You are on page 1of 56

Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan

makhluk hidup lainnya. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada
kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh
orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 % dan
untuk bayi sekitar 80%. Air dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi berbagai kepentingan
antara lain: diminum, masak, mandi, mencuci dan pertanian.

Menurut perhitungan WHO, di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120
liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang
memerlukan air 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat
penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum air harus
mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.

Air Bersih dan Sehat

Air minum harus steril (steril = tidak mengandung hama penyakit apapun). Sumber-sumber air
minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung sehingga air tersebut
tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu.

Pengolahan air untuk diminum dapat dikerjakan dengan 2 cara, berikut:


1. Menggodok atau mendidihkan air, sehingga semua kuman¬kuman mati. Cara ini
membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.
2. Dengan menggunakan zat-zat kimia seperti gas chloor, kaporit, dan lain-lain. Cara ini dapat
dilakukan secara besar¬besaran, cepat dan murah.

Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan
memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati persyaratan
tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

1. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tak berwarna), tidak berasa, suhu
dibawah suhu udara diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengenal air yang
memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.

2. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen.
Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan
memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang
dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.

3. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang tertentu pula.
Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan menyebabkan gangguan
fisiologis pada manusia. Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum
yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat dan
memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran
terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu mata air atau sumur yang ada di
pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk
yang menggunakan air tersebut.

Sumber-sumber Air Minum

Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Sumber-sumber air ini, sebagai
berikut:
1. Air hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi air hujan ini tidak mengandung
kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium
didalamnya.

2. Air sungai dan danau


Air sungai dan danau berdasarkan asalnya juga berasal dari air hujan yang mengalir melalui
saluran-saluran ke dalam sungai atau danau. Kedua sumber air ini sering juga disebut air
permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh
berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.

3. Mata air
Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena
itu, air dari mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum
langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka alangkah baiknya
air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.

4. Air sumur
• Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut sebagai air
tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini
dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar
antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini
belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh
karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.
• Air sumur dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya
dari permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu, sebagaian besar air
sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa
melalui proses pengolahan).

Pengolahan air minum

Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut:

1. Pengolahan Secara Alamiah


Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai
macam sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya. Di dalam penyimpanan
ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat
yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena
partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.
2. Pengolahan Air dengan Menyaring
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Penyaringan
pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat
dikonsumsi umum.

3. Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia


Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk koagulasi
dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang kedua adalah
berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada didalam air, misalnya
klor (Cl).

4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara


Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan
gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.

5. Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih


Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini
lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil misalnya untuk kebutuhan rumah tangga. Dilihat dari
konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2 yakni:
• Pengolahan Air Minum untuk Umum
• Penampungan Air Hujan. Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan)
yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke
danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur
pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak
ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Di
sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk umum.
Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara
bakteriologik belum terjamin untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk
memasaknya sendiri misalnya dengan merebus air tersebut.

6. Pengolahan Air Sungai


Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampung I melalui saringan kasar yang dapat
memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi diberi saringan yang
terdiri dari ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak penampung II.
Disini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini baru dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk
sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri bila air akan diminum masih memerlukan
direbus terlebih dahulu.

7. Pengolahan Mata Air


Mata air yang secara alamiah timbul di desa-desa perlu dikelola dengan melindungi sumber mata
air tersebut agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat dialirkan ke rumah-
rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri
ke sumber yang sudah terlindungi tersebut.

8. Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga


Air sumur pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan
kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, disamping itu teknologi
masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah pedesaan adalah
sumur gali.

Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-
syarat sebagai berikut:
• Harus ada bibir sumur agar bila musim huujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke
dalamnya.
• Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari ppermukaan tanah harus ditembok, agar air dari
atas tidak dapat mengotori air sumur.
• Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bbawah sumur tersebut untuk mengurangi
kekeruhan.
• Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat yang dapat
membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
• Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan
saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas.

9. Air Hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-
tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masing¬masing melalui
aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada musim kemarau
mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air
hujan yang lebih besar agar mempunyai tandon untuk musim kemarau.

Bencana selalu menimbulkan permasalahan. Salah satunya bidang kesehatan. Timbulnya


masalah ini berawal dari kurangnya air bersih yang berakibat pada buruknya kebersihan diri dan
sanitasi lingkungan. Akibatnya berbagai jenis penyakit menular muncul.
Penanggulangan masalah kesehatan merupakan kegiatan yang harus segera diberikan baik saat
terjadi dan pasca bencana disertai pengungsian. Saat ini sudah ada standar minimal dalam
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan penganan pengungsi. Standar ini
mengacu pada standar internasional. Kendati begitu di lapangan, para pelaksana tetap diberi
keleluasaan untuk melakukan penyesuaian sesuai kondisi keadaan di lapangan.
Beberapa standar minimal yang harus dipenuhi dalam menangani korban bencana khususnya di
pengungsian dalam hal lingkungan adalah:
A. Pengadaan Air.
Dalam situasi bencana mungkin saja air untuk keperluan minumpun tidak cukup, dan dalam hal
ini pengadaan air yang layak dikunsumsi menjadi paling mendesak. Namun biasanya problema–
problema kesehatan yang berkaitan dengan air muncul akibat kurangnya persediaan dan akibat
kondisi air yang sudah tercemar sampai tingkat tertentu.
Tolok ukur kunci
1. Persediaan air harus cukup untuk memberi sedikit–dikitnya 15 liter per orang per hari
2. Volume aliran air ditiap sumber sedikitnya 0,125 liter perdetik.
3. Jarak pemukiman terjauh dari sumber air tidak lebih dari 500 meter
4. 1 (satu) kran air untuk 80 – 100 orang
B. Kualitas air
Air di sumber–sumber harus layak diminum dan cukup volumenya untuk keperluan keperluan
dasar (minum, memasak, menjaga kebersihan pribadi dan rumah tangga) tanpa menyebabakan
timbulnya risiko–risiko besar terhadap kesehatan akibat penyakit–penyakit maupun pencemaran
kimiawi atu radiologis dari penggunaan jangka pendek.
Tolok ukur kunci ;
1. Di sumber air yang tidak terdisinvektan (belum bebas kuman), kandungan bakteri dari
pencemaran kotoran manusia tidak lebih dari 10 coliform per 100 mili liter
2. Hasil penelitian kebersihan menunjukkan bahwa resiko pencemaran semacam itu sangat
rendah.
3. Untuk air yang disalurkan melalui pipa–pipa kepada penduduk yang jumlahnya lebih dari
10.000 orang, atau bagi semua pasokan air pada waktu ada resiko atau sudah ada kejadian
perjangkitan penyakit diare, air harus didisinfektan lebih dahulu sebelum digunakan
sehingga mencapai standar yang bias diterima (yakni residu klorin pada kran air 0,2–0,5
miligram perliter dan kejenuhan dibawah 5 NTU)
4. Konduksi tidak lebih dari 2000 jS / cm dan airnya biasa diminum
5. Tidak terdapat dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan pengguna air, akibat
pencemaran kimiawi atau radiologis dari pemakaian jangka pendek, atau dari pemakain
air dari sumbernya dalam jangka waktu yang telah direncanakan, menurut penelitian yang
juga meliputi penelitian tentang kadar endapan bahan–bahan kimiawi yang digunakan
untuk mengetes air itu sendiri. Sedangkan menurut penilaian situasi nampak tidak ada
peluang yang cukup besar untuk terjadinya masalah kesehatan akibat konsumsi air itu.
C. Prasarana dan Perlengkapan
Tolok ukur kunci :
1. Setiap keluarga mempunyai dua alat pengambil air yang berkapasitas 10–20 liter, dan
tempat penyimpan air berkapasitas 20 liter. Alat–alat ini sebaiknya berbentuk wadah
yang berleher sempit dan/bertutup
2. Setiap orang mendapat sabun ukuran 250 gram per bulan.
3. Bila kamar mandi umum harus disediakan, maka prasarana ini harus cukup banyak untuk
semua orang yang mandi secara teratur setiap hari pada jam–jam tertentu. Pisahkan
petak–petak untuk perempuan dari yang untuk laki–laki.
Bila harus ada prasarana pencucian pakaian dan peralatan rumah tangga untuk umum, satu bak
air paling banyak dipakai oleh 100 orang.
D. Pembuangan Kotoran Manusia
Jumlah Jamban dan Akses
Masyarakat korban bencana harus memiliki jumlah jamban yang cukup dan jaraknya tidak jauh
dari pemukiman mereka, supaya bisa diakses secara mudah dan cepat kapan saja diperlukan,
siang ataupun malam
Tolok ukur kunci :
1. Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang
2. Penggunaan jamban diatur perumah tangga dan/menurut pembedaan jenis kelamin
(misalnya jamban persekian KK atau jamban laki–laki dan jamban perempuan)
3. Jarak jamban tidak lebih dari 50 meter dari pemukiman (rumah atau barak di kamp
pengungsian). Atau bila dihitung dalam jam perjalanan ke jamban hanya memakan waktu
tidak lebih dari 1 menit saja dengan berjalan kaki.
4. Jamban umum tersedia di tempat–tempat seperti pasar, titik–titik pembagian sembako,
pusat – pusat layanan kesehatan dsb.
5. Letak jamban dan penampung kotoran harus sekurang–kurangnya berjarak 30 meter dari
sumber air bawah tanah. Dasar penampung kotoran sedikitnya 1,5 meter di atas air tanah.
Pembuangan limbah cair dari jamban tidak merembes ke sumber air mana pun, baik
sumur maupun mata air, suangai, dan sebagainya
6. 1 (satu) Latrin/jaga untuk 6–10 orang
E. Pengelolaan Limbah Padat
Pengumpulan dan Pembuangan Limbah Padat
Masyarakat harus memiliki lingkungan yang cukup bebas dari pencemaran akibat limbah padat,
termasuk limbah medis.
1. Sampah rumah tangga dibuang dari pemukiman atau dikubur di sana sebelum sempat
menimbulkan ancaman bagi kesehatan.
2. Tidak terdapat limbah medis yang tercemar atau berbahaya (jarum suntik bekas pakai,
perban–perban kotor, obat–obatan kadaluarsa,dsb) di daerah pemukiman atau tempat–
tempat umum.
3. Dalam batas–batas lokasi setiap pusat pelayanan kesehatan, terdapat tempat pembakaran
limbah padat yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan secara benar dan aman, dengan
lubang abu yang dalam.
4. Terdapat lubang–lubang sampah, keranjang/tong sampah, atau tempat–tempat khusus
untukmembuang sampah di pasar–pasar dan pejagalan, dengan system pengumpulan
sampah secara harian.
5. Tempat pembuangan akhir untuk sampah padat berada dilokasi tertentu sedemikian rupa
sehingga problema–problema kesehatan dan lingkungan hidup dapat terhindarkan.
6. 2 (dua) drum sampah untuk 80 – 100 orang
Tempat/Lubang Sampah Padat
Masyarakat memiliki cara – cara untuk membuang limbah rumah tangga sehari–hari secara
nyaman dan efektif.
Tolok ukur kunci :
1. Tidak ada satupun rumah/barak yang letaknya lebih dari 15 meter dari sebuah bak
sampah atau lubang sampah keluarga, atau lebih dari 100 meter jaraknya dar lubang
sampah umum.
2. Tersedia satu wadah sampah berkapasitas 100 liter per 10 keluarga bila limbah rumah
tangga sehari–hari tidak dikubur ditempat.
F. Pengelolaan Limbah Cair
Sistem pengeringan
Masyarakat memiliki lingkungan hidup sehari–hari yang cukup bebas dari risiko pengikisan
tanah dan genangan air, termasuk air hujan, air luapan dari sumber–sumber, limbah cair rumah
tangga, dan limbah cair dari prasarana–prasarana medis. Hal–hal berikut dapat dipakai sebagai
ukuran untuk melihat keberhasilan pengelolaan limbah cair :
1. Tidak terdapat air yang menggenang disekitar titik–titik pengambilan/sumber air untuk
keperluan sehari–hari, didalam maupun di sekitar tempat pemukiman
2. Air hujan dan luapan air/banjir langsung mengalir malalui saluran pembuangan air.
3. Tempat tinggal, jalan – jalan setapak, serta prasana – prasana pengadaan air dan sanitasi
tidak tergenang air, juga tidak terkikis oleh air. (Sumber: Kepmenkes No. 1357
/Menkes/SK/XII/2001)
4. ANALISIS KECENDERUNGAN PENGGUNAAN SITEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
DI PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)
5. PADANG HARAPAN BENGKULU 1
6. Fenty Wisnuwardhani2, Supriharyono3, Pranoto SA.4
7. ABSTRACT
8. Clean water is very important for human being, either for daily or other requirements. There
are many ways that the people fulfill their needs for clean water, among others are potable
water supply (PDAM), well water (air sumur), and both sources. In general potable water
service is little bit low, therefore many customers are not satisfied, included for the customers
in Bengkulu. Related to the case above, it may be important to study community satisfaction
for the potable water services. This satisfaction may be known from the quality, continuity,
and pressure of water’s supply. It is expected that the water quality is allowable as standard,
either physical, chemical, or bacteriological for potable water supply. Water continuity, it is
expected that the potable water running continually to their home 24 hours a day. While
water pressure means the pressure is required as standard for potable water supply (1 atm).
The study used descriptive-analytic method, where the existing condition (clean water supply)
is comprehensively investigated, as well the phenomenon of community satisfaction will be
proved, including their variables may involved on the level of satisfaction. The data were
collected with stratified random sampling technique. The number of sample was about 15 %
from each population stratum, i.e. potable water consumers, well, and both sources. Result of
the study showed that clean water supply, both potable and well waters, in “BTN Padang
Harapan” housing have a quality, which it is allowable to be used as standard for potable
water. As well, running water continuity, it is informed that the customers fill satisfy. The
water is running through out the year, both in the dry and the wet season, although the water
pressure is lower than 1 atm. As the result, it is suggested that such socialization for PDAM
water, may be needed. In addition, it is also proved that community satisfaction is influenced
by the variable factors, i.e. water quality, water continuity, and water pressure. The most
factor which affected on potable water service is water continuity, while for the well is the
water colour. From the three types of clean water customers, it is reported that although they
have already satisfied with water supply in their houses, but they tend to be happier using
potable water (PDAM) than well water (air sumur), due to uncertainty of well water supply
during the dry period.
9. 1 PILAR Volume halaman
10. 2 Alumnus S2- Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro
11. Jl. Hayam Wuruk Semarang
12. 3. Dosen Teknik Kelautan Universitas Diponegoro
13. 4, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
14. Jl. Prof. Soedharto, SH Tembalang Semarang
15.
16. PENDAHULUAN
17. Bagi manusia, kebutuhan akan air adalah teramat mutlak, karena zat pembentuk tubuh manusia
sebagian besar terdiri dari air, yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh manusia tanpa
jaringan lemak. Tergantung dari jumlah lemak yang terdapat dalam tubuh, maka prosentase air ini
berbeda antara seseorang dengan orang lainnya. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau
kehilangan air hanya sekitar 5% saja dari berat badan, maka keadaan ini telah membahayakan
kehidupan orang tersebut. Dalam istilah kedokteran hal ini disebut dengan dehidrasi.Dalam
rangka mem-pertahankan kehidupannya,manusia berupaya mengadakan air dengan jumlah yang
cukup bagi dirinya. Sayangnya dalam banyak hal, air yang digunakan tidak selalu sesuai dengan
syarat kesehatan. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama
penyakit perut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa penyakit perut adalah penyakit yang paling
banyak terjadi di Indonesia (Sutrisno, 1991).
18. Semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih juga meningkat.
Dimana meningkatnya kebutuhan air bersih tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat ekonomi
19. dan status sosial seseorang (semakin tinggi status sosial seseorang maka penggunaan air
bersihnya juga semakin meningkat). Bila kebutuhan air bersih tersebut tidak dapat dipenuhi dari
sistem non perpipaan maka akan menggunakan sistem perpipaan. Penggunaan dengan sistem
perpipaan tentulah menggu-nakan sarana yang tersedia (PDAM).
20.Pada umumnya PDAM di Propinsi Bengkulu tidak berbeda dengan PDAM di Propinsi lainnya
yakni masih dalam tingkat pelayanan (coverage level) yang rendah dan tingkat kehilangan air
(uncounted water) yang cukup tinggi (Kimpraswil Bengkulu, 2003).
21. Pada kawasan perumahan, kebutuhan akan air bersih juga meningkat sejalan dengan pertum-
buhan penduduk di kawasan perumahan tersebut. Di perumahan BTN Padang Harapan Bengkulu
sumber air bersih yang tersedia diperoleh dari sumur dangkal, sumur dalam dan PDAM.
Penduduk di kawasan perumahan BTN Padang Harapan tingkat ekonomi dan status sosialnya
bermacam-macam (Kelurahan Pd. Harapan, 2004).
22. Dari perbedaan sistem penyediaan air bersih yang dipergunakan oleh masyarakat dalam
memperoleh air bersih, akan didapatkan kualitas dan kuantitas penyediaan air yang berbeda,
bahkan dalam penggunaan suatu sistem yang sama pun belum tentu akan memperoleh tingkat
efektivitas dan efisiensi yang sama, karena kinerja tiap sistem sangat dipengaruhi oleh berbagai
hal baik itu yang bersifat teknis ataupun yang bersifat non teknis.
23. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa penggu-naan PDAM di perumahan BTN Padang Harapan
setiap tahun mengalami kenaikan berbeda dengan penggunaan sumur dimana terdapat penurunan,
berarti masyarakat lebih puas menggunakan PDAM dibandingkan sumur. Tetapi pada
kenyataannya banyak kita jumpai masyarakat tidak puas terhadap pelayanan sistem perpipaan
mereka lebih memilih menggunakan sistem non perpipaan. Hal ini diduga karena pada sistem
perpipaan masyarakat masih banyak yang ragu dengan kualitas dan kekontinuan airnya sehingga
mereka lebih memilih menggunakan sumur tapi ada juga masyarakat yang menggunakan kedua
sistem secara bersamaan.
24. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mencoba untuk mengkaji masalah pelayanan air
bersih dengan rumusan masalah sebagai berikut :
25. 1. Apakah masyarakat telah puas dengan sistem penyediaan air bersih yang ada?
26. 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap sistem
penyediaan air bersih?
27. 3. Adakah kecenderungan masyarakat akan pemilihan sistem penyediaan air bersih yang ada saat
ini?
28.
29. GAMBARAN UMUM LOKASI
30. Kota Bengkulu memiliki iklim kering di mana saat musim kemarau panjang air tanah dapat
menjadi kering. Sedangkan penelitian dilaku-kan di perumahan BTN Padang Harapan Bengkulu
yang berlokasi di Kecamatan Gading Cempaka.
31.
Tabel 1. Jumlah Sumur PDAM
Penyediaan Air
Bersih Di
Penduduk Jumlah
Perumahan BTN Keluarga (KK) Jumlah (buah) % %
(Orang) (SR)
Padang Harapan
Bengkulu Tahun
1999 1,362 272 201 21,36 175 17,68
2000 1,391 278 191 20,30 189 19,09
2001 1,427 285 183 19,45 193 19,49
2002 1,463 293 181 19,23 215 21,72
2003 1,503 301 185 19,66 218 22,02
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi[1].
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air
dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh
bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh
dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini.

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sumber air bersih
• 2 Penyalah gunaan dan pencemaran air
○ 2.1 Akibat ketiadaan air bersih
• 3 Kontroversi air bersih
• 4 Lihat pula
• 5 Referensi

[sunting] Sumber air bersih


• Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia.
Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas
terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya
air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di
lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak
ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
• Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/ berkelompok/
pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air
bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.
• Air permukaan dan air bawah tanah.
[sunting] Penyalah gunaan dan pencemaran air
Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan
sumber air seperti:
1. Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan
yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat
terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya
produktivitas air dan tanah [2]
2. Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa
dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi
industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung
berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan
pencemaran bagi air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu
berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai
dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut,
atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah
tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini
sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga
sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak
dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
3. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.
* Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di India
bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan
sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24
hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya
pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air di tahun 2006 wakil dari suatu
negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa
mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan
kadar garam.
* Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS
tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah
menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006,
sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar menjadi 8 juta,
dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah
setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga
mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah
perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian.
Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian
tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko
sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar
untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya.
Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah
tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air,
dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau
hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat.
Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering
berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah
mereka lepas tanpa proses pengolahan.
[sunting] Akibat ketiadaan air bersih
Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh
USAID dan ESP.
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
1. Penyakit diare[3]. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi
anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare
setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya
hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat
Indonesia tidak memiliki akses air bersih [4].
2. Penyakit cacingan[5].
3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali
hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai
sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya [6]
[sunting] Kontroversi air bersih
Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer
kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan,
yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut,
dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada,
hampir semuanya, kira-kira 87 persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di
bawah tanah.
Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke
benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di Afrika, misalnya, lebih dari 57
sungai besar atau lembah danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; Sungai Nil oleh
sembilan, dan Sungai Niger oleh 10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai,
yang meliputi lebih dari separo permukaan bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih.
Selain itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan
penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan politik dengan negara
tetangganya.
Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang,
memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk setiap
orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi
pembangunan, dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000 meter kubik untuk tiap orang.
Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5
miliar pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang
tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling
berat, yaitu di negara-negara berkembang.
[sunting] Lihat pula
• Air
• Mata air
• DAS
[sunting] Referensi
1. ^ Air Bersih Sumber Daya yang Rawan oleh Richard Middleton
2. ^ (id) Middleton, Richard. Air bersih: sumber daya yang rawan. Penggunaan dan
penyalahgunaan sumber air.
3. ^ (id) Middleton, Richard. Makalah Hijau: Air Bersih Sumber Daya yang Rawan.
Tabel.2 Kemungkinan Pembatasan Penyakit Melalui Pasokan Air dan Sanitasi
4. ^ (en) Situs resmi ESP
5. ^ (id) Middleton, Richard. Makalah Hijau: Air Bersih Sumber Daya yang Rawan.
Tabel.2 Kemungkinan Pembatasan Penyakit Melalui Pasokan Air dan Sanitasi
6. ^ (en) Whittington, Dale. Penyajian Air dan Pembangunan: Pelajaran dari Dua Negara
Kategori: Air | Sanitasi | Kebutuhan manusia

AIR BERSIH
Sabtu, Mei 29, 2010

PENYEDIAAN AIR BERSIH

A. Pengertian
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dapat diminum apabila dimasak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa
pengertian mengenai :
1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yangmemenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
airminum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan
produktif.
5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu
kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas
dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,
manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh
untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan
yang lebih baik.
7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan
merencanakan,melaksanakankonstruksi,mengelola,memelihara,merehabilitasi,mem
antau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaanair
minum.
8. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut Penyelenggara
adalah badan usaha miliknegara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha
swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan
pengembangan sistem penyediaan air minum.

B. Sumber Air Bersih


Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT)
Propinsi Jawa Timur tahap ke II perihal Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis
Sektor Air Bersih yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PEMDA
Tk. I Jawa Timur disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih
dahulu adalah:
1. Mata air
Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk
diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama. Sumber air
semacam ini yang terbesar di Jawa Timur terdapat di daerah Umbulan - Pasuruan
yang berhulu di Gunung Bromo.
2. Sumur dangkal (shallow wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya kurang
dari 40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih
dari 40 meter.
4. Sungai
Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk
tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir)
Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran
sungai maupun tampungan dari air hujan.
Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya (Anonim,
1987), dapat dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran (Pollution).
b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (Natural Purification).
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (Artificial
Treatment).
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum
adalah (Budi D. Sinulingga,, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal,
1999) :
1. Air hujan
Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran
sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.
2. Air permukaan tanah (surface water)
Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengolahan
karena mudah tercemar. Untuk mengetahui potensi air yang berada di sungai,
waduk, danau secara pasti diperlukan data primer disamping data sekunder yang
berkaitan dengan hidrologi, yang diantaranya meliputi :
a. Data Primer
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ, yakni dari suatu
kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai, tempat-tempat
penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau empang.

b. Data Sekunder
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain
meliputi : peta topografi, data klimatologi, data hasil permukaan muka air, dan
debit.
3. Air dalam tanah (ground water)
Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur dangkal
dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Di lain
pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air yang jauh
lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun memerlukan
pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan dari
pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan
menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin,
biasanya daerah-daerah sekitar pantai.
Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan data primer disamping
data sekunder yang diantaranya :
a. Data Primer
Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ yakni dari suatu
kegiatan surve lapangan berupa : evaluasi hidrogeologi, dan hidrologi meliputi :
sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang serupa
b. Data Sekunder
Air bawah tanah dan yang bekaitan dikumpulakan dari berbagai sumber antara lain
meliputi : Peta topografi, data hasil kegiatan pemboran, data hasil pengukuran
geofisika, data hasil pengukuran geofisika, data fisik air kimia bawah tanah, data
hidroklimatologi, data hidrologi berupa aliran sungai dan aliran permukaan
lainnya,data jenis tanah dan tanaman penutup, data penggunaan air bawah tanah.

4. Mata air (spring water)


Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan
atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution)
b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification)
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial
treatment)
BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/MATA AIR
Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan
liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak,
dan kebutuhan yang lain. Dalam sebulan akan dibutuhkan beribu-ribu liter air bersih
untuk keperluan lain seperti mandi, mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga.
Untuk daerah pedesaan yang kering di musim kemarau pada waktu hujan hanya
sedikit dan persediaan air dalam tanah menurun, akan sulit sekali untuk
mendapatkan air yang bersih. Pada musin kemarau sumur menjadi kering, aliran
sungai besar berubah menjadi kecil dengan air yang keruh, mengakibatkan
timbulnya penyakit yang menuntut banyak korban. Di samping itu pada musim
kemarau banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air bersih, karena
sumber air biasanya terletak jauh dari tempat tinggal.
Masalah kebutuhan air bersih dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan sumber
air dan air hujan. Menampung air hujan dari atap rumah adalah cara lain untuk
memperoleh air. Cara yang cukup mudah ini kebanyakan masih diabaikan karena
atap rumah yang terbuat dari daun rumbia atau alang-alang tidak
memungkinkannya. Namun pada rumah yang beratap genteng atau seng
bergelombang, hal ini dengan mudah dapat dilakukan dengan memasang talang air
sepanjang sisi atap dan mengalirkan air hujan itu ke dalam tempat penyimpanan.
Ada 7 cara penyimpanan air yang biasa digunakan atau dipakai di daerah pedesaan
di Indonesia. Ke-7 cara tersebut yaitu :
1) Gentong penampungan air cara cetakan (Kapasitas 250 liter)
2) Drum air cara kerangka kawat (Kapasitas 300 liter)
3) Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 2.500 liter)
4) Bak penampungan air bambu semen (Kapasitas 10.000 liter)
5) Instalasi air bersih pipa bambu metode tradisional
6) Instalasi air bersih pipa bambu sistem pengaliran tertutup
7) Bak penampungan sumber air/mata air
Umumnya penyimpanan air yang digunakan adalah bak penampung yang dibuat
dari drum, genteng dan bambu semen. Bahan ini digunakan karena :relatif murah,
tahan lama, konstruksi kuat, mudah dibuat, bahan baku mudah didapat dan air
yang ditampung tidak mudah tercemar.
Uraian Singkat
Penampungan sumber air/mata air dengan menggunakan bak diperlukan bagi desa.
Cara pembuatan dan penggunaannya sederhana supaya dapat dipakai dalam waktu
jangka panjang.
Bahan dan Peralatan
1) Bak penampung dari semen atau batu bata
2) Pipa besi
3) Pipa plastik
4) Pipa bambu
5) Batu koral
6) Kain kaus
7) Tali

Pembuatan
1) Membuat bak penampung dari semen atau batu bata. Cara pembuatan sesuai
dengan selera (lihat topik Bak Penampung Air Bambu Semen)
2) Lokasi pembuatan bak penampung air, harus dipilih tempat yang lebih rendah
dari mata air agar aliran air ke dalam bak lebih lancar.
3) Air dari sumber disaring dengan memakai saringan batu koral yang kemudian
disalurkan dengan pipa ke bak penampungan.
4) Bagan bak penampungan air. (lihat Gambar 1,2 dan 3).

Gambar 1. Sumber Air

Gambar 2. Bak Penampung

Gambar 3. Pengaliran Air ke Bak Penampung

5) Setelah air tersimpan dalam bak, untuk memudahkan pengambilan air sebaiknya
air disalurkan melalui pipa.
6) Pipa untuk mengalirkan air (Lihat Gambar 4,5, dan 6)

Gambar 4. Pipa

Gambar 5. Pengaliran Air Bersih

Penggunaan
1) Pengambilan air dilakukan melalui pipa/kran yang tersedia pada bak
penampungan, bukan melalui lubang kontrol dengan timba.
2) Sebaiknya untuk menjaga air supaya tetap bersih, dalam bak penampung diberi
kaporit untuk membunuh kuman di dalam air.
3) Untuk menjaga keutuhan/kelangsungan bangunan, perlu ditunjuk
orang/organisasi yang bertanggung jawab untuk memelihara bangunan mata air
tersebut.

Gambar 6. Pengaliran Air Bersih ke Konsumen

Perbaikan
1) Perbaiki segera pipa yang rusak atau bocor.
2) Anti atau perbaiki kran yang bocor.
3) Perbaiki segera lantai, dinding yang retak atau bocor.
4) Perbaiki atau buatkanb saluran baru jika sarana pembuangan air limbah tidak
berfungsi dengan baik.
5) Kain kaos penyaring harus sering digganti. Penggantiannya tergantung dari
kekeruhan air.

Keuntungan

1) Air dari sumber dapat ditampung sebanyak-banyaknya untuk memenuhi


kebutuhan masyarakat.
2) Air yang diperoleh cukup bersih karena dapat dipergunakan untuk diminum.
Selain diminum juga bisa dipergunakan untuk keperluan mencuci dan mandi.
3) Rumah-rumah yang dekat dengan bak penampungan tidak memerlukan bambu
yang panjang, sehingga akan efesien waktu dan tenaga.

Kerugian
1) Apabila musim kemarau, air yang ditampung hanya sedikit dan pemakaian
supaya dihemat.

C. Standar Kualitas Air Baku (BM. Surbakty, 1986 : 11)


Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang
alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan mutunya
sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran dan kontaminan yang
terlarut di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran tersebut tidak begitu besar.

Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air bersih, maka
dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di Indonesia
ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
1990 Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Persyaratan kualitas air untuk air minum.
2. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi.
Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas
air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu :
1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh.
b. Tidak berwarna.
c. Tidak berasa.
d. Tidak berbau.
e. Suhu antara 10?-25? C (sejuk).
2. Syarat kimiawi, antara lain:
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
c. Cukup yodium.
d. pH air antara 6,5 – 9,2.
3. Syarat bakteriologi, antara lain:
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan
bakteri patogen penyebab penyakit.
Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar kecilnya investasi
instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga
semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga
jual air bersih.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas,
yaitu:
1. Aman dan higienis.
2. Baik dan layak minum.
3. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
4. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat
Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan
biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan
radiologis (Hartono.A.J, Teknologi Membran Pemurnian Air, 1994 ), yaitu sebagai
berikut:
1. Parameter Air Bersih.
2. Fisika Kimia Biologi Radiologi ;
a. Kekeruhan.
b. Warna.
c. Rasa & bau.
d. Endapan.
e. Temperatur.
f. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein,
deterjen, dll.
g. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH,
fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
h. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
i. Binatang.
j. Tumbuh-tumbuhan.
k. Protista.
l. Virus.
m. Konduktivitas atau daya hantar.
n. Pesistivitas.
o. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik).
p. Bakteri
Sehingga parameter mengenai kualitas air baku, Depkes RI telah menerbitkan
standar kualitas air bersih tahun 1977 (Ryadi Slamet, 1984:122). Dalam peraturan
tersebut standar air bersih dapat dibedakan menjadi tiga kategori: (Menkes No.
173/per/VII tanggal 3 Agustus 1977).
1. Kelas A.
Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.
2. Kelas B.
Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang terlebih dahulu
dimasak.
3. Kelas C.
Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur No. 413
Tahun 1987 untuk Daerah Jawa Timur, menurut peruntukkannya air digolongkan
menjadi:
1. Golongan A.
Merupakan air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air bersih secara
langsung tanpa pengolahan lebih dahulu.
2. Golongan B.
Merupakan air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air
bersih dan keperluan rumah tangga lainnya.
3. Golongan C.
Merupakan air yang dapat digunakan untuk perikanan dan peternakan.
4. Golongan D.
Merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, industri, listrik
tenaga air dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan.
5. Golongan E.
Merupakan air yang tidak dapat digunakan untuk keperluan tersebut pada
peruntukkan pada golongan A, B, C dan D.
D. Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit
sumber baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit
konsumsi.
1. Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang
mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air
permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
2. Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas
air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas
air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air
bersih atau minum yang aman bagi manusia.
3. Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang
menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke
beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau
pompanisasi.
4. Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air
menjadi air bersih. Teknologi pengolahan disesuaikan dengan sumber air yang ada.
Jenis Sumber Air dengan Proses Pengolahan
Jenis Sumber Proses Pengolahan :
a. Mata Air Pengolahan tidak lengkap
Filtrasi, pembubuhan desinfektan
b. Sumur Dangkal/Dalam Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan
pembubuhan desinfektan
Pengolahan lengkap
a. Sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50
b. Danau NTU(Nephelometric Turbidity Unit)
c. Pengolahan tidak lengkap, bila kekeruhan < 50 NTU
5. Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke
beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa.
6. Unit distribusi adalah merupakan jaringan pipa yang mengantarkan air bersih
atau minum dari tandon atau reservoir menuju ke rumah-rumah konsumen dengan
tekanan air yang cukup sesuai dengan yang diperlukan konsumen.
7. Unit konsumsi adalah merupakan instalasi pipa konsumen yang telah disediakan
alat pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada setiap bulannya.

Berikut ini aliran penyediaan air untuk kebutuhan suatu wilayah :


Pemakaian air perkapita bervariasi tergantung kepada beberapa faktor, yaitu:
1. Tingkat kehidupan dan tingkat perekonomian masyarakat tersebut;
2. Tingkat pendidikan masyarakat; dan
3. Keadaan sistem penyediaan air.
Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk keperluan
pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan air (non
domestik).
Sistem penyediaan air bersih dapat dibedakan menjadi:
1. Penyediaan air minum individual
Digunakan untuk penggunaan individu dan pelayanan yang terbatas. Sistemnya
sederhana, contohnya satu sumur untuk satu rumah tangga atau satu sumur atau
sumber untuk beberapa rumah tangga.
2. Penyediaan air minum komunitas atau perkotaan
Pelayanannya terbatas untuk suatu lingkungan atau kompleks perumahan atau
industri tertentu. Idealnya pelayanan menyeluruh berikut keperluan domestik,
perkotaan dan industri.
Sistem kompleks terdiri dari tiga komponen utama:
a. Sistem sumber
Sistem pengambilan atau pengumpulan (collection works) saja atau penambahan
dengan sistem pengolahan (purification/treatment works).
b. Sistem transmisi
Sistem transmisi disebut juga sistem saluran pembawa atau transmission works
atau transportation works. Sistem transportasi untuk:
1) Air baku dari sistem pengumpulan sampai dengan bangunan pengolahan air
minum, open channel, pipe lines.
2) Air bersih dari sumber yang sudah memenuhi syarat kualitas (atau dari
bangunan pengolahan air minum) sampai reservoir distribusi, pipe lines untuk
menghindarkan kontaminasi. Cara pengangkutan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi dan pemompaan.
c. Sistem distribusi
1) Sistem reservoir (storage tank)
Dapat merupakan tangki pada permukaan tanah atau ground tank dan tangki di
atas kaki atau elevated tank. Fungsi reservoir, yaitu:
a) Penyimpanan (storage) untuk melayani fluktuasi pemakaian per jam, cadangan
air untuk pemadam kebakaran, pelayanan darurat, akibat putus sumber, transmisi
atau kerusakan pada bangunan pengolahan air.
b) Pemerataan aliran dan tekanan (equalizing), biasanya akibat variasi pemakaian
di dalam daerah distribusi.
c) Distributor, pusat atau sumber pelayanan dalam daerah distribusi.
2) Pipa distribusi (piping system)
Sistem yang mampu membagikan air pada konsumen dalam bentuk:
a) Sambungan langsung (house connection).
b) Kran-kran umum (public tap)
Menurut George Tchobanoglous (Teknik Sumber Daya Air, 1996:89) suatu sistem
penyediaan air yang menyediakan air yang dapat diminum dalam jumlah yang
cukup merupakan hal penting bagi suatu kota besar yang modern. Unsur-unsur
yang membentuk suatu sistem penyediaan air yang modern meliputi:
Sumber-sumber penyediaan.⇒
Sarana-sarana penampungan.⇒
Sarana-sarana penyaluran (ke pengolahan).⇒
Sarana-sarana pengolahan.⇒
Sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan) tampungan sementara, dan⇒
Sarana-sarana distribusi.⇒
Masalah Utama Perencanaan Sarana Air Bersih
Unsur Fungsional Masalah Utama Dalam Perencanaan Sarana (Utama/Sekunder)
Uraian. Sumber penyediaan Jumlah/mutu Sumber-sumber air permukaan bagi
penyediaan, misalnya sungai, danau, waduk, atau sumber air tanah. Penampungan
Jumlah/mutu Sarana yang dipergunakan untuk menampung air permukaan
biasanya terletak dekat atau pada sumber penyediaan. Penyaluran Jumlah/mutu
Sarana-sarana unutk menyalurkan air dari tampungan ke sarana pengolahan.
Pengolahan Jumlah/mutu Sarana-sarana yang dipergunakan untuk memperbaiki
atau mengubah mutu air.
Penyaluran dan penampungan Jumlah/mutu Sarana untuk menyalurkan air yang
sudah diolah ke sarana penampungan sementara serta ke satu atau beberapa titik
distribusi. Distribusi Jumlah/mutu Sarana-sarana yang dipergunakan untuk membagi
air ke masing-masing pemakai yang terkait di alam sistem.

E. Pengolahan air bersih


Konservasi air dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Meningkatkan pemanfaatan air permukaan dan air tanah
2. Meningkatkan efisiensi air irigasi
3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah
(Lindsay, RK dan kawan-kawan, Teknik Sumber Daya Air jilid 2, Erlangga, Jakarta,
1995)
Pengolahan air memerlukan suatu proses yang berturut-turut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Tahap pertama ialah penyusunan dan pengendapan pendahuluan dari air baku.
Air baku yang diambil dari sungai atau sumber lain mula-mula dimasukkan dalam
suatu kolam besar dan dilakukan proses pengendapan pendahuluan, sehingga
material yang mengambang akan berkurang karena turun ke dasar kolam, demikian
juga dengan warna akan berkurang karena efek sinar matahari, benda-benda yang
dapat membusuk akan mengalami proses pembusukan dan melalui proses oksidasi,
kegiatan bakteri dan kandungan bakteri akan berkurang. Lamanya air baku dalam
pengendapan pendahuluan ini dapat mencapai 2-3 hari. Untuk menjaga agar kolam
pengendapan pendahuluan ini tetap berfungsi dengan baik maka pembersihan
lumpur endapan harus dilakukan secara berkala.
Penjernihan air derngan cara penyaringan
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum,
memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu
diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga
maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab
ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya
mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung
kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-
lain.
Uraian Singkat
Penjernihan air minum secara sederhana ini merupakan penjernihan air dengan
cara penyaringan. Bahan penyaringan yang digunakan adalah pasir dan tempurung
kelapa.
Bahan dan Alat
1. 2 (dua) drum ijuk
2. Pipa PVC dengan diameter ¾ inci
3. Kran air
4. Pasir
5. Kerikil
6. Potongan bata – cat
7. Gergaji
8. Parang
9. Besi
10. Bor
11. Kuas
12. Ember
13. Cangkul
Pembuatan
1). Membuat pipa penyaringan lihat Gambar 1. :
a. Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm.
b. Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm.
c. Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan
tali plastik
d. Salah satu ujung pipa dibuat ulir.

Gambar 1. Pipa Penyaring

2) Pemasangan pipa penyaring (lihat Gambar 2.) Pipa penyaring dipasang pada
drum pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
3) Membuat drum pengendapan (lihat Gambar 2 dan 3)
a. Buat lubang dengan bor besi 10 cm dari dasar pada dinding drum untuk pipa
penyaring.
b. Pasang pipa penyaring yang sudah dibalut pada soket yang sudah tersedia (lihat
keterangan No. 2).
c. Pasang kran.
d. Buat lubang pada dasar drum dengan tutup.
4) Membuat drum penyaring (lihat Gambar 2 dan 3)
a. Buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar
drum.
b. Isi drum berturut-turut dengan krikil setebal 20 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, ijuk
10 cm dan potongan bata 10 cm.
5) Penyusunan drum endapan dan penyaringan (lihat Gambar 3)
a. Drum pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat.
b. Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam drum pengendapan.
c. Setelah 30 menit air dari drum pengendapan dialirkan ke dalam drum
penyaringan.
d. Aliran air yang keluar dari drum penyaringan disesuaikan dengan masukan dari
drum pengendapan.

Gambar 2. Pemasangan Pipa Penyaring

Gambar 3. Cara Kerja Penyaring Air


Keuntungan
1. Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga.
2. Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
3. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah pedesaan.

Kerugian
1) Pemeliharaan memerlukan ketelitian dan cukup memakan waktu seperti :
a. Drum pengendapan dan drum penyaring harus dibersihkan, jika aliran air yang
keluar kurang lancar. Ijuk, kerikil, potongan bata, pasir dicuci bersih, kemudian
dijemur sampai kering.
b. Arang tempurung biasanya paling lama 3 bulan sekali harus diganti dengan yang
baru.
c. Tidak bisa digunakan untuk menyaring air yang mengandung bahan-bahan kimia
seperti air buangan dari pabrik, karena cara ini hanya untuk menyaring air keruh,
tapi bukan menyaring air yang mengandung zat kimia tertentu.
2) Untuk keperluan air minum harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih.

2. Proses aerasi, ialah mengusahakan agar air tersebut mengalami kontak secara
luas denga udara, untuk megurangi dan menghilangkan rasa dan bau, serta gas
seperti karbondioksida, metan, dan hydrogen sulfida, menambah pH dengan
mengurangi karbondioksida, mengurangi panas (temperatur). Proses ini dilakukan
kadang-kadang dengan cara mencurahkan air dari atas ke bawah sehingga terjadi
kontak dengan udara secara luas, atau dapat juga dengan meniupkan udara ke
dalam air melalui proses mekanis.
3. Proses pemurnian air (coagulation) ini dilakukan dalam suatu bak besar, dimana
air yang telah mengalami proses aerasi tadi dicampur dengan bahan-bahan yang
dapat memurnikan air. Bahan-bahan koloid, yang mengambang dapat dipisahkan
dengan cara yaitu membuat bahan-bahan tersebut menyatu satu sama lain dengan
menambahkan material seperti alumunium soda (tawas), yang dapat mengikat
kandungan yang terapung itu dan deteksi kebocoran pada pipa air.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber: www.rshydro.co.uk//. Diakses tanggal 25-6-2007: 05.00 WIB


2. www.cwneal.com//. Diakses tanggal 25-6-2007:05.00 WIB
3. Sumber: www.iinspect.com//. Diakses tanggal 25-6-2007: 05.30 WIB
4. Notoatmodjo, soekidjo. 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat. RINEKA APT : Jakarta
5. Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Kesehatab Lingkungan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta

Dibuat Oleh Trinoval Yanto Nugroho Label: Other

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi
ke Google Buzz

1 komentar:

{ Saringan air } at: 3 Juli 2010 12.29 mengatakan...

Bagus informasinya. Air bersih memang banyak manfaatnya.

Salam kenal
Eka Pratiwi
http://www.saringanair.com
Page 1
Item agenda
SUBJECT: LINGKUNGAN
KESEHATAN
UNDANG-UNDANG:
ATAS
DELEGASI WEWENANG UNTUK PEJABAT
DIREKTORAT:
Regenerasi, Lingkungan & Direktorat Sumber Daya
RAPAT: Dewan
DATE:
26
th
Februari 2009
DIVISI / KELURAHAN TERKENA: Semua
1.
TUJUAN:
1.1 Untuk mempertimbangkan delegasi kekuasaan hukum, untuk menangani dengan Lingkungan
Kesehatan undang-undang, kepada pejabat.
2.
REKOMENDASI:
a) kekuasaan sebelumnya didelegasikan kepada Direktur Lingkungan Hidup akan
didelegasikan kepada Direktur Korporasi dan RER
b) Dewan Skema Fungsi Dilimpahkan akan diubah sejalan dengan
rekomendasi yang tercantum dalam Kolom 4 dari Lampiran Satu untuk laporan ini
sehingga memperbarui delegasi yang ada dan mendelegasikan kewenangan tambahan untuk
Direktur Corporate RER, Petugas Kesehatan Lingkungan dan lain-lain.
3.
ISU UTAMA:
3.1 Kesehatan Lingkungan adalah berdiri lokal kewenangan fungsi-panjang meliputi
bidang-bidang berikut kunci dari aktivitas penegakan hukum: perumahan standar, polusi
kontrol,, lingkungan perlindungan keamanan pangan dan makanan standar, kesehatan dan
keselamatan kerja, pengendalian penyakit menular dan kesehatan masyarakat umum. The
layanan ini didirikan di atas rakit perundang-undangan yang mengatur Dewan atau yang
petugas dengan berbagai kekuatan.
3.2 ketentuan wajib memberikan kekuasaan di salah satu dari dua cara: baik untuk lokal
otoritas atau pejabat yang berwenang oleh pihak yang berwenang. Dimana undang-undang
menganugerahkan
kekuasaan pada "pejabat yang berwenang" adalah biasa bagi dewan untuk mendelegasikan
kekuatan untuk mengotorisasi orang petugas untuk seorang perwira bernama dan dalam hal
Lingkungan undang-undang Kesehatan ini adalah Direktur RER. The
Bagian Kesehatan Lingkungan memiliki otorisasi kebijakan yang menetapkan
kompetensi yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dan sebelum otorisasi formal
oleh Direktur, Manajer Kesehatan Lingkungan countersigns seperti
otorisasi untuk mengkonfirmasi bahwa petugas dianggap memiliki
sesuai kompetensi dan kualifikasi. Semakin legislasi rompi
kekuasaan dengan pejabat yang berwenang - contoh termasuk undang-undang Keamanan Pangan
dan Kesehatan dan Keselamatan pada undang-undang kerja.
3.3 Dalam kasus lain kekuasaan yang dipercayakan kepada Dewan dan dibuang di
sesuai dengan konstitusi dan skema delegasi. Untuk mengaktifkan
efektif dan tepat waktu pengiriman hari ke kegiatan penegakan hari, banyak
kekuasaan yang didelegasikan langsung ke petugas. Penegakan kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan kebijakan penegakan hukum yang ada.
3.3 Dalam dunia yang terus berubah ketentuan-ketentuan hukum itu bisa menjadi tugas yang
menantang untuk
memastikan bahwa delegasi dan otorisasi yang up to date dan cukup

Page 2
komprehensif untuk memenuhi kebutuhan kita. Akibatnya Kesehatan Lingkungan
Manajer melakukan review terhadap delegasi dan otorisasi dalam
kesehatan lingkungan departemen, menghasilkan laporan di One pavilyun.
3.4 Hasil review yang mengidentifikasi kebutuhan untuk mengubah delegasi yang ada
karena alasan berikut:
a) jumlah tenaga yang tampaknya tepat untuk mendelegasikan kepada pejabat memiliki
belum didelegasikan;
b) sejumlah delegasi yang ada harus diubah untuk mencerminkan perubahan dalam
undang-undang atau untuk mencerminkan perubahan dalam judul petugas (misalnya Direktur
Corporate RER)
c) sejumlah delegasi yang ada perlu diubah untuk menjamin kejelasan
delegasi atau mendelegasikan otoritas ke tingkat yang lebih tepat operasional
tanggung jawab (misalnya untuk Petugas Kesehatan Lingkungan daripada Corporate
Direktur).
4.
ALASAN:
4.1 Agar Otorita secara efektif debit yang kekuatan dan
tanggung jawab berdasarkan Undang-undang, anggota harus mendelegasikan kekuasaan kepada
pejabat,
termasuk kewenangan untuk menunjuk dan memberi kuasa kepada aparat. review ini
memastikan bahwa
mereka pengaturan yang up to date dan sesuai dengan efisien dan
efektif melaksanakan tanggung jawab dewan.
5.
IMPLIKASI SUMBER: Nihil.
6.
CONSULTEES:
Tim Manajemen Perusahaan
Anggota Kabinet
Kursi Komite Pilih
Kepala Layanan Hukum
Kepala Keuangan dan Perbaikan
Kepala Perlindungan Masyarakat dan Lingkungan
7.
HASIL KONSULTASI:
Laporan ini telah diperhitungkan dari semua komentar yang diterima.
8.
LATAR BELAKANG PAPERS:
Kertas dilampirkan sebagai Lampiran Satu: Perundang-undangan Kesehatan Lingkungan: yang
delegasi kekuasaan kepada pejabat
9.
PENULIS:
David H. Jones, Kepala Masyarakat dan
Perlindungan lingkungan.
Graham Perry, Manajer Kesehatan Lingkungan
10. KONTAK DETAIL:
E-mail: davidhhones@monmouthshire.gov.uk
Telepon: Ext. 01633 644101
E-mail: grahamperry@monmouthshire.gov.uk
Telepon: Ext. 01633 644100

Page 3
Lampiran Satu
Kesehatan Lingkungan Legislasi: delegasi kekuasaan ke petugas.
Pendahuluan:
Kesehatan Lingkungan adalah berdiri lokal kewenangan fungsi-panjang yang mencakup
berikut bidang utama aktivitas penegakan hukum: standar perumahan, polusi
kontrol,, lingkungan perlindungan keamanan pangan dan makanan standar, kesehatan dan
keselamatan kerja, pengendalian penyakit menular dan kesehatan masyarakat umum. The
layanan ini didirikan di atas rakit perundang-undangan yang menempatkan baik kekuatan atau
tugas pada pemerintah daerah atau pejabat.
Legislasi menganugerahkan kekuasaan dalam salah satu dari dua cara: baik pada otoritas lokal
atau atas pejabat yang berwenang oleh pihak yang berwenang.
Dimana undang-undang menganugerahkan kekuasaan pada otoritas lokal, untuk mengaktifkan
efektif dan tepat waktu pengiriman hari ke kegiatan penegakan hari, banyak
kekuasaan yang didelegasikan langsung ke petugas. Jadi kekuatan vested dengan
otoritas lokal habis sesuai dengan konstitusi dan skema
delegasi.
Dalam banyak kasus, dan semakin dalam beberapa tahun terakhir, undang-undang
menganugerahkan kekuasaan pada
"Petugas yang berwenang". Dimana undang-undang menganugerahkan kekuasaan pada "resmi
petugas "itu biasa bagi dewan untuk mendelegasikan wewenang untuk otorisasi yang
petugas untuk seorang perwira bernama dan, di Monmouthshire, sehubungan dengan
Lingkungan
Kesehatan undang-undang ini saat ini adalah Direktur Perusahaan RER. The
Bagian Kesehatan Lingkungan memiliki otorisasi kebijakan yang menetapkan
kompetensi yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dan sebelum otorisasi resmi oleh
Direktur, Manager Kesehatan Lingkungan countersigns untuk mengkonfirmasi bahwa
petugas dianggap memiliki kompetensi dan kualifikasi
dibutuhkan.
Dalam kedua kasus, kegiatan penegakan selanjutnya dilakukan
sesuai dengan kebijakan penegakan hukum yang ada.
Dalam dunia yang terus berubah ketentuan-ketentuan hukum - semakin diperkenalkan oleh
undang-undang Eropa - itu bisa menjadi tugas yang menantang untuk memastikan bahwa
delegasi
dan otorisasi yang up to date dan cukup lengkap untuk memenuhi kami
kebutuhan. Hal ini menjadi semakin penting sebagai tantangan hukum sering
berfokus pada apakah proses yang telah diikuti dan apakah petugas bertindak dengan
otoritas yang sah. Akibatnya Kesehatan Lingkungan Manager diidentifikasi
kebutuhan untuk melakukan kajian komprehensif dari delegasi dan
otorisasi dalam departemen kesehatan lingkungan, yang mengakibatkan
dalam laporan ini.
Tabel di bawah ini menetapkan posisi saat ini dan membuat rekomendasi untuk
perubahan apabila dianggap perlu.
Page 1 of 21

Page 4
Perundang-undangan
Power diberikan pada delegasi yang Ada
Rekomendasi untuk kekuasaan yang dilimpahkan
1 a Keamanan Pangan)
UU 1990 (sebagai
diubah)
Resmi petugas
ditunjuk berdasarkan
Bagian 5 (6): Mereka
kekuasaan diatur dalam
Lampiran 1
Power telah didelegasikan kepada Direktur
Lingkungan untuk "otorisasi orang umumnya
atau khusus untuk tujuan Makanan
UU Keselamatan 1990. "
Catatan: Masing-masing petugas disahkan dalam
Corporate RERin Direktur Perusahaan
sesuai dengan Departemen
proses otorisasi, sejalan dengan
persyaratan Undang-Undang Pangan Kode Tata Laku
(Wales) Peraturan, yang menetapkan
diperlukan kualifikasi dan pengalaman.
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur Perusahaan RERto kuasa
orang umum atau khusus untuk
tujuan Undang-undang Keamanan Pangan 1990 "
1 b) Eropa
Undang-undang Komunitas
1972
Pejabat yang berwenang
menegakkan
ketentuan
Food Hygiene
(Wales) Peraturan:
lihat kekuasaan diatur dalam
Lampiran 1a.
Didelegasikan kepada Direktur Lingkungan Hidup:
Power "untuk mengotorisasi petugas untuk memasuki tanah,
memeriksa dan melakukan tindakan penegakan hukum
sesuai dengan Undang-undang Komunitas Eropa
1972 yang berlaku untuk bawahan
peraturan; "
Catatan: Masing-masing petugas yang berwenang di
sesuai dengan Departemen
proses otorisasi sesuai dengan
persyaratan Undang-Undang Pangan Kode Tata Laku
(Wales) Peraturan, yang menetapkan
diperlukan kualifikasi dan pengalaman.
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur Perusahaan RERto kuasa
orang, secara umum atau khusus, untuk memasukkan
tanah, memeriksa dan melakukan penegakan
Eropa tindakan sesuai dengan
Undang-undang Komunitas 1972 yang berlaku untuk
bawahan peraturan, termasuk Makanan
Peraturan Pelabelan 1996, Umum
Peraturan Makanan 2004, Feed Resmi
dan Kontrol Makanan (Wales) Peraturan
2007, Peraturan Impor Pangan 1997
dan Produk Asal Hewan (Ketiga
Negara Impor (Wales) Perubahan)
Peraturan 2007
2. Makanan dan
Lingkungan
Undang-Undang Perlindungan
1985
Pejabat yang berwenang
oleh otoritas setempat
untuk tujuan
penegakan
Didelegasikan kepada Direktur Lingkungan Hidup:
Kekuasaan untuk "menegakkan ketentuan bagian
16 dan 19 dari dan jadwal 2 untuk Pangan dan
Undang-Undang Perlindungan Lingkungan 1985 "
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur Perusahaan RERto menegakkan
ketentuan bagian 16 dan 19 dan
jadwal 2 ke Pangan dan Lingkungan
Halaman 2 dari 21

Page 5
ketentuan terkait dalam
Bagian III Undang-undang tersebut,
termasuk kekuasaan
entri (pasal 19 (1)).
Catatan: Kedua bagian ini berhubungan dengan
Pestisida dan penunjukan inspektur
bawah Bagian III (kontrol pestisida)
Undang-undang Perlindungan tahun 1985, termasuk
penunjukan pejabat yang berwenang.
3a. Kesehatan &
Keselamatan Kerja
dll Undang-Undang 1974
Powers berbohong dengan
pejabat yang ditunjuk sebagai
inspektur bawah
bagian 19 dari
Kesehatan & Keselamatan di
Kerja dll Undang-Undang 1974.
Jadwal
kekuasaan diatur dalam
Lampiran 2
Power didelegasikan kepada Direktur
Lingkungan untuk "menegakkan ketentuan
Kesehatan dan Keselamatan di tempat kerja Act 1974 "dan"
Dewan latihan kekuasaan di bawah bagian
19 (1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja Undang-Undang
1974 sehubungan dengan pengangkatan
inspektur, "dan" untuk latihan Dewan
fungsi di bawah undang-undang yang berkaitan dengan makanan
dan obat-obatan, kebersihan makanan, toko-toko dan kantor
tempat kereta api. "
Juga daya didelegasikan kepada Direktur
Lingkungan "untuk menunjuk untuk penegakan
tujuan:
Petugas di bawah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
dll Undang-Undang 1974 (UU 1974)
(I)
untuk melaksanakan kekuasaan dari Inspektur
ditetapkan dalam Bagian 20, 21 22, 25, dan di
Inggris dan Wales bagian 39 pf tahun 1974
Bertindak
(Ii)
apapun peraturan kesehatan dan keamanan
(Iii)
ketentuan-ketentuan dalam Kisah Para Rasul disebutkan
dalam Lampiran 1 Undang-Undang tahun 1974 yang
ditetapkan dalam kolom ketiga dari Jadwal
dan perintah peraturan, atau lainnya
instrumen yang bersifat legislatif dibuat
atau yang berpengaruh di bawah ketentuan sehingga
ditetapkan, yang berlaku dari waktu ke waktu. "
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur Perusahaan RERto latihan
Dewan fungsi dalam kaitannya dengan
penunjukan petugas sebagai inspektur
bawah:
(I) Kesehatan dan Keselamatan Kerja Undang-undang dll
1974, termasuk
ijin dimaksud
inspektur dengan kekuatan-kekuatan dari Inspektur
sebagaimana ditetapkan dalam bagian 20 21,, 22, 25 dan
39 dari Undang-Undang
(Ii) setiap peraturan kesehatan dan keselamatan untuk
dimana Dewan merupakan badan penegakan
(Iii) ketentuan yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul
Lampiran 1 Undang-Undang tahun 1974 yang
ditetapkan dalam kolom ketiga itu
Jadwal dan peraturan, perintah atau
instrumen lain yang bersifat legislatif
dibuat atau yang berpengaruh berdasarkan ketentuan apapun
seperti yang ditentukan, yang berlaku dari waktu ke waktu
Halaman 3 dari 21
Page 6
3b Minyak
Konsolidasi Undang-Undang
1928
Otoritas lokal
Memiliki kekuasaan di bawah
Undang-Undang termasuk
pemberian atau variasi
minyak-semangat
lisensi. (Misalnya untuk
stasiun bensin eceran)
Power didelegasikan ke Dir dari Env "untuk
wewenang petugas dan mengambil tindakan di
kepentingan umum sesuai sehubungan
sebagai berikut: [...] Petroleum. (h)
Laporan Act 1928; "
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
RERto petugas mengotorisasi Direktur dan mengambil
tindakan untuk kepentingan umum sesuai
sehubungan dengan Laporan Petroleum
Undang-Undang 1928;
Power didelegasikan kepada Kepala
Masyarakat dan Perlindungan Lingkungan
dan Manager Kesehatan Lingkungan untuk
hibah atau bervariasi-roh lisensi minyak bumi.
4. Pencegahan
Kerusakan oleh
Hama Act 1949
Otoritas lokal
memiliki kekuasaan di bawah
Undang-Undang, untuk melayani
membutuhkan pemberitahuan
langkah yang harus diambil untuk
kehancuran
tikus atau tikus atau
dinyatakan untuk menjaga
tikus tanah bebas dari
dan tikus (bagian 4),
mengambil tindakan
default (bagian 5),
pemulihan biaya dan
kekuatan masuk.
Tidak ada delegasi diidentifikasi.
Kekuasaan diserahkan kepada RER Perusahaan
untuk memberi kuasa kepada aparat di bawah Pencegahan
Kerusakan oleh Hama Undang-Undang 1949.
Kekuasaan diserahkan kepada
Petugas Kesehatan Lingkungan, resmi
oleh Direktur Perusahaan RER, untuk melayani
pemberitahuan di bawah bagian 4 dari Undang-Undang yang membutuhkan
langkah yang harus diambil untuk kehancuran tikus
atau tikus atau untuk menjaga tanah
bebas dari tikus dan tikus dan, tunduk pada
persetujuan Kesehatan Lingkungan
Manager, untuk mengambil tindakan di default (bagian
5).
5. Perumahan Undang-Undang
2004
Otoritas lokal
memiliki berbagai
kekuasaan diatur dalam
tiga kolom ini
tabel.
Pada tanggal 23
rd
November 2006 kekuasaan adalah
didelegasikan oleh Dewan kepada Direktur
Regenerasi, Lingkungan dan Sumber Daya
"Untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang relevan di bawah
Perumahan Act 2004, seperti yang tercantum di bawah ini:
1. Untuk melaksanakan kekuasaan diberikan pada
Council bawah Perumahan Act 2004 - Part
Satu.
Sebagai delegasi yang ada, direproduksi di
Kolom tiga tabel ini, dengan ditambah
Pernyataan:
"Tingkat delegasi tersebut dimaksudkan
untuk menyertakan delegasi oleh Dewan langsung ke
Petugas Kesehatan Lingkungan diberi
wewenang oleh RER Direktur Korporasi,
Halaman 4 dari 21

Page 7
2. Untuk melaksanakan inspeksi dari setiap hunian
tempat untuk melihat apakah Kategori 1 atau Kategori
2 bahaya ada.
3. Untuk mengambil tindakan penegakan hukum yang sesuai
mana Kategori 1 atau Kategori 2 bahaya
ada, ini termasuk:
a. Melayani Surat Pernyataan Peningkatan. (Perumahan
Undang-Undang 2004 Pasal 11 - Bagian 12)
b. Membuat Order Larangan. (UU Perumahan
2004 Pasal 20 - Bagian 21)
c. Melayani Perhatikan Kesadaran Bahaya.
(Perumahan Act 2004 Pasal 28 - Bagian 29)
d. Mengambil tindakan perbaikan darurat.
(Perumahan Undang-Undang 2004 Pasal 40)
e. Membuat Order Larangan Darurat.
(Perumahan UU 2004 Pasal 43)
4. Untuk menangguhkan Peningkatan Pemberitahuan dan
peninjauan Peningkatan Pemberitahuan.
(Perumahan Undang-Undang 2004 Pasal 14)
5. Untuk mencabut atau bervariasi Peningkatan Pemberitahuan
dan untuk menangguhkan dan meninjau ditangguhkan
Peningkatan Pemberitahuan. (Perumahan Act 2004
Bagian 16)
6. Untuk menangguhkan Larangan dan Perintah
Larangan meninjau Pesanan tersebut. (UU Perumahan
2004 Pasal 23)
7. Untuk mencabut atau bervariasi Pesanan Larangan dan
untuk menangguhkan dan meninjau ditangguhkan
Larangan Pesanan. (Perumahan Act 2004
Bagian 25)
8. Untuk melayani Surat Pernyataan Kelebihan kapasitas.
(Perumahan Undang-Undang 2004 Pasal 139)
9. Untuk mencabut atau bervariasi Kelebihan kapasitas Pemberitahuan.
(Perumahan Undang-Undang 2004 Pasal 144)
dari setiap kekuasaan seperti diatur dalam kolom
tiga. "
Halaman 5 dari 21

Page 8
10. Untuk mengambil tindakan penegakan hukum di bawah
Jadwal 3 (bekerja di default).
11. Untuk melaksanakan kekuasaan diberikan pada
Council bawah Perumahan Act 2004 - Part
2).
12. Untuk mengoperasikan dan mengelola HMO apapun
skema lisensi.
13. Untuk menyusun dan memelihara daftar umum
dari lisensi HMO's. (Perumahan Act 2004
Bagian 232)
14. Untuk menentukan syarat-syarat yang berkaitan dengan
manajemen dari sebuah HMO (Perumahan Act 2004
Bagian 67)
15. Untuk melayani atau memutuskan untuk tidak melayani
Sementara Pemberitahuan Pembebasan. (UU Perumahan
2004 Pasal 62)
16. Untuk memerlukan biaya untuk lisensi HMO.
17. Untuk memberikan atau menolak HMO lisensi.
(Perumahan Undang-Undang 2004 Pasal 64)
18. Untuk bervariasi atau mencabut lisensi HMO.
(UU Perumahan 2004 Pasal 69-70)
19. Untuk menerapkan ke A Properti Residensial
Pengadilan untuk membuat Sewa Pembayaran Order
dan untuk melayani Pemberitahuan Dituju
Prosiding. (Perumahan Undang-Undang 2004 Pasal 73)
20. Untuk membuat Interim dan Final
Order manajemen. (Perumahan Act 2004
Pasal 102 dan Pasal 113)
21. Untuk wewenang petugas untuk memasuki tempat untuk
melaksanakan pekerjaan menurut Perumahan Act 2004
Pasal 131, Jadwal 3 paragraf. 3 (4) dan
Jadwal 7 butir. 25. "
Halaman 6 dari 21

Page 9
Bagian Satu: Terpadu
Pengendalian Pencemaran
Bagian pertama berkaitan dengan
kewenangan's
kekuasaan dan tugas
tentang
peraturan
emisi dari
industri tertentu
proses.
Power didelegasikan ke Dir Lingkungan Hidup: "untuk
mengatur ketentuan-ketentuan Bagian 1 dari
Undang-Undang Perlindungan Lingkungan 1990 (jadwal
B proses) "
Kekuasaan diserahkan kepada RER Perusahaan
untuk melaksanakan ketentuan Bagian 1 dari
Undang-undang Perlindungan Lingkungan 1990,
termasuk penunjukan petugas sebagai
inspektur, dalam bagian 16 dari Undang-Undang, untuk
tujuan penegakan Bagian salah satu
Undang-Undang tersebut.
Otoritas lokal kekuasaan dalam kaitannya dengan
kewenangan, dan penegakan hukum secara umum
bawah Bagian Satu Lingkungan
Undang-undang Perlindungan 1990, dilimpahkan kepada
petugas yang ditunjuk sebagai pengawas di bawah
Bagian Pertama dari Undang-Undang, sesuai dengan seperti
kewenangan sebagaimana disetujui oleh
Direktur Perusahaan RER.
Bagian Dua: Limbah pada
Tanah
Power didelegasikan ke Dir dari Env "untuk mengesahkan
orang untuk masuk tanah dan / atau tempat di bawah
Undang-Undang Perlindungan Lingkungan 1990; "
Power didelegasikan ke Dir dari RER "untuk
wewenang orang di bawah Bagian Dua
Undang-Undang Perlindungan Lingkungan 1990 "
Bagian tiga: Wajib Minimum
gangguan dan bersih
udara
Power didelegasikan ke Dir dari Env "sehubungan
gangguan hukum, untuk melayani pemberitahuan dan
mengambil tindakan default "
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas Kesehatan untuk melayani pemberitahuan bawah
Bagian 80 dari Undang-Undang dan untuk mengambil tindakan
di bagian 81 untuk mengurangi gangguan.
6. Lingkungan
Undang-Undang Perlindungan
1990
Bagian empat: Serasah etc
Diberi kuasa
petugas memiliki kekuatan
untuk menangani sampah
pelanggaran termasuk
isu Tetap
Power akan memberi kuasa kepada aparat di bawah Bagian IV dari
Undang-undang Perlindungan Lingkungan 1990 telah
didelegasikan kepada Direktur Corporate (RER)
Seperti tiga kolom dalam tabel ini
Page 7 of 21

Page 10
Denda Pemberitahuan.
Otoritas lokal
memiliki kekuatan untuk
melayani Serasah Kliring
Pemberitahuan dan Street
Serasah Kontrol
Pemberitahuan;
Power untuk melayani Serasah Kliring Pemberitahuan bawah
Bagian IV dari Undang-Undang Perlindungan Lingkungan
1990 telah didelegasikan kepada Lingkungan
Petugas Kesehatan diberi kuasa oleh
Direktur Perusahaan (RER);
Power untuk melayani Street Serasah Control Pemberitahuan
berdasarkan Bagian IV Lingkungan
Undang-undang Perlindungan 1990 telah didelegasikan kepada
Direktur Corporate (RER) dalam konsultasi
dengan Anggota Kabinet untuk Peraturan
Layanan.
7. Umum
Undang-Undang Kesehatan 1936,
Otoritas lokal
dapat berfungsi sebagai pemberitahuan
berikut: -
Bagian 45 sampai
memperbaiki cacat
bersih
keenakan
Bagian 50 sampai
obat meluap
dan bocor
septik tank
Bagian 83 untuk mengambil
langkah-langkah untuk memperbaiki kotor
atau menjijikkan
tempat
Tidak ada delegasi diidentifikasi
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas kesehatan, disahkan oleh
Direktur Perusahaan RER, untuk mengambil tindakan,
termasuk layanan pemberitahuan bawah
ketentuan sebagai berikut Kesehatan Masyarakat
1936:
(I) Bagian 45 untuk memperbaiki cacat sanitasi
keenakan
(Ii) Bagian 50 untuk memperbaiki meluap dan
bocor septik tank
(Iii) Bagian 83 untuk memperbaiki kotor atau
menjijikkan tempat
8. Kesehatan Umum
UU 1961
Otoritas lokal
dapat melayani pemberitahuan
membutuhkan perbaikan
berhenti sampai saluran air
Tidak ada delegasi diidentifikasi
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas kesehatan, disahkan oleh
Direktur Perusahaan RER, untuk mengambil tindakan,
termasuk layanan pemberitahuan bawah
Page 8 dari 21

Page 11
ketentuan sebagai berikut Kesehatan Masyarakat
1961:
Bagian 17, perbaikan saluran air berhenti Facebook
9. Bangunan Undang-Undang
1984
Otoritas lokal
dapat berfungsi sebagai pemberitahuan
berikut:
Pasal 59 dalam
Sehubungan dengan cacat
drainase disediakan untuk
sebuah bangunan.
Pasal 60 untuk
memastikan tepat
penggunaan dan ventilasi dari
pipa tanah.
Bagian 64 di
Sehubungan dengan
memadai atau
lemari tidak memuaskan
dalam membangun
Bagian 65 di
Sehubungan dengan cukup
atau tidak memuaskan
penyediaan sanitasi
kemudahan dalam
tempat kerja
Bagian 66 untuk
memerlukan lemari bumi
untuk diganti dengan
air lemari
Bagian 84 untuk
memerlukan
memuaskan drainase
dari meter dan
wacana.
Power telah didelegasikan kepada Dir dari Env untuk
"Melayani pemberitahuan dan, jika diperlukan,
mengatur agar pekerjaan yang harus dilakukan di default
dan pulih biaya yang terjadi sehubungan dengan
drainase bangunan yang ada termasuk
pribadi selokan. "
Power didelegasikan ke Dir dari Env "untuk mengesahkan
orang untuk masuk tanah dan / atau tempat di bawah
salah satu Kisah berikut: [. ...] (i) Bangunan
Act 1984 (untuk keperluan drainase) "
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas kesehatan, disahkan oleh
Direktur Perusahaan RER, untuk mengambil tindakan
dengan ketentuan sebagai berikut, termasuk
melayani pemberitahuan atas nama kewenangan:
Pasal 59
Pasal 60
Bagian 64
Bagian 65
Bagian 66
Bagian 84
Pasal 95 (kekuatan entry)
Halaman 9 dari 21

Page 12
Pasal 95 daya
untuk memasuki tempat
10. Undang-Undang Kesehatan
2006
Pejabat yang berwenang
untuk tujuan
penegakan Bagian
1 dari Undang-Undang Kesehatan
2006 memiliki kekuasaan dalam
sehubungan dengan
penegakan
bebas asap tempat atau
kendaraan.
Power akan memberi kuasa kepada aparat di bawah
ketentuan dari Bagian 1, Bab 1 Kesehatan
Undang-Undang 2006 telah didelegasikan kepada Direktur
untuk
Regenerasi,
Lingkungan
dan
Sumber;
Dewan telah menyetujui bahwa Penegakan
Pejabat yang diberi wewenang akan memiliki kebijaksanaan
untuk melayani Hukuman Pemberitahuan tetap sesuai
dengan UU, undang-undang bawahan, terkait
bimbingan dan Otoritas yang ada
Kebijakan Penegakan.
Sebagai per kolom tiga dari tabel ini
11. Reuse
Pembuangan
(Keindahan) Undang-Undang
1978 (sebagai
diubah dengan
Bersih
Pemukiman
dan Lingkungan
Undang-Undang 2005)
Resmi petugas
memiliki kekuasaan untuk menangani
dengan ditinggalkan
kendaraan
Power akan memberi kuasa kepada aparat di bawah Sampah
Kemudahan Pembuangan Undang-Undang 1978 telah
didelegasikan kepada Direktur Corporate (RER)
untuk tujuan penegakan di atas
Undang-Undang termasuk mengambil tindakan penegakan hukum
bawah bagian dua dan tiga (sebagaimana diubah).
Ini termasuk:

Melayani Pemberitahuan untuk menghapus sebuah motor
kendaraan yang tampaknya ditinggalkan
tanpa kewenangan yang sah atas tanah apapun di
udara terbuka.

Melayani Pemberitahuan otoritas lokal
niat untuk menghapus dan menghancurkan
ditinggalkan kendaraan.

Untuk melayani Pemberitahuan azab Tetap pada
orang untuk suatu pelanggaran yang tidak sah
meninggalkan kendaraan;

untuk mengharuskan orang pada siapa mereka
bermaksud untuk memberikan FPN, rincian mereka
Pada kolom tiga dari tabel ini
Page 10 dari 21

Page 13
12. Anjing
(Fouling Tanah)
Act 1996
Resmi petugas
memiliki kekuatan untuk mengeluarkan
denda pemberitahuan tetap
dalam hubungannya dengan anjing
fouling pelanggaran.
Tidak ada delegasi diidentifikasi
Kekuasaan diserahkan kepada RER Perusahaan
untuk mengizinkan petugas untuk tujuan
penegakan Anjing (Fouling Tanah)
Act 1996, termasuk masalah yang tetap
hukuman pemberitahuan sehubungan dengan fouling anjing
pelanggaran.
Page 11 dari 21

Page 14
13.
Menular
Penyakit
Kesehatan Umum
(Pengendalian Penyakit)
Undang-Undang 1984;
Kekuasaan
otoritas lokal
diringkas dalam
Lampiran tiga.
Power telah didelegasikan kepada Env Dir, untuk
mengambil tindakan dalam kaitannya dengan kontrol
penyakit menular.
Otorita juga telah menunjuk nomor
Konsultan di Penyakit Menular
Control untuk bertindak sebagai Pejabat yang tepat;
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur RER untuk mengambil tindakan sehubungan dengan
pengendalian penyakit menular;
Kekuasaan berikut ini diserahkan kepada
Kesehatan Lingkungan Manager dan seperti
Petugas Kesehatan Lingkungan lainnya sebagaimana
diotorisasi oleh Direktur Perusahaan
RER:
(I) Atas nama Pejabat Proper untuk meminta
informasi dari seseorang dalam kasus
dilaporkan penyakit atau keracunan makanan
(Ayat 18);
(Ii) Atas nama petugas yang tepat, untuk menerbitkan
pemberitahuan secara tertulis untuk meminta seseorang untuk
menghentikan kerja (bagian 20);
(Iii) Atas nama Officer Proper, untuk
mengecualikan dari sekolah anak bertanggung jawab untuk menyampaikan
penyakit dilaporkan (pasal 21);
(Iv) Atas nama petugas Proper, untuk
memerlukan daftar murid di sebuah sekolah yang memiliki
kasus penyakit dilaporkan (bagian 22)
(V) Untuk mengecualikan anak-anak dari tempat
hiburan atau perakitan (bagian 23)
(Vi) Untuk melarang pekerjaan tertentu di tempat
mana penyakit dilaporkan ada (bagian
28)
(Vii) Untuk membersihkan atau mensterilkan aktiva
menghancurkan artikel (bagian 31)
(Viii) Untuk mendaftar setiap pemberitahuan, perintah atau lainnya
dokumen yang berwenang adalah
berwenang atau diharuskan oleh atau berdasarkan Undang-Undang
untuk memberi, membuat atau masalah (bagian 59).
(Ix) Bagian 61 Power masuk
Page 12 dari 21
Page 15
(X) untuk mengambil tindakan yang mungkin tersirat atau
ditafsirkan sebagai hasil dari forgoing atau
kekuasaan diberikan pada otoritas oleh
amandemen dari Undang-Undang di atas, setiap
peraturan yang dikeluarkan bawahnya, atau
selanjutnya undang-undang yang berkaitan dengan
pengendalian penyakit menular.
14 Polusi
Pencegahan dan
Undang-undang Pengawasan 1999
Otoritas lokal
memiliki kontrol polusi
kekuasaan dan
tanggung jawab
sehubungan dengan
pemberian, variasi
dan pencabutan
Lingkungan
Izin dibawah
Undang-Undang.
Tidak ada delegasi diidentifikasi
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur RER untuk melaksanakan kewenangan's
fungsi dalam kaitannya dengan pengendalian pencemaran
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas Kesehatan disahkan oleh Corporate
Direktur RER untuk mengambil tindakan penegakan hukum
bawah Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran
Undang-Undang 1999 atau apapun peraturan yang dibuat
bawahnya termasuk fungsi-fungsi di bawah
yang Perijinan Lingkungan (Inggris dan
Wales) Peraturan 2007; termasuk
pemberian, variasi dan pencabutan
Izin lingkungan, pelayanan
Penegakan Pemberitahuan dan Suspensi
Pemberitahuan dan Kekuatan untuk mencegah atau
obat polusi, dan Kekuatan membutuhkan
penyediaan informasi;
15 Air
Industri Act 1991
Bagian 3, Bab 3
menetapkan lokal
kewenangan fungsi dalam
Sehubungan dengan minum
kualitas air.
Power telah didelegasikan kepada Dir dari Env untuk
"Latihan dewan itu fungsi sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Air Industri 1991 sehubungan dengan
swasta pasokan air. "
Kekuasaan diserahkan kepada Perusahaan
Direktur RER untuk melaksanakan kewenangan's
fungsi dalam kaitannya dengan minum air
kualitas.
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas kesehatan (dan seperti lainnya yang sesuai
petugas) yang mungkin disahkan oleh
Halaman 13 dari 21

Page 16
Direktur Perusahaan RER, untuk melaksanakan
otoritas lokal fungsi di bawah Air
Industri Undang-Undang 1991, termasuk pelayanan
pemberitahuan dalam Bagian 80 dan penegakan
tindakan berdasarkan suatu Peraturan dibuat di sana-
bawah.
16. Pengendalian
Polusi Undang-Undang
1974
Otoritas lokal
dapat melayani pemberitahuan
sesuai dengan Bagian 60 untuk
kontrol kebisingan
di situs konstruksi
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas Kesehatan disahkan oleh
Direktur Korporasi RER untuk melayani pemberitahuan
dalam Bagian 60 dari Pengendalian
Polusi Undang-Undang 1974.
Masalah Umum
17. Rekuisisi
untuk informasi.
Power telah didelegasikan kepada Dir Env untuk
"Melayani setiap pemberitahuan atau permintaan untuk
informasi dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan Undang-Undang
lingkungan kesehatan atau sektor swasta
perumahan materi dan membutuhkan pemilik atau
penghuni, atau setiap orang yang memiliki minat
, atau mengelola tanah atau bangunan, untuk memberikan
informasi kepada dewan. "
Power didelegasikan untuk Lingkungan
Petugas kesehatan, Jasa Komersial
Petugas dan pejabat seperti lainnya
Seksi Kesehatan Lingkungan sebagaimana
diberi kuasa oleh Direktur Perusahaan
RER, melayani setiap pemberitahuan atau permintaan untuk
informasi dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan Undang-Undang
lingkungan kesehatan atau sektor swasta
perumahan materi dan membutuhkan pemilik atau
penghuni, atau setiap orang memiliki
kepentingan, atau mengelola tanah atau
tempat, untuk memberikan informasi kepada dewan.
18. Wewenang
Masuk
Berbagai luas
undang-undang memberikan
hak masuk untuk
pejabat yang berwenang di
menulis.
Power telah didelegasikan kepada Dir dari Env "untuk
orang kuasa untuk masuk tanah dan / atau
lokasi berdasarkan salah satu Kisah berikut:
(A) Pasal 287 dari Undang-Undang Kesehatan Masyarakat
1936 dan sebagai bagian yang diterapkan oleh
Bagian 67 dan 75 dari Undang-Undang Kesehatan Masyarakat
1961;
Kekuasaan diserahkan kepada Direktur Korporasi
RER untuk mengotorisasi orang untuk memasuki tanah
dan / atau tempat berdasarkan salah satu berikut
Kisah Para Rasul:
a) Undang-Undang Pendirian Asrama Hewan
1963
b) Hewan Liar Berbahaya Undang-Undang 1976
c) Breeding Anjing UU 1973 dan 1991
Halaman 14 dari 21

Page 17
(B) Pencegahan Kerusakan oleh Hama Undang-Undang 1949
Pasal 22;
(C) Situs Caravan dan Pengendalian
Pengembangan UU 1960 Pasal 26;
(D) Dealer Scrap Metal Undang-undang 1964 Pasal 6;
(E) Kesehatan dan Keselamatan Kerja dll, Undang-Undang 1974;
(F) Pengendalian Pencemaran Undang-undang 1974 Pasal 91;
(G) Potong Undang-Undang 1974 Pasal 42;
(H) Pembuangan sampah (Keindahan) Act 1978
Bagian 8;
(I) Undang-Undang Bangunan 1984 (untuk drainase
tujuan)
(J) Lokal
Pemerintah
(Miscellaneous
Ketentuan) Act 1982 (untuk tujuan umum
hiburan
perizinan,
akupunktur,
tato, tindik telinga dan elektrolisis)
(K) Undang-undang Keamanan Pangan 1990;
(L) Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Hidup 1990;
(M) Air Industri Undang-Undang 1991;
(N) Minggu Trading Act 1994;
(O) Undang-Undang Lingkungan Hidup 1995.
(P) Tanah Drainase Act 1991 "
Siapa? Semua EHOs, EHM dan Kepala
Masyarakat dan Perlindungan Env.
d) Pet Animal Act 1951 sebagaimana telah diubah 1983
e) Perusahaan Riding Kisah tahun 1964 dan
1970
Kesehatan Masyarakat f) (Pengendalian Penyakit) Undang-Undang
1984
g) Air Industri Undang-Undang 1991
h) Pemerintah Daerah (Miscellaneous
Ketentuan) Act 1976 dan 1982
i) Caravan Situs dan Pengendalian
Undang-Undang Pembangunan 1960 sebagaimana telah diubah dengan
Pemerintah lokal. (Misc. Ketentuan) Act 1982
) Metal Scrap Dealer j Undang-undang 1964
k) Undang-Undang Pengendalian Pencemaran 1974
l) Pembuangan sampah (Keindahan) Act 1978
m) Undang-Undang Lingkungan 1995
n) Minggu Trading Act 1994
o) Pencegahan Kerusakan oleh Hama Undang-Undang
1949
p) Perdagangan Deskripsi UU 1968
q) Undang-undang Komunitas Eropa 1972 dan
peraturan yang dibuat di sana di bawah.
r) Perilaku antisosial Act 2003, bagian 8
(Hedges Tinggi): Pasal 74 (Wewenang
masuk
s) Undang-Undang Kesehatan Masyarakat 1936
t) Undang-Undang Kesehatan Masyarakat 1961;
u) Kesehatan dan Keselamatan Kerja dll, Undang-Undang
1974;
v) Bangunan Undang-Undang 1984 (untuk drainase
tujuan)
w) Pemerintah Daerah (Miscellaneous
Ketentuan) Act 1982 (untuk tujuan
publik perizinan hiburan,
akupunktur, tato, dan tindik telinga
Halaman 15 dari 21

Page 18
elektrolisis)
x) Undang-undang Keamanan Pangan 1990;
y) Undang-Undang Perlindungan Lingkungan 1990; "
z) Perumahan Act 2004
19 Lisensi dan
Pendaftaran
Kekuasaan telah didelegasikan kepada Dir dari
Env, DI KONSULTASI DENGAN
APPOPRIATE MEMBER "untuk mengesahkan
masalah lisensi berikut dan, di mana
diperlukan, menegakkan hukum yang berhubungan dengan
lisensi:
Untuk situs kafilah
Untuk naik istal "
Kewenangan untuk hibah, menolak atau memvariasikan
perijinan sebagai berikut didelegasikan kepada
Manajer Kesehatan Lingkungan
berkonsultasi dengan anggota yang tepat:
i) situs Karavan
ii) perusahaan Riding
20. Umum
hal yang berkaitan
untuk janji,
otorisasi
dan delegasi
kekuasaan untuk
pejabat di lingkungan
lingkungan
Kesehatan.
Para delegasi kewenangan, dan untuk setiap individu petugas counter-ditandatangani oleh
Kesehatan Lingkungan Manager, dalam konfirmasi bahwa petugas dianggap kompeten (di
segi kualifikasi, pelatihan, keterampilan dan pengalaman) untuk mengasumsikan tanggung jawab
dan / atau kekuasaan yang diberikan, sesuai dengan prosedur Departemen's otorisasi tersebut.
Page 16 dari 21

Page 19
Lampiran 1
Kekuasaan di bawah Undang-undang Keamanan Pangan 1990
Keamanan Pangan
Untuk memeriksa menahan dan merebut makanan berdasarkan pasal 9
Untuk memeriksa lokasi risiko tinggi dalam kategori A & B sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Pangan Kode Tata Laku
Untuk memeriksa tempat makanan di kategori CDE & F dan unrated, sebagaimana didefinisikan
dalam Undang-Undang Pangan Kode Tata Laku
Untuk mendapatkan sampel informal
Untuk mendapatkan sampel formal
Untuk melaksanakan kekuasaan masuk
Untuk melaksanakan setiap dan semua kekuasaan sesuai dengan Bagian 59 (3)
Untuk melaksanakan setiap dan semua tugas yang diberikan oleh peraturan, perintah dan SI
Untuk masalah dan melayani Peningkatan Pemberitahuan
Untuk masalah dan melayani Darurat Larangan Informasi s12
Standar Makanan
Untuk memeriksa lokasi di High kategori risiko
Untuk memeriksa tempat di Medium, Low dan kategori NIR
Untuk mendapatkan sampel informal
Untuk mendapatkan sampel formal
Untuk melaksanakan kekuasaan masuk
Untuk melaksanakan setiap dan semua kekuasaan sesuai dengan Bagian 59 (3)
Untuk melaksanakan setiap dan semua tugas yang diberikan oleh peraturan, perintah dan SI
Page 17 dari 21

Page 20
Lampiran 1a
Powers bawah Kebersihan Makanan (Wales) Peraturan 2006
Untuk menegakkan dan melaksanakan peraturan kebersihan di tempat makanan di kategori A &
B sebagaimana dimaksud dalam Kode Etik dan tempat-tempat tersebut skor
≥ 10 untuk konsumen beresiko
Untuk menegakkan dan melaksanakan peraturan kebersihan di tempat makanan dalam kategori
C sebagaimana dimaksud dalam Kode Tata Laku
Untuk menegakkan dan melaksanakan peraturan kebersihan di tempat makanan di kategori D &
E sebagai didefinisikan dalam Code of Practice
Untuk mendapatkan sampel formal untuk analisis dan / atau pemeriksaan sesuai dengan UU
Pangan Kode Tata Laku dan Keamanan Pangan (sampling &
kualifikasi) Peraturan 1990
Untuk mendapatkan sampel informal (Reg 12) sebagaimana dimaksud dalam Kode Tata Laku
Untuk memiliki dianalisis, dan / atau diperiksa, sampel berdasarkan Reg 13
Untuk melaksanakan kekuasaan masuk (Reg 14)
Untuk masalah dan melayani Kebersihan Peningkatan Pemberitahuan (Reg 6)
Untuk masalah dan melayani Kebersihan Darurat Larangan Pemberitahuan (Reg 8)
Untuk menentukan Kebersihan Larangan Order dan untuk menerbitkan sertifikat di mana puas
(Reg 7 (6), 7 (7))
Untuk menentukan Kebersihan Darurat Larangan Pemberitahuan / Order dan untuk menerbitkan
sertifikat di mana puas (Reg 8 (8), 8 (9))
Untuk sertifikasi pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan (Reg 27)
Menyetujui tempat makanan yang tunduk pada ketentuan Peraturan 853/2004 dan untuk
menolak, menangguhkan atau menarik persetujuan yang
To enforce and execute the hygiene regulations in food premises that require approval under
Regulation 853/2004
To issue and serve Remedial Action Notices (Reg 9) in premises subject to approval under
Regulation 853/2004
To issue and serve a Detention Notice (Reg 9(5)) in premises subject to approval under
Regulation 853/2004
Page 18 dari 21

Page 21
Lampiran 2
Powers under the Health & Safety at Work etc Act 1974
Powers of inspectors as detailed in s20 below
To exercise any and all duties granted by regulations, orders and SI
To issue and serve Improvement Notices s21
To issue and serve Prohibition Notices s22
Power to deal with the cause of imminent danger
Powers of Inspectors set out in section 20:
(a)at any reasonable time (or, in a situation which in his opinion is or may be dangerous, at any
time) to enter any premises which he has
reason to believe it is necessary for him to enter for the purpose mentioned in subsection (1)
above;
(b)to take with him a constable if he has reasonable cause to apprehend any serious obstruction
in the execution of his duty;
(c)without prejudice to the preceding paragraph, on entering any premises by virtue of paragraph
(a) above to take with him—
(i)any other person duly authorised by his (the inspector's) enforcing authority; and
(ii)any equipment or materials required for any purpose for which the power of entry is being
exercised;
(d)to make such examination and investigation as may in any circumstances be necessary for the
purpose mentioned in subsection (1) above;
(e)as regards any premises which he has power to enter, to direct that those premises or any part
of them, or anything therein, shall be left
undisturbed (whether generally or in particular respects) for so long as is reasonably necessary
for the purpose of any examination or
investigation under paragraph (d) above;
(f)to take such measurements and photographs and make such recordings as he considers
necessary for the purpose of any examination or
investigation under paragraph (d) above;
(g)to take samples of any articles or substances found in any premises which he has power to
enter, and of the atmosphere in or in the vicinity
of any such premises;
(h)in the case of any article or substance found in any premises which he has power to enter,
being an article or substance which appears to
him to have caused or to be likely to cause danger to health or safety, to cause it to be dismantled
or subjected to any process or test (but not so
as to damage or destroy it unless this is in the circumstances necessary for the purpose mentioned
in subsection (1) above);
(i)in the case of any such article or substance as is mentioned in the preceding paragraph, to take
possession of it and detain it for so long as is
necessary for all or any of the following purposes, namely—
(i)to examine it and do to it anything which he has power to do under that paragraph;
Page 19 dari 21

Page 22
(ii)to ensure that it is not tampered with before his examination of it is completed;
(iii)to ensure that it is available for use as evidence in any proceedings for an offence under any
of the relevant statutory provisions or
any proceedings relating to a notice under section 21 or 22;
(j)to require any person whom he has reasonable cause to believe to be able to give any
information relevant to any examination or
investigation under paragraph (d) above to answer (in the absence of persons other than a person
nominated by him to be present and any
persons whom the inspector may allow to be present) such questions as the inspector thinks fit to
ask and to sign a declaration of the truth of
his answers;
(k)to require the production of, inspect, and take copies of or of any entry in—
(i)any books or documents which by virtue of any of the relevant statutory provisions are
required to be kept; and
(ii)any other books or documents which it is necessary for him to see for the purposes of any
examination or investigation under
paragraph (d) above;
(l)to require any person to afford him such facilities and assistance with respect to any matters or
things within that person's control or in
relation to which that person has responsibilities as are necessary to enable the inspector to
exercise any of the powers conferred on him by
this section;
(m)any other power which is necessary for the purpose mentioned in subsection (1) above.
Appendix Three: Powers under the Public Health (Control of Diseases) Act 1984;
a)
To make an order directing that a disease is made notifiable (section 16)
b)
On behalf of the Proper Officer to require information from a person in the case of a notifiable
disease or food poisoning (section 18)
c)
On behalf of the Proper officer, to issue a notice in writing to request a person to discontinue
work (section 20)
d)
On behalf of the Proper Officer, to exclude from school a child liable to convey a notifiable
disease (section 21)
Halaman 20 dari 21

Page 23
Page 21 dari 21
e)
On behalf of the Proper officer, to require a list of pupils at a school having a case of notifiable
disease (section 22)
f)
To exclude children from places of entertainment or assembly (section 23)
g)
To prohibit certain work on premises where a notifiable disease exists (section 28)
h)
To cleanse or disinfect premises and destroy articles (section 31)
j)
To sign any notice, order or other document which the authority are authorised or required by or
under the Act to give, make or issue (section
59).
k)
Section 61 Power of entry
l)
To be duly authorised to take such action as may be implied or construed as a result of the
forgoing or any powers conferred on the authority by
any amendments of the above Act, any regulation issued thereunder or any subsequent
legislation relating to the control of communicable
penyakit.

• Warga
• Pengunjung
• Investor
• QuickHelp
• E-jasa
• Pemberitahuan

Top of
Form
Cari
Botto
m of
Form
SITUS RESMI KOTA DARI Johannesburg 4 Februari 2011

home > Kesehatan lainnya berita kota

Kesehatan Taman Kota memberdayakan pemuda


lingkungan
LEBIH dari seratus pemuda pengangguran turun ke
awal dari tiga tahun belajar di akademi pelatihan baru
Kota Taman '. Mereka akan mempelajari keterampilan
hortikultura dan bisnis.

juara bertahan tersingkir

THE turnamen terbuka lebar, dengan pemenang tahun


lalu, Feliciano Lopez, dari pertarungan. pemain Afrika
Selatan adalah melakukannya dengan sangat baik,
sehingga menimbulkan harapan piala akan tinggal di
Isi: rumah.
• Izin diperlukan dalam hal * SA pemain terus mereka sendiri
kesehatan masyarakat * Hard-memukul pertempuran di Terbuka
dengan-undang
• Perizinan usaha Ballet perusahaan ternyata 10
• Illegal dumping dan
pembersihan dan kliring DALAM satu dekade Afrika Selatan Ballet Theatre
atau belum berkembang telah berulang kali daftar prestasi mengesankan, dan
sifat kosong itu akan merayakan ini dengan dua musim penuh
• Pembersihan dan panjang tahun ini.
pembukaan atau belum * Video
berkembang sifat kosong
• Keamanan pangan di
tempat makanan: tips Walikota alamat masalah tagihan
umum dan pedoman
JOBURG adalah mengambil pendekatan proaktif
untuk tantangan dalam sistem penagihan, dengan
sebuah kunjungan tak terduga oleh walikota ke
departemen yang relevan di antara strateginya.

Negara berinvestasi dalam pendidikan

TOP siswa dari sekolah-sekolah pemerintah akan


mendapatkan hand-out dari pemerintah provinsi,
dalam bentuk beasiswa untuk pendidikan tersier.
Sudah lebih dari seribu peserta didik telah dipilih.

T HE Kesehatan Lingkungan Sub-


Direktorat dipimpin oleh Peter Lakeside Park membuka
Manganye dan bertanggung jawab
untuk semua layanan kesehatan Sebuah STRETCH tanah di Orange Farm sepanjang
kota sebagaimana dimaksud dalam bendungan alami, sekali tempat pembuangan, telah
Undang-Undang Kesehatan direhabilitasi dan sekarang menjadi taman yang indah
theNational, No 61 tahun 2003. Ini dan lahan basah.
termasuk penyelidikan pengaduan,
pemantauan kepatuhan, penegakan
hukum andhealth kegiatan
Kunjungi kami arsip berita
promosi dan pelatihan.
Cari Joburg.org.za
Ini juga memberi nasehat
mengenai persyaratan hukum di Cari artikel berita dari tahun 2001 - November 2007
bidang-bidang berikut: dengan menggunakan kami fasilitas pencarian arsip .
• kontrol Makanan - ini Paling populer cerita
berhubungan dengan
penegakan peraturan, • Mengemudi perubahan lisensi terbalik
memberikan perlindungan • SA tur pergi ke depan
konsumen dalam
memastikan makanan • cepat minggu Fashion pendekatan
ditangani higienis. Ini • pemain SA terus mereka sendiri
termasuk penerbitan • Mary Fitzgerald Square dirubah
sertifikat penerimaan,
pemeriksaan tempat Pulse kota
makanan, pemeriksaan, Top of Form
pengambilan sampel dan Pada tahun 2011 Kota harus memusatkan
analisis bahan makanan perhatian pada:
dan pemantauan kepatuhan Keselamatan publik
dalam hal legislasi
nasional. Bisnis investasi
Klik di sini untuk link ke nasional
Departemen Kesehatan dan Perumahan
departemen provinsi Gauteng dari
website kesehatan untuk informasi Kesehatan
lebih lanjut mengenai kesehatan
terkait masalah lingkungan. Infrastruktur upgrade
Klik di sini untuk link ke
Departemen Kesehatan nasional
undang-undang pada makanan . Bottom of Form

Klik di sini untuk link ke situs Izin untuk menggunakan material


Organisasi Kesehatan Dunia untuk Penayang dapat menggunakan materi dari website ini.
informasi lebih lanjut mengenai Silahkan melihat kondisi kami penggunaan .
makanan dan makanan kesehatan
lingkungan yang berhubungan
dengan hal-hal lain.
• Kesehatan pengawasan -
ini menyangkut
identifikasi, pemantauan
dan evaluasi risiko
kesehatan dan bahaya, dan
tindakan perbaikan dan
pencegahan
melembagakan.
• Vector control - ini
memerlukan monitoring,
identifikasi, evaluasi dan
pencegahan hal-hal yang
berhubungan dengan
vektor. Hal ini termasuk
identifikasi vektor, tikus,
hama dan serangga, habitat
mereka dan pemuliaan
tempat dan melembagakan
tindakan perbaikan dan
pencegahan.
• Pengawasan dan
pencegahan penyakit
menular - ini memerlukan
menyelidiki semua
makanan dan air yang
berhubungan dengan
wabah penyakit dan
kesehatan dan promosi
kebersihan dari semua
penyakit yang disebabkan
lingkungan. Ini tidak
termasuk imunisasi.
• Manajemen kualitas air -
ini mencakup pemantauan
dan sampling untuk
memastikan air minum
yang aman dan rekreasi.
• Manajemen Limbah - ini
mengacu pada pemantauan
penyimpanan sampah di
lokasi pembuangan yang
aman daripadanya, dan
termasuk limbah medis
dan berbahaya.
Klik di sini untuk link ke dewan
City pengelolaan limbah oleh-
undang-undang .
• pengendalian pencemaran
lingkungan - ini mengacu
pada udara, air kebisingan,
dan pengendalian lahan
polusi dan hal-hal terkait.
Klik di sini untuk link ke dewan
Kota kesehatan masyarakat
dengan-hukum , pengelolaan
limbah oleh-hukum , pelayanan air
oleh-undang-undang ,
perdagangan jalan oleh-hukum
dan lainnya dengan-undang-
undang untuk informasi mengenai
persyaratan dan ketentuan untuk
mengatur, mencegah dan
memperbaiki pencemaran -isu-isu
terkait.
• Pelepasan orang mati - ini
mengacu pada intervensi
regulasi untuk memastikan
kepatuhan oleh
pemakaman jenazah dan
mortuaries, serta
pembuangan yang aman
dari orang mati di situs
pemakaman.
• keselamatan Kimia - ini
mengacu pada praktek-
praktek yang aman untuk
memastikan berkaitan
dengan semua bahan kimia
selain yang tercantum
dalam Undang-Undang
Hazardous Substances atau
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Undang-
undang, yang merupakan
tanggung jawab
departemen kesehatan
provinsi dan Departemen
Tenaga Kerja, masing-
masing.
Sub-Direktorat juga bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa
semua kebijakan, oleh-hukum dan
undang-undang diterapkan secara
seragam di semua daerah.
Selain itu, memonitor kepatuhan
dengan Kota dan target nasional.
Fungsi lain kuncinya adalah
monitoring dan evaluasi program
dan proyek yang ia membawa
keluar.
Tantangan kunci
• Mengurangi asap yang
dipancarkan oleh
kendaraan di
Johannesburg;
• Mengembangkan suatu
mekanisme yang efektif
untuk memantau merokok
di tempat umum;
• Memberikan pelayanan
kepada peningkatan jumlah
penduduk karena
urbanisasi dan
pertumbuhan penduduk
alami;
• Mengembangkan strategi
kesehatan lingkungan
sekitar Soccer 2010 Piala
Dunia FIFA untuk
menjamin penyediaan
pangan yang aman,
akomodasi yang aman,
lingkungan yang bersih
dan tempat sesuai dengan
standar kesehatan.
<< Departemen Kesehatan

You might also like