Professional Documents
Culture Documents
Jenis getaran
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal,
lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini
adalah memukul garpu taladan membiarkannya bergetar, atau bandul
yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.
Analisis getaran
Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model
sederhana massa-pegas-peredam kejut. Struktur rumit seperti
badan mobil dapat dimodelkan sebagai "jumlahan" model massa-
pegas-peredam kejut tersebut. Model ini adalah contoh osilator
harmonik sederhana.
1
tidak ada gaya luar yang mempengaruhi massa (getaran bebas).Dalam
keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan
panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila
dirumuskan secara matematis:
2
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak
harmonis sederhana yang memiliki amplitudo A dan frekuensi fn.
Bilangan fn adalah salah satu besaran yang terpenting dalam analisis
getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem
massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:
3
Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila
redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada
akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan
merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis
vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat
sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila
peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.
4
sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi
sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak
teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan
terhubung dengan frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.
•
Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah
takredam, namun untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif
kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu
deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika
menyatakan frekuensi alamiah.