You are on page 1of 4

Imunomodulator berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan

fungsinya menguatkan sistem imuntubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem
imun yang berlebihan (imuno supresan) sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh kita
selalu optimal menjaga kita tetap sehat ketika diserang oleh virus, bakteri atau mikroba
lainnya.

Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi)


sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan
menguatkan sistem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun
yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain
sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman
tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran.
http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-
068114009068114048068114055/

Imunomodulator adalah senyawa tertentu yang dapat me-


ningkatkan mekanisme pertahanan tubuh baik secara spe-
sifik maupun non spesifik. Yang terutama terjadi adalah
induksi non spesifik baik mekanisme pertahanan seluler
mau -
pun humoral. Pertahanan non spesifik terhadap antigen ini di-
sebut paramunitas, dan zat bersangkutan disebut penginduksi
paraimunitas. Induktor semacam ini biasanya tidak atau se-
dikit sekali kerja antigennya, malahan sebagian bekerja se-
bagai mitogen yaitu menaikkan proliferasi sel yang berperan
pada imunitas. Sel tujuan adalah makrofag, granulosit, lim-
fosit T dan B; karena induktor paramunitas ini terutama
menstimulasi mekanisme pertahanan seluler. Mitogen ini dapat
bekerja langsung maupun tak langsung (misalnya melalui
sistem komplemen atau limfosit, melalui produksi inter-
feron atau enzim lisosomal) untuk meningkatkan fagositosis
mikro dan makro (lihat gambar 1). Mekanisme pertahanan
spesifik maupun non spesifik umumnya saling berpengaruh.
Dalam hal ini pengaruh pada beberapa sistem pertahanan
mungkin terjadi, hingga mempersulit penggunaan imunomo-
dulator ini dalam praktek
DR. Mathilda B. Widianto
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/14_Imunomodulator.pdf/14_Imunomodulator.html
berto usman
Selasa, 11 Mei 2010
http://bertousman.blogspot.com/2010/05/immunomodulator-imunosupresan.html

IMMUNOMODULATOR
1. PENDAHULUAN

Imunomodulator adalah senyawa tertentu yang dapat meningkatkan mekanisme


pertahanan tubuh baik secara spesifik maupun non spesifik, dan terjadi induksi non
spesifik baik mekanisme pertahanan seluler maupun humoral. Pertahanan non spesifik
terhadap antigen ini disebut paramunitas, dan zat berhubungan dengan penginduksi
disebut paraimunitas. Induktor semacam ini biasanya tidak atau sedikit sekali kerja
antigennya, akan tetapi sebagian besar bekerja sebagai mitogen yaitu meningkatkan
proliferasi sel yang berperan pada imunitas. Sel tujuan adalah makrofag, granulosit,
limfosit T dan B, karena induktor paramunitas ini bekerja menstimulasi mekanisme
pertahanan seluler. Mitogen ini dapat bekerja langsung maupun tak langsung (misalnya
melalui sistem komplemen atau limfosit, melalui produksi interferon atau enzim
lisosomal) untuk meningkatkan fagositosis mikro dan makro (Gambar 1). Mekanisme
pertahanan spesifik maupun non spesifik umumnya saling berpengaruh. Dalam hal ini
pengaruh pada beberapa sistem pertahanan mungkin terjadi, hingga mempersulit
penggunaan imunomodulator, dalam praktek.

Gambar 1.mekanisme stimulant imun non spesifik

Karakteristika imunomodulator dan metode penguji

Aktivitas suatu senyawa yang dapat merangsang sistem imun tidak tergantung pada
ukuran molekul tertentu. Efek ini dapat diberikan baik oleh senyawa dengan berat
molekul yang kecil maupun oleh senyawa polimer. Karena itu usaha untuk mencari
senyawa semacam ini hanya dapat dilakukan dengan metode uji imunbiologi saja.
Metode pengujian yang dapat dilakukan adalah metode in vitro dan in vivo, yang akan
mengukur pengaruh senyawa kimia terhadap fungsi dan kemampuan sistem
mononuklear, demikian pula kemampuan terstimulasi dari limfosit B dan T.

Metode uji aktivitas imunomoduator yang dapat digunakan,yaitu:

1. Metode bersihan karbon ("Carbon-Clearance")

Pengukuran secara spektrofluorometrik laju eliminasi partikel karbon dari daerah hewan.
Ini merupakan ukuran aktivitas fagositosis.

2. Uji granulosit

Percobaan in vitro dengan mengukur jumlah sel ragi atau bakteri yang difagositir oleh
fraksi granulosit yang diperoleh dari serum manusia. Percobaan ini dilakukan di bawah
mikroskop.

3. Bioluminisensi radikal

Jumlah radikal 02 yang dibebaskan akibat kontak mitogen dengan granulosit atau
makrofag, merupakan ukuran besarnya stimulasi yang dicapai.

4. Uji transformasi limfosit T

Suatu populasi limfosit T diinkubasi dengan suatu mitogen. Timidin bertanda ( 3 H) akan
masuk ke dalam asam nukleat limfosit 1. Dengan mengukur laju permbentukan dapat
ditentukan besarnya stimulasi dibandingkan dengan fitohemaglutinin A (PHA) atau
konkanavalin A (Con A).

Persyaratan imunomodulator

Menurut WHO, imunomodulator haruslah memenuhi persyaratan berikut:

1. Secara kimiawi murni atau dapat didefinisikan secara kimia.


2. Secara biologik dapat diuraikan dengan cepat.
3. Tidak bersifat kanserogenik atau ko-kanserogenik.
4. Baik secara akut maupun kronis tidak toksik dan tidak mempunyai efek samping
farmakologik yang merugikan.
5. Tidak menyebabkan stimulasi yang terlalu kecil ataupun terlalu besar.

Dasar fungsional paramunitas (menurut A. Mayr)

1. Terjadinya peningkatan kerja mikrofag dan makrofag serta pembebasan mediator.


2. Menstimulasi limfosit (yang berperan pada imunitas tetapi belum spesifik terhadap
antigen tertentu), terutama mempotensiasi proliferasi dan aktivitas limfosit.
3. Mengaktifkan sitotoksisitas spontan.
4. Induksi pembentukan interferon tubuh sendiri.
5. Mengaktifkan faktor pertahanan humoral non spesifik (misalnya sistem komplemen
properdin-opsonin).
6. Pembebasan ataupun peningkatan reaktivitas limfokin dan mediator atau aktivator lain.
7. Memperkuat kerja regulasi prostaglandin.

IMUNOSUPRESAN

Imunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon imun
seperti pencegah penolakan transpalansi, mengatasi penyakit autoimun dan mencegah
hemolisis rhesus dan neonatus. Sebagain dari kelompok ini bersifat sitotokis dan
digunakan sebagai antikanker.
IMUNOSTIMULAN

Imunostimulan ditunjukan untuk perbaikan fungsi imun pada kondisi-kondisi


imunosupresi. Kelompok obat ini dapat memperngaruhi respon imun seluler maupun
humoral. Kelemahan obat ini adalah efeknya menyeluruh dan tidak bersifat spesifik
untuk jenis sel atau antibodi tertentu. Selain itu efekumumnya lemah. Indikasi
imunostimulan antara lain AIDS, infeksi kronik, dan keganasan terutama yang
melibatkan sistem lifatik. (Widianto B Matildha. 1987)

Jadi, imunomodulator bisa diartikan sebagai agen yang mampu memodifikasi atau
memengaruhi fungsi sistem imunitas tubuh. Peran imunomodulator sendiri ada dua,
yaitu, sebagai immunosupressan atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan. Dan,
sebagai immunostimulan, yaitu menguatkan sistem daya tahan tubuh.
http://www.parentsguide.co.id/dsp_content.php?
kat=3&emonth=02&eyear=2007&pg=hns

Imunomodulator berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan


fungsinya menguatkan sistem imuntubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem
imun yang berlebihan (imuno supresan) sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh kita
selalu optimal menjaga kita tetap sehat ketika diserang oleh virus, bakteri atau mikroba
lainnya.

Dengan mengkonsusmsi imunomodulator 'STIMUNO' orang akan meningkat kerja


sistem imunnya sehingga dapat :

• Mempercepat proses penyembuhan jika terkena infeksi


• Pencegajhan/ proteksi jika berada di tempat yang sedang mewabah penyakit
menular misal: demam berdarah, SARS, flu burung, malaria, influenza, dll
• Pencegahan bagi merekayang berbakat terkena penyakit yang mudah diturunkan,
misal: hepatitis B dan C, kanker
• Pencegahan bagi mereka yang bekerja atau bertempat tinggal di lingkungan yang
kotor, pekerja rumah sakit dan laboratorium klinik yang banyak kontak dengan
bahan terinfeksi,pekerja di peternakan ayam atau babi .

05 Oktober 2006
Sumber :
Sistem Imun Tubuh dan Manfaat Imunomodulator
http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=62

"Imunomodulator berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan


fungsinya menguatkan sistem imun tubuh (imunostimulator) atau menekan reaksi
sistem imun yang berle bihan (imunosuppressan), sehingga kekebalan atau daya
tahan tubuh kita selalu optimal menjaga kita tetap sehat ketika diserang oleh virus,
bakteri dan mikroba lainnya," kata Suprapto.
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=9302

You might also like