You are on page 1of 19

MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

RAHMI HIDAYATI
07 / 84138
FISIKA

Drs. Asrul, M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2008

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt karena atas berkat
rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)”.
Makalah ini menjelaskan sedikit banyaknya tentang prinsip kerja dari
sistem pembangkit listrik tenaga surya. Pada dasarnya prinsip dari PLTS ini adalah
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Dengan adanya PLTS ini
diharapkan dapat menyelamatkan bumi dari efek rumah kaca yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil karena sistem PLTS ini hanya menggunakan sistem sel
surya dalam proses kerjanya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan kebaikan kepada semua orang.

Padang, Desember 2008

penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 4
A. Latar Belakang ......................................................................... 4
B. Tujuan ....................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)........ 6
A. Sistem Sel Surya........................................................................ 6
B. Konsep dan Cara Kerja Sistem PLTS........................................ 8
C. Pemasangan PLTS..................................................................... 10
D. Sistem Kelistrikan PLTS............................................................ 12
E. PLTS Dilihat dari Perspektif Gender......................................... 14
F. Keuntungan dan Kerugian dari PLTS........................................ 15
BAB III PENUTUP................................................................................. 17
A. Kesimpulan.................................................................... 17
B. Saran.............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 18

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana kita ketahui keadaan bumi semakin lama semakin


memperihatinkan. Efek rumah kaca dan polusi menjadi penyebab utama kerusakan di
muka bumi. Pemakaian bahan bakar fosil seperti minyak bumi merupakan sumber
polusi terbesar, padahal bahan bakar tersebut nantinya akan habis dan tidak dapat
diperbaharui lagi.
Dalam keadaan seperti ini, gerakan hemat energi adalah hal yang harus
dilakukan dalam kehidupan. Adapun alternatif lain adalah dengan mengunakan
sumber energi yang non-fosil, salah satu contohnya adalah energi dari sinar matahari
yang persediaannya tanpa batas dan dapat dengan bebas digunakan.
Dalam hal sistem pembangkit listrik, sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja
dan di mana saja. Tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap lingkungan
dibandingkan bahan bakar lainnya. Berdasarkan sumber terbaru dari internet, di
negara-negara industri maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di
Eropa dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah diluncurkan program-program
untuk memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Tidak itu saja di negara-negara
sedang berkembang seperti India dan Mongol promosi pemakaian sumber energi
yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan.
Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit listrik tenaga surya, maka
saya akan mencoba untuk sedikit mengenalkan sistem pembangkit listrik tenaga surya
ini kepada para pembaca.

5
B. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulis dalam penulisan makalah ini adalah seperti
yang telah disebutkan pada latar belakang di atas. Penulis menginginkan pembaca
untuk mengetahui sedikit banyak tentang prinsip kerja dari sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Surya. Oleh karena itu, penulis membuat makalah yang berjudul
“Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)”.

C. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini penulis membatasi masalah yang dirumuskan,


masalah-masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Sistem sel surya yang merupakan kompoten penting dalam sistem PLTS.
2. Konsep dan cara kerja sistem PLTS.
3. Keuntungan dan kerugian dari PLTS.

6
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

A. SISTEM SEL SURYA

Sebelum kita masuk ke sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),


pertama kali kita harus tahu dulu tentang sistem sel surya.
Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel
surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (baterai) 12 volt.
Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung
dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan.
Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya
itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel yang
terkena sinar matahari.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia menyatakan bahwa :


“Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali
disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel
surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari
dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.”
Menurut sumber, jumlah penggunaan panel surya pada pemakaian listrik
dunia sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh biaya yang tinggi perwattnya. Sel surya
ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas dan langsung

7
dapat diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan
bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan.
Sistem sel surya juga terdiri dari rangkaian kontroler pengisian aki. Dalam
sistem sel surya, kontroler ini merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi untuk
mengatur proses dari pengisian aki. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam
selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt,
maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu
saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya matahari.
Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus
pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa
jam, tegangan aki itu akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka
kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu.
Pada dasarnya, rangkaian kontroler pengisian ini mudah untuk dirakit
sendiri. Akan tetapi, harganya cukup mahal sedangkan sistem sel surya yang dijual
dalam bentuk paket lengkap yang siap pakai lebih murah. Makanya jelas lebih hemat
jika membeli sistem sel surya yang siap pakai dari pada merakit sendiri.
Beberapa jenis sel surya :

8
Cara kerjanya, modul sel surya photovoltaic merubah energi surya
menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui
suatu inverter (pengatur tenaga) yang merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga
dengan otomatis akan mengatur seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan
melalui suatu panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai yang
dibutuhkan peralatan listrik. Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai di rumah
akan diukur oleh suatu Watt-Hour Meters. Biaya yang dikeluarkan untuk
pembuatannya sebesar 60% dari biaya total. Jadi, akan lebih hemat jika modul sel
surya ini bisa diproduksi di dalam negeri.

B. KONSEP DAN CARA KERJA SISTEM PLTS

Konsep dari pembangkit listrik tenaga surya ini sebenarnya sangat


sederhana, yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Pancaran sinar
matahari ditangkap oleh sebuah penel dan diubah menjadi energi listrik. Energi itu
disimpan dalam sebuah baterai (aki) yang bisa digunakan sebagai sumber penerangan
pada malam hari atau saat tidak ada sinar matahari.

Dalam sistem kerjanya, panel surya biasanya di letakkan dengan posisi


statis menghadap matahari. Padahal bumi ini terus dan terus berputar mengelingi
matahari dan sumbu edarnya. Hal ini akan menyebabkan energi listrik yang diperoleh

9
tidak optimal. Agar energi listrik yang diperoleh optimal, maka sinar matahari harus
selalu jatuh tegak lurus terhadap permukaan panel surya.
Hal ini dapat diatasi dengan melengkapi sistem sel surya tersebut dengan
rangkaian kontroler optional yang berfungsi untuk mengatur arah permukaan panel
surya agar selalu menghadap matahari sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak
lurus pada panel suryanya. Berdasarkan kutipan dari sebuah blog di internet.
Kontroler seperti ini dapat dibangun dengan menggunakan mikrokontroler 8031.
Akan tetapi, kontroler ini tidak sederhana. Kontroler ini terdiri dari bagian perangkat
keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya, paket sistem sel surya yang lengkap
belum termasuk kontroler untuk menggerakkan panel surya secara otomatis. Karena
itu, kontroler jenis ini cukup mahal.

Contoh PLTS Aplikasi Mandiri

Dalam aplikasinya, PLTS bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.


Mulai dari sistem penerangan rumah tangga, lampu penerangan jalan, wartel satelit
tenaga surya, pembangkit listrik tenaga hibrida, hingga sistem pompa air tenaga

10
surya. Di samping itu, bisa juga digunakan untuk para nelayan, puskesmas terpencil,
penerangan pos keamanan, camping dan kegiatan outdoor, hingga sistem pengisian
baterai radio komunikasi di lapangan.

C. PEMASANGAN PLTS

PLTS di Rancho Seco

11
PLTS di Mongol

Selain untuk perumahan, ada juga sistem PLTS yang dipasang di tempat-
tempat umum seperti gambar dibawah ini. Selain itu ada juga pemasangan di parkir
bandara dan lain sebagainya.

Sistem PLTS di parkir umum

Sistem PLTS di Parkir (sumber : SMUD)

12
D. SISTIM KELISTRIKAN PLTS

Power Conditioner

Inti dari alat ini adalah inverter. Yaitu komponen listrik yang berfungsi
sebagai perubah listrik DC menjadi listrik AC juga mengkontrol agar tegangan
keluarannya berada dalam batas tegangan yang diperbolehkan. Beberapa fungsi lain :
1. Mendeteksi islanding
Islanding adalah kondisi ketika terjadi pemutusan aliran listrik pada
jaringan distribusi yang dimiliki oleh perusahaan listrik sedangkan PLTS tetap
bekerja. Hal ini terjadi misalnya apabila timbul kerusakan pada jaringan distribusi
listrik. Bila ini terjadi akan membahayakan pekerja yang akan memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang ada. Disini power conditioner berfungsi untuk mendeteksi
terjadinya islanding dan dengan segera menghentikan kerja PLTS.
2. Pengontrol maksimum tenaga listrik
Disini fungsi dari power conditioner adalah bagaimana mengontrol agar
tenaga listrik yang diproduksi menjadi maksimum. Hal ini disebut dengan istilah
MPPT (Maximum Power Point Tracking).

Pembagian sistem PLTS

1. Sistem Terintegrasi
Listrik yang dihasilkan oleh array dirubah menjadi listrik AC melalui
power conditioner, lalu dialirkan ke AC load. AC load disini dapat berupa listrik yang
diperlukan di perumahan atau kantor. Yang menjadi ciri utama dari sistim ini adalah
dihubungkannya AC load ke jaringan distribusi listrik yang dimiliki oleh perusahaan
listrik. Jadi apabila listrik yang dihasilkan oleh solar panel cukup banyak (melebihi
yang dibutuhkan oleh AC load) maka listrik tersebut dapat dialirkan ke jaringan
distribusi yang ada. Sebaliknya apabila listrik yang dihasilkan solar panel sedikit

13
(kurang dari kebutuhan AC load) maka kekurangan itu dapat diambil dari listrik yang
dihasilkan perusahaan listrik. Hal ini di banyak negara-negara industri maju, secara
peraturan telah memungkinkan.

Contoh Sistim di Rumah (sumber : Sharp Co.Ltd)


Keterangan :
1. solar panel
2. power conditioner
3. alat pendistribusi listrik
4. alat pengukur banyaknya listrik yang dijual atau dibeli.
Keuntungan dari sistem ini adalah tidak diperlukan lagi baterai. Biaya
baterai dapat dikurangi. Selain dari itu bagi rumah atau kantor yang memasang solar
panel, mereka akan mendapatkan keuntungan dengan penjualan listrik. Persoalan
yang dihadapi sekarang adalah soal teknis. Karena terhubungi dengan sistem
distribusi, maka masalah keselamatan menjadi perhatian yang utama. Salah satu dari
pemecahannya adalah membuat power conditioner yang mampu mendeteksi apabila
terjadi kecelakaan dan mampu mengkontrol tegangan apabila terjadi perubahan
tegangan di AC load dan beberapa soal teknis yang lain.

14
2. Sistem Independensi
Merupakan sistem yang selama ini banyak dipakai. Sistem independensi
dapat dibagi lagi yaitu yang dihubungkan dengan DC load dan yang dihubungkan
dengan AC load.
Contoh dari sistem yang dihubungkan dengan DC load adalah pembangkit
listrik untuk peralatan komunikasi. Misalnya peralatan komunikasi yang dipasang di
pegunungan. Sedangkan yang dihubungkan dengan AC load adalah sistem
pembangkit listrik untuk pulau-pulau yang terpencil. Dalam sistem ini, baterai
memainkan peranan yang sangat penting. Bila ada kelebihan listrik yang dihasilkan,
misalnya pada siang hari, listrik ini disimpan di baterai. Dan pada malam hari listrik
yang disimpan ini dialirkan ke load.
Sistem seperti ini banyak dipakai di negara-negara berkembang seperti di
Mongol. Yaitu proyek pemasangan pembangkit listrik untuk keperluan rumah sakit
dan lampu penerangan. PLTS dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga
angin. Kapasitas terpasang PLTS adalah 3.4 kW sedangkan dari tenaga angin 1.8 kW

E. PLTS DILIHAT DARI PERSPEKTIF GENDER

Target Konsumen PLTS adalah masyarakat di daerah yang belum dilayani


Listrik PLN. Umumnya rumah terpencil, pendapatan rendah, kondisi infrastruktur
minim, penerangan dengan Lampu minyak tanah.
Menurut beberapa sumber, target dari PLTS adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan Kualitas hidup masyarakat
• Memberikan penerangan (lampu), dengan kualitas lebih baik, sehingga jam
belajar dan beraktifitas lebih panjang
• Membukakan akses pada informasi (radio, TV, internet)
• Memberikan akses pada sumber air minum dan pertanian (surya untuk pompa
air)
• Menciptakan bisnis baru didesa (jadi distributor/service center yang mampu
dilakukan oleh Koperasi Wanita/Nelayan/Tani/Desa), LSM

15
• Menciptakan Lapangan Kerja di desa (penjualan dan service center
memerlukan banyak tenaga lokal)
• Menciptakan Tenaga Teknisi di desa.

F. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI PLTS

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam prosesnya


mempunyai keuntungan dan kerugian yang tidak dapat dihindari. Adapun beberapa
keuntungan dari PLTS yang dikutip dari beberapa sumber adalah sebagai berikut :
1. Pemasangannya sangat mudah, dan tidak memerlukan jaringan distribusi,
tidak memerlukan perawatan, tidak memerlukan bahan bakar dan secara
otomatis dapat bekerja sendiri tanpa memerlukan operator.
2. PLTS juga awet, tahan terhadap kondisi lingkungan, khususnya perubahan
cuaca, memberikan jaminan out put modul surya selama kurang lebih 10
tahun dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam pemakaiannya serta
ramah terhadap lingkungan.
3. PLTS sangat handal digunakan untuk penerangan rumah tangga dan untuk
penerangan jalan di pedesaan.
4. PLTS juga dapat digunakan sebagai sumber listrik untuk peralatan
telekomunikasi dan pompa air khususnya di wilayah pedesaan terpencil.

Sedangkan kerugiannya antara lain adalah :


1. Dampak kerugian yang timbul
a. Interferensi pada sistem siaran-siaran radio.
b. Pemanasan setempat ionosfer yang akan mengganggu hubungan-
hubungan sistem komunikasi lain yang ada.
c. Pancaran-pancaran gelombang yang dapat mempunyai efek yang
kurang baik.

16
2. Dampak Pada Astronomi
Yakni panel-panel photovoltaic, dihadapkan mengarah ke matahari, dan
sebagian yang lain (antena, rangka, dll) tidak menghadap ke matahari
sehingga memungkinkan timbulnya pantulan sinar matahari ke bumi. Jika
pantulan yang dihasilkan oleh keseluruhan sistem satelit cukup besar, maka
ada kemungkinan timbulnya efek cahaya yang cukup terang di waktu malam
yang tampak dengan jelas dari bumi (night sky brightness effect). Efek ini
tentu tidak menguntungkan bagi dunia astronomi. Cahaya yang dihasilkan
diperkirakan seterang cahaya planet Venus dan bisa menggangu astronomi
optis. Efek night sky brightness bisa ditekan dengan pemakaian sedikit
mungkin bahan-bahan yang memudahkan memantulkan cahaya matahari.
Sedangkan astronomi radio hanya akan terganggu bila lokasinya berdekatan
dengan lokasi rectenna atau bila teleskopnya mengarah langsung ke SPS.
Belum ditemukan cara yang tepat untuk mengatasi efek ini.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Di atas telah dijelaskan secara singkat pembangkit listrik tenaga surya.


Yang diawali dengan penjelasan tentang sel surya. Dengan adanya sistem PLTS ini
diharapkan kerusakan di bumi karena bahan bakar fosil dapat dikurangi.
PLTS bekerja dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik
yang kemudian dialirkan ke bagian-bagian yang membutuhkannya. Sebagai
penyimpanan energinya adalah sebuah baterai (aki) yang pengisiannya diatur oleh
kontroler pengisian aki.

B. SARAN

Dengan telah adanya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, diharapkan


penggunaannya dapat dioptimalkan, sehingga dapat menghemat pemakaian bahan
bakar fosil, sehingga pasokannya dapat ditekan dan polusi di bumi juga dapat
dikurangi.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://agusmaneffendi.com/21.html

http://dony1401.blogspot.com/2008/10/pembangkit-listrik-tenaga-surya-
plts.html

http://energisurya.wordpress.com/2007/11/01/pikiran-rakyat-sinar-matahari-
sumber-energi-tak-terbatas/

http://id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya

http://rhazio.wordpress.com/2007/09/12/pembangkit-listrik-tenaga-surya/

http://ukie-coolkid.blogspot.com/2008_12_01_archive.html

19

You might also like