You are on page 1of 10

Informasi Tentang adanya

Golongan orang-orang yang masuk Surga


Tanpa di Hisab dan tanpa di Siksa
(Disusun oleh : Edy Ramdan)

(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha penyayang)

Subhanallah, Wal Hamdulillah, wa Laa illah ha ilallah, Allahu Akbar, Astagfirullah al


Adzhim. Allahuma shalli ala sayidina muhammad, wa ala alihi, wa sahbihi ajmain.

Tentang golongan orang-orang yang masuk surga tanpa di hisab dan tanpa di siksa.
Betapa membahagiakannya kemuliaan yang besar tersebut. Semoga Allah sudi
memberikan kemuliaan ini pada kita, karena kemuliaan ini hanya diberikankan Allah
kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya saja. Namun siapakah mereka dan apa ciri
mereka ?.

Insyaallah, Berikut ini adalah informasi-informasi hadits dan pendapat para ulama yang
berhasil saya kumpulkan, dari berbagai sumber dan jalur periwayatannya. Semoga apa
yang saya susun ini menjadi manfaat dan pelajaran yang baik untuk kita semua.

***

I. KITAB SHAHIH MUSLIM


Berikut ini adalah hadits-hadits tentang orang-orang yang masuk surga tanpa di siksa dan
tanpa di hisab, yang bersumber dari kitab Shahih Muslim yang diterjemahkan dari Shahih
Muslim bi Syarhi An Nawawi, terbitan Al Sya’bi, Cairo, 1393H. /1973M., Karya Imam
Muslim bin Hajjaj Al Qusyairy an Nisabury.

Hadits 169.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, katanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam, bersabda ;
"Ada tujuh puluh ribu orang umatku yang akan masuk surga tanpa dihisab (diadili)."
Mendengar sabda Nabi itu, lalu seorang laki-laki berkata, "Ya, Rasulullah! Doakanlah
kepada Allah semoga aku termasuk diantara mereka." Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam, lalu mendoakannya, "Wahai, Allah! Masukanlah dia di antara mereka!" Laki-
laki yang lain meminta pula, "Ya, Rasulullah! Doakanlah kepada Allah, semoga aku
termasuk di antara mereka." Jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Engkau
telah di dahului 'Ukasyah."

Hadits 170.
Dari Sa'id bin Musayyab, Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, mengatakan bahwa dia
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bersabda ;
"Nanti akan masuk surga satu rombongan umatku, terdiri dari tujuh puluh ribu orang.
Muka mereka bersinar-sinar bagaikan cahaya bulan purnama.” Kata Abu Hurairah
selanjutnya, "Mendengar sabda Nabi itu, 'Ukasyah bin Mihshan Al Asadi serta-merta
berdiri sambil mengacungkan tangannya dan berkata : 'Ya, Rasulullah! Doakanlah
kepada Allah, semoga aku termasuk dalam rombongan mereka." Lalu Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, mendoakannya, "Wahai, Allah! Masukanlah dia di antara
mereka." Kemudian berdiri pula seorang laki-laki Anshar, katanya, "Ya, Rasulullah!
Doakan pulalah kepada Allah, semoga aku termasuk di antara mereka." Sabda
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Ukasyah telah mendahului anda."

Hadits 171.
Dari 'Imran Ibnu Hushain Radhiyallahu Anhu, katanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam, bersabda:
"Kelak, akan masuk surga tujuh puluh ribu orang umatku tanpa diperiksa.” Para
sahabat bertanya, "Siapa mereka itu ya, Rasulullah?" Jawab Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, "Mereka ialah orang-orang yang tidak berobat memakai jampi-jampi,
tidak mempercayai suara burung (tathayyur), tidak berobat dengan tusukan besi panas
(Kai) tetapi mereka bertawakal kepada Tuhan mereka."

Hadits 172.
Dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa'ad Radhiyallahu Anhu, katanya Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, bersabda :
"Kelak, akan masuk surga tujuh puluh ribu orang umatku, sambil berpegang-pegangan
tangan satu sama lain. Mereka masuk bersamaan, tidak dahulu mendahului ; Muka
mereka bercahaya-cahaya bagaikan bulan purnama."

Hadits 173.
Dari 'Abdullah Radhiyallahu Anhu, katanya : "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
bersabda kepada kami;
“Sukakah anda semua menjadi seperempat penduduk surga?" Kami menjawab dengan
takbir, "Allahu Akbar!" Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bersabda, "Aku berharap
supaya anda menjadi seperdua penduduk surga. Perlukah aku terangkan sebabnya? ialah,
karena orang muslim dibandingkan dengan orang kafir ialah bagaikan bulu hitam di
tubuh sapi putih."
Adapun mengenai penjelasan riwayat hadits ini (bagaikan bulu hitam di tubuh sapi putih.
Peny.), di uraikan dalam kitab An-Nihayah, Fitan wa Ahwal Akhir Az-Zaman
(Mukhtashar Nihayah Al-Bidayah). karya : Ibnu Katsir. Diuraikan dalam sebuah hadits
berikut ini ;
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah berfirman pada Hari Kiamat,
“Hai Adam, kirimkan delegasi neraka!”. Adam menjawab, “Aku penuhi panggilan-Mu
dengan mengharap kebahagiaan dari-Mu dan segala kebaikan ada pada kedua tangan-Mu,
apa itu delegasi neraka?”. Allah menerangkan, “Dari tiap-tiap seribu, kirimkan sembilan
ratus sembilan puluh sembilan orang!”. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Ketika itulah berubannya anak kecil.”
dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam
Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu
sangat kerasnya. (Al-Hajj : 2).
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Sembilan ratus sembilan puluh sembilan
adalah dari Ya’juj Ma’juj dan yang satu dari kamu sekalian.” “Allahu Akbar,” seru para
sahabat. Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun bersabda, “Demi Allah,
sesungguhnya aku benar-benar berharap kamu akan merupakan seperempat penghuni
surga. Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kamu akan merupakan
sepertiga penghuni surga. Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kamu
akan merupakan setengah penghuni surga.”
Perawi berkata, “Maka para sahabat pun bertakbir lagi. Lalu Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda pula, “Kamu sekalian di tengah-tengah umat-umat lainnya tak
lain hanyalah seperti rambut putih pada lembu berwarna hitam atau seperti rambut hitam
pada lembu berwarna putih”. (HR.Ahmad dalam musnadnya 3/32-33. dan diriwayatkan
pula oleh Al-Bukhari dalam Shahihnya 18/45, Muslim dalam Shahihnya 2/379, 6/210,
15/19-21, Abu Daud dalam Sunannya 11/26, 34/2, 37/20 dan At-Tirmizi dalam Sunannya
7/13).
Menurut Bukhari, “Dan seperti sehelai rambut hitam pada sapi putih.” Tanpa
menggunakan Alif.
Masih dalam kitab An-Nihayah, Fitan wa Ahwal Akhir Az-Zaman (Mukhtashar Nihayah
Al-Bidayah) Diuraikan pula hadits lainnya.
Diriwayatkan dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
dalam sebagian perjalanannya bersama para sahabat. Tiba-tiba membaca dua ayat berikut
ini dengan keras,
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu
adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) Pada hari (ketika) kamu
melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang
disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia
dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah
itu sangat kerasnya. (Al-Hajj : 1-2)
Tatkala para sahabat mendengar bacaan itu, mereka mempercepat kendaraan masing-
masing. Mereka tahu pasti ada yang ingin Rasul katakan. Malam harinya, ketika mereka
telah berada di sekeliling beliau. Beliau bersabda, “Tahukah kamu sekalian, hari apakah
itu? Hari dimana Adam dipanggil. Ia dipanggil Tuhannya, “Ya Adam, kirimkan delegasi
neraka!”. Adam bertanya, “Apa itu delegasi neraka?”.
Allah menerangkan, “Dari setiap seribu orang, kirimkan sembilan ratus sembilan puluh
sembilan ke neraka dan satu orang ke surga.”
(Mendengar itu), para sahabat merasa kecut hatinya dan tidak ada yang tertawa, walau
hanya menampakan satu gigi. Melihat keadaan para sahabat demikian beliau bersabda,
“Ketahuilah dan bergembiralah, demi Allah yang menggenggam jiwa Muhammad,
sesungguhnya kamu sekalian disertai dua umat. Bangsa manapun akan digabung dengan
mereka, pasti berjumlah banyak. Itulah Ya’juj Ma’juj, ditambah dengan orang-orang
celaka, baik dari keturunan Adam maupun keturunan Iblis.
Perawi Hadits ini berkata, Maka para sahabatpun merasa lega. Kemudian Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda pula, “Ketahuilah dan bergembiralah, demi Allah
yang menggenggam jiwa Muhammad. Di tengah umat-umat lain, kamu sekalian hanyalah
bagaikan setitik noda di lambung onta atau setitik warna hitam di kaki binatang
kendaraan. (HR.Tirmidzi 2/200, Bab Tafsir Surat Al-Hajj).

***

II. PENDAPAT IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH.


Keterangan dan penjelasan Hadits yang bersumber dari terjemahan kitab Hadil Arwaah
ila Biladil Afraah, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Bab ke-32, diterangkan sebagai
berikut :

Dalam shahih Bukhari dan Shahih Muslim, disebutkan hadits dari Zuhri dari Sa’id bin
Musayyib dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang berkata bahwa saya pernah
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam bersabda,
“Yang masuk ke dalam surga di antara umatku adalah rombongan tujuh puluh ribu orang,
wajah mereka bersinar seperti rembulan pada saat purnama. Lalu Ukkasyah bin Mihshan
Al-Asadi berkata sambil menghilangkan bintik hitam yang ada padanya, “Rasulullah,
berdoalah kepada Allah agar ia menjadikanku termasuk di antara mereka!”. Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Salam berkata, “Ya Allah, jadikan ia termasuk kelompok tersebut!”.
Kemudian salah seorang dari kaum Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada
Allah menjadikanku termasuk kelompok tersebut!”. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Salam menjawab, “Engkau kalah cepat dari Ukkasyah”. (Diriwayatkan Bukhari dan
Muslim).

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, disebutkan juga hadits dari dari Sahal bin
Sa’ad Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam bersabda,
“Pasti masuk surga di antara umatku yang berjumlah tujuh puluh ribu orang tanpa hisab
atau tujuh ratus ribu orang. Mereka saling bergandeng tangan hingga masuk surga
semuanya. Wajah mereka seperti rembulan pada saat purnama.” (Diriwayatkan Bukhari
dan Muslim).

Inilah kelompok pertama dan mereka masuk surga tanpa hisab. Buktinya adalah hadits
yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dan redaksi hadits menurut
Muslim yang berkata bahwa telah berkata kepada kami Sa’id bin Manshur yang berkata
bahwa telah berkata kepada kami Hisyam yang berkata bahwa telah berkata kepada kami
Khashif bin Abdurrahman yang berkata, “Saya pernah berada di rumah Sa’id bin Jubair
kemudian ia berkata, “Siapa diantara kalian yang melihat bintang yang jatuh tadi
malam?”. Saya menjawab, “Saya! Saya tadi malam tidak shalat (berjamaah. Peny.)
karena tersengat”.

Sa’id bin Jubair berkata, “Kemudian apa yang anda lakukan?”, Saya menjawab, “Saya
minta dibacakan ruqyah !”. Sa’id bin Jubair berkata, “Apa yang mendorong anda
melakukan yang demikian?”, Saya menjawab, “Hadits yang saya terima dari Sya’bi.”
Sa’id bin Jubair berkata, “Hadits yang mana yang disampaikan oleh Sya’bi?, Saya
menjawab, “Yaitu hadits yang kami riwayatkan dari Buraidah bin Hashib Al-Aslami
bahwa ia berkata, “Ruqyah tidak diperbolehkan kecuali terhadap penyakit mata dan
panas. Beruntung sekali orang yang mendapatkan hadits tersebut dengan lengkap. Namun
saya mendapatkan hadits dari Ibnu Abbas Radiyallahu Anhuma dari Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Salamber sabda,

“Semua umat diperlihatkan kepadaku kemudian aku lihat ad nabi yang diikuti oleh
sekelompok orang pengikutnya. Ada nabi yang diikuti oleh satu dan dua orang. Ada nabi
yang tidak diikuti oleh seorangpun. Di angkat kepadaku kumpulan manusia yang sangat
banyak, lalu aku mengira bahwa mereka adalah umatku. Lalu dikatakan kepadaku, “Ini
adalah Musa dan kaumnya. Lihatlah ke ufuk langit!” Lalu aku melihat ke ufuk langit dan
ternyata di sana ada kumpulan manusia yang sangat banyak. Dikatakan kepadaku, “Ini
adalah umatmu dan di antara mereka ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa
dihisab dan disiksa”. Setelah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam masuk ke dalam
rumah. Sementara orang-orang sibuk membicarakan siapa sebenarnya mereka yang
masuk ke dalam surga tanpa dihisab dan disiksa. Sebagian dari mereka berkata,
‘Barangkali mereka adalah yang menemani Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.’
Sebagian yang lain berkata,”Barangkali mereka adalah yang dilahirkan dalam keadaan
Islam dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun.” Mereka juga menafsiri dengan
berbagai macam penafsiran. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamkeluar
menemui mereka dan bertanya, “Apa yang kalian bicarakan?” Merekapun menceritakan
hasil pembicaraannya. Lantas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Mereka adalah orang-orang yang tidak meruqyah dan tidak minta diruqyah, tidak jatuh
dalam tathayyur (mengkaitkan nasib dengan burung atau lainnya) dan hanya kepada
Tuhan mereka bertawakal.” Ukkasyah bin Mihshan berdiri lalu berkata, “Berdoalah
kepada Allah agar ia menjadikan aku diantara mereka.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam menjawab, “Anda termasuk di antara mereka!” Orang laki-laki lain berdiri dan
berkata “Berdoalah kepada Allah agar Allah menjadikanku diantara mereka!” Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Anda kalah cepat dengan Ukkasyah.””
(Menurut riwayat Bukhari tidak ada kata tidak meruqyah).
Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits dari Muhammad bin Sirin dari Imran bin
Hushain yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Diantara umatku ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa dihisab dan
disiksa.” Ditanyakan, “Siapakah mereka?” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
menjawab, “Yaitu mereka yang tidak bertato, tidak meminta diruqyah, tidak melakukan
tathayyur dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal.” (Diriwayatkan Muslim).
Masih dalam Shahih Muslim, juga disebutkan hadits dari Abu Zubair bahwa ia
mendengar Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhuma yang berkata bahwa saya
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Maka selamatlah kelompok pertama kali, dimana wajah mereka seperti rembulan pada
saat purnama. Mereka adalah tujuh puluh ribu orang yang tidak dihisab, kemudian
disusul kelompok kedua di mana wajah mereka seperti bintang di langit kemudian setelah
itu dan seterusnya.”
Ahmad bin Mani’ berkata dalam Musnad-nya bahwa berkata kepada kami Abdul Malik
bin Aziz yang berkata bahwa berkata kepada kami Hamad dari Ashim dari Zurr dari Ibnu
Mas’ud Radiyallahu Anhu yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda,
“Seluruh umat diperlihatkan kepadaku di Maushim, lalu aku lihat umatku. Aku lihat
mereka dan aku kagum terhadap jumlah mereka yang banyak. Keberadaan mereka
memenuhi dataran rendah dan gunung.” Kata beliau lebih lanjut, “Sesungguhnya di
antara mereka ada sejumlah tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa dihisab.
Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta diruqyah, tidak bertato dan hanya
kepada Tuhannya mereka bertawakal.” Ukkasyah bin Mihshan berdiri dan berkata,
“Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar ia menjadikanku termasuk di antara
kelompok tersebut!” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, “Engkau termasuk
diantara mereka.” Lalu orang lain berdiri kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, “Anda kalah cepat dari Ukkasyah.” (Sanad hadits ini sesuai dengan
kriteria Muslim).

***

III. kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah.


Selanjutnya masih dalam kitab yang bersumber dari terjemahan kitab Hadil Arwaah ila
Biladil Afraah, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Bab ke-33, tentang orang-orang yang
diciduk Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk masuk surga.
Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata bahwa berkata kepada kami Ismail bin Ayyasy dari
Muhammad bin Zayyad yang berkata bahwa saya mendengar Abu Umamah Al-Bahili,
berkata bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tuhanku telah berjanji kepadaku memasukkan umatku ke dalam surga sebanyak tujuh
puluh ribu orang tanpa dihisab. Setiap seribu orang dari mereka membawa tujuh puluh
ribu orang yang tidak dihisab dan disiksa. Dan tiga cidukan dari cidukan Allah.”
(Diriwayatkan Ahmad, Tirmidzi yang meng-hasan-kannya dan Ibnu Majah).
Saya (Ibnu Qayyim) katakan bahwa Ismail bin Ayyasy dipermasalahkan lantaran
kelemahannya.
Abu Bakr bin Abu Ashim berkata bahwa berkata kepada kami Dahim yang berkata
bahwa berkata kepada kami Walid bin Muslim yang berkata bahwa berkata kepada kami
Shafwan bin Amr dari Salim bin Amir dari Abul Yaman Al-Hauzani dari Abu Umamah
dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah berjanji kepadaku memasukan ke dalam surga. Umatku yang
berjumlah tujuh puluh ribu tanpa dihisab. “Yazib bin Al-Akhnas berkata, “Demi Allah,
keberadaan ketujuh puluh ribu orang tersebut dalam keseluruhan umatmu tak ubahnya
seperti keberadaan lalat kuning di antara keseluruhan lalat yang ada.” Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata lebih lanjut, “Sesungguhnya Tuhanku telah berjanji
kepadaku akan memasukan tujuh puluh ribu orang. Setiap seribu orang dari mereka
membawa tujuh puluh ribu orang plus tambahan tiga cidukan Allah.”
Abu Abdullah Al-Maqdisi berkata bahwa Abul Yaman nama aslinya adalah Amir bin
Abdullah bin Luhai. Dahim adalah gelar dan nama aslinya adalah Abdurrahman bin
Ibrahim Al-Qadhi guru Imam Bukhari dan orang ke atas sampai Abu Umamah termasuk
perawi yang shahih kecuali Al-Hauzani dan saya tidak tahu kalau ada orang yang
mencacatkannya.
Thabrani berkata bahwa berkata kepada kami Ahmad bin Khalid yang berkata bahwa
berkata kepada kami Abu Taubat yang berkata bahwa berkata kepada kami Muawiyah bin
Salam dari Zaid bin Salam bahwa ia mendengar Abu Salam berkata bahwa berkata
kepada kami Amir bin Yazid Al-Bakkali bahwa ia mendengar Utbah bin Abdussulami
berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya Tuhanku Azza wa Jalla telah berjanji kepadaku memasukan umatku ke
dalam surga sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa dihisab, kemudian setiap seribu orang
memeberi syafa’at kepada tujuh puluh ribu orang. Setelah itu, Tuhanku Tabaraka wa
Ta’ala menciduk dengan kedua Tangan-Nya hingga tiga kali.” Umar pun bertakbir. Kata
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam lebih lanjut, “Sesungguhnya tujuh puluh ribu
yang pertama diperintahkan Allah memberi syafa’at kepada bapak-bapak mereka, anak-
anak mereka dan keluarga mereka. Dan saya berharap kiranya Allah menjadikanku pada
cidukan terakhir.”
(Al-Hafidz Abu Abdullah bin Abdul Wahid berkata bahwa saya tidak mengetahui adanya
cacat pada sanad hadits ini).
Tahbrani berkata bahwa berkata kepada kami Ahmad bin Khalid yang berkata bahwa
berkata kepada kami Abu Taubat yang berkata bahwa berkata kepada kami Muawiyah bin
Salam dari Zaid bin Salam bahwa ia mendengar Abu Salam berkata bahwa berkata
kepada kami Abdullah bin Amir bin Qais Al-Kindi bahwa Abu Said Al-Anmari berkata
kepadanya bahwa Raulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya Tuhanku Azza wa Jalla telah berjanji kepadaku memasukan dari umatku
tujuh puluh ribu orang tanpa dihisab ke dalam surga dan setiap seribu orang dari mereka
memberi syafa’at kepada tujuh puluh ribu orang. Kemudian Tuhanku menciduk tiga kali
dengan kedua telapak Tangan-Nya. “Ibnu Qais berkata, “Aku bertanya kepada Abu Said,
“Apakah engkau mendengar hadits ini langsung dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam ?”. Abu said menjawab, “Ya, dengan kedua telingaku dan dengan hati nuraniku.”
Kata Abu Said lebih lanjut bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Dan yang demikian itu, jika ia menghendaki, maka ia mengambil orang-orang yang
berhijrah di antara umatku dan Allah Azza wa Jalla menyempurnakan sisanya bagi orang-
orang Arab.”
(Thabrani berkata bahwa hadits ini tidak diriwayatkan dari Abu Said Al-Anmari kecuali
dengan sanad ini dan ia sendiri yang meriwayatkan dari Muawiyah bin Salam).
Hadits yang sama diriwayatkan Muhammad bin Sahl bin Askar dari Abu-Taubat Ar-
Rabik bin Nafi’ dengan sanad-nya. Di dalamnya Abu Said berkata,
“Semua hal itu dihitung di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan
jumlahnya mencapai empat ratus ribu dan sembilan ratus ribu. Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya jumlah yang demikian jika Allah
menghendaki, maka akan diberikan kepada orang-orang yang berhijrah dari umatku.””
Thabrani berkata bahwa berkata kepada kami Muhammad bin Shalih bin Walid At-Turasi
dan Muhammad bin Yahya bin Mandah Al-Ashbahani yang berkata bahwa berkata
kepada kami Abu Hafsh Amr bin Ali yang berkata bahwa berkata kepada kami Muadz bin
Hisyam yang berkata kepada kami ayahku dari Qatadah dari Abu Bakr bin Anas dari Abu
Bakr bin Umair dari ayahnya bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda ;
“Sesungguhnya Tuhanku berjanji kepadaku akan memasukan di antara umatku sebanyak
tiga ratus ribu orang ke dalam surga. “Umair berkata, “Wahai Rasulullah, tambahkanlah!”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, “Apakah begini (dengan tangannya).
“Umair berkata lagi, “Wahai Rasulullah, tambahkanlah,” Apa hubunganmu wahai Ibnu
Khaththab kalau Allah memasukan kita semua ke dalam surga?”Umar menjawab,
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla jika menghendaki memasukan manusia ke dalam
surga, maka itu cukup dengan sekali cidukan.” Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam menjawab, “Umar benar”.
(Muhammad bin Abdul Wahid berkata bahwa saya tidak tahu selain hadits ini dari
Umair).
Dalam Al-Hilyah disebutkan hadits dari Sulaiman bin Harb yang berkata bahwa berkata
kepada kami Abu Hilal dari Qatadah dari Anas dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam yang bersabda ;
“Tuhanku Azza wa Jalla telah berjanji kepadaku memasukan diantara umatku seratus ribu
orang.” Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, tambahilah!” Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam menjawab, “Dan beginilah (Sulaiman bin Harb memberi isyarat dengan
tangannya). “Abu Bakar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, tambahilah !” Umar berkata,
“Allah mampu memasukan manusia ke dalam surga dengan satu cidukan.” Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, “umar benar!”.
(Hadits ini diriwayatkan dari Anas oleh Abu Ibrahim bin Al-Haitsam Al-Baladi dan di
dalamnya terdapat kelemahan karena ia meriwayatkannya secara sendirian. Abu Hilal Ar-
Rasibi adalah orang berasal dari Basrah dan nama aslinya ialah Muhammad bin
Sulaiman).
Abdurrazzaq berkata bahwa berkata kepada kami Ma’mar dari Qatadah dari Nadhr bin
Anas dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda ;
“Sesungguhnya Allah telah berjanji kepadaku memasukan empat ratus ribu dari umatku.”
Abu Bakar berkata, “Tambahilah wahai Rasulullah!” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam menjawab, “Dan beginilah”, sambil mengumpulkan kedua tangannya. Abu Bakar
berkata, “Tambahilah lagi wahai Rasulullah!” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
berkata, “Beginilah!” Umar berkata, “Cukup wahai Abu Bakar!” Abu Bakar menjawab,
“Biarkan Aku! Apa urusanmu kalau kita semua dimasukan ke dalam surga!” Umar
berkata, “Sesungguhnya jika Allah menghendaki, maka memasukan seluruh makhluk-
Nya ke dalam surga dengan sekali cidukan.” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
berkata “Umar benar!” (Abdurrazzaq meriwayatkan hadits ini sendirian).
Abu Ya’la Al-Maushili berkata dalam Musnad-nya bahwa berkata kepada kami
Muhammad bin Abu Bakr yang berkata bahwa berkata kepada kami Abdul Qahir bin Suri
As-Sulami yang berkata bahwa berkata kepada kami Hamid dari Anas bin Malik
Radhiyallahu Anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang bersabda ;
“Ada tujuh puluh ribu di antara umatku yang masuk surga. “Para sahabat berkata,
“Tambahilah wahai Rasulullah!” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata
“Beginilah”, sambil melipat tangannya. Para sahabat berkata, “Wahai Nabi Allah, Allah
menjauhkan orang yang masuk neraka setelah itu?”
Muhammad bin Abdul Wahid berkata bahwa saya tidak kenal dengan Abdul Qahir.
Hadits ini diriwayatkan dari Anas dengan cara seperti itu. Yahya bin Muin ditanya
bagaimana pendapatnya tentang Abdul Qahir, beliau menjawab bahwa Abdul Qahir
adalah orang yang shalih dan bahwa orang-orang yang diciduk Allah itulah orang-orang
yang jatuh dalam genggaman Allah yang pertama pada hari dua genggaman.
Jika dikatakan, bagaimana mereka pada walnya adalah satu cidukan kemudian berubah
menjadi tiga cidukan dengan jumlah yang banyak tersebut?. Jawabnya bahwa pada dua
genggaman, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan potret mereka dan bayangan
mereka. Konon pada saat itu mereka tak ubahnya seperti intan berlian, kemudian pada
hari cidukan mereka berubah menjadi lebih sempurna daripada pada hari dua genggaman.
Jadi pas sekali jumlah cidukan tersebut dengan jumlah Tangan Allah (dua). Wallahu
a’lam.

***

IV. kitab An-Nihayah, Fitan wa Ahwal Akhir Az-Zaman.


Hadits-hadit yang bersumber dari terjemahan kitab An-Nihayah, Fitan wa Ahwal Akhir
Az-Zaman (Mukhtashar Nihayah Al-Bidayah) karya : Ibnu Katsir. Diuraikan dalam
hadits no.616 dan no.617 tentang orang-orang yang masuk surga tanpa hisab :
Hadits No.616
Al-Bukhari meriwayatkan, bahwa perawi hadits ini berkata, saya telah diceritai oleh Ibnu
Abbas Radhiyallahu Anhu, dia berkata, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Telah diperlihatkan kepadaku segala umat. Kulihat seorang Nabi lewat diikuti seburuk
umatnya dan seorang Nabi lainnya lewat diikuti sekelompok orang dan seorang Nabi
lainnya lagi hanya diikuti sepuluh orang saja dan ada pula seorang Nabi yang hanya
diikuti lima orang, bahkan ada seorang Nabi yang berjalan sendirian. Dan tiba-tiba aku
melihat sekelompok orang banyak, lalu ada yang berkata, ‘Itulah umatmu. Tujuh puluh
ribu orang di anatara mereka ada di depan. Mereka tidak dihisab ataupun dihukum.’
‘Mengapa?’ tanyaku dan dijawab,’Mereka tidak pernah memuji diri sendiri, tidak pernah
memakai mantera-mantera, tidak pernah meramal nasib buruk dan hanya kepada Tuhan
mereka berserah diri.’ (mendengar penjelasan itu), maka berdirilah ‘Ukasyah bin
Muhshin seraya berkata, ‘Doakanlah kepada Allah agar menjadikan aku termasuk bagian
dari mereka.’ Maka Nabi berdoa, ‘Ya Allah, jadikan ‘Ukasyah termasuk bagian dari
mereka.’ Lalu berdiri pula seorang lelaki lainnya seraya berkata, ‘Doakanlah pula kepada
Allah agar menjadikan aku termasuk bagian dari mereka.’ Namun Nabi berkata, ‘Kamu
sudah kedahuluan oleh ‘Ukasyah.’”
(HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya, kitab Ar-Riqaq, Bab Yadkhulul Jannata Sab’una
Alfan).
Hadits No.617
Al-Bukhari meriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya akan masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus-ribu
orang, (agaknya perawi ragu mengenai salah satunya). Sambil berpegangan sesamanya,
sebagian memegangi yang lain, sehingga yang paling depan dan yang paling belakang
dari mereka masuk surga semuanya. Wajah mereka bagaikan cahaya bulan di malam
purnama.”

***

IV. SUMBER LAIN :


Hadits 1 :
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ., bersabda : “Tiga orang
yang tidak takut pada hari yang penuh ketakutan dan mereka tidak akan dihisab, mereka
berada diatas tumpukan kasturi hingga selesai hisab terhadap semua manusia :
a. Pembaca Al-Qur’an, semata-mata karena Allah. Kemudian ia mengimami suatu kaum
dan mereka menyukainya.
b. Da’i yang mengajak shalat semata-mata karena Allah swt.
c. Orang yang menjaga hubungan baik antara dirinya dengan tuannya, juga dengan
bawahannya.”
Tertulis dalam Mu’jam Kabir bahwa perawi pertama dalam hadits diatas adalah Abdullah
bin Umar ra, ia berkata “Apabila aku tidak mendengar hadits ini dari rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam , sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi (diulang
sampai tujuh kali), maka aku tidak akan meriwayatkannya.”
Pada buku karya Abdul Manan bin H.Muhammad Sobari, Halaman 220, Bab keutamaan
shalat berjamaah disebutkan bahwasannya dalam riwayat lain disebutkan bahwa orang
yang selalu shalat lima waktu dengan berjamaah, akan mendapat lima macam hadiah
(keutamaan. Ed) : Tidak tertimpa kefakiran dunia, Allah membeaskannya dari siksa
kubur, catatan amalnya diberikan pada tangan kannnya, akan bisa melewati ash-Shirath
secepat kilat dan Allah akan memasukannya ke surga tanpa hisab. (Mashabih [Durratun-
Nashihin 1:116].
Selanjutnya dalam kitab Wa’idzina diriwayatkan bahwa kelak pada Hari Kiamat, Allah
akan menggiring rombongan berwajah gemintang. Lalu para malaikat bertanya, “Apa
amal kalian?” dan mereka menjawab, “Jika mendengar adzan, kami segera bangkit
bersuci dan wudhu, dan kami tidak menyibukan diri dengan yang lain.” Kemudian satu
rombongan lagi berwajah rembulan. Saat ditanya malaikat seperti rombongan pertama,
mereka menjawab, “Kami bahkan wudhu sebelum adzan.” Kemudian ada satu
rombongan berwajah mentari. Saat ditanya malaikat, mereka menjawab, “Bahkan kami
sudah berada di dalam masjid saat mendengar adzan.” (Durratun-Nashihin 1:117-118)

***

You might also like