Professional Documents
Culture Documents
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 15. Surat Ketetapan Pajak Nihil
2. Wajib Pajak 16. Surat Tagihan Pajak (STP)
3. Badan 17. Pajak yang terutang
4. Masa Pajak 18. Surat Paksa
5. Tahun Pajak 19. Kredit pajak untuk Pajak
6. Bagian Tahun Pajak Pertambahan Nilai
7. Surat Pemberitahuan 20. Pekerjaan bebas
8. Surat Pemberitahuan Masa (SPT 21. Pemeriksaan
Masa) 22. Penanggung pajak
9. Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT 23. Pembukuan
Tahunan) 24. Penelitian
10. Surat Setoran Pajak (SSP) 25. Penyidikan tindak pedana di
11. Surat KetetapanPajak (SKP) bidang perpajakan
12. Surat KetetapanPajak Kurang Bayar 26. Surat Keputusan Pembetulan
13. Surat Ketatapan Pajak Kurang Bayar 27. Surat Keputusan Keberatan
1. Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 yang telah diubah dengan UU No.
11 Tahun 1994 pasal 1
2. Undang-undang Pajak Penghasilan 1984 yang telah diubah dengan Undang Nomor
10 Tahun 1994 pada Pasal 22 ayat (1)
3. Keppres No. 56 Tahun 1988, antara lain mengatur:
4. Keppres No. 16 Tahun 1994 atau No. 24 tahun 1995 pasal 2 ayat2
Wajib pajak yang juga termasuk pemungut dan pemotong pajak tertentu menurut UU
diatas antara lain:
KPN
Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Daerah (TK I + TK II)
Pertamina
Kontraktor bagi hasil dan kontrak karya di bidang minyak dan gas bumi
Pertambangan umum lainnya
BUMN dan BUMD
Bank Pemerintah dan BPD
Pendaftaran NPWP
Semua wajib pajak berdasarkan system Self Assesment wajib mendaftarkan diri pada
kantor Direktorat Jendral Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan wajib pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak sekaligus mendapat
NPWP. Kewajiban mendaftarkan ini berlaku pula untuk wanita kawin yang dikenakan
pajak secara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau
dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisah penghasilan dan harta.
Apabila berdasarkan data yang diperoleh NPWP dibatasi jangka waktunya, karena hal
ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban mengenakan pajak NPWP
secara jabatan. Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dibatasi jangka
waktunya, karena hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban
mengenakan pajak terutang jangka waktu pendaftaran NPWP adalah:
Bagi wajib pajak orang pribadi yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan, wajib mendaftarkan
diri paling lambat satu bulan setelah usahanya mulai dijalankan.
Wajib pajak orang pribadi yang tidak
menjalankan suatu usaha atau pekerjaan bebas apabila sampai dengan suatu bulan
memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi PTKP setahun, wajib
mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya.
Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP akan
dikenakan sanksi perpajakan. Bagi mereka yang dengan sengaja tidak mendaftarkan
diri, atau menyalahgunakan atau tanpa hak NPWP sehingga menimbulkan kerugian
pada pendapatan Negara, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan
denda paling tinggi empat kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau kurang
dibayar.
Penghapusan NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dihapus, antara lain karena:
Wajib pajak orang pribadi meninggal dan tidak meninggalkan warisan;
Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan;
Warisan yang telah selesai dibagi;
Wajib pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang telah kehilangan setatusnya sebagai
bentuk usaha tetap;
Wajib pajak orang pribadi lainnya selain yang dimaksud diatas yang
tidak memenuhi syarat sebagai wajib pajak.
Format NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak terdiri dari 15 digit, yaitu 9 digit pertama merupakan kode
wajib pajak dan6 digit berikutnya merupakan kode administrasi perpajakan. Formatnya
adlah sebagai berikut: XX. XXX. XXX. X. XXX. XXX
Wajib pajak yang tidak diwajibkan mendaftarkan diri apabila
memerlukan NPWP, dapat mendaftar diri dan kepadanya akan diberikan NPWP.
Setiap wajib pajak hanya mempunyai satu NPWP untuk semua jenis
pajak.
Untuk perusahaan perseorangan > NPWP atas nama pemiliknya.
Untuk badan (misalnya PT) yang baru berdiri sebaiknya tetap
mempunyai NPWP karena apabila rugi dapat dikompensasi dengan tahun
berikutnya.
kegiatan usha dilakukan. Sedangkan bagi pengusaha badan pada kantor Direktorat
Jedral Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal penhusaha dan tempat
kegiatan usha dilakukan. Jika pengusaha orang pribadi atau badanmempunyai tempat
kegiatan usaha diwilayah beberapa kantor Direktorat Jedral Pajak, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP baik dikantor Direktorat Jedral Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan usaha pengusaha
maupun dikantor Direktorat Jedral Pajak pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal penhusaha dan tempat kegiatan usha dilakukan.
Apabila berdasarkan data yang diperoleh atau dimiliki oleh Direktorat Jedral Pajak
pengusaha telah memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagaiPKP tetapi tidak
melaporkan usahanya, dapat diterbitkan NPPKP secara jabatan. Kewajiban melaporkan
untuk dikukuhkan menjadi PKP dibatasi jangka waktunya, karena hal ini berkaitan
dengan saaat pajak terutang adalah selambat-lambatnya satu bulan setelah usaha
dimulai.
Sanksi
Bagi mereka yang dengan sengaja tidak mendftarkan, atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak NPPKP sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara, diancam dengan pidana penjara selama-lamanya enam tahun denda setinggi-
tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau kurang dibayar. Mulai 1998
Nomor Pengukuhan Kena Pajak sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak, sehingga
format NPPKP juga dari 15 digit.
Jenis-Jenis SPT
SPT Masa adalah SPT yang digunakan oleh wajib pajak
untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak terutang dalam suatu masa
pajak (suatu saat tertentu).
SPT Tahunan adlah SPT yang digunakan oleh wajib
pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak terutang dalam suatu
tahun pajak.
Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa denda dan/atau bunga. Surat Tagihan Pajak diatur dalam pasal 14
Undang-undang KUP. STP diterbitkan oleh kantor pajak dalam hal sebagai berikut:
1. pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar
2. dari hasil penelitian surat pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak
sebagai akibat salah tulis/atau salah hitung
3. wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga
4. pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN, tetapi tidak melaporkan
kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
5. pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP) tetapi
membuat faktur pajak atau pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi
tidak membuat atau tidak mengisi faktur pajak secara lengkap.
Penerbitan STP biasanya diikuti dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%
sebulan untuk selama-lamanya 24 bulan (maks. 48%).
Contoh:
Apabila pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar. Pajak
penghasilan pasal 25 tahun 1995 setiap bulan sebesar Rp 100.000.000 dan jatuh tempo
misalnya tiap tanggal 15. pada bulan Juni 1995 dibayar tepat waktu sebesar Rp
40.000.000. atas kekurangannya diterbitkan STP tangggal 18 September 1995, maka
penghitungannya adalah:
- kekurangan pajak penghasilan pasal 25
bulan Juni tahun 1995 ………………….Rp 60.000.000
- bunga (3 x 2% x Rp 60.000.000)………..Rp 3.600.000 +
- jumlah yang masih harus dibayar ……….Rp 63.600.000
Selain itu STP (Surat Tagihan Pajak) mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
surat ketetapan pajak. Sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan dengan
Surat Paksa.
SKPKB dapat dilakukan setelah lewat jangka waktu 10 tahun ditambah sanksi bunga
sebesar 48% dari jumlah yang tidak atau kurang dibayar. Pengenaan sanksi administrasi
berupa kenaikan yaitu suatu jumlah proporsional yang harus ditambahkan pada jumlah
yang harus ditagih. Sanksi administrasi berupa kenaikan ini untuk jenis pajak
penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam 1 tahun, sanksi kenaikannya sebesar
50%. Untuk jenis pajak penghasilan yang dipotong oleh orang atau badan lain dan jenis
pajak PPN dan PPnBM ditetapkan sebesar 100% dari besarnya pajak yang tidak atau
kurang dibayar. Adapun fungsi SKPKB adalh sebagai kreksi atas jumlah yang terutang
menurut SPT-nya, sarana untuk mengenakan sanksi dan alat untuk menagih pajak.
Kekurangan pajak dalam SKPKBT akan ditambah dengan sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan pajak tersebut. Penerbitan SKPKBT
juga dapat dilakukan setelah lewat jangka waktu 10 tahun ditambah sanksi bunga
sebesar 48% dari jumlah yang tidak atau kurang dibayar apabila wajib pajak terbukti
telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dan telah diputus oleh hakim serta
mempunyai kekuatan hokum yang tetap (in kracht van gewijsde). Funsi SKPKBT
adalah sebagai berikut:
Koreksi atau jumlah yang terutang menurut SPT-
nya.
Saran untuk mengenakan sanksi.
Alat untuk menagih pajak.
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB)
SKPLB diatur dalam pasal 17 Undang-undang KUP. SKPLB adalah surat keputusan
yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih
besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
SKPLB akan diterbitkan jika ada permohonan secara tertulis dari wajib pajak. SKPLB
harus sudah diterbitkan selambat-lambatnya 12 bulan sejak permohonan diterima secara
lengkap. Apabila kepala KPP tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian
dianggap dikabulkan, dan SKPLB harus diterbitkan selambat-lambatnya 1 bulan setelah
jangka waktu tersebut berakhir. Fungsinya sebagai alat atau sarana untuk mengambil
kelebihan pembayaran pajak.
Penerbitan SKPN dilakukan baik untuk jenis pajak penghasilan maupun untuk pajak
pertambahan nilai dan pajak pejualan barang barang mewah. Untuk pajak penghasilan,
SKPN diterbitkan apabila jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak yang terutang
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. Untuk pajak pertambahan nilai,
SKPN diterbitkan apabila jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak yang terutang
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. Sedangkan untuk pajak penjualan
barang mewah, SKPN diterbitkan apabila jumlah pajak yang dibayar sama dengan
jumlah pajak yang terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada pembayaran pajak.
DALUWARSA PENETAPAN
Daluwarsa penetapan menurut pasal 13 Undang-undang KUP adalah selama 10 tahun.
Artinya, direktorat jenderal pajak diberikan batas waktu sampai dengan 10 tahun untuk
mengeluarkan ketetapan pajak (SKPKB) atas utang wajib pajak. Apabila dalam waktu
10 tahun direktorat jenderal pajak tidak mengeluarkan ketetapan pajak (SKPKB),
pengeluaran SKPKB tidak dapat lagi dilakukan. Dengan demikian utang wajib pajak
menjadi daluwarsa.
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan, dan biaya serta jumlah harga perolehan.dan penyerahan barang atau jasa
yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi/laba
pada setiap tahun pajak terakhir. Sedangkan Laporan Keuangan sebagai lampiran yang
melengkapi SPT, yang minimal diisyaratkan terdiri dari neraca dan laporan rugi/laba,
dapat disebut sebagai laporan keuangan fiscal, sepanjang sudah disesuaikan dengan
ketentuan perundang-undangan perpajakan.
Dengan demikian, tujuan pembukuan untuk keperluan perpajakan adalah pembukuan
yang dapat dipakai untuk membuktikan kebenaran angka-angka yang dilaporkan dalam
SPT, lebih-lebih pada saat wajib pajak diperiksa atau dilakukan penyelidikan
tarhadapnya. Oleh karena itu, apabila wajib pajak ternyata menyelenggarakan
pembukuan berdasarkan standart akuntansi yang belaku, maka harus melakukan
penyesuaian atau rekonsiliasi (fiskal) terlebih dahulu, yaitu melakukan koreksi-koreksi
fiskal, baik koreksi fiskal positif maupun koreksi fiskal negative, atas elemen-eleman
dalm neraca dan daftar laba/rugi sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Undang-undang PPN juga menganut asas yang sama, yaitu setiap wajib pajak yang
menjadi pengusaha kena pajak wajib menyelenggarakan pembukuan. Terhadap
pengusaha kena pajak semacam ini berlaku ketentuan mengenai pedoman
pengkreditan pajak masukan, yaitu untuk menghitung PPN yang harus dibayar
dengan menggunakan suatu norma penghitungan yang berlaku untuk pengkreditan
pajak masukan selama masa pajak tertentu.
Sementara untuk pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur tentang
peredaran atau penerimaan bruto atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk
menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak
atau penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final. Tujuan Kewajiban
Menyelenggarakan Pembukuan dan Pencatatan adalah agar dapat digunakan untuk
menghitung besarnya pajak yang terutang, jumlah pajak yang sudah dibayar sendiri atau
melalui pemotongan dan pemungutan pihak lain, penghasikan yang bukan objek pajak,
tetapi telah dikenakan pajak bersifat final maupun tidak final.
Unsur-Unsur Pembukuan
g. Pembukuan Modal
Yang dimaksud dengan modal, disini meliputi modal yang disetor oleh
pemilik/pemegang saham dan laba ditahan yang tidak/belum diambil oleh pemilik.
Pembukuan modal bertujuan untuj menyajikan data atau keterangan secara rinci
mengenai besarnya modal awal periode akuntansi.
h. Pembukuan Penghasilan
Pengertian penghasilan sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan undang-undang
pajak penghasilan, tidak terikat ada atau tidaknya sumber-sumber penghasilan
tertentu, seperti yang dianut oleh undang-undang perpajakan yang lama.
i. Pembukuan Biaya
Dari pembukuan biaya dapat diketahui secara jelas mengenai biaya-biaya yang
boleh dikurangkan dan tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
j. Neraca dan Perhitungan Laba Rugi
Dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2000, dinyatakan bahwa pembukuan pada
setiap tahun pajak berakhir, ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi.
Metode Pembukuan
Metode Pembukuan sebagai aturan yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya
penghasilan dan biaya dalam suatu periode akuntansi tertentu atau uantuk menentukan
dasar pengenaan PPN yang terutang.
Metode akrual ialah suatu metode penghitungan penghasilan dan biaya, yaitu bahwa
penghailan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada saat terutang.
Metode kas adalah suatu metode penghitungan yang didasarkan atas penghasilan yang
diterima dan biaya yang dibayar secara tunai. Pemakaian metode kas dalam
UUPPN/PPn.BM digunakan sebagai dasar pengenaan pajak atas penyerahan dan
perolehan BKP/JKP secara tunai.
Dokumen Pembukuan
Bahasa asing dan mata uang selain rupiah yang diperbolehkan untuk dipergunakan dalm
pembukuan wajib pajak adalah bahasa Inggris dan mata uang dolar Amerika Serikat
sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. 533/KMK.04/2000. Bagi wajib pajak
yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata
uang dolar Amerika Serikat, berlaku ketentuan konversi ke mata uang dolar Amerika
Serikat Sebagai berikut :
Pada Awal Tahun
Penyelenggaraan pembukuan dalam mata uang dolar Amerik Serikat untuk pertama
kali dilakukan dengan bertitik tolak dari neraca akhir tahun buku sebelumnya yang
dikonversi ke mata uang dolar Amerika Serikat.
Dalam Tahun Berjalan
Untuk transaksi yang dilakukan dalam mata uang dolar Amerika Serikat
Untuk transaksi, baik dalam negeri maupun luar negeri yang menggunakan mata
uang selain dolar Amerika Serikat, yang dikonversikan ke mata uang dolar Amerika
Serikat.
TAHUN PAJAK
Tahun pajak pada hakekatnya adalah tahun takwim (tahun kalender). Wajib pajak dapat
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim, sepanjang tahun buku
yang dipilihnya meliputi periode selama 12 bulan. Tahun takwim atau tahun buku
digunakan sebagai dasar perhitungan penghasilan kena pajak.
PPN/PPn.BM menganut masa pajak yang lamanya satu bulan takwim. Penghitungan
PPN/PPn.BM yang terutang dilakukan uantuk semua transaksi penjualan, pembelian,
dan penerimaan uang muka, atau termin pembayaran yang terjadi setiap bulan
takwim.Pada umumnya tahun pajak sama dengan tahun kalender. Akan tetapi wajib
pajak menggunakan tahun pajak tidak sama dengan tahun kalender dengan syarat
konsisten (taat asas) selama 12 bulan, dan melapor atau memberitahu kepada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) setempat. Cara menentkan suatu tahun pajak adalah sebagai
berikut:
Tahun pajak sama dengan tahun takwin.
KESIMPULAN
2. Sanksi
Surat Pemberitahuan
1. Fungsi SPT bagi wjib pajak penghasil
2. Fungsi SPT bagi wajib pajak pengusaha kena
pajak
3. Fungsi SPT bagi wajib pajak pemotong atau
pemungut pajak
a. Prosedur pengisian & penyetoran SPT
b. Hal-hal yang harus tercantum dalam SPT
c. Jenis-jenis SPT
Surat setoran pajak & pembayaran pajak
Surat tagihan pajak
Surat ketetapan pajak kurang bayar
Surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan
Surat ketetapan pajak lebih bayar
Surat ketetapan pajak nihil
Surat pemberitahuan pajak terutang
Daluarsa penetapan
Pembukuan & pencatatan
a. Kewajiban menyelenggarakan pembukuan &
pencatatan
1. Kewajiban pembukuan
2. Penggunaan norma Penghitungan
b. Syarat-syarat pembukuan &
pencatatan
c. Unsur-unsur pembukuan
1. Pembukuan Kas/bank
2. Pembukuan piutang
3. Pembukuan persediaan
4. Pembukuan harta yang dapat
disusutkan
5. Pembukuan utang
6. Pembukuan harta lainnya
7. Pembukuan modal
8. Pembukuan penghasilan
9. Pembukuan biaya
10. Neraca & perhitungan laba rugi
d. Metode pembukuan
e. Dokumen pembukuan
Tahun Pajak.
DAFTAR PUSTAKA