Professional Documents
Culture Documents
Proposal Penelitian
Diajukan Oleh :
SAIFULLAH IDRIS
Nim : 210514937
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2008
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memeberikan berbagai rahmat dan nikmat kepada kita semua, terutama sekali kepada
penulis sendiri sehingga dengan anugerah tersebut penulis telah dapat menyelesaikan
Proposal Penelitian ini. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis sanjung sajikan
kepangkuan nabi besar Muhammad SAW yang telah memperjuangkan kalimah Allah dan
mengangkat martabat manusia dari alam jahiliyah kepada alam yag penuh dengan
peradaban, selanjutnya kepada al-sahabat sekalian.
Proposal ini sebagai tugas dari ISRC. Dalam hal ini penulis ingin memaparkan
beberapa hal, terutama menyangkut ilmu laduni, tugas ini kiranya dapat memberikan
konstribusi pengetahuan bagi penulis sendiri, selebihnya kepada pembaca.
Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada
Ketua ISRC (Sdr Irfandi) yang telah banyak memberikan kontribusi pemikiran dan
bimbingan serta arahan kepada penulis selama ini, hingga telah bisa membuat dan
menyelesaikannya, penulis menyadari benar bahwa proposal ini belum sempurna
sebagaimana yang diinginkan, oleh karenanya kritikan, saran, dan masukan lebih lanjut
sangat penulis harapkan.
Akhir kata sekali lagi penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua teman-teman yang telah membantu selama ini, semoga Allah selalu meridhai
setiap langkah kita. Amin yarabbbal’alamin.
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah.......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Definisi Operasional........................................................................ 5
E. Kerangka Pemikiran......................................................................... 6
F. Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................. 7
PENDAHULUAN
Salah seorang pemikir besar di dunia Islam abad ke-15 H. Yang terkenal dengan
julukan hujjat al-Islam, “benteng aqidah Islamiah”, dan “agen moral”, adalah al-Ghazali.
Tokoh ini tidak pernah sepi dari pembicaraan dan sorotan, baik yang bernada pro maupun
kontra.
pemikirannya yang bersifat monumental, juga karena banyaknya orang yang tertarik
meneliti al-Ghazali, dalam hal petualangan panjangnya ketika mengkaji, menilai dan
merumuskan berbagai aspek ilmu pengetahuan. Dalam kajian filsafat ilmu, upaya ini
pertentangan berbagai ahli dalam usaha untuk mencapai kebenaran. Menurut al-Ghazali,
mutakallimun (ahli teologi), yaitu mereka yang mengakui dirinya sebagai eksponen
pemikir intelektual. Kedua, kelompok bathiniyah, terdiri dari para pengajar yang
kebenaran yang datang dari seorang guru yang memiliki pribadi sempurna dan
tersembunyi. Kelompok ketiga, para filosof yang menyatakan diri sebagai kelompok
logikus, keempat adalah kelompok sufi yang menyatakan bahwa hanya merekalah yang
dapat mencapai tingkat kebenaran terhadap Allah melalui penglihatan serta pengertian
secara bathiniah
“benar”, yakni melalui kerangka pemikiran tasawuf. Salah satu karya monumental al-
Ghazali tentang pengetahuan dalam pandangan tasawuf adalah kitab Risalah laduniyah.
Dalam karya ini, penjelasannya tentang epistemologi imu pengetahuan, terbagi menjadi
Sumber insaniah adalah sumber ilmu pengetahuan yang diusahakan oleh manusia
sumber rabbaniah, adalah sumber yang tidak bisa dicapai melalui kemampuan diri
manusia, melainkan harus dengan informasi Allah melalui petunjuk, baik langsung
(ilham yang dibisikkan kepada hati manusia) maupun berbentuk kitab suci yang
Pada sumber yang kedua itu al-Ghazali menjelaskan bagaimana cara pengetahuan
diperoleh manusia, yang dibagi menjadi dua jalan, pertama melalui wahyu, dan kedua
melalui ilham. Pengetahuan yang diperoleh melalui wahyu, datang tanpa melalui proses
belajar dan berpikir. Ia hanya diturunkan kepada para nabi karena mereka memiliki akal
kulli. Ilmu yang diperoleh melalui wahyu ini berkisar tentang rahasia ibadah yang
diperintahkan maupun larangan Allah tentang hari akhir, surga, neraka, serta termasuk
juga masalah mengetahui diri dan Dzat Tuhan (metafisik) yang menuntut al-Ghazali tidak
bisa dicapai dengan akal, tetapi dengan wahyu (al-qur’an). Begitu pula tentang syari’ah
agama itu sendiri. Manusia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terkandung dalam
Sedangkan pengetahuan yang datang melalui ilham yang masuk kedalam diri
manusia disebut ilmu laduni. Dalam risalah laduniyah, al-Ghazali mengartikan ilmu
laduni sebagai ilmu yang terbuka melalui rahasia hati “tanpa perantara” karena ia datang
langsung dari Tuhan kedalam jiwa manusia. Sementara dalam ihya ulumaldin, ia
mengartikan ilmu laduni sebagai ilmu yang datang langsung dari tuhan secara langsung “
tanpa sebab”. Antara pengertian “tanpa sebab” dengan “tanpa perantara” terdapat hal
dan tafakkur sebagai jalan lain untuk memperoleh ilmu. Persoalan ini menjadi kurang
jelas ketika al-Ghazali cenderung memasukkan ilmu insani yang juga diperoleh melalui
ta’allum dan tafakkur. Ta’allum dan tafakkur pada ilmu insani ini pada akhirnya
menyentuh kawasan ilmu-ilmu metafisik. Hal ini tentu bertentangan dengan pendapatnya
Ketidakjelasan itu tampak lagi ketika al-Ghazali membagi ilmu menjadi dua
macam yakni ilmu syar’i dan ilmu aqli. Dalam penjelasan tentang kedua ilmu ini, al-
Ghazali menyatakan bahwa kebanyakan ilmu syar’i adalah ilmu aqliah bagi orang yang
mengetahuinya. Sedangkan kebanyakan ilmu ‘aqlyiah adalah ilmu syar’i bagi orang yang
‘arif. Dari pembagian ini, al-ghazali tampak mencampur adukkan antara ilmu syar’i
dengan ilmu ‘aqliyah, seperti halnya ia mencampur adukkan antara jalan ta’allum dan
Ghazali untuk menampilkan pemikiran ilmu laduni sebagai sebuah epistemologi ilmu
yang bersifat universal, mencakup seluruh disiplin ilmu, yang banyak dikaji dalam risalah
memperoleh ilmu pengetahuan diatas, penulis tertarik untuk meneliti epistemologi ilmu
B. Perumusan Risalah
pengetahuan dalam kerangka kitab risalah laduniyah, dan bagaimana ilmu laduni itu
pengetahuan secara umum. Ini berarti persoalan epistemologi ilmu pengetahuan menurut
al-Ghazali berkaitan dengan ilmu laduni. Untuk itu, persoalan pokok diatas dapat
3. Bagaimana ilmu itu di transmisikan dari Tuhan kepada manusia, dan bagaimana
4. Apakah semua ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia disebut ilmu laduni?
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang dikemukakan diatas maka tujuan penelitian ini adalah
kaitannya dengan ilmu laduni. Adapun secara khusus, tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui :
D. Definisi Operasional
yang dicakup dalam penelitian ini, maka terlebih dulu perlu dijelaskan pengertian istilah
yang akan banyak digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut antara lain :
pengetahuan, dan yang membahas sekitar pengertian, pengetahuan dan bagaimana cara
memperolehnya. Ilmu laduni adalah ilmu yang didatangkan dari Tuhan secara langsung,
yang membuat hati manusia terbuka dalam memahami atau mengetahui sesuatu tanpa
perantara atau tanpa sebab. Ilham adalah cara datangnya informasi dari Tuhan tanpa
diusahakan melalui belajar, berpikir atau dalil-dalil tertentu. Ilham berbeda dengan
dengan ilmu laduni. Jika ilmu laduni produk ilmu, ilham merupakan proses datangnya
informasi. Wahyu adalah firman Allah yang diturunkan kepada nabi dengan perantaraan
malaikat Jibril. Sedangkan tafakkur, adalah proses berpikir secara bathiniah melalui
nafs kull (jiwa universal) yang kemudian menghasilkan ilmu-ilmu universal yang bersifat
metafisik ; dan ta’allum adalah proses berpikir secara zhahiri dengan menggunakan akal
E. Kerangka Pemikiran
berbagai kerangka berpikir, yang mengacu kepada fokus penelitian dan tujuan yang
hendak dicapai. Dalam penelitian ini digunakan suatu kerangka berpikir yang bersifat
makro (kulliy) yang secara sederhana dapat dirumuskan dalam beberapa pernyataan
sebagai berikut :
1. Pemikiran merupakan suatu pergulatan kreatif dikalangan manusia, dalam hal ini
pemikir, dengan mengerahkan daya berpikir dan menggunakan cara berpikir tertentu.
Hal itu merupakan refleksi kepedulian terhadap sesuatu yang dipandang penting
2. Produk pemikiran mengacu pada aspek normatif dan aspek empirik yang dibingkai
oleh kerangka acuan (frame of reference) yang digunakan oleh pemikir. Aspek
normatif itu mengacu pada keyakinan, nilai, norma, dan kaidah yang dianutnya.
produk “zamannya” yang terikat oleh dimensi ruang dan waktu tersebut. Ia
3. Substansi pemikiran mencakup dimensi historis, dimensi definisi situasi, dan dimensi
idealisme. Ia bersifat abstrak, oleh karena itu menuntut penjabaran dan operasional.
F. Pendekatan dan Metode Peneliotian
historis dan pendekatan humanitis. Pendekatan historis yang dimaksudkan disini adalah
sejarah hidup al-Ghazali. Pemikiran seorang tokoh tidak lepas dari pengaruh kondisi
sosial di sekitarnya.
Termasuk dalam pendekatan humanistis ini adalah pendekatan aspek filosofis dan aspek
psikologis dari obyek yang diteliti. Pendekatan ini dimaksudkan untuk meneliti
(library research) dengan membaca karya-karya al-Ghazali sendiri sebagai data primer
Metode ini dimaksudkan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam pemikiran
dilanjutkan dengan interpretasi. Selain itu juga akan digunakan analisis semantik, karena
Al-Ghazali, t.th Ihya ulumuddin. Jilid III. Mesir : Dar al-ihya wa al-Kutub al-Ihya wa al
Kutub al-‘Arabiyah
Bahri al-Ghazali. M 1991. Konsep Ilmu Menurut Al-Ghazali. Yogyakarta : Pedoman Ilmu
Jaya.
Zainal Abidin Ahmad. 1975. Riwayat Hidup Imam al-Ghazali, Jakarta : Bulan Bintang