You are on page 1of 4

c    


       

Bahasa merupakan budaya dari masyarakat yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa
dan masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Apabila suatu masyarakat berkembang
dengan baik, maka bahasa akan berkembang dengan baik, Dengan demikian dapat dikatakan,
bahwa suatu bahasa akan berkembang dengan baik apabila masyarakat pemakainya memberikan
perhatian positif. Sebaliknya, apabila masyarakat mengacuhkan atau melupakan bahasa, maka
bahasa itu akan musnah atau setidaknya bahasa itu sulit berkembang.
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai wahana untuk
menyampaikan imformasi dengan cepat dan sekecil-kecilnya, sehingga kita dapat menguasai
ilmu tersebut.
Pada saat ini, Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih tertinggal jika
dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti negara-negara di Eropa dan Amerika.
Karena bahasa Inggris berkembang secara seimbang dengan ilmu pengetahuannya, maka
penggunaan bahasa pengantar pada buku-buku yang dipakai dalam memperkenalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pun banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Hal ini berbanding
terbalik dengan bahasa Indonesia yang perkembangannya tak seimbang dengan perkembangan
budaya masyarakatnya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat
persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, salah tafsir atau
makna ganda sedapat mungkin dihindari karena kata yang dipakai umumnya lebih bersifat
denotatif daripada konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana dan tanpa basa-basi. Di samping
itu, kejelasan tuturan ditandai dengan urutan keterangan yang saling berhubungan dan mudah
dipahami oleh pembaca, yaitu :
 0ingkas, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan uraian yang padat, tetapi tidak
dengan memendekkan atau menggunakan akronim, lebih-lebih yang tidak dikenal umum.
 mengkap, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak membiarkan pembaca bertanya-tanya
tentang maksud suatu pernyataan. Sebaliknya, yang sudah nyata atau tidak perlu diulang-ulang
atau diberi tekanan khusus. Semua data yang perlu haruslah ada. Sedangkan yang berlebih-
lebihan haruslah ditinggalkan.
 Sederhana, ditandai dengan kosakata yang tidak bermuluk-muluk dan sintaksis yang tidak
berbelit-belit.
 Keutuhan dan Unity yang dapat dilihat dari hubungan yang baik dan logis antara bagian-bagian
karangan, sehingga keseluruhan hubungan yang baik dan logis tetap tampak.
 Keruntutan atau Coherence, yang berarti adanya keterpautan makna di dalam suatu karya tulis.
Keterpautan makna ini dapat dicapai dengan menyusun kalimat-kalimat logis dan kronologis
serta berdasarkan urutan pentingnya kalimat. Kalimat yang satu dapat diperjelas dengan makna
kalimat yang lain, baik yang mendahului maupun yang mengikutinya.
 aidak menggunakan Implikatur, suatu hal baru diterangkan sejelas mngkin tanpa menggunakan
implikasi seperti yang banyak terdapat dalam bahasa lisan sehari-hari.
Ñ Inferensi, yang akan mungkin dibuat oleh pembaca diarahkan oleh penulis, sehingga
memungkinkan adanya interpretasi yang sama bagi para pembaca.
 Disediakan ringkasan isi agar terdapat kesesuaian antara penulis dan pembaca.
 Proposisi yang diciptakan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan pembaca.
 Ketelitian, merupakan ciri khas ilmu pengetahuan dan teknologi. Ciri ini kita temukan pula
dalam pengungkapan profesional, artinya penuturan dengan kata. Ketelitian tidak hanya
menyangkut hal yang besar, tetapi hal yang kecil pun harus diperhatikan. Ketelitian dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi menyangkut penggunaan data, penerapan rumus, penerapan nama
orang, nama tempat, dan nama alat, bahkan ejaan dan tanda baca. Ketelitian dalam pemakaian
lambang dan satuan.
Apabila seluruh ciri-ciri di atas dipergunakan dalam suatu karangan ilmiah, ditambah dengan
adanya metode penelitian yang cocok dengan materi yang diteliti, maka karangan itu akan
tampak canggih bagi pembaca. Oleh karena itu, penulis tidak perlu takut apabila bahasa yang
dipergunakan tidak indah, tidak muluk-muluk, dan tidak selalu menggunakan istilah baru yang
merupakan padanan kata dari bahasa asing.

c  
Ditinjau dari segi usia, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang masih muda. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional baru pada tahun 1928 yang ditandai dengan lahirnya Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. sejak itu pula nama Indonesia dipakai sebagai nama
tersebut, yang sebelumnya dikenal dengan bahasa Melayu. Setelah Indonesia merdeka, bahasa
Indonesia itu dijadikan bahasa negara, seperti dapat dibaca pada Undang-Undang Dasar 1945,
pasal 36. ini berarti bahwa, sebagai bahasa negara bahasa Indonesia baru lahir pada tahun 1945,
bersamaan dengan disahkannya Undang-Undang Dasar 1945.
Suatu kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi di negara kita ini, sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Kepesatan perkembangannya, perlu diimbangi oleh bahasa
yang mampu mewadahinya serta yang mampu meneruskan ilmu pengetahuan dan teknologi ini,
baik secara horisontal (kepada generasi yang sama), maupun secara vertikal (kepada generasi
yang akan datang).
Untuk itu, pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk bahan pembahasan
seyogyanya ditulis dengan gaya karya ilmiah, atau ilmiah populer. Penyajian karya ilmiah
populer tidak memerlukan skemata atau pengetahuan yang rumit tentang segala sesuatu yang
dibahas. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disajikan dengan bahasa yang jelas, dengan
mempergunakan istilah yang lazim digunakan dalam masyarakat umum. Nadanya informatif,
diselingin banyak humor agar menarik bagi pembaca.
Orang awam biasanya tidak tertarik kepada istilah yang terlalu khusus dan terdengar aneh.
Mareka ingin sesuatu yang biasa-biasa saja, yang sudah ada di dalam masyarakat. Apabila di
dalam masyarakat ada istilah yang dapat dipergunakan untuk merujuk pada suatu konsep tentang
pengetahuan dan teknologi, maka hendaklah istilah itu dipakai. Apabila tidak ada istilah yang
sesuai dengan konsep itu, maka hendaklah mengambil istilah yang sudah ada, yang maknanya
hampir sama atau mendekati istilah yang dimaksud.
Penggunaan istilah baru sebagai pengganti istilah asing, memang seyogyanya mendapatkan
perhatian khusus dari para penulis karangan ilmiah. Namun pengembangan penggunaan
selanjutnya sangat bergantung kepada keberanian istilah baru itu dalam masyarakat. Kata
canggih misalnya, kini sudah memasyarakat dengan baik. Salah satu alasannya mungkin karena
kata sophisticated yang semula dipergunakan sebelum kata ´canggih´ dilakukan, belum begitu
banyak dipergunakan oleh penulis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kata-kata politik, sukses, dan stop, misalnya sudah merupakan kata serapan yang sangat
mapan. Namun kata baru yang berasal dari kata-kata tersebut tidak semuanya mendapat
penerimaan yang sama di kalangan masyarakat. Kata menyetop sudah lazim digunakan secara
umum, demikian juga kata memolitikkan. Namun kata menyukseskan masih bersaing dengan
kata mensukseskan tanpa ada tanda-tanda yang mana yang akan tersingkir, seperti hanya dengan
kata mempolitikkan.
Begitu pula dengan kecendrungan sementara orang untuk menggunakan istilah-istilah yang
kurang cocok untuk karangan ilmiah, seperti penggunaan akhiran ±an, untuk kata apa, dan cepat
juga dapat dihilangkan.
Dalam bahasan Indonesia, untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah tumbuh
peristilahan, ungkapan dan semantik. Menciptakan istilah mengharuskan penghayatan ilmu yang
bersangkutan dan pemahaman bahasa yang secukupnya. Di sini kita temukan perpaduan antara
cara cipta dan cita rasa. Ada banyak istilah yang kita ciptakan hanya dengan membubuhkan
awalan dan akhiran. Kata larut misalnya, dapat kita turunkan menjadi melarut, larutan, pelarut,
pelarutan, dan kelarutan. Kita pun dapat menggali dari khasanah bahasa Indonesia. Sebagai
contoh, kita sudah lama tidak mempunyai istilah untuk padanan kata steady flow, tetapi kita
sekarang dapat mengindonesiakannya menjadi aliran lunak. Penggunaan dari bahasa Inggris to
sense kini banyak yang dihubungkan dengan teknologi mutakhir, yaitu cara merekam permukaan
bumi dari setelit. Untuk itu, kini kita gunakan mengindera dan selain itu dapat pula kita turunkan
seperangkat kata, seperti pengeinderaan, penginderaan jauh, teknik pengeinderaan dan
pengindera.
Bentuk lain, penuturan bahasan Indonesia sebagai bahasa IPaEK, yang merupakan padanan
dari bahasa asing, misalnya kata engineering dapat dipadankan dengan kata rekayasa. Dari kata
rekayasa dapat diciptakan kata perekayasaan, merekayasa, teknik merekayasa, rekayasa genetika,
dan sebagainya.
Belakangan ini ada anggapan dari kebanyakan orang, bahwa bahasa Indonesia tidak dapat
diringkas. berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Purwo Hadijojo, yang
difokuskan pada perbandingan judul karya ilmiah dalam bahasa Inggris Ground Water for
Irrigation dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan jumlah kata yang relatif sama,
yaitu air tanah untuk irigasi, ada juga judul karya ilmiah dari bahasa Inggris yang diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia yang lebih pendek, yaitu ahe Economic Value of Ground Water
dalam bahasa Indonesia Nilai Ekonomi Air aanah. Namun demikian, ada juga yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih panjang Modern well Design dalam bahasa
Indonesia Perencanaan sumur Bor Masa Kini.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa bahasa Indonesia memiliki kemampuan
yang sama dengan bahasa lainnya dalam memasyarakatkan IPaEK. -  

 

0eferensi :
http://zharq.blogspot.com/2010/03/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia-dalam.html
https://badriyadi.wordpress.com/artikel-bahasa/bahasa-dan-iptek/

Nama : Krispratomo Andriawan
NPM : 17109321
Kelas : 5KA22
Jurusan : Sistem Informasi

You might also like