You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI

ACARA IV

PENGAMATAN KELEMBABAN NISBI PADA LAHAN SAWAH,


TEGALAN DAN KEBUN CAMPUR

Oleh :

Puji Wijayanti (A1L008102)


Mertiana Ningtyas (A1L008107)
Kamal M Kaban (A1L008111)
Baskara Edi Nugraha (A1L008153)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2009
I.Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah:


1. Mengetahui suhu tanah diatas (ketinggian 1,2 meter) lahan sawah, tegalan
dan kebun campur pada kedalaman 5, 25, 50, 75 dan 100 cm setiap jam
selama tiga hari
2. Mengetahui basarnya dan saat suhu tanah maksimum dan minimum pada
kedalaman 5, 25, 50, 75 dan 100 cm setiap jam selama tiga hari
3. Mengetahui kelembaban nisbi udara dilahan sawah, tegalan, kebun campur
setiap jam selama tiga hari
4. Mengetahui saat kelembaban nisbi udara maksimum dan minimum diatas
lahan sawah, tegalan, dan kebun campur.
II. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

Alat – alat yang digunakan antara lain :


1. Psikhometer
2. Alat tulis

B. Bahan

Bahan yang digunakan antara lain :


1. Table data kelembaban nisbi udara
2. Lahan sawah, tegalan dan kebun campur
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Data hasil pengamatan terlampir.


k e l e m b a b a n (d a l a m % )

40
50
60
70
80
90
100
110
120
2. Grafik

1 4 .0 0
1 5 .0 0
1 6 .0 0
1 7 .0 0
1 8 .0 0
1 9 .0 0
2 0 .0 0
2 1 .0 0
2 2 .0 0
Grafik Kebun Campur

2 3 .0 0
0 0 .0 0
1 .0 0
2 .0 0
3 .0 0
4 .0 0
5 .0 0
6 .0 0
7 .0 0
8 .0 0
9 .0 0
1 0 .0 0
1 1 .0 0
1 2 .0 0
1 3 .0 0
1 4 .0 0
1 5 .0 0
1 6 .0 0
1 7 .0 0
1 8 .0 0
1 9 .0 0
2 0 .0 0
2 1 .0 0
2 2 .0 0
2 3 .0 0
0 0 .0 0
1 .0 0
2 .0 0
3 .0 0
4 .0 0
5 .0 0
6 .0 0
K elembaban nis bi

W a ktu P e ng a m a ta n

7 .0 0
K elem b ab an n is b i

8 .0 0
9 .0 0
1 0 .0 0
1 1 .0 0
1 2 .0 0
1 3 .0 0
1 4 .0 0
1 5 .0 0
1 6 .0 0
1 7 .0 0
1 8 .0 0
1 9 .0 0
2 0 .0 0
2 1 .0 0
2 2 .0 0
2 3 .0 0
0 0 .0 0
1 .0 0
2 .0 0
3 .0 0
4 .0 0
5 .0 0
6 .0 0
7 .0 0
8 .0 0
9 .0 0
1 0 .0 0
1 1 .0 0
1 2 .0 0
1 3 .0 0
1 4 .0 0
k e l e m b a b a n (d a l a m % )

100
110
120

40
50
60
70
80
90
1 4 .0 0
1 5.00
1 6 .0 0
1 7.00
Grafik Tegalan

1 8 .0 0
1 9.00
2 0 .0 0
2 1 .0 0
2 2.00
2 3 .0 0
0 0.00
1.00
2 .0 0
3 .0 0
4.00
5 .0 0
6.00
7 .0 0
8.00
9.00
1 0.00
1 1 .0 0
1 2.00
1 3 .0 0
1 4.00
1 5 .0 0
1 6 .0 0
1 7.00
1 8 .0 0
1 9.00
2 0 .0 0
2 1 .0 0
2 2.00
2 3 .0 0
0 0.00
1.00
2.00
3 .0 0
4.00
5 .0 0
6.00
W a ktu P e n g a m a ta n
K elemba ba n nis bi

7 .0 0
K elem b ab an n is b i

8.00
9 .0 0
1 0.00
1 1 .0 0
1 2.00
1 3 .0 0
1 4.00
1 5 .0 0
1 6.00
1 7.00
1 8 .0 0
1 9.00
2 0 .0 0
2 1.00
2 2 .0 0
2 3.00
0 0.00
1.00
2 .0 0
3.00
4 .0 0
5.00
6 .0 0
7 .0 0
8.00
9 .0 0
1 0 .0 0
1 1.00
1 2.00
1 3 .0 0
1 4.00
kelembaban(%)

100
150

0
50
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
Grafik Sawah

21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
waktu(jam)

4:00
5:00
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
B. Pembahasan

Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang


menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung
dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara
tersebut. Menurut Waryono,(1987), kelembaban nisbi merupakan perbandingan
jumlah uap air yang ada diudara dengan nilai jenuh udara pada suhu dan tekanan
tertentu. Satuan dari kelembaban nisbi adalah persentase. Kelembaban nisbi suatu
lapisan udara pada suatu daerah tertentu dapat diukur menggunakan suatu alat
yang disebut psikhrometer.
Kelembaban nisbi berhubungan erat dengan suhu udara, karena suhu udara
menentukan kemampuan udara memegang uap air. Kelembaban nisbi sangat
dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari yang sampai dipermukaan
bumi. Apabila fluks radiasi matahari sampai dipermikaan bumi tinggi, maka suhu
udara tinggi dan kelembaban udara cenderung rendah (udara kering). Sebaliknya
apabila kerapatan fluks radiasi matahari rendah, maka suhu udara nisbi rendah dan
kelembaban nisbi udara cenderung tinggi (udara lembab).
Kelembaban nisbi pada suatu tempat dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi atau
penggunaan lahan. Pada waktu curah hujan tinggi di wilayah yang vegetasinya
lebat menyebabkan suhu udara rendah dan kelembaban nisbi udara tinggi.
Sebaliknya pada keadaan yang sama tetapi vegetasinya renggang menyebabkan
suhu udara lebih tinggi (hangat), dan kelembaban nisbi udara lebih rendah.
Pengaruh keberadaan tumbuhan terhadap suhu dan kelembaban nisbi udara telah
diteliti oleh Sudrajat (1996) dibawah tegakan (hutan ) jati, RPH Kali Pucang,
BKPH Pengandaran, KPH Ciamis, bahwa pembersihan tumbuhan bawahan
menyababkan suhu minimum Meningkat dari 25,30 C menjadi 26,2 0
C. suhu
udara maksimum naik dari 28,1 menjadi 300 C, kelembaban nisbi udara
maksimum menurun dari 99 menjadi 98 %, dan kelembaban minimum menurun
dari 86 menjadi 75 %.
Berdasarkan hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan dan kebun campur di
peroleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:
1. Tegalan
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 96% dan kelembaban maksimum
sebesar 34 %. Pada hari yang beerbeda.
2. Sawah
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu sekitar 96% dan kelembaban maksimum
sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.
3. Kebun Campur
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 99% dan kelembaban maksimum
sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.
Suhu dan kelembaban nisbi udara juga dipengaruhi oleh kandungan air tanah.
pada musim hujan di wilayah lahan kering bervegetasi rapat kadar air tanah
tinggi menyebabkan suhu udara rendah dan kelembaban nisbi udara tinggi dan
bahkan dapat mencapai 100% ( Susilo, 1999).
IV. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Suhu dan kelembaban nisbi udara juga dipengaruhi oleh kandungan air tanah.
pada musim hujan di wilayah lahan kering bervegetasi rapat kadar air tanah
tinggi.
2. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan
berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam
udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut
3. Berdasarkan hasil pengamatan di lahan sawah, tegalan dan kebun campur di
peroleh nilai maksimum dan minimum pada masing-masing lahan yaitu:
a. Tegalan
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 96% dan kelembaban
maksimum sebesar 34 %. Pada hari yang beerbeda.
b. Sawah
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu sekitar 96% dan kelembaban
maksimum sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.
c. Kebun Campur
Kelembaban Nisbi Maksimum yaitu Sebesar 99% dan kelembaban
maksimum sebesar 47 %. Pada hari yang beerbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.google.com/klasifikasi iklim,diakses pada 18 juni 2009

Prawiro wardoyo, Susilo 1996. Meteorologi. ITB : Bandung

Waryono, dkk. 1987. Pengantarmeteorologi dan klimatologi. PT Bina Ilmu


: Surabaya.

Wisnubroto, Soekardi, dkk. 1981. Asas-asas meteorologi pertanian. Ghalia


Indonesia
: Jakarta.

You might also like