You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Islam Andalusia adalah kerajaan Islam yang berdiri sendiri, yang
terlepas dari kerajaan Bani Abbasiyah. Kerajaan Islam Andalusia didirikan oleh
Abdurrakhman Ad Dakhil bin Muawiyah bin Hisyam pada tahun 138 H. dan
Pertumbuhan peradapan Islam diluar daerah Bani Abbasiyah itu
berpengaruh ajaran Islam terhadap pertumbuhan peradaban pada kerajaan tersebut
sangat jelas dan tergambar pada bentuk social, bangunan, ilmu pengetahuan dan
yang lain.
B. Rumusan Masalah
Pembahasan “kerajaan-kerajaan islam di luar daerah Bani Abbasiyah” ini
sangatlah luas tapi dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan hal-hal sebagai
berikut.
1) Bagaimana kerajaan-kerajaan islam di luar daerah Bani
Abbasiyah ?
2) Bagaimana pertumbuhan peradapan Islam diluar daerah Bani
Abbasiyah ?
3) Bagaimana kerajaan Islam di India ?
4) Bagaimana kerajaan Islam di Spanyol ?
5) Bagaimana kerajaan Islam di Mesir ?
C. Tujuan pembahasan
Dalam makalah ini penulis bertujuan untuk menjelaskan kerajaan islam di
luardaerah Bani Abbasiyah.

1
BAB I I
PEMBAHASAN

A. Kerajaan-kerajaan Islam diluar daerah Bani Abbasiyah


1. Kerajaan Islam di Andalusia
Kerajaan Islam Andalusia adalah kerajaan Islam yang berdiri sendiri, yang
terlepas dari kerajaan Bani Abbasiyah. Kerajaan Islam Andalusia didirikan oleh
Abdurrakhman Ad Dakhil bin Muawiyah bin Hisyam pada tahun 138 H.
Kekuasaan Islam di Andalusia terbagi menjadi tiga periode :
a. Periode Propinsi (93 – 138 H/712 – 757 M) yang dipimpin oleh seorang
Gubernur dari daulat Umayah di Damaskus yang dikirim ke Andalusia. Gubernur-
gubernur yang ditunjuk waktu itu berjumlah 8 gubernur.
b. Periode Amir-Amir (138 – 237 H/936 – 1035 M). Periode Amir-Amir
ini berdiri sendiri, terpisah dri daulat bani Abbasiyah di Bagdad. Bentuk
pemerintahan ini bertahan sampai meninggalnya Abdurrahman Ad Dakhil,
dilanjutkan dengan lahirnya beberapa Daulat (Bani) yang menguasai wilayah
tertentu, misalnya Bani Ubad, Bani Murabittin, Muwahiddin, Bani Hamud di
Malaga, Bani Ziriyah di Granada, Bani Najib dan Bani Hud di Saracosta, Daulat
Jahuriyah di Cordova dan Bani Zinnun di Toledho.
c. Periode kekuasaan Bani Umayah II yaitu mulai dari Khalifah
Abdurrahman II pada tahun 1035 sampai dengan jatuhnya kota Granada di tangan
Raja Ferdinand dan Ratu Isabel pada tahun 1492 M.
2. Kerajaan Islam di Mesir
Mesir adalah sebuah negeri dengan banyak riwayat – pernah melahirkan
seorang Fir’aun dengan segala kemegahan, keperkasaan dan kesombongannya.
Setelah itu Mesir diperintah oleh raja-raja Romawi Timur dan akhirnya dikuasai
oleh umat Islam dibawah pimpinan Amru bin Ash pada tahun 638 M (zaman
Khalifah Umar Bin Khattab). Amru Bin Ash kemudian mendirikan kota Fusthat di
lembah sungai Nil.
Dalam sejarahnya, Mesir berturut-turut dikuasai oleh Bani Taulon (870 M),
kemudian jatuh ketangan Bani Ihsyid (934 M), dan jatuh lagi ke tangan Bani
Fathimiyah tahun 1181 M, Ayyubiyah pada tahun 1250, Mamluk tahun 1517 dan

2
Daulat Turki Utsmani.

3. Kerajaan Islam di Hindia.


a. Kerajaan Sabaktakin - didirikan oleh Alp Takin dari Bani Saman.
Kerajaan ini menguasai wilayah Kabul, Kandahar, Lahore, Deli, Ajmir, Kanju dan
Kaligar. Masa kejayaan kerajaan Sabaktakin adalah pada masa Mahmud. Terakhir
kerajaan ini dikuasai oleh Bani Saljuk dan ibu kotanya dipindahkan ke Lahore
(Pakistan).
b. Kerajaan Ghori – kerajaan ini didirikan oleh Alaudin Hudain bin Husain
pada tahun 555 H / 1186 M, di Firuskoh, lereng pegunungan Afghanistan.
Kerajaan ini kekuasaan-nya meliputi wilayah Gaznah dan Sabaktakin. Kerajaan
Ghori mencapai masa kejayaan pada masa Sultan Muhammad Abdul Muzaffar
bin Husain al Ghori.
c. Kerajaan Kiji – didirikan oleh Alaudin seorang Sultan dari Afghanistan.
d. Kerajaan Taglak –didirikan oleh Muhammad bin Taglak pada tahun
1321. Kerajaan ini adalah kerajaan Islam terakhir di India, sebelum bangsa
Mongol datang ke India.
e. Kerajan Dekan – kerajaan ini didirikan oleh keluarga Bahma
(Afghanistan), berpusat di Kulbarga dekat Haidarabat. Puncak kekuasaannya di
jaman pemerintahan Muhammad II Bahmani pada tahun 1463 – 1482.

3
B. Pertumbuhan peradapan Islam diluar daerah Bani Abbasiyah
Pengaruh ajaran Islam terhadap pertumbuhan peradaban pada kerajaan
tersebut sangat jelas dan tergambar pada bentuk social, bangunan, ilmu
pengetahuan dan yang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Kompetensi
Dasar (KD) nomor 11 yang menjelaskan tentang kemajuan peradaban Islam pada
kerajaan di luar Bani Abbasiyah yaitu kerajaan Islam di Mesir, Andalusia, India
dan Turki Utsmani.
Kemajuan Peradaban Islam pada kerajaan-kerajaan Islam
di luar kerajaan Bani Abbasiyah (KD nomor 12).
A. Kerajaan Islam di Mesir
Wujud kemajuan peradaban islam yang ditinggalkan oleh Kerajaan-
kerajaan Islam di Mesir, dapat dilihat pada peninggalan bangunan dan masjid-
masjid, misalnya :
1. Qohiroh (Cairo) – kota ini dibangun oleh Jauhar as Saqali tahun 358 H
sebagai pusat Daulat Bani Fathimiyah. Kota ini dipagar dengan tembok yang kuat,
didalamnya terdapat Istana Muiz dengan lapangan seluas 70 hektar.
2. Universitas Al Azhar - Universitas ini pada mulanya adalah masjid yang
didirikan oleh Khalifah Muiz tahun 970 M dibawah pengawasa Jauhar as Saqali,
dan diresmikan tahun 973 M. Pada tahun 975 –996 M, Al Aziz menjadikan
Masjid ini sebagai Perguruan Tinggi Islam yaitu Al Azhar University. Masjid ini
luas sekali dilingdungi 380 pilar dari marmer dan batu granit kualitas tinggi.
3. Masjid Amru bin Ash – Masjid ini didirikan oleh Amru bin Ash tahun
642 M, berbentuk segi empat dan di tengah-tengahnya ada lahan untuk istirahat
para musafir. Dalam al Haram terdapat 6 deretan pilar (1 pilar terdiri r1 arkade
berbentuk tapak kuda). Pada empat penjuru terdapat menara adzan kira-kira 35
meter tingginya.
4. Masjid Bani Taulon – di dirikan oleh Sultan Ahmad Ibnu Taulon tahun
876 M. di atas dindingnya terdapat balok membujur dihiasi dengan ayat-ayat al
Qur’an. Balok ini diambil dari gunung Ararat (Armenia) oleh Ibnu Taulon. Pilar
ini menyerupai pilar seni Gothik dan gereja-gereja Masehi, namun hiasannya
bertuliskan Arab.
B. Kerajaan Islam di Spanyol

4
Islam menguasai Andalusia, membuka pintu kemajuan peradaban bangsa
Eropa dalam berbagai segi kemajuan. Di antara contoh ketinggian peradaban
Islam adalah :
1. Kota Cordova (Qurthuba)
Kota Cordova dijadikan Ibukota oleh Abdurrahman Ad Dakhil (822-852 M),
kemudian mencapai puncaknya pada masa Abdur Rahman III yang bergelar An
Nasyir (911-961 M) Kota ini menjadi tauladan seluruh Eropa, karena kota-kota
Eropa pada waktu itu masih becek, gelap dan sepi. Walaupun kotanya ramai dan
besar, namun tidak ada gejala kerusakan moral dan akhlaq. Di dalam kota
Cordova terdapat bangunan yang indah, yaitu
a. Darul Khalifah – ditengah kota cordova terdapat Istana khalifah dan
didalamnya terdapat 340 rumah yang indah-indah, misalnya Al Mubarrak, al
Kamil, al Hair al Masruq, al Mujaddid dan lain-lain.
b. Istana al Hamra dan Al Cazar – kedua istana tersebut merukan istana
terbesar dan terindah yang dimiliki oleh kota Cordova.
c. Qosr Az Zahra (Putri Az Zahra) - didirikan oleh Abdurahman ad Dakhil
diluar kota Cordova. Bangunan ini diperuntukan putrid Az Zahra dengan biaya
20.000.000 dinas emas. Bangunan ini mempunyai dua gapura yaitu gapura Bab al
Aqba dan Bab Assida. Di dalamnya terdapat tiga ruangan yaitu istana al Munis
(yang menghibur), Al Manan (Kamar tidur) dan Majlis Khalifah (ruang rapat
khalifah dengan para punggawa raja).
d. Puri az Zahirah – dibangun oleh Sultan Al Mansyur pada tahun 370 H
yaitu pada masa berakhirnya kekuasaan bani Umayah di Andalusia.
e. Masjid Raya Cordova – didirikan oleh Abdurahman ad Dakhil. Tempat
masjid ini semua adalah tempat gereja kecil yang kemudian dipindahkan dan
dibangun Masjid raya Cordova. Masjid ini dapat menampung 80.000 jama’ah.
Panjangnya keselatan adalah 175 M dan dari Timur ke Barat 134 M. Jumlah
tiangnya 1400 buah dengan tinggi 20 M. Kubahnya disangga oleh 3000 buah pilar
marmer. Di depan Mihrab terdapat 4 buah tiang – dua tiang terbuat dari pualam
hijau dan dua tiang lainnya terbuat dari pualam biru. Gapuranya ada 20 buah,
sedang kendil yang besar berisi 100 buah lampu. Masjid raya Cordova sekarang

5
ini dijadikan Gereja Nasrni dan diberi nama Mosquita.
2. Sevilla
Kota Sevila merupakan kota yang indah terletak di tepi sungai Guadal
Quivir dan pernah dijadikan ibukota kerajaan Mulukuth Thawaif. Pada masa
kerajaan Muwahiddin dibawah pemerintahan Sultan Abu Ya’kub (1163-1184 M),
di Sevilla didirikan masjid yang sangat indah. Sevilla adalah kota kedua setelah
Madrid, banyak sekali bangunan peninggalan Islam, karena Islam pernah
menguasainya selama 5 abad, di antaranya adalah :
a. Masjid Sevilla – Masjid ini didirikan oleh sultan Abu Ya’kub dilengkapi
dengan menara yang indah bernama Latour Giralda; tingginya 70 meter dan
dasarnya 13,60 meter. Sekarang puncaknya berisi penuh arca yang terbuat dari
perunggu yang tingginya 4 meter dengan berat 1288 kg. Masjid ini diserahkan
kepada raja Ferdinand pada tahun 1492 dan sekarang menjadi Gereja Santa Maria
de La Sade.
b. Bangunan universitas – diantaranya adalah Universitas Sevilla yang
sangat menarik perhatian bangsa Eropa, terutama minat pelajar bangsa Eropa
untuk belajar ilmu di negeri Islam, juga universitas lainya di Malaga, Cordova,
Granada dan Toledo
3. Toledo
Toledo adalah pintu pertama masuknya pradaban Islam ke Eropa.
Letaknya di pegunungan di tepi sungai Taaq dan disemenanjung Iberia.
Bangunan-bangunan peninggalan umat Islam adalah :
a. Masjid-masjid kaum muslimin yang sekarang telah diubah menjadi
gereja adalah Santo Cristo de Laluz, Santa Maria, Santa Tome, Santa Maria de
Torenzito. Saat ini yang masih utuh bentuknya hanya Santa Tome.
b. Istana Zinzun yang sekarang dijadikan puri atau Istana “Al Cazar).
c. Jembatan “Qantara” – berasal dari kata “Qantharah” yang artinya
jembatan. Jembatan lengkung ini merupakan kehebatan arsitek muslim. Setelah
islam meninggalkan Toledo, Alfonso mendirikan patung di depan jembatan
tersebut tahun 1484 M.
4. Granada

6
Granada memiliki tanah yang subur banyak pengunungan dan sungai.
Pada sebuah bukit kecil yang tingginya 150 meter diatas kota Granada yang
tanahnya kemerah-merahan, terdapat sebuah Istana yang dibangun oleh raja-raja
dari Bani Akhmar dan diberi nama “Al Hamra”. Di dalam istana tersebut terdapat
sebuah masjid yang indah dan bungil – bernama Al Mulk (masjid sultan)
dibangun oleh Sultan Muhammad II (masjid tersebut pada akhirnya berubah
menjadi gereja “Santa Maria” ketika umat Islam mengalami kekalahan), juga
terdapat beberapa ruangan, yaitu :
a. Qaat Asafra (ruangan kuning) – dibuat oleh Sultan Abu Al Hujaj bin al
Akhmar.
b. Qaat Hukmi (ruang pengadilan) yang didalamnya terdapat lambing
keadilan.
c. Taman Singa tingkat 2 sebagai taman hiburan.
d. Qaat Bani siraj
e. Qaat al Ukhtain (ruang dua bersaudara perempuan)
f. Hausy ar Raikhan (ruang istirahat sultan)
g. Menara “al Hamra” yang tingginya 26 meter. Pada setiap tanggal 2
Januari terdengar suara lonceng yang beratnya 1200 kg yang tergantung diatas
menara tersebut selama 24 jam. Sebab pada tanggal 2 Januari 1492 (898 H)
tersebut kota Granada jatuh ketangan raja Fredinand. Dan pada abad XVII masjid
“al Mulk” yang berada dalam Istana “al hamra” dijadikan gereja “Santa Maria”
C. Kerajaan Islam di India
Islam masuk kewilayah India dari arah Utara, yaitu dari perkembangan
sultan Mahmud dari Ghazna (Afghanistan). Adapun peninggalannya, antara lain
adalah ;
1. Masjid Quwwatul Islam
Masjid ini merupakan masjid yang mula-mula didirikan oleh umat Islam.
2. Kutub Ninar
yaitu sebuah bangunan lambang kemenangan (prasasti) Islam di India
yang didirikan oleh Sultan Dehli II yakni Sultan Iltumishi.
3. Masjid Fathur Sikri dan Masjid Delka di Gujarat – didirikan pada abad ke 14 –
15 M, yang kelihatan mempunyai tiang berderet. Dibagi menjadi 4 ruang segi

7
empat yang masing-masing berkubah. Masjid ini berbeda dengan Masjid Adina
(1358 M) dan Masjid Jami’ Kambay (1325 M) yang mempunyai gaya campuran,
tetapi lebih kelihatan corak Indianya.
4. Taj Mahal
Adalah sebuah bangunan lambang kecintaan Sultan Syeh Jehan (1628 –
1657) yang dipersembahkan untuk permaisurinya yang meninggal dunia Muntaj
Mahal.
5. Kemajuan ilmu pengetahuan
Kemajuan ilmu pengetahun dicapai pada masa Sultan Mahmud karena ia
sangat mencintai ilmu. Pada masa ini kerajaan Sabaktakin dijadikan sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan. Di sana berkumpul para ahli, baik dari
kalangan ahli agama maupun ahli pengetahuan umum.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Islam Andalusia adalah kerajaan Islam yang berdiri sendiri, yang
terlepas dari kerajaan Bani Abbasiyah. Kerajaan Islam Andalusia didirikan oleh
Abdurrakhman Ad Dakhil bin Muawiyah bin Hisyam pada tahun 138 H. dan
menjadi 3 periode 1. Periode Propinsi (93 – 138 H/712 – 757 M
2. Periode Amir-Amir (138 – 237 H/936 – 1035 M).
3. Periode kekuasaan Bani Umayah II
Pertumbuhan peradapan Islam diluar daerah Bani Abbasiyah
 Kerajaan islam di mesir
 Kerajaan islam di spayol
 Kerajaan islam di India
Adapun peningalannya antara lain, Masjid Quwwatul Islam, Kutub Ninar, Masjid
Fathur Sikri dan Masjid Delka di Gujarat, . Taj Mahal, Kemajuan ilmu
pengetahuan.
B. Saran
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya pada
para pembaca pad umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh BAITUL IZZAH di 17:32
http://tsabbit-izzati.blogspot.com/2009/01/peradaban-islam-pada-masa-bani.html

10

You might also like