You are on page 1of 2

Kepada Yth:

 
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri/Agama Jakarta Selatan
 
Di
 
Tempat
 
Dengan hormat
 
Bersama ini, saya Anggraeini, agama Islam, umur 30 tahun, pekerjaan swasta, beralamat di
Jl. ABC No 39 Petukangan, Jakarta Selatan, selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT
 
Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap
 
Ali Mukti, agama Islam, umur 35 tahun, pekerjaan swasta, berlamat di Jl. Mukti Timur No 13,
Pesanggarahan Jakarta Barat, yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT
 
Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alas an diajukannya gugatan perceraian adalah sebagai
berikut:
1. Pada 5 Januari 2005, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan dan
tercatat di Kantor Urusan Agama Petukangan Jakarta Selatan dengan Akta Perkawinan
dengan nomor ______tertanggal_________
2. Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang
anak yaitu: Nugroho Mukti, laki-laki, lahir di Jakarta Selatan, tanggal_______dengan Akta
Kelahiran No_____tertanggal_____ dan Sari Mukti, perempuan, lahir di Jakarta Selatan,
tanggal_____dengan Akta Kelahiran No_______tertanggal_____
3. Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan sifat yang
baru diketahui oleh Penggugat saat perkawinan berlangsung yaitu mabuk, kasar, sering
memukul serta selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas
4. Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak
untuk kepentingan dan nafkah anak dan istrinya
5. Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta mengubah
kebiasaan buruknya namun melakukan pemukulan terhadap Penggugat di depan anak-anak
Penggugat/Tergugat yang masih kecil-kecil
6. Kebiasaan kasar Tergugat makin menjadi setelah kelahiran anak kedua dari
Penggugat/Tergugat
7. Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara baik
dengan Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan masalah ini
dengan keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga Tergugat selalu
menasehati yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat tetap tidak mau berubah
8. Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk
melanjutkan perkawinan dengan Tergugat
9. Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan Tergugat
saling menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu sama lain tidak
lagi didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga yang dibina selama ini juga tidak akan
menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak Penggugat/Tergugat.
Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk memutuskan
1. Menerima gugatan penggugat
2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan
3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana
dalam Akta Perkawinan No____yang tercatat di Kantor Urusan Agama Petukangan Jakarta
Selatan
4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan penggugat
5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp.
3.000.000,00 / bulan
6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.
Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
 
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih
 
 
 
Jakarta,______
 
Hormat Penggugat

You might also like