You are on page 1of 8

PPh Pasal 21

Aprilia Vilaning K. (1091002060)

Dewi Setyawati P. I. (1091002108)

Dhani Arinta A. J. (1091002049)

Heppy Vallentina A. (1091002109)

Rahma Arya S. (1091002102)

Rianasari Yosa P. (1091002023)

1. JAWABAN: B. Rp 700.000,00

Penjelasan:

Penghasilan Bruto Rp 28.000.000,00

Dasar Pengenaan Pajak (50% x Rp 28.000.000,00) Rp 14.000.000,00

PPh Pasal 21 Terutang (5% x Rp 14.000.000,00) Rp 700.000,00

Dasar:

Distributor perusahaan multilevel marketing adalah salah satu profesi yang

digolongkan ke dalam bukan pegawai sebagaimana dimaksud Pasal 3 huruf c PER

31/P./2009.

Berdasarkan Pasal 13 PER 31/P./2009:

(1) Penerima penghasilan bukan pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (1) huruf a angka 4 dapat memperoleh pengurangan berupa PTKP

sepanjang yang bersangkutan telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak


dan hanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja Pemotong PPh

Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 serta tidak memperoleh penghasilan

lainnya.

(2) Untuk dapat memperoleh pengurangan berupa PTKP sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), penerima penghasilan bukan pegawai harus menyerahkan

fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib pajak, dan bagi wanita kawin harus

menyerahkan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak suami serta

fotokopi surat nikah dan kartu keluarga.

Berdasarkan PER-57/PJ/2009 tanggal 12 Oktober 2009 untuk golongan bukan

pegawai mendapatkan tambahan pengurang sebesar 50% dari P. bruto.

2. JAWABAN: B. Rp 13.750.000,00

Penjelasan:

Untuk uang pesangon (PP 68/2009)

s.d Rp50.000.000,00 0%

Rp50.000.000,00 – 100.000.000,00 5%

Rp100.000.000,00 – Rp500.000.000,00 15%

Lebih dari Rp500.000.000,00 25%

Nilai total pesangon Rp 175.000.000,00 maka PPh Pasal 21 atas total pesangon

yang dipotong PT Syawal adalah:

Rp50.000.000,00 x 0% = 0
Rp50.000.000,00 x5% = Rp 2.500.000,00

Rp125.000.000,00x 15%= Rp 18.750.000,00

Total Rp 13.750.000,00

3. JAWABAN: B. Rp 27.500,00

Penjelasan:

1,300, 1,320,

Upah Borongan dalam 5 hari 000 < 000


260, 150,

Upah Sehari 000 > 000


       
260,

Upah sehari 000    


150,

Batas PTKP 000    


110,

PKP dalam 1hari 000    


PPh Ps. 21 yang dipotong 1hari 5,

(5%*110000) 500    
PPh Ps. 21 dipotong dalam 5hari

(5*5500) 27,500    

Dasar:
Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) PER 31/PJ./2009 atas penghasilan yang diterima

atau diperoleh pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas berupa upah harian,

upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian, sepanjang

penghasilan tidak dibayarkan secara bulanan, tarif lapisan pertama sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan

diterapkan atas :

a. Jumlah penghasilan bruto sehari yang melebihi Rp 150.000,00 (seratus lima

puluh ribu rupiah); atau

b. Jumlah penghasilan bruto dikurangi PTKP yang sebenarnya dalam hal jumlah

penghasilan kumulatif dalam 1 (satu) bulan kalender telah melebihi Rp

1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)

Karena akumulasi upah sebulan kurang dari 1.320.000, dan upah sehari lebih

dari 150.000 maka PPh Pasal 21 dihitung dengan pengurang batas tidak kena

pajak 150.000/ hari

4. Jawaban: D. Rp 2.100.000,00

Penjelasan:

PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas hadiah = 6% x Rp. 35.000.000,00

= Rp. 2.100.000,00

 Menggunakan tarif progresif sesuai pasal 17 UU PPh karena objek pajak

berupa hadiah perlombaan yang diterima oleh WP orang pribadi dan

memakai tarif progresif WP Non NPWP.


5. JAWABAN: D. TIDAK ADA JAWABAN YANG TEPAT

Penjelasan:

Upah Oktober 2010= 20 x Rp 75.000,00 = Rp 1.500.000,00

Penghasilan neto setahun= 12 x Rp 1.500.000,00 = Rp 18.000.000,00

PTKP (TK/-) Rp 15.840.000,00

Penghasilan Kena Pajak Rp 2.160.000,00

PPh Pasal 21 setahun adalah sebesar= 5% x Rp 2.160.000,00= Rp 108.000,00

PPh Pasal 21 sebulan adalah sebesar= Rp 108.000,00 : 12 = Rp 9.000,00

6. JAWABAN: B. Rp 1.569.000,00

Penjelasan:

Penghasilan Bruto 12.000.000

PTKP (K/1) 1.540.000

PKP 10.460.000

PPh Pasal 21 Terutang Okt 2010 1.569.000 (15% X 10.460.000)

→ karena akumulasi penghasilan sudah melebihi 50.000.000, maka dikenakan

tarif 15%

7. JAWABAN: A. Rp 4.000.000,00

Penjelasan:

PPh Pasal 21 yang terutang adalah:

5%  x Rp 50.000.000,00  =         Rp 2.500.000,00
15% x Rp   10.000.000,00  =         Rp  1.500.000,00

PPh Pasal 21 yang harus dipotong  Rp 4.000.000,00

Apabila dalam tahun kalender yang bersangkutan, dibayarkan penghasilan kepada

mantan pegawai lebih dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran

penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal 17 ayat (1)

huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan

memperhitungkan penghasilan yang telah diterima sebelumnya.  

8. JAWABAN: C. Rp 13.000.000,00

Penjelasan:

Penghasilan bruto akumulasi 120,000,000


PPH Pasal 21 terutang:
50,000,000 x 5% 2,500,000
70,000,000 x 15% 10,500,000
Jumlah PPh Pasal 21 terutang 13,000,000

9. JAWABAN: -

Penjelasan:

Penghasilan Bruto 9.000.000

Dasar Pengenaan Pajak (50% dari Bruto) 4.500.000

PPh Pasal 21 (tarif Pasal 17) 225.000 (5% x 4.500.000)

PPh Pasal 21 Tidak ber-NPWP 270.000 (120% x 225.000)


Penghasilan bersih yang diterima 8.730.000

Dasar:

Dokter adalah salah satu profesi yang digolongkan ke dalam tenaga ahli yang

melakukan pekerjaan bebas sebagaimana dimaksud Pasal 3 huruf c angka 1

PER/31/P.2009.

Berdasarkan Pasal 16 ayat (1) PER 31/P./20099 tarif berdasarkan Pasal 17 ayat

(1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan diterapkan salah satunya atas

jumlah kumulatif dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto

yang diterima atau diperoleh tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c angka 1.

10. Jawaban: D. Rp 21.125,00

Penjelasan:

Penghasilan Bruto

Gaji seminggu Rp. 850.000,00

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan = 5% x Rp. 850.000,00 = Rp. 42.500,00

Penghasilan netto seminggu Rp. 807.500,00

Penghasilan netto setahun = 48 x Rp. 807.500,00 = Rp. 38.760.000,00

PTKP:
- Untuk WP sendiri Rp. 15.840.000,00

- Tambahan kawin Rp. 1.320.000,00

- Tambahan 1 anak Rp. 1.320.000,00

(Rp. 18.480.000,00)

Penghasilan Kena Pajak setahun Rp. 20.280.000,00

PPh Pasal 21 terutang setahun:

5% x Rp. 20.280.000,00 = Rp. 1.014.000,00

PPh Pasal 21 seminggu = Rp. 1.014.000,00 : 48

= Rp. 21.125,00

You might also like