You are on page 1of 1

Nama : Annisa Nur Zaradi (1010352012) Yulia Armita (1010352011)

Bentuk dan Makna Kata

Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna.
Kata-kata yang dibentuk dengan menggabungkan morfem, akan diakui sebagai kata bila bentukan itu
mempunyai makna.

Bentuk Kata

1. Kata yang bermorfem tunggal = kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan.
2. Kata yang bermorfem banyak = kata dengan imbuhan.

Makna Kata

Makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dengan objek atau sesuatu hal yang diacunya. Ada dua
macam makna :

1. Makna lesikal atau makna denotasi = makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata lainnya
dalam sebuah struktur. Misalnya kata belah yang mempunyai beberapa makna dapat dibentuk
kata sebelah, bersebelah, sebelah-menyebelah, menyebelahkan, membelah, terbelah, belahan,
pembelah (pembelahan).
2. Makna gramatikal atau makna konotasi = makna struktural, karena makna yang timbul
bergantung pada struktur tertentu sesuai dengan konteks, situasi, dan tempat di mana kata itu
berada.

Berkaitan dengan makna, ada beberapa istilah yang harus dipahami :

1. Sinonim, ungkapan yang maknanya hampir sama dengan ungkapan lain. Dapat juga
diumpamakan sebagai nama lain dari suatu benda atau pengertian lain dari suatu ungkapan.
 Sinonim antarkalimat; misalnya Saya melihat dia dan Dia kulihat.
 Sinonim antarfrasa; misalnya dua tangkai bunga dan bunga dua tangkai.
 Sinonim antarkata; misalnya nasib dan takdir.
 Sinonim antarmorfem; misalnya pemirsa dan pirsawan.
2. Antonim, ungkapan yang maknanya kebalikan dari ungkapan yang lain.
 Antonim antarkalimat; misalnya Dia sakit dan Dia tidak sakit.
 Antonim antarfrasa; misalnya secara teratur dan secara tidak teratur.
 Antonim antarkata; misalnya mustahil dan mungkin.
 Antonim antarmorfem; misalnya prasarjana dan pascasarjana.
3. Homonim, terjadi jika dua kata mempunyai bentuk dan ucapan yang sama tetapi maknanya
berbeda. Homonim hanya ada dalam tataran kata. Contohnya mengukur (dari kukur) dan
mengukur (dari ukur). Ada pula homofon dan homograf. Homofon terjadi jika dua kata
mempunyai ucapan yang sama, tetapi makna dan bentuknya berbeda. Homograf terjadi jika dua
kata mempunyai bentuk yang sama, tetapi bunyi/ucapan dan maknanya berbeda.
4. Hiponim, terjadi jika makna sebuah ungkapan merupakan bagian dari makna ungkapan lain.

Perubahan makna :

1. Meluas = jika cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang dahulu.
2. Menyempit = jika cakupan makna dahulu lebih luas dari makna yang sekarang.
3. Peyoratif = perubahan makna yang mengakibatkan nilai makna baru terasa lebih tinggi atau lebih
baik dari makna lama.
4. Senestesia = perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan dua indera berlainan.
5. Asosiasi = perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.

You might also like