Usaha Negara.
b. PP No.7 Tahun 1991, tentang
penerapan UU No.5 Tahun 1986,
tentang PTUN LN No.8 Tahun 1991.
DASAR KONSTITUSIONAL
PEMBENTUKAN PTUN
a. Pasal 24 UUD 1945
1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oeh sebuah
Mahkamah Agung dan lain-lain badan – badan
kehakiman menurut UU.
2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman
itu diatur dengan UU.
b. Pasal 10 ayat 1 UU No. 14 Tahun 1970,
tentang Ketentuan – ketentuan Pokok
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Pengadilan dalam lingkungan :

1. Peradilan Umum
2. Peradilan Agama
3. Peradilan Militer
4. Peradilan Tata Usaha Negara.
SUSUNAN PTUN :

a. Peradilan Tata Usaha Negara,merupakan


Tingkat Pertama / Kabupaten.
b. b. Peradilan Tata Usaha Negara,merupakan
Tingkat Banding / Provinsi.
c. Mahkamah Agung, merupakan Peradilan Tata
Usaha Negara Tertinggi, yang berfungsi
sebagai peradilan kasasi.
KEKUASAAN DAN WEWENANG
PTUN

PTUN bertugas dan berwenang


memeriksa,memutus dan menyelesaikan
sengketa tata usaha negara.
SENGKETA TATA USAHA NEGARA ADALAH:

a. Sengketa yang timbul dalam bidang Tata


Usaha Negara.
b. Sengketa antara Orang atau Badan Hukum
perdata dengan badan atau pejabat Tata
Usaha Negara baik di pusat maupun di daerah.
c. Sengketa akibat di keluarkannya Keputusan
Tata Usaha Negara, termasuk sengketa
kepegawaianberdasarkan PERPU yang berlaku.
KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA :

1. Suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan


oleh badan atau pejabat Tata Usaha Negara.
2. Yang berisiskan tindakan hukum Tata Usaha
Negara yang berdasarkan PERPU yang
berlaku.
3. Yang bersifat konkrit.
4. Menimbulkan akibat hukum yang berlaku.
PENGAJUAN GUGUTAN DI PTUN

Suatu gugutan dapat di ajukan ke PTUN bila memenuhi


syarat-syarat yaitu :
a. Tergugat hanya badan atau pejabat pemerintah.
b. Penggugat hanya orang atau badan hukum perdata.
c. Isi gugutan: Keputusan pemerintah yang tertulis
konkrit, individual dan final.
d. Isi Tuntutan: Penggugat mengajukan tuntutan agar
keputusan pemerintah yang di sengketakan
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
disertai tuntutan ganti rugi atau rehabilitasi.
ALASAN GUGATAN :

a. Bila Keputusan Tata Usaha Negara bertentangan


dengan PERPU yang berlaku misalnya :
1.Cacat Prosedur yaitu cacat dalam tata cara
pembutan keputusan.Cacat mengenai isi
keputusan itu.
2.Cacat mengenai wewenang.
b. Bila Badan atau pejabat pemerintah pada waktu
mengeluarkan keputusan telah menggunakan
wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud di
berikannya wewenang itu. Telah terjadi
penyalahgunaan wewenang.
Lanjutan
c.Bila badan atau pejabat pemerintah pada
waktu mengeluarkan atau tidak
mengeluarkan keputusan setelah
mempertimbangkan semua kepentingan
yang tersangkut dengan keputusan itu
seharusnya tidak sampai pada
pengambilan atau tidak mengmbil
keputusan tersebut.
KEPUTUSAN PENGADILAN DAPAT BERUPA :

a. Gugatan ditolak,
b. Gugatan dikabulkan,
c. Gugatan tidak diterima, dan
d. Gugutan gugur.
Bila gugatan di kabulkan, maka keputusan dapat berupa :

1. Pencabutan Keputusan Pemerintah yang


bersangkutan,
2. Dapat memberikan keputusan baru,
setelah mencabut keputusan
pemerintah yang bersangkutan.
3. Menerbitkan suatu keputusan dalam hal
pemerintah tidak mengeluarkan
keputusan.

You might also like