You are on page 1of 8

c Ê c

c

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan
"akhlak" berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun"yang menurut
logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung
segi-segi persesuain dengan perkataan "khalkun" yang berarti kejadian, serta erat hubungan
"Khaliq" yang berarti Pencipta dan "Makhluk" yang berarti yang diciptakan.
Baik kata akhlaq atau khuluq kedua-duanya dapat dijumpai di dalam al- Qur'an, sebagai
berikut :
Artinya : ³Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang
agung.´ (Q.S. Al-Qalam, 68:4).21
Sedangkan menurut pendekatan secara terminologi, berikut ini beberapa pakar
mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:
1.Ê Ibn Miskawaih Bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih
dahulu.22
2.Ê Imam Al-Ghazali Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya
lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan
pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik
dari segi akal dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jika lahir darinya
perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akhlak yang buruk.23
3.Ê Prof. Dr. Ahmad Amin Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlak ialah
kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu,
kebiasaan itu dinamakan akhlak.
Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah
imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah
melakukannya, Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan
gabungan dari kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar. Kekuatan besar inilah
yang bernama akhlak.
Jika diperhatikan dengan seksama, tampak bahwa seluruh definisi akhlak
sebagaimana tersebut diatas tidak ada yang saling bertentangan, melainkan saling
melengkapi, yaitu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah
yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi
kebiasaan.
Jika dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak Islami, secara
sederhana akhlak Islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak
yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam menempati posisi
sifat. Dengan demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah,
disengaja, mendarah daging dan sebernya berdasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi
sifatnya yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menjabarkan
akhlak universal diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan sosial yang
terkandung dalam ajaran etika dan moral. Menghormati kedua orang tua misalnya adalah
akhlak yang bersifat mutlak dan universal. Sedangkan bagaimana bentuk dan cara
menghormati oarng tua itu dapat dimanifestasikan oleh hasil pemikiran manusia.
Jadi, akhlak islam bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong, membangun
peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit social dari jiwa dan mental, serta tujuan
berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dengan demikian akhlak Islami itu jauh lebih sempurna dibandingkan dengan akhlak
lainnya. Jika aklhak lainnya hanya berbicara tentang hubungan dengan manusia, maka akhlak
Islami berbicara pula tentang cara berhubungan dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, air,
udara dan lain sebagainya. Dengan cara demikian, masing-masing makhluk merasakan fungsi
dan eksistensinya di dunia ini.
d  dccccc
c

1). Sumber Akhlak
Persoalan "akhlak" didalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat dalam al- Hadits
sumbertersebut mrupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hri bagi manusia ada yang
menjelaskan artibaik dan buruk. Memberi informasi kepada umat, apa yang mestinya harus
diperbuat dan bagaimana harus bertindak. Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah
perbuatan itu terpuji atau tercela, benar atau salah.
Kita telah mengetahui bahwa akhlak Islam adalah merupakan sistem moral atau
akhlak yang berdasarkan Islam, yakni bertititk tolak dari aqidah yang diwahyukan Allah
kepada Nabi atau Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya.
Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepada
kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar dari pada agama itu
sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok daripada akhlak adalah al- Qur'an dan al-
Hadits yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiri.26
Pribadi Nabi Muhammad adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam
membentuk kepribadian. Begitu juga sahabat-sahabat Beliau yang selalu berpedoman kepada
al-Qur'an dan as-Sunah dalam kesehariannya. Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa
segala perbuatan atau tindakan manusia apapun bentuknya pada hakekatnya adalah
bermaksud mencapai kebahagiaan, sedangkan untuk mencapai kebahagiaan menurut sistem
moral atau akhlak yang agamis (Islam) dapat dicapai dengan jalan menuruti perintah Allah
yakni dengan menjauhi segala larangan-Nya dan mengerjakan segala perintah-Nya,
sebagaimana yang tertera dalam pedoman dasar hidup bagi setiap muslim yakni al- Qur'an
dan al-Hadits.
0 cccc
c

c 
c
 cc 
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya, namun dilihat
dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia
itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

c
 cc c 
Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia
memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun
tidak akan menjangkau hakekatnya.
0 
c
 cc 
Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati,
menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu
sebgai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.
Contohnya: Menghindari minuman yang beralkohol, menjaga kesucian jiwa,
hidup sederhana serta jujur dan hindarkan perbuatan yang tercela
 
c
 cccccc
Manusia adalah makhluk social yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal
banyak bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-
menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara,
Karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasaan kita, dan merupakan orang yang paling
dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan,
pertolongan dan menghargainya.
Jadi, manusia menyaksikan dan menyadari bahwa Allah telah mengaruniakan
kepadanya keutamaan yang tidak dapat terbilang dan karunia kenikmatan yang tidak bisa
dihitung banyaknya, semua itu perlu disyukurinya dengan berupa berzikir dengan hatinya.
Sebaiknya dalm kehidupannya senantiasa berlaku hidup sopan dan santun menjaga jiwanya
agar selalu bersih, dapt tyerhindar dari perbuatan dosa, maksiat, sebab jiwa adalah yang
terpenting dan pertama yang harus dijaga dan dipelihara dari hal-hal yang dapat mengotori
dan merusaknya. Karena manusia adalah makhluk sosial maka ia perlu menciptakan suasana
yang baik, satu dengan yang lainnya saling berakhlak yang baik.
d 
c
 cc 
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan atau
kebalikan dari akhlak yang baik seagaimana tersebut di atas. Dalam ajaran Islam tetap
membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami dengan benar,
dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.
Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak yang
tercela, di antaranya:
1.Ê Berbohong
Ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan yang
sebenarnya.
2.Ê Takabur (sombong)
Ialah merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain.
Pendek kata merasa dirinya lebih hebat.
3.Ê Dengki
Ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.
4.Ê Bakhil atau kikir
Ialah sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk
orang lain.
Sebagaimana diuraikan di atas maka akhlak dalam wujud pengamalannya di bedakan
menjadi dua: akhlak terpuji dan akhlak yang tercela. Jika sesuai dengan perintah Allah dan
rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan yang baik, maka itulah yang dinamakan
akhlak yang terpuji, sedangkan jika ia sesuai dengan apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-
Nya dan melahirkan perbuatan-perbuatan yang buruk, maka itulah yang dinamakan akhlak
yang tercela.
 c
c

Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang
bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah
laku perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci.
Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki
keutamaan (al-fadhilah). Berdasarkan tujuan ini, maka setiap saat, keadaan, pelajaran,
aktifitas, merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus memelihara akhlak
dan memperhatikan akhlak di atas segala- galanya.30
Barmawie Umary dalam bukunya materi akhlak menyebutkan bahwa tujuan
berakhlak adalah hubungan umat Islam dengan Allah SWT dan sesama makhluk selalu
terpelihara dengan baik dan harmonis.31
Sedangkan Omar M. M.Al-Toumy Al-syaibany, tujuan akhlak adalah menciptakan
kebahagian dunia dan akhirat, kesempurnaan bagi individu dan menciptakan kebahagian,
kemajuan, kekuataan dan keteguhan bagi masyarakat.32
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhlak pada prisnsipnya adalah untuk
mencapai kebahagian dan keharmonisan dalam berhubungan dengan Allah SWT, di samping
berhubungan dengan sesama makhluk dan juga alam sekitar, hendak menciptakan manusia
sebagai makhluk yang tinggi dan
sempurna serta lebih dari makhluk lainnya.
Pendidikan agama berkaitan erat dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan apabila
dikatakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama
dan yang buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama. SEhingga nilai-nilai akhlak,
keutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh
agama.
Secara bahasa (linguistic) kata µakhlak¶ berasal dari bahasa Arab, yaitu isimj mashdar
(bentuk infinitive) dari kata akhlak, yukhliqu, ikjlakan, yang berarti al sajiyah (perangai), al
thabi,ah (kelakuan, tabi¶at, watak dasar), al µadat (kebiasaan, kelaziman, al maru¶ah),
peradaban yang baik, dan al din (agama)
a.Ê Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang
b.Ê Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran.
c.Ê Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
d.Ê Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya
bikan main-main atau karena bersandiwara.
e.Ê Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena
Allah.

ccc
Masa Remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia
remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18
tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja
akhir. Menurut hukum dismenore Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa
apabila telah mencapai usia 18 tahun dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya
(Hurlock,1991). Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah.
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut c , berasal dari bahasa latin
c  yang artinya ´ tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan ´.
Perkembangan lebih lanjut, istilah c  sesungguhnya memiliki arti yang luas,
mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik ( Hurlock, 1991). Pandangan ini
dismenoredukung oleh Piaget yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu
usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia
dismenore mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dismenore bawah tingkat orang
yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual.
Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya
mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan
karakteristik yang paling menonjol dari semua priode perkembangan. (Shaw dan
Costanzo,1985)
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan
orang dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja sering
dikenal dengan fase ´mencari jati diri´ atau fase ´topan dan badai´. Remaja masih belum
mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya
(Monks dkk.,1989).
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan,
karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan
menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila
masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil
guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,
dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula
yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi
(masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau
lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat
dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan
yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan
mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

Pengertian Remaja Menurut Para Ahli


D  berasal dari kata latin    yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh
status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004:
53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

  berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990 :
23) remaja adalah :

            
          
  
        
                   
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa     
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
J   yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 â¼³ 15 tahun
= masa remaja awal, 15 â¼³ 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 â¼³ 21 tahun =
masa remaja akhir. Â Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja
menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 â¼³ 12 tahun, masa remaja awal 12 â¼³ 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 â¼³ 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 â¼³ 21 tahun
(Deswita, 2006:Â 192)
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan
Santrock tersebut menggambarkan bahwa   adalah masa peralihan dari masa
anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa
tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

You might also like