Professional Documents
Culture Documents
Laporan
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kimia anorganik II
Disusun oleh:
Dhoni Fadliansyah Wahyu
109096000004
Kelompok :
1. Ayu Suciati
2. Des Saputro Wibowo
3. Lina Juliana Budiman
4. Muhammad Fathurrahman
5. Rahmawati Alusia
6. Romdonia Mando Soofia
2011
I. Tujuan Praktikum
Mengamati perubahan atau perkaratan besi
Mengamati proses oksidasi dan reduksi yang terjadi pada besi
Bahan:
1. Larutan NaCl
2. Agar-agar
3. K3(Fe(CN)6)
4. Fenolftalein (pp)
5. Paku
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi selama 30 menit, 1 jam, 1,5
jam dan 24 jam
V. Hasil pengamatan
waktu
No. paku dan jenis perlakuannya
30 menit 1 jam 1,5 jam 24 jam
paku berulir (baut panjang) tidak sedikit sedikit ujungnya putih;
(tanpa perlakuan) terjadi karat karat bagian tengah
1 perubahan berwarna pink
warna
paku berulir (baut panjang) terdapat ujung paku warna pink ujungnya putih;
(dicelupkan kedalam asam) warna karat putih; lebih bagian tengah
pada terdapat lebih pekat berwarna pink
2
badan paku warna dari pekat
pekat pada sebelumnya
badan paku
paku berulir (baut panjang) dilapisi dilapisi dilapisi ujungnya putih;
(dicelupkan kedalam basa) warna merah warna merahwarna merah bagian tengah
3
; tanpa karat ; tanpa karat ; tanpa karat berwarna pink
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini membahas tentang korosi pada besi. Bahan yang digunakan
sebagai sampel adalah paku berulir atau baut. Percobaan ini menggunakan beberapa
perlakuan yaitu dengan dicelupkan kedalam asam, dicelupkan kedalam basa, dan
dicelupkan kedalam oksidator kuat.
Pada percobaan ini digunakan agar-agar yang berfungsi sebagai medium indikator,
juga digunakan untuk mengetahui tempat-tempat reaksi anoda dan katoda terjadi. Terlebih
dahulu, agar-agar dilarutkan dalam air mendidih, karena agar-agar tidak larut dalam air
dingin. Camouran kemudian ditambahkan NaCl yang berfungsi sebagai jembatan garam
yang dapat dinetralkan. Larutan kemudian ditambahkan dengan indikator PP yang
menyebabkan adanya warna merah muda dengan adanya OH-, warna merah muda dalam gel
menunjukkan tempat dimana reduksi. Selanjutnya dilakukan penambahan K3Fe(CN)6 yang
bertujuan untuk menunjukkan tempat dimana Fe teroksidasi yang ditandai dengan adanya
warna biru.
Pada paku yang tanpa perlakuan baru terdapat karat pada saat kondisi 2 jam. Hal
tersebut dikarenakan paku tertutup dengan lapisan agar=agar sehingga tidak ada udara
yang masuk dan menyebabkan paku tersebut berkarat.
Pada paku yang diberi perlakuan yakni dengan dicelupkan kedalam asam. Saat paku
akan dilapisi agar-agar saja sudah terdapat karat. Hal tersebut dikarenakan besi akan lebih
mudah teroksidasi membentuk Fe2O3 pada keadaan asam. Pada medium paku yang
dicelupkan asam terlebih dahulu terdapat warna biru pada agar-agar, itu dikarenakan
adanya K3(Fe(CN)6) pada agar. Warna biru tersebut menunjukan adanya oksidasi pada
paku.
Pada paku yang diberi perlakuan yakni dengan dicelupkan besi pada larutan basa
yakni NaOH. Hasilnya tidak ada karat yang terbentuk akan tetapi pada agar-agar terdapat
warna merah. Ini disebabkan adanya PP (fenolftalein) pada adonan agar-agar. Warna
merah tersebut menunjukkan terjadinya reduksi pada karat dan menyebabkan tidak
terjadinya korosi.
VII. Kesimpulan
Paku lebih cepat mengalami korosi pada suasana asam
Proses oksidasi pada besi ditandai dengan berubahnya warna agar menjadi biru karena
adanya K3(Fe(CN)6) pada adonan agar-agar dan adanya warna biru menandakan adanya
proses oksidasi
Fungsi NaCl pada adonan agar-agar berfungsi sebagai jembatan garam
1. Ditandai adanya warna merah dan biru pada agar. Hal itu dikarenakan pada adonan agar
terdapat fenolftalein yang akan menimbulkan warna merah jika terjadi proses reduksi
dan adanya K3(Fe(CN)6) menimbulakan warna biru jika terjadi proses oksidasi.
2.
3.