You are on page 1of 2

c  cc


adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi
tabungan hari tua dan dana pensiun PNS. Perusahaan ini dibentuk sesuai dengan UU 11/1969 tentang
pensiun pegawai dan pensiun janda/duda pegawai serta selanjutnya juga memfasilitasi UU 11/1992
tentang dana pensiun serta UU 40/2004 tentang sistem jaminan sosial nasional.

BERITA & ARTIKEL

Memikirkan pensiun

Dana pensiun memang bukan persoalan saat ini, tetapi soal perencanaan untuk kehidupan dihari
tua. Karena itu, tidak mengherankan bila masalah ini tidak menjadi fokus perhatian banyak
orang. Padahal, setiap manusia pasti akan pensiun dan hal itu harus direncanakan sedini
mungkin.

Ditengah kondisi makroekonomi yang cukup kondusif seperti saat ini, pemerintah dan dunia
usaha sibuk memikirkan masalah rektrukturisasi utang, ekspansi usaha, hingga perencanaan
bisnis tahun depan. Namun permasalahan dana pensiun sebenarnya punya potensi yang besar
dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan industri dana pensiun mengalami peningkatan
dalam tiga tahun terakhir ini, menyusul adanya kenaikan jumlah kepesertaan program pensiun
dan jumlah perusahaan pemberi kerja untuk memiliki program tersebut. Artinya, bisnis ini tetap
tumbuh ditengah pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4%-5% pada periode 2002 - 2005.

Jumlah kepesertaan program pensiun meningkat dari 1,6 juta pada 2002 menjadi 1,73 juta
tahun lalu. Jumlah perusahaan pemberi kerja dalam kepemilikan program pensiun juga naik dari
2.500 unit menjadi 4.224.

Tetapi dibanding dengan industri keuangan lainnya, bisnis dana pensiun masih kalah. Uang
yang dikelola dana pensiun tercatat sebesar Rp 66,91 triliun, sementara industri asuransi
mengelola dana Rp 76,3 triliun dan pembiayaan (multifinance) mencapai Rp 96,5 triliun.

Salah satu penyebab rendahnya kelolaan aset dana pensiun adalah program pensiun yang
bersifat sukarela. Artinya, hanya perusahaan yang merasa perlu memikirkan hari tua
karyawannya yang ikut program dana pensiun. Bila seluruh pekerja diwajibkan memiliki
program pensiun, bisa dibayangkan dana kelolaannya akan berlipat-lipat.

Karena itu, pemerintah perlu mewajibkan atau setidaknya memberikan insentif bagi perusahaan
yang mengikutkan karyawannya dalam program pensiun.Melalui program pensiun dan jaminan
sosial, kesejahteraan pekerja dan masyarakat bisa ditingkatkan.

Langkah selanjutnya yang harus dipikirkan adalah menginvestasikan aset dana pensiun agar
memberikan hasil optimal. Dari total aset dana pensiun Rp 66,91 triliun, sebesar Rp 17,20
triliun ditempatkan pada obligasi disusul dalam bentuk deposito Rp 17,16 triliun.

Bila aset dana pensiun hanya diinvestasikan dalam instrumen pasar uang tersebut, maka
hasilnya tidak akan optimal. Padahal bersama industri asuransi, dana pensiun merupakan
sumber pendanaan jangka panjang yang bisa dipakai untuk membiayai proyek-proyek
infrastruktur. Saat ini proyek infrastruktur mengalami kekeringan sumber pendanaan, sehingga
tidak sedikit proyek yang tertunda penyelesaiannya.

Karena itu, masalah dana pensiun perlu dipandang secara multidimensi. Pemerintah harus bisa
menciptakan program pensiun yang mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,
khususnya kaum pekerja. Untuk bisa memberikan hasil yang optimal , aset dana pensiun harus
diinvestasikan kesektor yang lebih menguntungkan melalui instrumen keuangan yang cocok,
seperti obligasi jangka panjang khususnya untuk proyek infrastruktur yang memiliki return
lebih dibandingkan dengan deposito.

Dana pensiun pada akhirnya harus didesain dan dikelola agar bisa memberikan manfaat yang
optimal bagi pekerja, perusahaan dan perekonomian nasional.

Sumber Bisnis Indonesia.

http://www.dplkindolife.com

You might also like