Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
ii
ABSTRAKSI
ii
iii
Motto :
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah urusan yang lain,
dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”.
(QS. A Lam Nasyrah, 94)
Persembahan :
iii
iv
KATA PENGANTAR
Skripsi ini disusun sebagai syarat mengikuti ujian akhir guna memperoleh
penelitian ini tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, dengan segenap
Semarang.
skripsi ini.
iv
v
7. Teman-temanku, dr. Tyas Ayu, bangkit, Puguh, Rinno, Adji, Anton, Soleh,
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
Tidak ada sesuatu yang dapat penulis berikan kepada mereka semua selain
doa semoga Allah SWT membalas semua yang telah mereka berikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tak luput dari kekurangan,
cela dan kesalahan. Untuk itu segala kritik dan saran akan penulis terima dengan
besar hati. Namun demikian, terkandung harapan bahwa skripsi ini dapat
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………….…….i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….…..ii
ABSTRAKSI………………………………………………………...…….iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………..….v
DAFTAR ISI…………………………………………………………..….vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………...…….ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………….…x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………....xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………………….1
B. Permasalahan…………………………………………...3
C. Tujuan…………………………………………………..4
D. Manfaat…………………………………………………4
E. Penegasan Istilah……………………………………….4
F. Sistematika Skripsi……………………………………..6
vi
vii
F. Hipotesis………………………………………………29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….59
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………….60
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 5. Rak…………………………………………………………….21
viii
ix
DAFTAR TABEL
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perhiasan, maka logam harus tampil indah dan menarik. Untuk peralatan
rumah tangga harus kuat dan awet, dan seterusnya. Atas dasar tersebut,
embun, air tawar, air laut, air sungai, air tanah, air kapur, dan tanah pasir
pula kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Agar logam tidak mudah rusak
yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan maupun korosi, maka perlu dicari
cara untuk melindunginya. Salah satu cara yang digunakan untuk melakukan
1
2
dari logam. Pelapisan logam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
listrik arus searah (DC), elektrolit yang disesuaikan dengan lapisan yang akan
diinginkan, logam pelapis (anoda), dan benda kerja yang akan dilapis (katoda).
Didunia indutri ada beberapa macam logam pelapis yang sering digunakan
dalam proses pelapisan secara elektroplating, yaitu tembaga (Cu), Nikel (Ni),
kekuatan dan kekerasan yang cukup, keliatan yang baik, serta memiliki daya
halus, sehingga apabila dipoles akan tampak rupa yang indah dan mengkilap.
bervariasi tentu memberi hasil yang bervariasi begitu pula dengan pengunaan
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu tentu akan memberikan hasil yang
berbeda. Cacat yang dapat timbul pada hasil pelapisan antara lain permukaan
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu maka perlu
B. Permasalahan
berikut :
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu pada bahan baja karbon
rendah ?
2. Seberapa besar perbedaan berat pelapisan nikel akibat variasi waktu pada
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu pada
C. Tujuan
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai peneliti adalah
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu pada bahan baja karbon
rendah.
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu pada
D. Manfaat
pelapisan logam.
E. Penegasan Istilah
1. Berat
Menurut KBBI, berat adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak dengan satuan
1989 : 348). Yang dimaksud hasil pelapisan nikel dalam penelitian ini
adalah berat yang terbentuk yaitu berat setelah dilapisi nikel tanpa pelapis
3. Lapisan dasar
4. Waktu
dari larutan.
mempunyai sifat liat dan mudah di tempa. (Bagyo Sucahyo, 1999 : 55).
6. Cu (tembaga)
F. Sistematika Skripsi
daftar lampiran.
penulisan skripsi.
analisis data dan berisi saran-saran yang berhubungan dengan maksud dan
tujuan penulisan.
LANDASAN TEORI
A. Pelapisan logam
1. Pengertian electroplating
memberikan permukaan dengan sifat dan dimensi berbeda dari pada logam
material baik logam maupun bukan logam dan upaya meningkatkan sifat-sifat
7
8
Bila arus listrik searah (DC) dialirkan antara kedua elektroda anoda
dan katoda dalam larutan elektrolit dengan waktu proses pelapisan yang telah
ditentukan maka pada anoda terjadi oksidasi sehingga akan terbentuk ion-ion
yang telah mengalami oksidasi meluruh dan larut dalam larutan elektrolit.
Anoda yang meluruh menggantikan ion logam dalam larutan elektrolit yang
ditarik oleh elektroda negatif (katoda). Dengan adanya hal tersebut akan
Contoh plat baja yang akan dilapisi nikel, berarti sebagai anoda adalah
nikel dan plat sebagai katoda, sedangkan sebagai larutan elektrolit yang
digunakan adalah garam logam nikel sulfat (NiSO4). Karena pada anoda dan
katoda terjadi perbedaan potensial setelah dialiri listrik, maka logam nikel
akan teroksidasi menjadi ion logam bermuatan positif (Ni2+), ion logam nikel
(Ni2+) dari anoda larut dalam larutan untuk menggantikan ion logam nikel
(Ni2+) dari garam logam NiSO4 yang telah terelektrolisis menjadi Ni2+ dan
NiSO4
Katoda Anoda
Ni2+
Ni2+
H+
Ni2+ SO42- SO42-
H+ H2O
Ni2+ H+
OH-
H2 H+ OH O2
suatu rangkaian yang terdiri dari rectifier (sumber arus searah), anoda, katoda
2. Katoda (benda kerja) dihubungkan pada kutub negatif sumber arus listrik.
3. Anoda dan katoda dicelupkan ke dalam bak atau bejana yang berisi larutan
elektrolit.
10
4.
+ -
2. Ampermeter
3. Voltmeter
4. Katoda
5. Anoda
6. Larutan elektrolit
Berat logam yang melapisi besi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Wh = W 1 - W 0
Wh = berat lapisan
Secara teoritis berat logam yang melapisi besi dalam proses electroplating
benda kerja dibersihkan terlebih dahulu dari segala macam kotoran baik yang
11
bersifat organik, maupun anorganik seperti kerak, lemak, sisa minyak dan
Pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak dan
kerja dari oksida atau karat secara kimia melalui perendaman. Larutan
asam ini terbuat dari pencampuran air bersih dengan asam pekat yaitu
asam klorida (HCL), asam sulfat (H2SO4), asam sulfat dan asam fluorida
2) Pelapisan Logam
12
Setelah benda kerja bersih dan bebas dari kotoran yang menempel,
maka benda kerja tersebut telah siap untuk dilapisi dengan proses
Rectifier
Bak plating
Keterangan gambar
1. Rectifier
4. Rak
7. Larutan elektrolit
13
tidaknya proses pelapisan dan mutu lapisan yang dihasilkan antara lain :
a. Kuat arus
Kuat arus dapat diubah-ubah, bila makin tinggi kuat arus maka makin
bentuk kristalnya. Tetapi bila kuat arus yang mengalir terlalu tinggi, maka
akibatnya pelapisan akan menjadi kasar, bersisik dan berwarna hitam atau
b. Tegangan
variabelnya hanya kuat arus saja. Maksudnya, bila luas permukaan benda
b) Temperatur larutan
temperatur larutan tinggi, daya larutnya akan bertambah besar dan terjadi
menjadi berkurang, sehingga endapan ion logam pada katoda akan lebih
bersifat basa dan Asam sulfat pada larutan yang bersifat asam.
kemudian dibilas dengan air dan dikeringkan di bawah sinar matahari atau
oven. Namun ada juga benda kerja yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut
sebagai berikut :
1) Rectifier
dihasilkan rendah antara 6 – 12 volt dan jumlah arus listrik relatif rendah
proses lapis listrik dengan tegangan mencapai 250 volt dan jumlah arus
Selain kedua jenis tersebut diatas ada lagi jenis rectifier yang lain,
Kerusakan yang terjadi pada rectifier ini bukan disebabkan oleh arus
listrik yang mengalir, namun oleh panas yang berlebihan. Faktor lain yang
2) Bak plating
Pemilihan bahan bak tergantung dari jenis dan kondisi larutan yang
ditampung atau dengan kata lain bak plating harus mempunyai persyaratan
sebagai berikut :
yaitu dilapisi dengan material lain yang mampu melindungi dinding bak
17
yang akan dilapisi. Bentuk bak menurut dasarnya (bottom) ada dua
(circular).
plating adalah dudukan (support), bibir (rims), penguat dan dasar (bottom).
sebagai penguat bak sehingga tepinya lebih kaku dan berfungsi juga
benda kerja. Penguat diperlukan untuk menjaga agar bak tidak cembung
dipasang pada pinggang bak, sejajar dengan bibir bak dasar bak sebaiknya
3) Rak
menentukan rapat arus yang akan dialirkan, bentuk, ukuran serta bahan rak
beban dalam keadaan dialiri arus listrik serta tidak menimbulkan panas
yang berlebihan baik pada benda kerja maupun pada rak itu sendiri.
electroplating.
19
Ukuran dan jumlah titik kontak yang terbuka antara benda kerja
dan rak dibuat sekecil mungkin, karena bila terlalu besar akan tampak
bekas gantungan pada benda kerja, hal ini akan berdampak pada turunnya
kualitas lapisan. Penempatan benda kerja pada rak, usahakan agar tidak
menimbulkan gas disekitar bagian yang terbuka, distribusi arus yang baik
kerja tidak lebih dari 15 cm dari dasar bak, 12,5 cm dari sisi bak dan
permukaan larutan.
4) Barrel
kerja yang akan dilapisi juga sebagai agitasi larutan dalam usaha
5) Pelapisan Nikel
dari logam lainnya, karena pelapisan nikel tahan terhadap korosi, erosi dan
d. Memiliki bagian luar yang tertutup selaput oksid yang rapat dan liat, tahan
e. Lebih keras dari Cu, tetapi mempunyai kekuatan yang sama dengan Cu.
mengkilap (Bright).
1. Larutan pH rendah
NiCl2 : 45 g/l
H3BO3 : 30 g/l
Bright I : 2 ml/l
sebagai berikut :
NiCl2 : 45 g x 8 = 360 g
H3BO3 : 30 g x 8 = 240 g
Bright I : 2 ml x 8 = 16 ml
Bright M : 1,5 ml x 8 = 12 ml
2. Larutan pH tinggi
NiCl2 : 50 g/l
H3BO3 : 40 g/l
Bright I : 2 – 3 ml/l
Bright M : 1 –2 ml/l
sebagai berikut :
22
NiCl2 : 50 g x 8 = 400 g
H3BO3 : 40 g x 8 = 320 g
Bright I : 3 ml x 8 = 24 ml
Bright M : 2 ml x 8 = 16 ml
B. Kuat Arus
yang mengalir melewati suatu penghantar tiap satuan waktu. Jumlah muatan
listrik yang mengalir tiap detik pada suatu penghantar dapat ditentukan
I=Q / t
t = waktu (detik)
Arus listrik searah (DC) yang digunakan dalam penelitian ini berasal
dari rectifier, dimana alat tersebut dapat disetel keluarannya sesuai dengan
yang diinginkan dalam rancangan eksperimen. Besar kecilnya kuat arus sangat
mempengaruhi baik dan buruknya hasil pelapisan. Makin besar kuat arus,
bentuk kristal. Tetapi apabila kuat arus terlalu tinggi akan mengakibatkan
permukaan kasar.
23
C. Katoda-Anoda
1. Katoda
sumber arus berhubungan dengan katoda yaitu benda kerja yang akan
dilapisi logam. Pada proses kerjanya digunakan rak maupun barrel sebagai
penampung atau pengait benda kerja. Panjang rak setelah ditempati benda
kerja tidak boleh melebihi 15 cm dari dasar, 12,5 cm dari sisi bak, dan
2. Anoda
Anoda untuk pelapisan nikel (Ni) digunakan nikel platt, nikel platt
yang dihubungkan langsung dengan arus positif. Agar aliran arus listrik
amplas email.
terlalu dekat hasil pelapisan akan berwarna hitam (gosong) namun bila
terlalu jauh maka proses pelapisan akan terlalu lama dan hasil pelapisan
tidak merata.
D. Hasil Pelapisan
1989 : 348). Jadi yang dimaksud hasil pelapisan disini adalah hasil pelapisan
24
nikel yang diukur dengan berat. Berat dapat dihitung dengan cara menimbang
berat akhir (sesudah dilapisi) dikurangi berat awal (sebelum dilapisi), untuk
sebelum benda dilapisi nikel dan sesudah benda dilapisi nikel, kemudian
diambil selisih dari berat setelah dilapisi nikel dikurangi berat sebelum dilapisi
ΔW = W1 + W0
keterangan
Hasil pelapisan terdapat noda hitam (ion yang terbakar), logam pelapis
mudah atau sulit terlepas, tahan maupun tidak tahan terhadap goresan,
permukaan kasar, logam pelapis mudah terlepas, tidak tahan gores, tidak
dan logam pelaps tidak mudah terlepas, tahan gores, mampu solder dan
pelapisan tebal dan logam pelapis tidak mudak terlepas, tahan gores, dan
tahan korosi.
E. Kerangka Berfikir
logam ini dikarenakan logam mempunyai kekuatan yang tinggi. Disamping itu
tersebut dapat digunakan selamanya karena suatu saat mutunya akan menurun
sekelilingnya yang berupa sinar matahari, udara maupun air dapat dilakukan
Melapisi besi dengan nikel (Ni) bertujuan agar benda kerja yang
dekoratif. Agar diperoleh pelapisan yang baik dan sempurna, maka yang perlu
pelapisan, jarak anoda-katoda, kuat arus yang cocok, dan larutan yang sesuai.
Jadi secara logika semakin lama waktu yang digunakan maka semakin banyak
nikel akan mengalami kesulitan sehingga proses kerja menjadi terganggu dan
waktu pelapisan dan pengunaan lapisan dasar dan tanpa lapisan dasar, untuk
penggunaan lapisan dasar dan tanpa lapisan dasar dengan variasi waktu pada
F. Hipotesis
Dari kerangka berfikir diatas menjadi dasar bagi peneliti untuk dapat
1. Ada perbedaan berat hasil pelapisan nikel akibat penggunaan lapisan dasar
2. Ada perbedaan berat hasil pelapisan nikel akibat variasi waktu pada bahan
3. Ada perbedaan berat hasil pelapisan nikel akibat penggunaan lapisan dasar
Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu pada bahan baja
karbon rendah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
102). Subyek dalam penelitian ini adalah semua baja karbon rendah yang ada
di pasaran. Obyek adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto.
S, 1993 : 117). Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon
B. Variabel Penelitian
didapat/telah tersedia.
waktu.
28
29
karbon rendah.
menit.
pelapisan nikel berupa berat lapisan pada bahan baja karbon rendah yang
dengan menggunakan neraca digital yaitu dengan cara berat akhir (berat
setelah dilapisi nikel) dikurangi berat awal (berat sebelum dilapisi nikel).
3. Variabel Kontrol
a. Tegangan
c. Kuat arus
1. Alat
d. Neraca digital, untuk menimbang berat benda uji sebelum dan sesudah
dilapisi nikel.
2. Bahan
a. Benda uji atau spesimen berfungsi sebagai katoda terbuat dari baja
nikel sulfat (NiSO4), nikel klorida (NiCl2) dan asam borat (H3BO3).
D. Prosedur Penelitian
1. Persiapan eksperimen
2. Pelaksanaan eksperimen.
4. Analisis data.
32
Persiapan eksperimen
Pekerjaan pembersihan
Pengukuran berat
Pengukuran berat
Pengeringan
Analisa data
1. Persiapan
adalah 30 buah.
mesin ampelas.
3) Pemolesan halus
dari campuran lem dan serbuk besi. Untuk mencegah panas yang
Jenis perlakuan
Waktu pelapisan Tanpa lapisan dasar Cu Dengan lapisan dasar Cu
3 menit
X X
6 menit
X X
9 menit
X X
12 menit
X X
15 menit
X X
35
2) Rectifier
3) Larutan elektronik
lapis listrik
5) Ampere meter
6) Stop watch
7) Neraca digital
8) pH meter
sebagai berikut :
sisa-sisa NaOH.
sisa-sisa HCl.
(15 buah). Komposisi larutan elektrolit yang digunakan pada bak tembaga
5. Pengukuran berat
Perlakuan 2 : Benda kerja yang tidak dilapisi tembaga, untuk variasi waktu
3 menit
X X X X X X X
6 menit
X X X X X X X
9 menit
X X X X X X X
12 menit
X X X X X X X
15 menit
X X X X X X X
pemakaian lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu
pada bahan baja karbon rendah, maka digunakan teknik analisis varian
1. Uji Pendahuluan
a. Uji homogenitas
Metode yang digunakan dalam uji ini adalah uji Bartlet dengan
b. Uji Normalitas
sebagai berikut :
χ1 - χ
Zi =
s
s = simpangan baku
Zi = bilangan baku
3) Dihitung proporsi Z1, Z2, …..Zn yang lebih kecil atau sama dengan
Zi dinyatakan dalam
S (Zi)]
2. Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis ini digunakan analisis varians dua arah dengan
c. Menghitung F hitung
1) Menghitung F hitung antar baris
4) Menghitung F interaksi
Total
Dalam kelompok
Antar kolom
Antar baris
Interaksi
Kriteria :
(Faktor penggunaan lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu) > F
tabel x 5 %
diterima jika F hitung antar baris (Faktor kuat arus) > F tabel x 5 %
43
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi
data berupa angka (nilai) berat lapisan yang diperoleh dari pengurangan
berat setelah proses pelapisan dengan sebelum sampel dilapasi nikel (tanpa
proses Cu) dan (setelah proses Cu). Data penelitian ini dikelompokkan
yaitu pemakaian lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dan variasi
44
45
Jenis perlakuan
Waktu Dengan lapisan Tanpa lapisan dasar
dasar cu Cu
0,2116 0,1023
3 menit 0,1971 0,1026
0,2233 0,1327
Jumlah 0,5540 0,3306
Rata-rata 0,1947 0,1102
0,2945 0,1261
6 menit 0,2778 0,1125
0,3112 0,1443
Jumlah 0,8845 0,3829
Rata-rata 0,2118 01276
0,3279 01715
9 menit 0,3001 0,1932
0,3655 0,2012
Jumlah 0,8845 05679
Rata-rata 0,2118 0,1893
0,3703 0,1828
12 menit 0,2942 0,1622
0,3699 0,2212
Jumlah 1,1344 0,5662
Rata-rata 0,3781 0,1893
0,3719 0,2235
15 menit 0,4014 0,1991
0,3922 0,1966
Jumlah 1,4655 0,6192
Rata-rata 0,3885 0,2064
Data dari tabel 5 adalah kesimpulan dari hasil berat lapisan yang akan
dianalisis.
2. Analisis Data
L0 Lt Keterangan
lampiran 2.
pada tabel.
Total 30 4,122
dan tanpa lapisan dsar Cu diperoleh bahwa Fhitung lebih besar dibanding
dasar Cu
electroplating.
berbeda pada tiap jenis perlakuan. Penyebaran data berat lapisan hasil
suram pada semua variasi waktu yang telah ditentukan yaitu pada
B. Pembahasan
dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu dilihat dari tampak rupa
Cu dan tanpa lapisan dasar Cu pada pelapisan nikel. Pada pemakaian lapisan
50
menunjukkan hasil pelapisan yang mempunyai bobot lebih besar dan secara
dalam proses electroplating nikel untuk menghasilkan mutu lapisan yang baik
nikel yang suram. Untuk proses electroplating nikel tanpa lapisan dasar Cu
menghasilkan bobot lapisan yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang
menggunakan lapisan dasar Cu dan tampak rupa suram untuk rentang waktu 3
menit, 6 menit, 9 menit, 12 menit dan 15 menit. Adanya lapisan yang suram
pada proses electroplating nikel secara umum baik itu yang menggunakan
partikel nikel yang menempel pada benda uji masih terlalu sedikit akibat
lapisan dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dalam proses electroplating nikel
pada berbagai tingkatan waktu memberikan hasil berat lapisan yang berbeda-
yang digunakan maka berat lapisan yang terbentuk cenderung semakin besar.
kebersihannya dari segala macam polutan atau zat-zat lain yang tidak
yang baik maka dipilih komposisi larutan dengan pH rendah dan untuk
51
sulfat.
yang mengalir melewati tiap satuan waktu. Dengan adanya hal ini
menunjukkan bahwa kuat arus yang digunakan berperan aktif terhadap berat
lapisan yang terbentuk. Pemakaian kuat arus yang terlalu besar menyebabkan
sempurna pada benda kerja dan proses yang terjadi terlalu cepat. Sedangkan
apabila kuat arus yang digunakan terlalu kecil maka waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai bobot lapisan yang sama menjadi semakin lama. Tegangan
merupakan hasil kali arus listrik dengan hambatan, pada tegangan yang sama
dengan jarak yang berbeda maka jumlah aliran arus menjadi berbeda.
Jarak antara anoda dan katoda merupakan faktor hambatan bagi arus
listrik, tahanan arus listrik pada larutan elektrolit lebih besar dari logam.
dilalui arus listrik sehingga penurunan berat lapisan seiring dengan penurunan
jumlah arus diberikan yang diberikan kepada benda yang dilapisi. Jarak
katoda terlalu jauh menyebabkan berat lapisan yang terlalu kecil, namun
menjadi kasar. Kesesuaian antara jarak antara anoda-katoda menjadi salah satu
diendapkan oleh logam yang derat daya gerak listriknya lebih tinggi semisal
hasil lebih baik bila dibandingkan dengan proses electroplating nikel tanpa
karena logam Cu adalah penghantar arus listrik yang lebih baik bila
dibandingkan dengan baja sehingga nikel lebih mudah dilapiskan pada benda
uji untuk memperoleh hasil pelapisan yang baik. Nikel merupakan logam
plating yang paling peka responnya terhadap kualitas kerataan dan kebersihan
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
dasar Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu pada bahan baja
karbon rendah terhadap hasil pelapisan nikel, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Ada perbedaan berat hasil pelapisan nikel akibat penggunaan lapisan dasar
2. Ada perbedaan berat hasil pelapisan nikel akibat variasi waktu pada bahan
3. Ada perbedaan berat hasil pelapisan nikel akibat penggunaan lapisan dasar
Cu dan tanpa lapisan dasar Cu dengan variasi waktu pada bahan baja
karbon rendah.
B. Saran
9 –15 menit.
53
DAFTAR PUSTAKA