Professional Documents
Culture Documents
0852-5426
Dwi Priyantoro
Dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. MT Hariyono 167 Malang 65145
ABSTRACT
The research aims are to calibrate values of α and tg calculated using unit
hydrograph and values of α and tg using Nakayasu method; and also to analyse effect of
river characteristics on α-value calculated using the unit hydrograph.
Results show that values of α and tg calculated using unti hydrograph are not
significant difference with the values calculated using Nakayasu method. Anu river
characteristics are significantly influenced α-value. At the certain catchment area with the
certain rainfall, a certain value of α will be suggested.
ABSTRAK
956
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
957
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
958
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Puncak
Debit,
m3/dt
959
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
T
Q
C
A
B D
t
Gambar 3. Beberapa cara pemisahan aliran dasar (Sumber : Sri Harto, 1993:156)
Sangat sulit untuk mengatakan bahwa intensitas tetap (diambil 1 mm/jam) dalam
cara yang satu lebih baik dari cara lainnya. satu satuan waktu yang ditetapkan (diambil
Ketiganya dalam praktek dapat digunakan, 1 jam). Hidrograf satuan ini dianggap tetap
asalkan konsisten dalam seluruh analisis. selama faktor fisik DAS tidak mengalami
perubahan. Upaya ini bisa digunakan untuk
Hidrograf Satuan menghitung debit sungai.
Hidrograf satuan adalah hidrograf
limpasan langsung yang dihasilkan oleh
hujan efektif merata di DAS dengan
i Q
Hujan Efektif
Limpasan
Langsung
input response
Black Box
(DAS)
t t
Gambar 4. Hidrograf satuan di DAS sebagai black box (Sumber : Soemarto, 1987:141)
960
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
961
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Tp = Tg + 0,8 Tr (2-7)
T0,3 = α . Tg (2-8)
Tr = 0,75 . Tg (2-9)
962
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Bagian lengkung dari HSS Model Qp = 0,042 . A0,451 . L0,497 . Lc0,356 . S-0,131.
0,168
Nakayasu mempunyai persamaan sebagai n
berikut :
Waktu naik : 0 t < Tp dengan : Qp = debit puncak banjir hidrograf
t
2,4 satuan (m3/dt/mm); A = luas DAS (km2); L
Qn = Qp . (2-10) = panjang sungai utama (km).
Tp Lc = panjang sungai dari outlet sampai titik
Waktu turun : terdekat dengan titik berat DAS (km); S =
Tp t < (Tp + T0,3) : kemiringan sungai utama; N = koefisien
kekasaran DAS; 0,042 = koefisien untuk
t Tp konversi satuan (m0,25/dt).
Qt = Qp . T
0 .3
(2-11)
0,3
Persamaan Kurva Naik
(Tp + T0,3) t < (Tp + T0,3 + 1,5 T0,3) Qn = Qp. [(t/Tp)]1,107 (2-14)
t Tp 0 , 5 T0 , 3
dengan : Qn = debit pada persamaan kurva
Qt = Qp .
1, 5 T0 , 3
(2-12) naik (m3/dt/mm); Qp = debit puncak
0,3
hidrograf satuan (m3/dt/mm); t = waktu
hidrograf (jam); Tp = waktu naik
t > (Tp + T0,3 + 1,5 T0,3) :
hidrograf atau waktu mencapai puncak
hidrograf (jam).
t Tp 1.5 T0 , 3
Qt = Q p .
2 T0 , 3
0,3 Persamaan kurva turun:
(2-13)
Qt = Qp.100,175(Tp – t) (2-15)
963
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
dengan: Tp = tenggang waktu (time lag) HSS Limantara dapat diterapkan pada
dari permulaan hujan sampai puncak banjir DAS lain yang memiliki kemiripan
jam; tg = waktu konsentrasi hujan karakteristik dengan DAS-DAS di lokasi
jam; tr = (0,5 sampai 1) x tg. penelitian. Spesifikasi teknik HSS
Limantara disajikan pada Tabel 1.
Cara menentukan tg:
Jika L 15 km, maka tg = 0,40 +
0,058 L
L < 15 km, maka tg = 0,21 . L0,7
964
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Pengumpulan Data Af
n = 0,035 (1 + ) (3-2)
Data yang diperlukan adalah: A
Peta DAS dengan skala minimum 1 : dengan : n = koefisien kekasaran DAS; Af
25.000. Data debit dari stasiun AWLR = luas hutan; A = luas DAS. Pada sub DAS
termasuk lengkung debit yang Brantas Hulu diperoleh nilai n = 0.0503
bersangkutan. Hujan jam-jaman dari Aliran dasar. Pemisahan aliran dasar
stasiun ARR dan hujan harian dari stasiun dari hidrograf diperlukan untuk mem-
manual untuk DAS yang tidak tersedia peroleh hidrograf aliran langsung. Pada
stasiun ARR. Data kemiringan sungai dan penelitian ini dipilih cara pemisahan aliran
luas hutan yang disesuaikan dengan waktu dasar menggunakan straight line method.
pengambilan data hidrograf pengamatan Kehilangan air. Jenis kehilangan air
dan data hujan. meliputi intersepsi, penguapan, tampungan
di cekungan dan yang terbesar adalah
Analisis Data infiltrasi. Pada penelitian ini dipakai
Tahapan analisis data adalah sebagai metode phi-index (Ф-indeks) yang bernilai
berikut : rerata (konstan) selama terjadi hujan.
Penurunan hidrograf satuan. Hidrograf
Alihragam stage hydrograph menjadi satuan DAS dapat diturunkan dari hidro-
discharge hydrograph. graf banjir pengamatan, yang dihasilkan
oleh hujan efektif dengan distribusi merata.
Pada stasiun AWLR Jembatan Penurunan hidrograf satuan pada penelitian
Pendem diperoleh persamaan : ini menggunakan metode collins.
965
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
waktu untuk mencapai puncak (Tp) akan tanpa dimensi, maka nilai-nilai dari basis
sama. Setelah dibuat hidrograf satuan waktu harus disamakan terlebih dahulu.
966
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 2. Nilai beberapa parameter α, waktu puncak banjir dan debit puncak Hidrograf
Satuan Sintetik Nakayasu
Tp Qp Qp Collins
No Sub DAS α 3 3 Simpangan
jam m /dt/mm m /dt/mm
1 Brantas Hulu 1.800 2.630 10.358 8.050 22.275
2 1.900 2.630 9.913 8.050 18.791
3 2.000 2.630 9.506 8.050 15.308
4 2.100 2.630 9.130 8.050 11.824
5 2.200 2.630 8.783 8.050 8.340
6 2.300 2.630 8.461 8.050 4.857
7 2.400 2.630 8.163 8.050 1.373
8 2.500 2.630 7.884 8.050 2.067
967
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
968
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
969
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 5. Nilai beberapa parameter α, waktu puncak banjir dan debit puncak Hidrograf
Satuan Sintetik Nakayasu
Tp Qp Qp Collins
No Sub DAS α 3 Simpangan
jam m /dt/mm m3/dt/mm
1 Brantas Hulu 1.800 3.000 8.702 8.050 7.482
2 1.900 3.000 8.325 8.050 3.294
3 1.979 3.000 8.050 8.051 0.001
4 2.100 3.000 7.661 8.050 4.836
5 2.200 3.000 7.368 8.050 8.483
6 2.300 3.000 7.096 8.050 11.861
7 2.400 3.000 6.843 8.050 14.999
8 2.500 3.000 6.608 8.050 17.921
970
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
971
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
972
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 8. Nilai parameter waktu puncak banjir dan debit puncak hidrograf satuan sintetik
Limantara.
Tp Qp Qp Collins
No Sub DAS Simpangan
jam m3/dt/mm m3/dt/mm
1 Brantas Hulu 2.630 4.868 8.050 39.527
973
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 10. Nilai parameter waktu puncak banjir dan debit puncak hidrograf satuan sintetik
Limantara.
Tp Qp Qp Collins
No Sub DAS 3
Simpangan
jam m /dt/mm m3/dt/mm
1 Brantas Hulu 3.000 8.050 8.050 0.0002
974
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 12. Parameter sebelum kalibrasi dan sesudah kalibrasi HSS Nakayasu
Tabel 13. Perbandingan HSO Metode Collins dengan HSS Nakayasu dan Limantara
sebelum kalibrasi
975
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Gambar 7. Perbandingan HSO Metode Collins dengan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
dan Limantara
Tabel 14. Perbandingan HSO Metode Collins dengan HSS Nakayasu dan Limantara
sesudah kalibrasi
976
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Gambar 8. Perbandingan HSO Metode Collins dengan Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
dan Limantara
977
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
978
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
979