You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan komunikasi dari dua arah, mengajar dilakukan
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
didik sebagai murid. (DR.H.Syaful Sagala, 2005;61).
Mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu
mata pelajaran yang wajib pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan tidak
sedikit anak yang merasa kesulitan dalam mempelajari IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari tahun ke tahun.
Berdasarkan pengalaman guru mengajar, ternyata dari hasil test IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) cenderung memperoleh hasil yang masih rendah.
Sebagai guru baik di kelas selalu merasa kurang puas dengan hasil belajar
siswa, dari setiap hasil ulangan cenderung sebagian besar siswa belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 60, sehingga belum
mencapai ketuntasan klasikal. Baru setelah diadakan ulangan perbaikan,
ketuntasan klasikal tercapai, dan itupun mesti dilakukan berulang kali, bahkan
pada beberapa materi yang dianggap lebih sulit ulangan perbaikan (remedial)
perlu diulang lagi. Padahal untuk melakukan ulangan perbaikan perlu
tambahan waktu, yang terkadang harus dilakukan siang hari, setelah pulang
sekolah.
Mengingat terbatasnya waktu berdasar pembagian jumlah jam
pelajaran pada kurikulum yang digunakan sekarang, sangat tidak
memungkinkan untuk memberikan ulangan perbaikan di pagi hari (pada jam-
jam efektif), karena akan menghambat materi-materi berikutnya. Sehingga
penulis merasa perlu mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan di
atas.
Dari hasil wawancara di kelas, sebagian besar siswa merasa malas
belajar dan belum maksimal dalam belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam),
peserta didik menganggap belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) susah
menghafalnya. Padahal belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sebenarnya
tidak selalu harus menghafal, belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) harus
mau berfikir, sering disosialisasikan dengan kreativitas dan pemecahan
masalah. Tanpa adanya rasa keingintahuan yang kuat atau motivasi tinggi hal
tersebut tidak dapat tercapai.
Tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran biasanya
dinyatakan dengan nilai, namun pada kenyataannya sangat sulit membuat
peserta didik dapat menguasai materi pelajaran, ini terlihat dari hasil ulangan
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) semester ... tahun 2011 yang menunjukkan
angka rendah, berarti penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran
IPA rendah, dari .... peserta didik SDN ... di kelas ... hanya ... peserta didik
yang mencapai tingkat ketuntasan belajar hanya 50 %. Guru dalam
menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan.
Untuk mengatasi hal tersebut, penulis memiliki metode baru untuk
mengajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang menarik. Dengan cara
menggunakan proses penelitian tindakan kelas dan menggunakan metode alat
peraga. Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika
merancang kegiatan perbaikan selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam tiga siklus pada mata pelajaran.
Berkenaan hal di atas, laporan ini memuat pendahuluan, perencanan dan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan atau hasil yang diperoleh, serta
kesimpulan dan saran tindak lanjut.
Di samping untuk memperbaiki prestasi belajar, pelaksanaan perbaikan
pembelajaran ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional pada Program S1 PGSD.

Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis dan supervisor
menunjukkan bahwa peserta didik kurang dapat menguasai materi pelajaran
disebabkan antara lain :
a. Rendahnya respon peserta didik karena kurangnya stimulasi guru dalam
proses pembelajaran.
b. Kesulitan belajar peserta didik nampak pada menurunnya motivasi
belajarnya
c. Menurunnya motivasi peserta didik menyebabkan hasil penilaian peserta
didik yang diperoleh kurang maksimal

Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah


penelitian ini adalah ”Bagaimana menggunakan metode alat peraga agar
peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran IPA di kelas ....SDN...
Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran 2010/2011
?”

Dari hal di atas, yang menjadi tujuan utama perbaikan adalah bagaimana
penerapan metode alat peraga antara guru dan peserta didik dapat efektif yang
akhirnya dapat memotivasi peserta didik meningkatkan konsentrasi pada
pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang diberikan melalui metode alat
peraga, yang menjadi tujuan utama perbaikan adalah bagaimana penerapan
metode alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) di kelas ....SDN... Kecamatan Banjit Kabupaten
Way Kanan tahun pelajaran 2010/2011

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas maka
penelitian bertujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan prestasi peserta didik pada mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam)
2. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar peserta didik setelah
menggunakan metode alat peraga
3. Menganalisa pemahaman peserta didik pada pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) yang diberikan
melalui metode alat peraga

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil
belajar khususnya pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
b. Membuktikan pencapaian prestasi peserta didik yang dapat dicapai
dengan metode metode alat peraga
c. Mendapatkan pengalaman mengajar menggunakan alat peraga, yaitu
memanfaatkan alat yang ada semaksimal mungkin agar setiap anak
dapat dan pernah menggunakan alat peraga
d. Mendapatkan pengalaman mengajar yang lebih memudahkan siswa
dalam memahami materi yaitu dengan memberi kesempatan siswa
untuk mengamati dan memahami konsep secara langsung dengan
pengamatan menggunakan alat peraga.
e. Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Bagi Sekolah
a. Dapat dijadikan suatu alternatif model pembelajaran untuk
meningkatkan aktivitas pembelajaran dan dan hasil belajar
b. Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode alat
peraga dapat meningkatkanp prestasi belajar pada mata pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam).

3. Bagi Pendidikan Umum


Dapat memberikan sumbangan alternatif penyelesaian masalah dalam
proses pembelajaran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Ada beberapa ungkapan yang perlu penulis untuk jelaskannya secara rinci
dalam kaitannya dengan judul yang disajikan yaitu:
“ Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA(Ilmu
Pengetahuan Alam) Kelas ... Dengan Menggunakan Metode Alat Peraga pada
SDN ... Kecamatan Banjit Tahun Pelajaran 2010/2011”, antara lain:

1. Prestasi
a.Prestasi belajar adalah suatu kemampuan aktual yang dapat diukur
secara langsung dengan tes. Prestasi belajar adalah prestasi yang
diperoleh disekolah dan di luar sekolah. Prestasi belajar di sekolah adalah
hasil yang diperoleh anak-anak berupa nilai mata pelajaran: (Sunartana,
1997:55)
b. Merupakan suatu hasil yang memuaskan
c. Meningkatkan prestasi dengan belajar tekun, mencoba hal-hal baru dan
tidak putus asa.
2. Belajar
a. Belajar adalah suatu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan
sistimatis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak
didik
b. Suatu proses tingkah laku melalui pengalaman pembelajaran dan latihan
yang terus menerus
c. Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat
progresif dan akumulatif, megarah kepada kesmpurnaan, misalnya dari
tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik
mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif (afektive
domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotoric domain). Belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan
3. Alat Peraga
− Alat peraga pengajaran, teaching aids, atau audiovisual aids (AVA) adalah
alat – alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu
memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan
mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Banyak para ahli
mendefinisikan alat peraga. E.T.Rusefendi (1994:229),
− Alat bantu yang digunakan untuk menunjang kemudahan proses belajar
siswa untuk mencapai prestasi belajar maksimal
− Sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru kepada peserta
didik.
− Merupakan cara untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi
pelajaran yang disampaikan melalui alat peraga.
4. Metode
− Menurut Prof.DR. Winarno Surakhmad: metode adalah cara yang sebaik
baiknya mencapai tujuan.
− Cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam mencapai
tujuan instruksional yang ditetapkan.
− Metode juga merupakan cara peserta didik memperoleh pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan

Kerangka pikir
Jika peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi, aktif, dan guru
dalam mengajar memberikan penjelasan materi dan peragaan alat peraga materi
pelajaran maka tujuan yang diharapkan dari setiap pembelajaran dapat tercapai
dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Kutipan
Matin dan Brigss (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran
mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan
pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam setiap proses pembelajaran, guru
menggunakan suatu cara untuk menyampaikan materi yang diajarkannya agar
berhasil dengan baik. Cara itu disebut metode. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hadari Nawawi (1985, hal 123) yang menyatakan bahwa:
“ Metode mengajar merupakan kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh
guru berdasarkan pertimbangan rasional tertentu masing-masing jenisnya
bercorak khas dan kesemuannya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran

Secara teoritis Gagne dan Nana Sudjana (1989) menyebutkan hasil belajar
adalah: keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan
ketrampilan. Dipihak lain Benyamin Bloom menyebutkan aspek hasil belajar
dibedakan dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif (intelektual), ranah afektif
(sikap) dan ranah psikomotorik (keterampilan)

Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil
dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa, sedangkan menurut W.J.S
Purwadarminto ( 1987: 767 ) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu
terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan“.

Berdasarkan pendapat diatas, penulis berkesimpulan bahwa prestasi adalah


segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang
memuaskan.
S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya
dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut.”
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian
Perbaikan pelaksanaan pemebelajaran dikelas semester SDN...Kecamatan
Banjit Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran 2010/2011 mulai tanggal sampai
dengan 2011. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran sebagai berikut :
1. tanggal 2011 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
kelas ...siklus pertama
2. tanggal 2011mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas...
siklus kedua
3. tanggal 2011mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
kelas ...siklus ketiga

Jadwal Pelaksanaan
Mata Pelajaran Siklus Waktu Pelaksanaan
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas 1 2011
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas 2 2011
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas 3 2011
Gambar Siklus Perbaikan Pembelajaran

Keterangan gambar :
M : Merencanakan
L : Pelaksanaan
R : Refleksi

B. Deskripsi Per siklus


Rencana Perbaikan
1. Rencana perbaikan ke satu dilaksanakan di SDN
Tanggal 2011 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas ...
siklus pertama
2. Rencana perbaikan ke dua dilaksanakan di SDN
Tanggal 2011 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas... siklus
kedua
3. Rencana perbaikan ke tiga dilaksanakan di SDN
Tanggal 2011 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) kelas...
siklus ketiga

Rencana Perbaikan Siklus I


Pada siklus ini penullis merencanakan pembelajaran dengan penjelasan
materi. Penulis menjelaskan tentang materi yang akan dibahas dan dilanjutkan
mencatat. Setelah itu penulis memberi tugas untuk mencobanya sendiri dengan
maksud agar peserta didik termotivasi untuk belajar.

Rencana Perbaikan Siklus II


Pada siklus ini penulis merencanakan pembelajaran dengan metode alat
peraga. Mengingat kembali pelajaran sebelumnya, menjelaskan langkah-langkah
yang akan dilaksanakan, memberi kesempatan bertanya mengenai materi yang
belum dipahami.
Penulis menyiapkan alat peraga yang telah dipersiapkan sebelumnya,dan mulai
membimbing peserta didik untuk mengerjakannya dengan harapan peserta didik
dapat lebih aktif dalam kegiatan yang akan dilakukan. Dan melakukan tes

Rencana Perbaikan Siklus III


Pada siklus III sebelumnya menjelaskan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, memberi kesempatan bertanya mengenai materi yang belum
dipahami.
Peserta didik bertanya jawab dan melakukan peragaan alat peraga, kemudian
melaksanakan tes terakhir sebagai pengukur keberhasilan dalam belajar. Sebagai
tindak lanjut peserta didik diberi tugas Pekerjaan Rumah ( PR ).

Refleksi
Penulis merenungkan kegiatan yang telah dilakukan agar ditemukan
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dengan menggunakan
pembelajaran metode alat peraga pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) dengan teman sejawat serta dikosultasikan dengan supervisor.
Kelemahan yang ditemukan pada pembelajaran orientasi maupun
pembelajaran perbaikan 1 dan 2 untuk dijadikan bahan penyusunan rencana
pembelajaran berikutnya, sedangkan keberhasikan yang diuperoleh dalam
pembelajaran pada setiap siklus akan terus ditingkatkan pada penyajian materi
selanjutnya.
BAB IV
HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus


1. Tanggal 2011 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) siklus 1
2. Tanggal 2011 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) siklus 2
3. Tanggal 2011 mata Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) siklus 3

Siklus I
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I prestasi
peserta didik masih rendah terlihat dari nilai rata-rata kelas, dari ... peserta didik
SDN ...di kelas ... hanya ... orang yang mencapai tingkat ketuntasan belajar hanya
20 %. Hal ini terjadi karena penullis kurang memberikan motivasi belajar, penulis
hanya menggunakan metode penjelasan saja, pembelajaran yang dilakukan kurang
maksimal.

Siklus II
Pada siklus II untuk meningkatkan motivasi peserta didik, penulis
menggunakan metode alat peraga, dimana guru memberikan penjelasan dan
kemudian peserta didik menjawabnya lalu membahas jawaban dari peserta didik.
Dengan cara metode alat peraga peserta didik dituntut untuk konsentarsi dalam
pembelajaran, dari ... peserta didik SDN... di kelas ....peningkatan ketuntasan
belajar dari 50 % meningkat menadi 80%. Dari hasil nilai peserta didik ternyata
terjadi peningkatan hasil nilai per siklus.
Siklus III
Pada siklus III ini penulis menetapkan hasil yang sudah diperoleh dengan
menyusun rencana perbaikan, menyiapkan sumber belajar. Mengingat kembali
pelajaran sebelumnya, menjelaskan langkah-langkah yang akan dilaksanakan,
memberi kesempatan bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
Mengumpulkan data dan melaksanakan tes sebagai pengukur keberhasilan dalam
pembelajaran. Dengan cara metode alat peraga peserta didik dituntut untuk
konsentarsi dalam pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), dari ... peserta
didik SDN... di kelas ....peningkatan ketuntasan belajar dari 80 % meningkat
menadi 95%
Perbaikan yang harus dilaksanakan adalah guru tidak perlu menunjuk
langsung peserta didik untuk memperagakannya didepan kelas. Berdasarkan hasil
diskusi teman sejawat, pembelajaran yang dilaksanakan penulis sudah
menunjukkan peningkatan keberhasilan.
Hal ini ditujukkan dengan adanya peningkatan nilai prestasi belajar atau nilai
formatif dari setiap siklus.

Deskripsi Temuan dan Refleksi


Deskripsi Temuan
Pada waktu perbaikan siklus I, penulis mengadakan analisis hasil
perbaikan dengan menelaah data yang terkumpul dan dari hasil penemuan
observasi terdapat temuan sebagai berikut :
1. Kurangnya memberikan kesempatan bertanya jawab materi pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam)
2. Terbatas dalam menggunakan model mengajar yang menarik minat siswa
3. Terbatasnya dalam menggunakan metode yang menarik
4. Kurangnya berinovasi dalam pembelajaran
5. Kurang berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran
6. Lebih cenderung mengejar target kurikulum dibandingkan proses
pembelajaran.
Kekurangan ini diperbaiki pada siklus 2 dengan cara :
1. Menggunakan strategi penjelasan dengan metode alat peraga
2. Memberikan contoh-contoh alat peraga yang lengkap
3. Menjelaskan materi sebelumnya yang kurang jelas
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya jawab
5. Memberikan tugas-tugas di sekolah dan tugas rumah
Refleksi
Refleksi adalah kegiatan merenung atau mengingat dengan
menghubungkan kegiatan belajar mengajar dengan mengadakan rencana
pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilaksanakan untuk mengumpulkan data-
data, dalam pelaksanaan penulis dibantu teman sejawat sebagai pengamat
(I.G.A.K. Wardani, 2004:9)
Penulis harus merenungkan kegiatan yang telah dilakukan agar ditemukan
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dengan menggunakan metode alat
peraga pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan teman sejawat
serta dikonsultasikan dengan supervisor.
Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada pembelajaran orientasi
maupun pembelajaran perbaikan 2 dan 3 untuk dijadikan bahan penyusunan
rencana pembelajaran berikutnya. Sedangkan keberhasilan yang diperoleh dalam
pembelajaran pada setiap siklus akan terus ditingkatkan pada penyajian materi
untuk pembelajaran berikutnya.

Pembahasan singkat mengenai temuan


Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh frekuensi penggunaan metode latihan
soal secara efektif. Artinya semakin sering guru menggunakan metode alat peraga
dalam proses pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), maka dapat
memotivasi peserta didik untuk konsentrasi saat proses pembelajaran sehingga
prestasi peserta didik meningkat. Hal ini dapat dilihat dalam tabel hasil penilaian
prestasi peserta didik.
Proses pembelajaran menggunakan metode alat peraga ternyata dapat
meningkatkan prestasi peserta didik. Hasil yang ditunjukkan dengan
menggunakan metode alat peraga prestasi peserta didik jauh lebih baik dari pada
sebelum dilaksanakannya metode ini.
Hasil belajar akan lebih bermakna jika prosessnya menyenangkan peserta
didik dan terjadi penguatan (reintorement), misalnya peserta didik menjawab
benar maka diberi penguatan oleh guru dengan mengucapkan “ya, jawabanmu
“tepat sekali” atau “benar” dan sebagainya.

Siklus I
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik ada yang mempunyai nilai
rendah, ini dikarenakan kurangnya penguasan materi dan metode pembelajaran
yang kurang menarik serta metode yang digunakan monoton tidak bervariasi dan
contoh-contoh pembelajaran kurang lengkap.
Siklus II
Penulis menggunakan metode alat peraga pada proses pembelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam). Hal ini sangat membangkitkan semangat peserta didik
aktif dalam mengikuti prose pembelajaran.
Siklus.III
Sudah nampak peningkatan hasil belajar, meskipun masih ada beberapa
peserta didik yang masih mendapat nilai kurang. Hal ini terjadi karena penulis
sudah dapat menyiapkan alat peraga yang bervariasi, peserta didik mulai tertarik
dan aktif dalam pembelajaran sehingga peserta didik meningkat hasil belajarnya.

Nilai hasil belajar siswa selama 3 siklus mata pelajaran IPA


Prestasi Hasil Belajar
Belum menggunakan Sudah menggunakan
No Nama Siswa
metode alat peraga metode alat peraga
Siklus I Siklus II Siklus III
1. 65 80 85
2. 70 75 80
3. 40 55 60
4. 50 60 70
5. 65 70 75
6. 70 75 80
7. 50 50 60
8. 60 60 65
9. 30 40 50
10. 50 50 60
11. 60 65 70
12. 70 75 80
13 65 80 85
14 70 75 80
15 40 55 60
16 50 60 70
17 65 70 75
18 70 75 80
19 50 50 60
20 60 60 65
21 30 40 50
22 50 50 60
23 60 65 70
24 70 75 80
25 30 40 50

B. Pembahasan dari setiap siklus


Siklus I
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik ada yang mempunyai nilai
rendah, ini dikarenakan media belajar kurang ,menarik yang jumlahnya terbatas
serta metode yang digunakan tidak bervariasi dan contoh-contoh pembelajaran
kurang lengkap.
Siklus II
Sudah nampak peningkatan hasil belajar, meskipun masih ada beberapa
siswa yang masih mendapat nilai kurang. Hal ini terjadi karena penulis sudah
dapat menyiapkan bahan alat peraga yang menarik, peserta didik mulai tertarik
dan aktif dalam pembelajaran sehingga peserta didik meningkat hasil belajarnya.
Siklus III
Sudah nampak peningkatan hasil belajar. Hal ini terjadi karena penulis
sudah dapat menyiapkan bahan alat peraga yang lengkap dan bervariasi, peserta
didik semakin tertarik dan aktif dalam pembelajaran sehingga peserta didik
meningkat hasil belajarnya.
Penulis perlu mengumpulkan tes dan peserta didik mengumpulkan hasil tes.
Hal-hal yang unik
Siklus I
 Peserta didik masih belum bersemangat dan menguap dalam mengikuti
pelajaran
 Peserta didik merasa bosan dengan sistem pembelajaran yang biasa-biasa
saja

Siklus II
 Alat peraga yang bervariasi menarik peserta didik untuk ingin tahu lebih
dalam akibatnya nampak gaduh
 Peserta didik nampak heran pada situasi belajar yang tidak seperti
biasanya karena ada dua guru di dalam kelas.
 Guru menjadi sangat sibuk, karena selama demonstrasi alat peraga
sekaligus mengumpulkan data.

Siklus III
 Suasana yang aktif dalam diskusi demonstrasi alat peraga pembelajaran
membuat suasana ribut
 Kesibukan saat bersamaan peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaan
dan minta segera dinilai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan sebagi berikut :
Pentingnya penyampaian materi dengan menggunakan metode alat peraga
Minat terhadap pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar
Prestasi belajar dapat meningkat bila menggunakan metode alat peraga di
dalam pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan dan ditindak lanjuti
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran antara lain :
a. Menggunakan dan menerapkan metode alat peraga secara maksimal
dalam pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan.
b. Menyediakan buku-buku pendukung praktik pembelajaran yang lengkap
c. Menciptakan suasana kelas dengan sebaik-baiknya agar peserta didik
dapat konsentrasi dalam pembelajaran.
d. Hendaknya guru berinovasi atau menciptakan sesuatu yang baru didalam
setiap kegiatan pembelajaran, agar tingkat tujuan dapat tercapai maksimal

Setelah melewati pengalaman melaksanakan perbaikan pembelajaran yang


sudah dijalankan, perlu adanya musyawarah guru mata pelajaran antar sekolah
untuk mendapatkan masukan, pikiran dan pengalaman berkenaan dengan masalah
dan tugas-tugas pembelajaran di kelas sehingga tercipta kondisi pendidikan yang
lebih baik di sekolah dasar.

Daftar Pustaka
Andayani dkk (2009) Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas
Terbuka

I.G.A.K. Wardani (2008) Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas


Terbuka

Asep Herry Hermawan, dkk. (2006) Media Pembelajaran.

Hera Lestari Mikarsa dkk (2004) Pendidikan Anak Sekolah Dasar. Jakarta :
Universitas Terbuka

Safrein (2004), Menganalisis Hasil belajar Siswa. Jakarta Departemen Pendidikan


Nasional.

You might also like