You are on page 1of 9

URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI

Latar Belakang

Begitu banyak permasalahan yang sedang bangsa kita hadapi, mulai dari yang sepele

samapi ke persoalan yang vital. Salah satunya adalah masalah pendidikan dan substansi

dalam pendidikan tersebut. Sudah jelas bagi kita bahwa pendidikan yang murah masih sulit

didapatkan bagi masyarakat yang dalam taraf kesejahteraan yang masih “sulit”. Yang kedua

adalah materi pendidikan yang belum memenuhi kebutuhan dunia global. Selain belum sesuai

dengan kebutuhan globalisasi juga belum siap menghadapi globalisasi. Pada dasarnya materi

atau kurikulum yang masih sering berubah-ubah di tiap jenjang pendidikan menyebabkan

tidak stabilnya sistem pendidikan. Permasalahannya belum sempat kurikulum dilaksanakan

secara menyeluruh di seluruh Indonesia namun sudah dirubah ke kurikulum yang baru.

Belum lagi isi materi yang diajarkan berbeda-beda tiap daerah. Sehinga memunculkan

ketidakmerataan pendidikan bukan hanya dari segi akses namun juga dari segi pemerataan

kurikulum. Ada satu lagi yang cukup menjadi perhatian saat ini adalah materi pendidikan

kewarganegaraan khususnya Pancasila. Muncul sebuah fenomena yang saat ini kita rasa

menjadi umum yaitu Pancasila yanga hanya menjadi materi hafalan saja di kalangan para

pelajar. Seperti diketahui bahwa memang pendidikan kewarganegaraan sudah diberikan sejak

siswa memasuki tingkat sekolah dasar. Namun di beberapa daerah tahap pendidikan

Pancasila berhenti hanya sampai tingkat sekolah menengah, jarang ada yang perguruan tinggi

yang memberikan mata kuliah Pancasila secara mendalam sesuai dengan kapasitas tingkat

pemikiran dan kegiatan pembelajaran di perkuliahan. Belum lama ini Dirjen Dikti

mengeluarkan Keputusan No. 356/Dikti/ Kep/1995 tentang Kurikulum Inti Mata Kuliah

Umum Pendidikan Pancasila pada Perguruan Tinggi di Indonesia.Terhadap Keputusan Dirjen

Dikti itu, beberapa perguruan tinggi mempertanyakan kedudukan Matakuliah Filsafat

Pancasila yang ti-dak lagi bersifat wajib bagi setiap program studi. Ada perguruan tinggi
dengan cepat menyatakan bahwa mata kuliah tersebut tidak perlu dicantumkan dalam

kurikulum, karena tidak ada ketentuan yang mewajibkannya. Namun ternyata ada juga

beberapa perguruan tinggi yang masih menyelenggarakan perkuliahan Filsafat Pancasila.

Bukan berarti bahwa perguruan tinggi ataupun pemerintah tidak memasukkan

kurikulum Pancasila dalam kurikilum perkuliahan, hanya saja pemahaman secara

komprehensif dan solutif yang disesuaikan dengan permasalahan di lingkungan sekitar yang

belum dilakukan oleh banyak perguruan tinggi. Dari fenomena tersebut bahkan beberapa

mahasiswa ada yang lupa dengan sila-sila Pancasila. Terlebih untuk mendalami dan

menerapkan apa yang terkandung dalam Pancasila adalah suatu hal yang jarang ditemukan di

masa sekarang ini di kalangan mahasiswa khususnya.

Posisi mahasiswa adalah sebagai generasi istimewa yang dikatakan sebagai agent of

chang sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa para mahasiswa mempunyai posisi

penting dalam perkembangan bangsa Indonesia di masa mendatang. Hal yang cukup

memprihatinkan bahwa di kalangan mahasiswa pengetahuan tentang Pancasila sedemikian

terbatas mulai dari segi akses tentang pendidikan Pancasila namun juga pemahaman secara

mendalam tentang nilai-nilai pancasila yang sesuai dengan kapsitas seorang mahasiswa. Dari

sini muncul persoalan lagi dimana nila-nilai dan esensi dari Pancasila telah dipolitisr untuk

kepentingan pihak tertentu dengan memanfaatkan sifat idealis mahasiswa yang ditunjang

dengan terbatasnya pengetahuan mereka tentang nilai-nilai Pancasila.

Inilah yang menyebabkan banyak aksi protes yang menggunakan Pancasila sebagai

landasan atau sebagai alasan. Sehingga peran mahasiswa yang seharusnya bisa menjadi

problem solver malah menambah permasalahan dengan aksi atau aktivitas yang berbau

politik dan kepentingan dari pihak tertentu.

RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas bisa diambil sebuah permaslahan yang berkaitan dengan urgensi

pendidikan pancasila di perguruan tinggi yaitu seberapa jauh pentingnya pendidikan

Pancasila bagi mahasiswa dilaksanakan di perguruan tinggi?

PEMBAHASAN

Sebelum membahas lebih jauh akan lebih baik jika dibahas hakekat pancasila.

Memahami hakekat Pancasila berarti memahami makna Pancasila dan posisinya. Artinya

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan peranan

tersendiri. Sudah jelas bahwa Pancasila adalah dasar negara, namun disamping itu Pancasila

mempunyai fungsi sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya bahwa pandangan hidup sebuah

bangsa lahir dari kristalisasi nilai-nilai yang dimilki bangsa itu sendiri, yang diyakini

kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Pandangan hidup merupakan

merupakan masalah yang sangat asasi karena di dalamnya merupakan perwujudan dari watak

dan cita-cita moral yang sudah sejak lama tumbuh dan berkembangg dalam kehidupan bangsa

(Indonesia). Sehingga dikatakan bahwa Pancasila sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia

karena merupakan bentuk konkrit dari nilai-nilai yang sudah turun-temurun dari nenek

moyang dan kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara

disahkan dalam pembukaan UUD 1945 yang berrati kedudukan pancasila yuridis-

konstitusional1 yaitu bahwa Pncasila sebagai aturan dan norma tertinggi yang harus dan

memaksa semua yang ada dalam wilayah kekuasaan hukum negara RI mematuhinya,

mengembangkan dan melestarikannya. Dengan demikian kedudukan Pancasila sebagai dasar

negara juga mempunyai makna bahwa Pncasila sebagai aturan tertinggi dimana semua aturan

wajib dan harus sesuai dengan Pancasila termasuk perturan perundang-undangan.

1
Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi (hal.8) Subiyanto dkk.
Melihat betapa pentingnya posisi Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia maka

sudah seharusnya Pancasila dipahami secara menyeluruh dan mendalam oleh warganya

sendidi. Salah satu sarana dalam proses memahami Pamcasila adalah melalui pendidikan

formal mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Pendidikan Pancasila

sebagai telah diatur sedemikian rupa dalam sebuah peraturan. Dasar hukum pelaksanaan

pendidikan pancasila di lembaga pendidikan formal bersumber pada TAP MPR

noII/MPR/1998 tentang GBHN yang menetapkan antara lain:

Pendidikan Pancasila termasuk pendidikan pedoman Penghayatan dan pengamalan

pancasila(P4), pendidikan moral pancasila, pendidikan sejarah perjuangan bangsa

serta unsur-unsur yang dapat meneruskan dan mengambangkan jiwa, semangat dan

nilai-nilai kejuangan khususnya nilai-nilai ’45 pada generasi muda, dilanjutkan dan

makin ditingkatkan di semua jenis jenjang pendidikan mulai dari TK sampi Perguruan

Tinggi negeri maupun swasta.

Mengingat kedudukan hukum TAP MPR adalah tertinggi dibawah UUD 45 maka

pelaksanaanya bersifat mendasar dan strategis. Karena itu kelembagaan contohnya depdikbud

memkul tanggung jawab langsung unutk melksankannya. Kebijakan pelaksaan berwujud

dengan menetapkan sebagai kurikulum inti atau MKDU bagi semua jenjang pendidikan.

Ketetntuan tersebut ditetapkan dengan SK Dirjen Dikti No 25/DIKTI/KEP/1985 tanggal 21

Mei 1985. Tujuan pendidikan pancasila di perguruan tinggi secara jelas juga telah disebutkan.

Secara jelas tujuan MKDU dalam SK Dikti tersbut meliputi:

1. Bertakwa kepada Tuhan YME, bersikapdan bertindak sesuai dengang ajaran

agamanya, dan memiliki tenggang rasa dengan pemeluk agam lain.

2. Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-

nilai pancasila dan memilki intregiritas kepribadian yang tinggi yang mendahulukan

kepentingan nasional sebagai sarjana Indonesia.


3. Memilki wawasan sejarah perjuangan bangsa, sehingga dapat memperkuat semngat

kebangsaan, mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan kesadaran berbangsa

dan bernegara, mempertingi kebanggan nasional serta memperkokoh jiwa persatuan

dan kesatuan.

4. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam menyikapi

permasalahn kehidupan baik sosial ekonomi politik pertahanan kemanan maupun

kebudayaan.

5. Memilki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara

bersam-sama berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun tentan lingkungan

alamiah dan secara bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya.

Uraian menjelaskan bagaimana tujuan pendidikan Pancasila perlu dilaksanakan di

setiap jenjang pendidikan. Lebih jauh karena nilai-nilai Pancasila mengandung berbagai nilai

filosofis yang berkaitan dengan kehidupan individu maupun sosial yaitu pertama, prilaku

yang memancarkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang

terdiri dari berbagai golongan agama, kedua, prilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan

beradap, ketiga, prilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beragam,

kebudayaan dan kepentingan, keempat, prilaku yang mendukung kerakyatan yang

mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perorangan dan golongan, sehingga

perbedaan pemikiran, pendapat maupun kepentingan dapat diatasi melalui musyawarah serta

kelima, prilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Perguruan tinggi yang berperan dalam mengembangkan dan memperdalam

pengetahuan dan mengajarkannya pada mahasiswa sudah semestinya memberikan materi

tentang Pancasila sebagai upaya melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Bahkan

berbagai masalah yang sedang terjadi di negara ini bisa diselesaikan dari memperdalam dan
menemukan sebuah solusi melalui pemahaman yang mendalam tentang Pancasila. Melalui

pendidikan pancasila, diharapkan juga para mahasiswa memahami, menganalisis dan

menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa secara

berkesinambungan dan konsisten, dengan cita-cita dan tujuan nasional. Disamping itu

mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggungjawab sesuai hati

nurani serta mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk

menggalang persatuan Indonesia. Untuk kelancaran pengajaran pendidikan pancasila

diperguruan tinggi ini maka materi-materi yang diajaran dituangkan dalam suatu garis besar

proses pembelajaran GBPP dan pemberian silabus pada mahasiswa.

Selain itu dengan pengajaran di tingkat perguruan tinggi memungkinkan mahasiswa

menerapkannya sehingga nilai-nilai moral yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mersuk

dalam kepribadian mahasiswa. Sudah sepantasnya karena Pancasila merupakan kepribadian

bangsa Indonesia dan merupakan kristalisasi nilai-nilai moral kehidupan asli yang

berkembang di dalam kehidupan bangsa Indonesia menjadi kepribadian para generasi muda

khususnya para mahasiswa yang menjadi generasi cendikiawan dan menjadi agent of change.

Selain itu fungsi-fungsi pancasila yang fundamental membuatnya tidak boleh dan

tidak seharusnya diabaikan, karena salah satu fungsi Pancasila sebagai paradigma

pembangunan nasional. Oleh karenanya dalam rangka pembangunan dan perkembangan serta

kemajuan bangsa Indonesia pendidikan Pancasila hendaknya juga diterpakan pada generasi

yang nantinya menjadi subjek dalam proses tersebut yaitu mahasiswa. Esensi yang cukup

penting bahwa mendalami Pancasila dalam berbagai cara dan berbagai makna tidak akan

merubah nilai-nilainya bahkan akan menambah kekuatan dan kandunagn yang bisa

diterapkan termasuk dalam memecahkan berbagai masalah. Perlu digaris bawahi adalah

bahwa Perguruan Tinggi memiliki orientasi ideal yang harus terus di pupuk dan

dikembangkan yaitu membentuk kader yang dibutuhkan oleh negara dan masyarakat bagi
tercapainya tujuan umum bangsa Indonesia yang hendak mencapai terciptanya suatu

masyarakat yang berdiri atas satu corak kepribadian, yaitu kepribadian Indonesia, sebagai

jaminan untuk membangun kultur dan penjaga nilai ideologi bangsa. Tujuan tersebut berarti

mendidik masyarakat (civitas akademika) yang memiliki keseimbangan intelektual yang

nasionalis (rasa memiliki terhadap tanah air), moralis dan spiritual.

kesimpulan

Pengembangan dan pendidikan pancasila perlu dilakukan oleh perguruan tinggi dalam

rangka melestarika nila-nilai Pancasila dan menanmkan nilai moral positif yang terkandung

didalamnya pada para generasi muda khusunya mahasiswa karena keberadaan mahasiswa

yang mempunyai posisi penting dan vital. Selain itu karena pancasila sebagai dasar negara

dan falsafah hidup bangsa yang merupakan wujud kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa harus dari dini dikenalkan dan diajarkan kepada masyarakat

Indonesia termasuk di Perguruan Tinggi. Sebagai pembentuk intelektual yang bermoral

ketuhanan dan kemanusian. Kalau pendidikan pancasila ditiadakan asumsi penulis itu sangat

mustahil karena ketika pendidikan pancasila ini masih diajarkan ternyata masih belum

menyerap dihati bangsa Indonesia, apalagi jika pendidikan pancasila ditiadakan.

SARAN

Bagi pemerintah

Membuat sistem pendidikan tanpa meninggalkan nilai-nilai penting dan tujuan

penting dari pendidikan tersebut, khususnya dalam rangka pembentukan kepribadian bangsa

Indonesia tidak terkecuali mulai dari tingkat dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi.

Bagi masyarakat

Mengamalkan nilai pancasila dan juga berusaha mempelajarinya bukan hanya dari

pendidikan formal namun juga melalaui dari banyak cara yang lain. Selain itu generasi
pemuda khususnya para mahasiswa tidak serta merta meninggalkan nilai-nilai pancasila atau

hanya menggunakannya saat mempunyai kepentingan tertentu. Bukan berarti pancasila tidak

bisa digunakan untuk sebuah kepentingan, namun lebih baik jika dalam membawa dan

menggunakannya para cendikiawan lebih mendalami dan telah memahami secara

komprehensif pancasila.

Bagi perguruan tinggi

Perguruan tinggi sebagai pembentuk generasi intelektual yang bermoral dan juga

berwawasan hendaknya menerepkan pendidikan pancasila dan tidak menghilangkannya.

Bukan karena semata mencari tujuan komersil, karena posisi perguruan tinggi yang penting

mengharuskannya mempersiapkan para lulusan yang siap terjun di masyarakat serta menjadi

penggagas solusi bagi permaslahan yang ada. Sehingga penting sekali jika perguruan tigi

memasukkan materi pancasila dalam mata kuliah yang diajarkan.

.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, M.S, 2002. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Paradigma,

Yogyakarta.

Subiyanto dkk, 1988. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Malang. PENERBIT IKIP

MALANG

You might also like