Professional Documents
Culture Documents
3.1 Putusan
Perbuatan manusia
Biasa dikatakan bahwa putusan ialah perbuatan akal. Tetapi yang bekerja
dengan akal budi adalah manusia seluruhnya seperti halnya melihat
bukan hanya mata saja yang melihat, melaikan manusia dengan
matanya: demikian pula bukan hanya akal saja yang berfikir melainkan
manusia dengan akal budinya.
- Secara mutlak
- Disjungtif: atau…atau
Kalimat berita
Lain halnya dalam kalimat-kalimat berikut ini: ‘Kerbau itu besar. Salahkah
pendapatmu itu,Ibu pergi kepasar. Saya suka makan durian, Kalimat-
kalimta ini merupakan kalmat berita yang mengatakan sesuatu tentang
sesuatu, dan ada penggandengan (pertautan) subjek dan predikat karena
afirmasi dan negasi. Kaliamt-kalimat inilah yang merupakan penjelmaan
putusan, yang unsure-unsurnya dalam bentuknya yang sederhana dapat
S=P S≠P
digambarkan sebagai berikut: Atau
Menjabarkan kalimat
Contoh 1
“Itu gambar apa?” jawabannya: “Segi tiga”. Kalau jawaban kita rumuskan
dalam bentuk kalimat lengkap, maka menjadi putusan dalam bentuk:
“Gambar ini = gambar segitiga”.
Contoh 2
a. Putusan afirmatif
b. Putusan negative
a. Terdapat kepastian
Jika kita lihat secara positif tanpa ragu-ragu, bahwa ini adalah
demikian dan bahwa pernyataan yang sebaliknya salah. Jadi,
dalam hal kepastian orang tidak meragukan lagi bahwa yang
sebaliknya yang benar.
c. Kesangsian
a. Putusan analitis
Putusan yang di dalamnya predikat dipersatukan dengan subjek
atas dasar analisis subjek (deduksi)
b. Putusan sintesis
BAB VI
KESALAHAN LOGIS
a. Geralisasi tergesa-gesa
c. Analogi palsu
Suatu bentuk perbandingan yang mencoba membuat suatu idea
atau gagasan terlihat dengan cara membandingkannya dengan idea
dan gagasan lain.
d. Penalaran melingkar
e. Deduksi cacat
f. Pikiran simplistis
g. Argumen ad Hominem
h. Argumen ad Populum
i. Kewibawaan palsu
Jawab :
Biasa dikatakan bahwa putusan ialah perbuatan akal. Tetapi yang bekerja
dengan akal budi adalah manusia seluruhnya seperti halnya melihat
bukan hanya mata saja yang melihat, melaikan manusia dengan
matanya: demikian pula bukan hanya akal saja yang berfikir melainkan
manusia dengan akal budinya.
Jawab :
Jawab:
- Secara mutlak
- Disjungtif: atau…atau
Jawab :
Lain halnya dalam kalimat-kalimat berikut ini: ‘Kerbau itu besar. Salahkah
pendapatmu itu,Ibu pergi kepasar. Saya suka makan durian,
5. Kalau tidak ada kepastian, mengapa hal itu harus juga disebutkan atau
dikatakan?
jawab :
Jawab :
a. Terdapat kepastian
Jika kita lihat secara positif tanpa ragu-ragu, bahwa ini adalah
demikian dan bahwa pernyataan yang sebaliknya salah. Jadi,
dalam hal kepastian orang tidak meragukan lagi bahwa yang
sebaliknya yang benar.
c. Kesangsian
Jawab :
c. Putusan afirmatif
d. Putusan negative
Jawab :
Jawab :
c. Putusan analitis
d. Putusan sintesis
Jawab ;
Mis : Slamet itu bukan orang yang terkecil dari anak-anak kelas 3.
jawab :
Jawab :
Jawab :
a. Geralisasi tergesa-gesa
c. Analogi palsu
Suatu bentuk perbandingan yang mencoba membuat suatu idea
atau gagasan terlihat dengan cara membandingkannya dengan idea
dan gagasan lain.
d. Penalaran melingkar
e. Deduksi cacat
f. Pikiran simplistis
g. Argumen ad Hominem
h. Argumen ad Populum
i. Kewibawaan palsu