You are on page 1of 4

NEMATHELMINTHES (CACING GILIK)

A. Ciri-ciri Nemathelminthes
Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain:
a. Berbentuk bulat panjang, berukuran kecil dan mengkilat
b. Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebgai parasit di tubuh
manusia, hewan, dan tumbuhan
c. Termasuk hewan triploblastik
d. Sistem pencernaan makanan berupa mulut , kerongkongan, usus, dan anus
e. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh
f. Ukuran tubuh wanita lebih besar daripada ukuran tubuh jantan
g. Reproduksi secara seksual
B. Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematomorfa.
1. Kelas Nematoda
Nematoda memiliki kutikula tubuh yang transparan, mempunyai mulut dan lubang eks
kresi, alat reproduksi pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur
cacing pada umumnya mencapai 10 bulan. Nematoda dapat dijumpai di darat, air ta
war, dan air laut, dari daerah kutub hingga daerah tropis. Hidupnya ada yang beb
as, namun ada pula yang parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Cacing ini ti
dak memiliki sistem peeredaran darahy dan jantung, tetapi tubuhnya mengandung ca
iran semacam darah yang dapat merembes ke bagian tubuh aakibat kontraksi tubuh.
Bentuk tubuhnya gilik panjang dengan simetri bilateral. Tubuhnya tidak dilapisi
silia dan tidak bersegmen.
Contoh anggota Nematoda antara lain adalah:
a. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Ascaris umumnya hidup sebagai parasit pada tubuh manusia. Hewan ini bersifat kos
mopolit (terdapat di segala tempat), terutama di daerah tropis. Bentuk tubuhnya
bulat panjang dengan bagian ujung-ujung yang meruncing. Tubuh cacing betina lebi
h besar dan panjang daripada jantan. Pada cacing jantan, terdapat tonjolan yang
disebut penial setae untuk melakukan perkawinan. Tubuh cacing betina relatif leb
ih lurus, sedangkan cacing jantan melengkung.
Cacing ini berukuran 20-40 cm, diameter 0,5, hidup pada usus halus manusia. Telu
r cacing ini keluar bersama feses dan akan masuk ke tubuh kembali lewat makanan
yang tidak higienis. Selanjutnya, telur akan menetas menjadi larva yang menembus
dinding usus dan mengikuti peredaran darah manusia sampai ke paru-paru, trakea
(tenggorokan), faring (kerongkongan), dan kembali ke usus hingga dewasa dan mene
taskan telur 200.000/hari. Cacing ini dapat menyebabkan penyakit ascariasis. Con
toh Ascariasis adalah Ascariasis megalocephala (parasit dalam usus kuda), dan As
cariasis suilae (parasit dalam usus halus babi).
b. Necator americanus/Anclyostoma doudenalae (cacing tambang)
Cacing ini sering ditemukan di daerah pertambangan dan beriklim panas. Cacing in
i menghisap darah sehingga dapat menyebabkan kematian karena pada saat menggigit
, cacing ini mengeluarkan zat anti pembekuan darah (antikoagulasi). Cacing ini b
anyak terdapat di usus makhluk hidup.
Cacing ini akan mengeluarkan telurnya bersama feses dan akan menetas di tanah ya
ng lembap. Apabila telah menetas maka akan menjadi larva rabtidiform (filaform).
Larva ini dapat menembus kulit manusia dan ikut beredar ke seluruh tubuh mengik
uti peredaran darah yang kembali lagi ke usus, selanjutnya siklus itu akan berul
ang.
Cacing ini dapat dibedakan antara jantan dan betina melalui pengamatan morfologi
nya. Panjangnya sekitar 1-1,5 cm. Contoh cacing tambangadalah Anclyostoma douden
elae dan Necator americans.
c. Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Enterobius vermicularis atau Oxyuris vermicularis hidup di usus besar manusia. C
acing ini disebut juga cacing kremi. Panjangnya 9-12 cm (betina) dan 3-5 (jantan
). Cacing ini meletakkan telurnya di anus untuk memperoleh oksigen bagi pertumbu
han larva. Gerakan cacing ini menyebabkan rasa gatal di bagian anus. Jika digaru
k dengan tangan, telur itu akan melekat di kuku. Telur itu akan masuk kembali ke
dalam tubuh bersama makanan yang telah terkontaminasi tangan yang ada telur cac
ing kremi. Hal ini disebut autoinfeksi (infeksi diri sendiri). Apabila akan kawi
n, cacing ini menuju usus besar, dan yang betina akan meletakkan telurnya lagi d
i anus. Contoh lainnya adalah Oxyuris equi pada dubur kuda atau keledai.
d. Filaria bancrofti/Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
Cacing filaria menyebabkan penyakit elefantiasis/kaki gajah. Larva cacing ini ak
an berpindah-pindah tempat pada siang maupun malam hari di dalam pembuluh darah
manusia. Cacing ini dapat masuk melalui hasil gigitan nyamuk Culex sp. Yang tert
ular.
e. Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia)
Cacing ini menyebabkan penyakit trikinosis. Penyebarannya melalui pengonsumsian
daging yang tidak higienis dan mengandung larva cacing ini.larva tinggal di dala
m usus halus dan bertelur disana. Telur menetas menjadi larva dan masuk ke dalam
otot lurik untuk membuat kista.
f. Heterodera radicicola
Cacing ini hidup parasit pada akar tanaman dan menyebabkan bengkak pada akar.

2. Kelas Nematomorfa
Nematomorfa merupakan cacing yang memiliki duri di kepala. Hidup di dalam usus V
ertebrata dan biasanya melekat pada dinding usus dengan belalai bengkok berkait
duri. Cacing ini mempunyai alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat reprod
uksinya terpisah. Nematomorfa mempunyai hospes intermedier, yaitu bangsa Crustac
ea (udang) dan Insecta (serangga), misalnya Neoechinorhynchus emydis yang menyer
ang penyu, kura-kura, dan bulus.
Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos = benang; Helminthes = cacing. Jadi p
engertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig.
Tubuh simetribilateral, bulat panjang
(gilig) disebut cacing gilig; Memiliki saluran pencernaan; Dioceous (berumah dua
) reproduksi
seksual (jantan dan betina); Mempunyai saluran pencernaan; Memiliki rongga badan
(coelom) palsu/semu Triploblastik Pseudoselomata;
Kosmopolitan, ada yang parasit dan ada
pula yang hidup bebas, tidak bersegmen, dan permukaan tubuh dilapisi kutikula se
hingga tampak mengkilat, Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut sampai anu
s. Beberapa jenis diantaranya memiliki kait. Sistem respirasi melalui permukaan
tubuh secara difusi. Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempun
yai cairan yang fungsinya menyerupai darah.
Contoh :
Ascaris lumbricoides cacing perut manusia
Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan dan dinding posterior
cacing jantan terdapat kait yang digunakan untuk reproduksi seksual. Tubuhnya l
icin karena terselubungi lapisan kutikula yang terbuat dari protein.
Siklus hidup :
Telur Masak (tidak sengaja) tertelan manusia menetas menjadi Larva di saluran pe
ncernaan menembus usus peredaran darah Jantung Paru-Paru Trakea (tenggorokan) t
rtelan untuk kedua kalinya dengan gejala batuk-batuk Usus Cacing dewasa
Sering didapati komensalisme di dalam tubuh, namun pada anak-anak < 10 th Ascari
asis
Ascaris megalocephala
Persis sepeti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan kuda di da
lam ususnya.
Ascaris suilae l Ascaris suum
Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi di d
alam ususnya
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus cacing tambang
Hidup di dalam Duodenum manusia menyebabkan Ancylostomiasis
Siklus hidup :
Telur (keluar bersama feses) menetas menjadi Larva Rhabditiform Larva Filariform
aktif akan menembus kulit aliran darah Jantung Paru-Paru Trakea tertelan masuk
ke Duodenum (usus 12 jari) menghisap darah
Oxyuris vermicularis l Enterobius vermicularis cacing kremi
Hidup di usus halus dan menyebakan Oxyuriasis. Penularan udara, tanah dan autoin
feksi.
Tiga marga tersebut (Ascaris, Ancylostoma dan Oxyuris) disebut Soil Transmitted
Helminths
Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti)
Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah
Elefantiasis/Filariasis.
Ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.
Loa loa hidup di daiam mata mamalia manusia menyebabkan Loasis
Trichuris trichiura cacing camhuk
Trichinella spirolis cacing otot
Strongyloides stercoralis hidup di usus halus menyebabkan Strongyloidiasis
Sistem reproduksi :
Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jan
tan mempunyai ujung berkait (gambar 24). Gonad berhubungan dengan saluran alat k
elamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak b
erkembangbiak secara aseksual.
Habitat
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebaga
i parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan Verte
brata.
B. Contoh Hewan Nemathelminthes
1. Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
2. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
3. Enterobius atau Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
4. Filaria atau Wucheria bancrofti (penyebab kaki gajah)
Selanjutnya marilah kita masuk pada pembahasan contoh-contoh Nemathelminthes.
1. Ascaris lumbricoides (cacing gelang/cacing perut)
Siklus hidup
• Cacing dewasa hidup dalam usus halus manusia.
• Telur yang mengandung embrio keluar bersama feses.
Telur dapat termakan oleh manusia melalui makanan yang terkontaminasi dan meneta
s di usus. Kemudian larva menembus dinding usus, masuk dalam peredaran darah men
uju paru-paru. Dari paru-paru, larva keluar dan sampai ke faring. Bila tertelan
akan masuk ke usus halus dan berkembang biak sampai dewasa di sana. Infeksi caci
ng ini dengan cara pasif. Cacing ini akan menghisap makanan di usus manusia.
Perhatikan bagian daur hidup Ascaris lumbricoides!
Setelah Anda mempelajari siklus hidup cacing Ascaris ini, cobalah diskusikan den
gan kelompok belajar Anda, mengapa anak-anak lebih banyak terserang dan tertular
oleh cacing itu. Kaitkanlah dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan serta si
fat-sifat dari telur Ascaris itu sendiri.
2. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing tambang ada dua macam yaitu:
• Ancylostoma duodenale (terdapat di daerah tropika Asia dan Afrika)
• Necator americanus (terdapat di daerah tropika Amerika)
Ciri dan sifat cacing tambang:
Cacing ini parasit dalam usus manusia. Tubuh berukuran + 1 – 1,5 cm dengan mulut y
ang mempunyai kait berupa gigi dari kitin yang dapat melekat dan melukai dinding
usus inangnya. Cacing ini menghisap darah inang, sehingga inang akan mengalami
anemia (kekurangan darah). Penyakit karena cacing tambang ini dikenal dengan Ank
ylostomiasis.

Daur hidup cacing tambang:


Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia. Di tempat lembab dan becek,
telur menetas menjadi larva yang disebut rhabditiform. Kemudian larva ini beruba
h menjadi filariform yang dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh man
usia mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru-paru, faring, tenggorok, kemud
ian tertelan dan masuk ke dalam usus. Peristiwa ini disebut infeksi aktif. Di da
lam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah kembali.
Selain dengan cara infeksi aktif, dapat pula terjadi infeksi pasif yaitu bila ki
sta (larva berdinding tebal) tertelan bersama makanan.
Kegiatan berikut yakni Nemathelminthes (cacing gilig). Nah, baiklah sekarang kit
a pelajari cacing gilig.
A. Ciri-ciri Nemathelminthes
Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos = benang; Helminthes = cacing. Jadi p
engertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig.
Hewan yang tergolong Nemathelminthes mempunyai ciri-ciri:
• Tubuh berbentuk gilig atau seperti batang dan tidak bersegmen, mempunyai selom s
emu (pseudoselomata), tripoblastik. Permukaan tubuh dilapisi kutikula sehingga t
ampak mengkilat.
• Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut sampai anus. Beberapa jenis diantar
anya memiliki kait.
• Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi.
• Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungs
inya menyerupai darah.
• Sistem reproduksi :
Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jan
tan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan
telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak berkembangbia
k secara aseksual.
• Habitat :
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebaga
i parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan Verte
brata
Sistem reproduksi :
Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jan
tan mempunyai ujung berkait (gambar 24). Gonad berhubungan dengan saluran alat k
elamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak b
erkembangbiak secara aseksual.
Habitat
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebaga
i parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan Verte
brata.

You might also like