You are on page 1of 5

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG KEBUDAYAAN DAN TERBENTUKNYA

ORGANISASI DALAM MASYARAKAT

Proses terjadinya masyarakat. yang meliputi, kereasi/ciptaan kebudayaan organisasi


masyarakat, timbulnya kebudayaan, konsep kebudayaan, komponen kebudayaan dan
ringkasan keseluruhan dari kreasi/ciptaan kebudayaan organisasi masyarakat. Kemudian
dalam bab VI ia mengembangkan pula dengan berbagai persoalan kebudayaan yang antara
lain berisi: Gambaran Masyarakat Sosial, Karakter Organisasi Masyarakat, syarat-syarat
organisasi, dan Subunit organisasi. Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna diantara
mahluk-mahluk yang ada, mempunyai kelebihan yaitu: mempunyai fikiran. Di dalam fikirannya
itu manusia juga dapat menerima pemikiran dari orang-orang yang ada disekitarnya
sepanjang pemikiran itu dapat diterima manusia yang memerlukannya. Manusia di dalam
memikirkan sesuatu memerlukan kondisi-kondisi, reaksi dan manipulasi. Proses ini disebut
dengan ide-ide dan ide-ide ini dapat timbul karena adanya fikiran, konsep-konsep dan
generalisasi dalam fikiran manusia. Ide-ide yang sama dari manusia menyebabkan mereka
mengadakan suatu pengelompokan/organisasi pada masyarakat yang ada. Sebelum organisasi
ini terbentuk rnasyarakat memerlukan hal-hal yang unik untuk mempersatukan mereka.
Sebagai induvidu kita memerlukan dan harus mengadakan hubungan dengan induvidu
dan masyarakat lainnya agar komunikasi dapat berjalan lancar maka ketika kita mengadakan
aktifitas diperlukan bahasa yang sama, dan tingkah laku merupakan cermin dari
kepercayaan yang sama dalam suatu kelompok tertentu. Akhirnya kebersamaan yang dianut
oleh induvidu merupakan asal mula dari timbulnya kebudayaan. Kebudayaan ini terus
berlangsung dalam waktu yang singkat, kebudayaan ini rnelekat pada diri setiap induvidu
akibat adanya permintaan dari masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan yang ideal datang dari pembentukan manusia itu sendiri dan berasal dari
kebutuhan masyarakat. Anggota masyarakat berasal dari organisasi masyarakat sehingga
anggota masyarakat harus mengikuti kebudayaan yang dimiliki oleh organisasi masyarakat
itu. Sebagai contoh disini digambarkan bahwa kebudayaan yang timbul yang terbentuk oleh
golongan kecil adalah: masyarakat kapitalis yang berasal dari kebutuhan ekonomi yang
akhirnya menciptakan ideologi bisnis, dan filsafat pemerintah yang kemudian membentuk
kesatuan nasional.
Ide kebudayaan besar timbul dari kebutuhan masyarakat. Walaupun demikian di
dalam pembentukan kebudayaan selalu timbul ketidakcocokan diantara ide yang satu dengan
ide lainnya. Meskipun terjadi ketidaksesuaian hal ini tidak selalu menjadi besar tanpa
adanya konflik dan kekerasan dari masyarakat yang ingin membentuk suatu kesamaan
kebudayaan. Sebagai konsekuensinya ide-ide kebudayaan selalu saja timbul pada
masyarakat kolektif.
Timbulnya kebebasan kebudayaan datang dan diilhami oleh permintaan masyarakat
itu sendiri. Contoh-contoh kebudayaan dapat dilihat dan dibaca di perpustakaan yang
menceritakan bermacam-macam kebudayaan yang ada di dunia yang antara lain
membicarakan tentang: adat perkawinan disuatu tempat, tentang kebudayaan disuatu
negara, misalnya di Amerika, Inggris dan lain-lain. Demikian juga tentang kebudayaan
mereka pada jaman dulu.
©2004 Digitized by USU digital library 1
Setiap induvidu yang masuk dalam organisasi masyarakat, selalu memasukan ide-ide
kebudayaan untuk kelompoknya dan masyarakat sekelilingnya dan ingin menjadikan
kebudayaan itu sebagai milik semua orang. Proses terjadinya suatu kelompok masyarakat
diawali dengan bergabungnya 2 orang atau lebih yang mempunyai ide-ide yang berbeda dan
kemudian kelompok tadi terus berkembang dan di dalam perkembangannya, kelompok
memasukan ide-ide danm membentuk gabungan kreasi dari kebudayaan yang diciptakan
golongan itu.
Konsep kebudayaan selalu diperdebatkan oleh ahli-ahli ilmu sosial sajak beratus-
ratus tahun yang lalu, dan sampai sekarangpun belum dapat diperoleh persesuaian tentang
konsep kebudayaan itu antara ilmu Antheropologi dan Sosiologi. Antheropologi ketika
meneliti suatu kebudayaan selalu mempelajari kehidupan masyarakat primitif secara garis
besarnya saja, dan mempelajari secara simple mengenai kepribadian masyarakat dan simbol-
simbol yang ditimbulkan. Antheropologi juga memberi perhatian yang cukup besar terhadap
jalan hidup suatu masyarakat.
Beberapa pemuka Sosiologis mennyatakan: konsep Antheropologi tentang:
kebudayaan, secara garis besar merupakan jalan hidup rakyat dan segala tingkah laku
masyarakat, dan gambaran simbol-simbol yang dikemukakan merupakan kehidupan dari
masyarakat, dan itu memang selalu terjadi demikian. Sebagai konsekuensinya organisasi
masyarakat, dan kebudayaan datang dari pemikiran-pemikiran sosiologi. Dalam beberapa
pendapat selalu timbul perbedaan antara gambaran masyarakat dan kebudayaan. Ide-ide
kebudayaan tidak menghasilkan kebudayaan yang sembarangan demikian pula dengan
manusianya akan tetapi menghasilkan/memproduksi masyarakat yang baik, sepesifik dan
universal. Keadaan yang demikian dapat terjadi apabila kebudayaan itu datang dari
masyarakat itu sendiri, demikian juga type ideal kebudayaan, juga datang dari kebutuhan
masyarakat.
Ada beberapa ide kebudayaan dan sub-sub unit kebudayaan datang dari pemikiran
ilmu dan fiIsafat. Semua itu bukanlah ideal dari masyarakat yang diambil dari dalam proses
kelompok masyarakat. Komponen kebudayaan terdiri dari hasil pemikiran, artistik, konsep,
estetika, kepercayaan kepada Tuhan, ilmu pengetahuan alam, alat-alat teknologi dan bahasa.
Manusia selalu condong untuk mematuhi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, dan nilai-nilai
itu menjadi jalan hidup masyarakat itu.
Sebagai ilustrasi kita, James Vander Zanden's memberi daftar, nilai-nilai yang ada
pada masyarakat Amerika:
1. Matelialisme. Bangsa Amerika cenderung untuk mengevaluasi pekerjaan dalam bentuk
uang dan moneter.
2. Succes
3. Pekerjaan dan aktifitas.
4. Kemajuan.
5. Rasional.
6. Demokrasi.
7. Kemakmuran (Bakti kemanusiaan)
Nilai sosial ditentukan oleh bermacam-macam bentuk seperti: aksi sosial, kehidupan
sosial dan lain-lain. Kepercayaan sosial ditentukan oleh manusia dan kehidupan dari
masyarakat itu sendiri. Standart sosial adalah bagian dari pendapat-pendapat kelompok
sosial yang mengadakan aksi. Norma dan standart sosial adalah moral masyarakat itu
sendiri. Interpretasi merupakan bagian dari kebudayaan dan kebutuhan masyarakat, dalam
proses organisasi sosial. Kelompok sosial dalam suatu masyarakat, pertama sekali sangat
memerlukan kebutuhan masyarakat tanpa adanya kebutuhan dalam masyarakat maka
kelompok sosial tidak akan memerlukan persatuan. Dengan persatuan kelompok mereka ingin
memenuhi apa yang mereka butuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang begitu
banyak tidaklah mungkin, bagi seorang individu yang ada di dalam masyarakat. Guna
memenuhi kebutuhan sendiri dia harus
©2004 Digitized by USU digital library 2
mendapat bantuan dari orang lain. Hal ini disebabkan kemampuan manusia sangat
terbatas.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka manusia mengadakan hubungan dengan
induvidu-induvidu yang lain dan untuk memperkuat ikatan, mereka membentuk kelompok-
kelompok sosial. Kelompok sosial ini merupakan kumpulan-kumpulan kepribadian yang
berbeda-beda dan mempunyai satu tujuan ingin membentuk kesatuan yang dapat
memperkuat induvidu dari kelompoknya. Dengan kebudayaan yang sama diharapkan setiap
induvidu dapat merasakan kebersamaan. Karena kebudayaan diperlukan untuk menampung
kebutuhan sosial dan memeperkuat kelompok sosial.
Organisasi sosial merupakan proses dinamika yang besar dari ekspresi masyarakat.
Kesatuan adalah dasar yang amat penting bagi kelanjutan organisasi sosial dan kesatuan itu
juga dijadikan objek yang tidak kalah pentingnya.
Semua yang diciptakan manusia merupakan hasil dari kebudayaan, baik dari hasil
karya individu maupun kelompok. Seperti halnya dengan gambar, bisnis, bentuk-bentuk
keagamaan, kelompok sekolah, pemerintah, masyarakat, kesatuan sosial dan lain-lain. Untuk
memberi aturan yang lebih baik bagi masyarakat, maka organisasi sosial ini akhirnya akan
membentuk hukum-hukum yang berlaku bagi kelompok mereka dan semua induvidu yang ada
di dalamnya harus tunduk kepada ketentuan itu. Apakah ia datang dari suatu kota, gabungan
penghasil produksi, golongan santri, gang-gang, klas atas maupun golongan ekonomi lemah.
Gambaran masyarakat dapat diketahui apabila kita terlebih dahulu melihat atau
mempelejari, apa yang dimaksud dengan organisasi sosial, bagaimana pengaruh kebudayaan
yang ada pada kelompok sosial, bagaimana pula spesifik organisasi kesatuan dari lingkungan
masyarakat. Hal-hal di atas dapat diungkapkan secara tuntas apabila kita mengunakan
pendekatan terhadap ilmu-ilmu lain untuk mempertajam permasalahan tadi. Kemudian kita
harus pula mempertanyakan pada beberapa orang yang sudah barang tentu mengetahui
permasalahan yang sedang kita cari. Dengan demikian dapatlah dikemukakan konsep
organisasi sosial itu.
Untuk mengetahui bagaimana type-type organisasi, maka di bawah ini digambarkan
type organisasi dari golongan bawah.
1. Kebudayaan, nilai dan norma-norma yang berlaku sangat diperlukan, dipatuhi oleh
kelompok.
2. Organisasi sangat menentukan segala tindakan anggota.
3. Hubungan sosial diantara mereka sangat erat.
4. Indentifikasi setiap induvidu dalam organisasi sangat menentukan kepercayaan, politik
dan keagamaan dari organisasi itu.
5. Lokasi geografi sangat menentukan dalam lingkungan komunal
6. Golongan bawah selalu menerima segala tindakan yang dilakukan pemimpin kelompok.
7. Secara formal mereka membuat kegiatan masyarakat yang ada disekitarnya.
Beberapa norma dari teori sosial membeli bahwa setiap induvidu ingin memasuki
organisasi harus mengikuti:
1. Pendapat yang tidak disetujui anggota dapat menumbuhkan konflik.
2. Kegiatan anggota organisasi harus sering dikontrol.
3. Protes organisasi selalu datang dari anggota yang stress.
4. Tidak adanya pemeliharaan populasi menyebabkan adanya pergerakan.
5. Anggota mengadakan ketetapan dalam tubuh organisasinya.
6. Komunikasi dan interaksi harus ada diantara anggota.
7. Ketetapan divisi tenaga kerja spesialisasi diselesaikan menurut kewajiban atas tugas
aktif dan secara respon.
8. Seluruh anggota mempunyai tugas, aktifitas, kewajiban dalam organisasi.
9. Adanya hubungan dengan komponen dalam partisipasi masyarakat.
©2004 Digitized by USU digital library 3
10. Dalam keadaan biasa nilai masyarakat diantara anggota dimasukan dalam pendapat
organisasi.
11.Ketetapan keadaan yang wajar, konsisten dan cukup memadai merupakan kumpulan nilai
dari norma masyarakat.
12.Usaha memperoleh kebutuhan diambil dari sumber penghasilan anggota.
13. Perkembangan dari metode organisasi.
14.Ketentuan alokasi, para anggota memberi manfaat aktif bagi organisasi.
15.Koordinasi organisasi aktif selalu mencapai kemenangan bagi organisasinya.
16.Promosi organisasi adalah kesatuan atau integrasi.
17.Perkembangan maupun perubahan organisasi
Jadi dari Chapter yang terdahulu kita telah menelaah beberapa aspek dari organisasi sosial,
proses terjadinya suatu organisai dari masayarakat juga mengenai terjadinya kebudayaan
itu sendiri. Sebagai subunit yang naik bertambah dan dari bagian yang lebih besar melalui
hubungan organisasi maka melalui bebrapa langkah kemungkinan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Subunit selalu mencari pengaruh yang besar dari organisasi dan akhirnya dapat
mendominisasi.
2. Organisasi yang besar mendapat kontrol dan ketat dari konflik.
3. Subunit selalu dipengaruhi oleh situasi politik yang berlaku dalam masyarakat.
4. Unit yang kompleks datang dari hubungan otonomi.
Dalam keadaan yang lebih besar organisasi memerlukan subunit yang mempunyai
otonomi fungsional. Konflik yang ada diantara kekuasaan sering terjadi di dalam proses
pembentukan kesatuan.

You might also like