You are on page 1of 10

Lingkungan air tawar :

Tipe tipe dan faktor factor pembatas

Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2 seri, yaitu :

1. Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis berarti tenang) : danau, kolam,
rawa atau pasir terapung

2. Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus berarti tercuci) : mata air, aliran air
(brook-creek) atau sungai.

Habitat air tawar menempati daerah yan relatif kecil pada permukaan bumi, dibandingkan
dengan habitat lautan dan daratan, teteapi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti
dibandingkan denganluas daerahnya. Karena alasan alasa sebagai berikut :

1. Habitat air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan
domestik maupun industri (air mungkin dapat diperoleh dalam jumlah lebih banyak dari
laut, tetapi dengan biaya dengan biaya yang lebih tinggi yaitu lebih banyak energi yang
diperlukan dan adanya popusi garam).

2. Komponen air tawar adalah “leher botol” (daerah kritis) pada daur hidrologi .

3. Ekosistem air tawar menawarkan sistem pembuangan yang memadai dan paling murah.
Karena manusia menyalah gunakan sumber daya ini maka jelas bahwa usaha untuk
mengurangi tekanan tersebut harus dilakukan secepatnya, bila tidak, air akan menjadi
faktor pembatas bagi manusia.

Faktor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar, dan yang akan dibicarakan
mendalam pada tiap pembahasan dari sistem akuatik adalah :

• Suhu.
Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara
bersama-sama mengurani perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehina perbedaan
suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dari pada udara. Sifat
yang terpenting adalah :

1.
○ Panas jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar panas dinutuhkan untuk merubah
suhu air. 1 gram kalori (gkal) panas dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 ml (=1
gram) air 10 C lebih tinggi (antara 15-160) hanya amonia dan beberapa senyawa
lain mempunyai nilai lebih dari satu.

○ Panas fusi yang tinggi. 80 kalori dibutuh kan untuk mengubah 1 gram es menjadi
air tanpa mengubah suhunya (dan sebaliknya).

○ Panas evaporasi yang tingi. 536 kalori diserap sewaktu evaporasi yang dapat
dikatakan berlangsun terus menerus dari permukaan vegetasi , air dan es, sebagian
besar sinar matahari digunakan untuk evaporasi air dari ekosistem didunia, dan
alur energi ini mengubah iklim dan memungkinkan perkembangan kehidupan
dalam semua keanekaragaman yang menakjubkan.

○ Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 40 C ; diatas dan dibawah titik tersebut
air akan berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini menyebabkan aira
danau tidak membeku seluruhnya pada musim dingin.

Walaupun variasi suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini merupakan faktor
pembatas utama, karena organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi yang
sempit ( stenotermal ). Maka, walaupun terjadi populasi panas yang sedang oleh
manusia, akibatnya dapat amat luas. Perubahan suhu menyebabkan pola sirkulasi
yang khas dan stratifikasi, yang amat mempengaruhi kehidupan akuatik. Daerah
perairan yang cukup luas dapat mempengaruhi iklim daerah daratan di sekitarnya.

Suhu air paling baik dan efisien diukur menggunakan sensor elektronis seperti termistor.
Pembacaan dan pencatatan langsung dari termistor memudahkan para pemula untuk mengambil
profil suhu dari habitat akuatik.

• Kejernihan
Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona
fotosintesa, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama bila
disebabkan oleh lumpur dan partikel yangdapat mengendap, seringkali penting sebagai faktor
pembatas. Sebaliknya, bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan
indikasi produktivitas. Kejernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut
cakram secchi (dinamakan menurut penemuannya, A.Secchi, seorang Itali yang
memperkenalkannya pada tahun 1865) berupa cakram putih dengan garis tengah kira-kira 20 cm
dan dimasukkan kedalam air sampai tidak terlihat dari permukaan. Kedalaman itu disebut
kejernihan cakram secchi, yang dapat mencapai 40 m pada air yang amat keruh dan berkisar
antara beberapa cm pada air yang amat jernih, tidak produktif didanau yang tinggi letaknya
seperti Danau Crater di Taman Nasional Crater Lake, Oregon. Danau-danau di Wiesconsin yang
telah dipelajari dengan intensif menggunakan cakram secchi sampai kedalaman dimana penetrasi
cahaya kira-kira 5% dari radiasi yang mencapai permukaan. Sementara fotosintesa masih terjadi
pada intensitas rendah, tingkatan 5% menandai batas bawah kebanyakan zona fotosintesa.
Walaupun elas bahwa alat-alat sintesa modern akan memberikan data yang akurat tentang
penetrasi cahaya, cakram secchi masih dianggap alat yang berguna oleh ahli limnologi
yangseringkali mengunakan teknik ini untuk mengatur tingkat fertilisasi untuk menghasilkan
pertumbuhan fitoplankton yang baik tapi tidak terlalu tinggi.

• Arus
Air cukup “padat”, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatas, terutama pada aliran
air. Disamping itu, arus air sering kali amat menentukan distribusi gas yang vital, garam dan
organisme kecil.

• Konsentrasi gas pernapasan


Berbeda dengan lingkungan laut konsentrasi oksigen dan karbon dioksida sering kali terbatas
pada lingkungan air tawar. Pada ”zaman polusi” ini konsentrasi oksigen terlarut dan kebutuhan
oksigen biologis sering kali diukur dan merupakan faktor fisik yang paling intensif dipelajari.
Sebagai suatu gambaran dari ”kantong oksigen” yang disebabkan polusi dan konsekuensinya
dalam hal biota biasanya berlaku berlawanan, ahli ekologi tentang populasi makin lama makin
memperhatikan penyuburan dibandingkan dengan pengaruh yang membatasi dari karbon
dioksida dalam air tawar.

• Konsentrasi garam biogenik


Nitrat dan pospat sampai batas tertentu tampaknya terbatas jumlahnya hampir pada semua
ekosistem air awar. Dalam air danau dan aliran air dengan kesadahan rendah, kalsium dan
garam-garam lain uga tampaknya terbatas. Kecuali pada beberapa mata air mineral, bahkan
pada air dengan kesadahan tertinggi hanya mempunyai kadar garam atau salinitas kurang
dari 0,5%, dibandingkan dengan 30-37% dalam air laut.

Dua ciri lain dari air tawar dapat mempengaruhi umlah dan distribusi dari jenis yan ada (atau
kekayaan kualitas biota). Karena habitat air tawar seringkali terisolasi satu dari yang lain
oleh daratan dan lautan, organisme dengan penyebaran rendah melewati halangan ini
mungkin telah gagal untuk mapan ditempat-tempatyang tidak sesuai. Ikan terutama menadi
subek dari pembatasan ini ; aliran air, misalnya walaupun hanya beberapa kilometer
jaraknya didaratan tetapi karena terisolasi oleh air, mungkin daerahnya (niche) ditempati
oleh jenis yang berbeda. Sebaliknya, kebanyakan organisme kecil seperti panggang, udang,
protozoa dan bakteri mempunyai kemampuan penyebaran yang tinggi. Maka seseorang
mungkin akan menemukan Daphnia dalam kolam di Amerika Serikat dan di Inggris. Buku
pegangan untuk invertebrata air tawar yang ditulis untuk pulau-pulau di Inggris, misalnya
dapat digunakan di Amerika Serikat paling tidak sampai tingkat family atau genus, tanaman
rendah dan invertebrata air tawar menunjukkan tingkat kosmopolitan yang tinggi. Oranisme
air tawar mempunyai persoalan tertentu untuk dipecahkan dalam hubungan dengan
pengaturan tekanan osmose ( osmoregulasi ). Karena konsentrasi garam dalam cairan tubuh
atau sel lebih besar daripada lingkungan air tawar ( yaitu disebut cairan hipertonik ), maka
air cenderung masuk ke dalam tubuh secara osmosis bila selaputnya ( membran ) dapat
ditembus air ( permeabel ), atau kadar aram akan menjadi tinggi bila membran relatif tidak
permeabel. Binatang air tawar, seperti protozoa dengan selaput sel yang tipis dan ikan
dengan insangnya harus mempunyai cara efisien untuk mengeluarkan air ( terlaksana dengan
vakuola kontraktil pada protozoa dan ginjal pada ikan) atau badannya akan membesar dan
meletus. Kesukaran dalam osmoregulasi dapat diterangkan ,paling tidak sebagian, mengapa
sejumlah besar hewan laut dari seluruh Phyllum, kenyataanya belum pernah berhasil
memasuki lingkungan air tawar. Sebaliknya ikan bertulang ( juga burung laut dan mamalia )
yang cairan tubuhnya berkadar garam lebih rendah dari air laut ( yaitu hipotonik ) berhasil
masuk kembali ke laut dengan merubah osmoregulasi metabolis secara perlahan-lahan yang
meliputi pembuangan garam dan penanganan air.

Ekosistem
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Ekosistem padang rumput adalah contoh ekosistem terestrial
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.[1]
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur
biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.[1] Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada.[1]
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer
dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat
ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran
yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3]
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang
sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem
dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber
makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran
toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan
memanipulasi alam.[2]
Ekologi Air Tawar

Ekologi air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar sendiri penting
karena ia adalah sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan
merupakan daur hidrologis, dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal / pembuangan yang
mudah dan murah.
Habitat air tawar :
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air
tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
1. Air tergenang/ lentik (asal kata lenis = tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa.
2. Air mengalir / lotik (asal kata lotus = tercuci) contohnya: mata air, aliran air/sungai dan selokan.
Perbedaan antara air tergenang dengan air mengalir diantaranya :
1. Adanya arus
2. Pertukaran antara air dengan dasar lebih intensif karena adanya arus.
3. Pada air mengalir, kadar oksigen lebih tinggi dibandingkan air tenang
4. Percampuran suhu dan kandungan zat lebih merata.

AIR TERGENANG (LENTIK)


A. Organisme di Perairan Menggenang (Lentic)
Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau arus
air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak begitu besar atau tidak mempengaruhi
kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan ini faktor yang amat penting diperhatikan
adalah pembagian wilayah air secara vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya, contoh
dan jenis perairan ini adalah danau, rawa, situ, kolam dan perairan menggenang lainnya. Perairan
menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya penetrasi cahaya matahari
dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur
perairannya, perairan menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan
hipolimnion. Kelompok organisme di perairan menggenang berdasarkan niche utama dalam kedudukan
rantai makanan meliputi produser (autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer
(dekomposer). Kelompok organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya
meliputi: benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston.
B. Distribusi Organisme di Perairan Menggenang
Pada zona litoral, produser utamanya adalah tanaman yang berakar (anggota spermatophyta) dan tanaman
yang tidak berakar (fitoplankton, ganggang dan tanaman hijau yang mengapung). Sedangkan
konsumernya meliputi beberapa larva serangga air seperti, platyhelminthes, rotifer, oligochaeta, moluska,
amphibi, ikan, penyu, ular dan lain sebagainya. Pada zone limnetik, produsernya terutama fitoplankton
dan tumbuhan air yang terapung bebas seperti, water hyacinth (Eichornia crassipes), Cerratophyllum spp,
Utricularia spp, Hydrilla verticillata, duckweed (Lemna spp); dan vascular plants, seperti: Equisetum spp;
Ioetes spp dan Azolla spp. Sedangkan konsumernya meliputi zooplankton dari copepoda, rotifera dan
beberapa jenis ikan. Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing darah,
yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak mengandung haemoglobin, jenis-jenis
kerang kecil seperti anggota famili sphaeridae dan larva "phantom" atau Chaoboras (corethra). Rantai
makanan adalah suatu transfer energi dari tumbuhan melalui serangkaian organisme dengan jalan makan-
memakan. Pada tiap transfer ada 80-90% energi potensial yang hilang sebagai panas. Oleh karena itu
rantai makanan dalam satu deretan jumlahnya terbatas, biasanya 4 - 5 tingkat. Makin pendek rantai
makanan, maka lebih banyak tersedia energi yang dapat dimanfaatkan.
Jenis Ekosistem Perairan secara Tergenang (Lentik) :

1. DANAU
Danau merupakan kumpulan air yang seolah-olah berda dalam suatu baskom dan tidak mempunyai
hubungan dengan laut atau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa
meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi
cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut
daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat
daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di
atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan
kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
o Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Contohnya berbagai
siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik
dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
o Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.
Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri.
o Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
o Daerah bentik (daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati)

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut
a. Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah
limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air
banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b. Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme,
dangkal, kaya akan fosfor, bahan organik dan plankton sertaoksigen terdapat di daerah profundal. Danau
atau kolam Eutrofik mempunyai keanekaragaman organisme yang tinggi.

2. KOLAM
Kolam umumnya di definisikan sebagai kumpulan air yang dangkal dan sifat umumnya relatif
merupakan air tenang dan kaya akan vegetasi.
Kolam dapat dibagi atas :
1. Kolam berasal dari danau yang luas.
2. Kolam yang tidak berhubungan dengan danau, ukurannya kecil.
3. Kolam buatan manusia
Berdasarkan musim, kolam dapat di bedakan atas :
1.Kolam sementara (Kolam sementara hanya ada pada waktu ada tertentu.)
2.Kolam permanen (Kolam permanen berisi air sepanjang tahun.)
Kolam merupakan tempat tinggal yang baik bagi hewan-hewan invertebrata misalnya:
• Flagellata terdiri dari Euglena, Pandoria, Rudorina dan volvox.

• Diantara Coelenterata, hydra sering terlihat menempel pada tanaman dibawah air

• Filum Platyhelminthes seperti turbellaria tedapat di bawah batu dan di antara vegetasi.

• Annalida diwakili oleh cacing tanah air tawar seperti Limicoloa,

• Arthropoda merupakan bentuk yang dominan terdapat dalam perairan kolam.

3. RAWA
Rawa dan payau merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa biasanya
dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri dari tumbuh-
tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman merambat. Variasi atau
keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa, rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda,
Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan
yang tidak menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner dan
ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa bulan.

Diposkan oleh sebut saya FICCA di 17:59


Label: paleontologi
0 komentar:

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru » « Posting Lama
Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Speed

HTML Hit Counters

Labels
• about GEOLOGI (4)
• bahasa (1)
• biologi (1)
• Filsafat Ilmu (1)
• Geologi Batubara (1)
• Geologi Sumber Daya Mineral (1)
• geotektonik (2)
• lyric lagu (1)
• opiniku (3)
• paleontologi (3)
• Prinsif Statifrafi (2)
• tentang film (1)

Blog Archive
• ► 2010 (11)
○ ► Desember (10)
 Endapan Placer
 My Motivator, Mario Teguh
 Proses Pemfosilan atau Fosilisasi beserta penjelas...
 Filsafat Ilmu
 STATIGRAFI INDONESIANama : FICCA MULANDA TESLA ...
 FASIES
 Tugas Kuliah Geologi Batubara
 TEKTONIK DASAR LAUT
 Istilah dalam Geotektonik
 My town : SUBANG
○ ► Februari (1)
 Prosesi Jahim 2008
• ▼ 2009 (11)
○ ► Desember (1)
 My Parents is My SUPER HERO
○ ► November (1)
 Full House- I Think I love You
○ ▼ Oktober (5)
 Longsor
 Sejarah Ilmu Geologi
 OKSIGEN TERLARUT (DO) DAN KEBUTUHAN OKSIGEN
BIOLOG...
 Ekologi Air Tawar
 Porifera
○ ► September (2)
 Film HOT SHOT Lebay abis, tapi seru....!
 Mengemis bukan sebuah Profesi....!
○ ► Agustus (2)
 Aku Cinta Kamu dalam berbagai bahasa
 Pemanasan Global

About Me

Ficca Mulanda Tesla


aku hanyalah orang yang sangat menginginkan sesuatu yang saat ini masih belum
tercapai. aku hayalah orang yang masih membutuhkan orang-orang yang mendukung dan
selalu ada di sampingku. aku adalah aku yang tak mungkin menjadi siapapun. i lop may
selp....
Lihat profil lengkapku

Friend

Free SMS
not support

Top of Form

Search
search

Bottom of Form

You might also like