You are on page 1of 5

 Pengertian K3

Suatu PEMIKIRAN dan UPAYA untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik Jasmaniah maupun
rohaniah TENAGA KERJA khususnya dan MANUSIA pada umumnya, Peralatan ,lingkungan kerja , hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil makmur dan Sejahtera.

 Sasaran K3
1. Melindungi PEKERJA dan ORANG LAIN nya ditempat kerja
2. Menjamin SUMBER PRODUKSI ( Peralatan Perusahaan ) dipakai secara AMAN dan efisien
3. Menjamin LINGKUNGAN KERJA yang sehat dan aman

 KECELAKAAN ialah :
Setiap kejadian yang tak dinginkan dan menimbulkan KERUGIAN, baik bagi pekerja maupun perusahaan.
Kecelakaan dimaksud dapat berupa : cedera fisik, cacat, hilangnya nyawa, kerusakan lingkungan kerja ,
dan kerusakan properti.

UUD 1945, Pasal 27 ayat 2 ( KONSTITUSI NEGARA )


Tiap tiap warga negaraSeluruh
berhak atasUndang
PEKERJAAN Undang
dan penghidupan yang layak
dan peraturan yang dibuat
UU NO 13 / 2003 Ketenagakerjaan UU NO 14 / 1969
oleh Pemerintah yang
Pasal 86, ayat 1 a . Setiap PEKERJA / buruh , mempunyai HAK untuk memperoleh
berkaitan dengan
perlindungan atas KESELAMATAN dan KESEHATAN kerja.
Pasal 86,ayat 2 .UntukKeselamatan dan
melindungi keselamatan pekerja /buruh guna mewujudkan
Kesehatan
produktivitas kerja yang Kerja, adalah
optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja. merupakan DASAR
Pasal 87 ayat 1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manjemen keselamatan
HUKUM Pelaksanaan K3
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sisitem manajemen perusahaan.
di Indonesia yang sifatnya
UU NO 1 Tahun 1970 Veiligheidsreglement 1910
adalah WAJIB.
Mengatur Tentang KESELAMATAN KERJA ( Syarat syarat Keselamatan
Kerja, Hak dan kewajiban , Pengawasan , denda atas pelanggaran )
Peraturan Pelaksanaan UU NO.1/70 : PP , Kepres, KEPMEN, PERMEN, SE ,
Instruksi , kep dirjend.

HAZARD (Pekerja / Metode Kerja, Material, Mesin & Peralatan, Lingkungan Kerja)
Sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
RESIKO
Seberapa besar kemungkinan terjadinya kecelakaan dan seberapa besar tingkat keparahannya jika
terjadi kecelakaan.
DANGER
HAZARD ( sumber bahaya potensial ) yang belum dikendalikan dengan baik.
SAFE
Suatu kondisi dimana Hazard sudah dikendalikan pada tingkat yang memadai.

Hirarky Pengendalian Resiko


1. ELIMINATION
2. SUBSTITUTION
3. ENGINEERING CONTROL
4. ADMINISTRATIVE CONTROL
5. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

Untuk dapat menghilangkan


terjadinyaK3 kecelakaan kerja
atau minimal
KECELAKAAN
menguranginya, maka perlu
SEBELUM melaksanakan upaya K3 SESUDAH
SAAT TERJADI

PENCEGAHANdengan baik dan


PENANGGULANGAN

- Risk Assessment - P3K


berkesinambungan. - Laporan KK
- Riksa Uji Peralatan - Investigasi KK
- Pemadaman
- Pembinaan SDM Kebakaran - Statistik KK
- Rikes - Evakuasi
- Pemenuhan
Persyaratan K3

Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang terjadinya ditempat kerja sebagaimana dinyatakan
dalam UU NO.1 Tahun 1970 dimana untuk dapat disebut sebagai tempat kerja, harus terdapat 3 unsur
sebagai berikut
1. Ada tenaga kerja yang bekerja disanan
2. Uda usaha disana
3. Ada sumber bahaya

Tempat Kerja
 Tempat Kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka , bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber – sumber bahaya. ( UU No.1 Thn 1970 Ps 1 Ayat 1)
 Tempat kerja dimaksud dapat berada di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air
maupun di udara, yang berada didalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. ( UU No.1 Thn
1970, Ps 2 ayat 1 )

Kategori Kecelakaan
 Kec. Diluar hub. Kerja (Jasa Raharja )
 Kec. dalam hub. Kerja UU NO. 3 / 1992 ( Jamsostek )
 Kecelakaan Kerja UU NO. 1/ 1970 ( K3 )

Teori Domino
1. LEMAH KONTROL (LAKUKAN PERBAIKAN SISTEM MANJEMEN K3 DIMULAI DENGAN
KOMITMEN)
a. Komitmen K3 Rendah
b. Menganggap K3 itu pemborosan
c. Tidak memiliki standar
d. Tidak berfungsinya Pengawasan

2. SEBAB DASAR (LAKUKAN PENGAWASAN DAN PENILAIAN PERSONALIA, BUATKAN SOP


SETIAP PEKERJAAN)
Faktor Pribadi Faktor Kerja
-Kurangnya Pengetahuan -Tidak memiliki SOP yang standar
-Kurangnya Keterampilan -Kurangnya Pengawasan pekerjaan
-Kurangnya Motivasi -Kurangnya Pemeliharaan Peralatan
-Kondisi tubuh tidak sesuai
( Pisik Kurang sempurna )

3. SEBAB LANGSUNG
Unsafe Actions (LAKUKAN PEMBINAAN DAN PELATIHAN SDM)
– Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
– Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
– Membuat alat pengaman tidak berfungsi
– Memakai peralatan yang tidak aman, bahkan tanpa peralatan.
– Melakukan Proses kerja dengan tidak aman
– Posisi atau sikap tubuh tidak aman
– Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-
lain, melamun.
– Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
Unsafe Conditions (LAKUKAN MAINTENANCE BERKALA, RIKSA UJI MESIN DAN
PERALATAN)
– Pengamanan yang tidak sempurna
– Penggunaan peralatan yang tidak layak
– Kecacatan, ketidak sempurnaan fisik
– Prosedur kerja yang tidak aman
– Penerangan tidak sempurna
– Iklim kerja yang tidak aman
– Tekanan udara yang tidak aman
– Pakaian, kelengkapan yang tidak standar dan aman
Keadaan berbahaya lainnya
4. INSIDEN
SECARA UMUM SEBAB LANGSUNG TERJADINYA KECELAKAAN ADALAH
DIKARENAKANUNSAFE ACTIONS DAN UNSAFE CONDITIONS
5. KERUGIAN

Pengertian Kebakaran
API yang TIDAK DIKEHENDAKI yang membesar dan tidak terkendalikan yang mengakibatkan kerugian,
baik berupa korban manusia , property dan atau lingkungan.

Pengetahuan dasar Api


Mencegah terjadinya API yang tidak diinginkan dengan cara mengenali bagaimana terjadinya api
tersebut, dan jika terjadi api yang tidak diinginkan segera memadamkannya.
API DAPAT TERJADI JIKA TIGA UNSUR API (OXYGEN, PANAS, BAHAN BAKAR) TERSEBUT ADA SECARA
BERSAMAAN DAN DENGAN KOMPOSISI YANG SESUAI.

Kecepatan Api membakar


API jika tidak cepat ditanggulangi, maka dalam waktu 3 – 10 menit akan membesar dan tak
terkendalikan menjadi flashover.
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
(SEBELUM)
PENGENDALIAN ENERGI
SISTEM PROTEKSI
• PASSIVE KOMPARTEMENISASI SARANA EVAKUASI
• ACTIVE FIRE SAFETY EQUIPMENT
• FIRE EMERGENCY RESPONS PLAN
• PEMBINAAN & LATIHAN

(SELAMA)
DETEKSI ALARM , PEMADAMAN, LOKALISIR, EVAKUASI & RESCUE, PENGAMANAN.

(SESUDAH)
INVESTIGASI, ANALISIS, REKOMENDASI, REHABILITASI.

SARANA PROTEKSI KEBAKARAN


Proteksi pasif = FIRE STOPING, SMOKE CONTROL, COMPARTMENT, ESCAPE ROUTE, Proteksi aktif.
Proteksi aktif= DETEKTOR, ALARM, SPRINKLER, APAR, HYDRANT.
Manajemen
• SDM
• Prosedur darurat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang :
a) Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktifitas Nasional.
b) Bahwa setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya ;
c) Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien;
d) Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina norma-norma
perlindungan kerja.
Pengurus ialah orang yang mempunyai tugas pemimpin langsung sesuatu tempat kerja atau bagianya
yang berdiri sendiri;
pengusaha ialah ;
a) Orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri untuk keperluan itu
menggunakan tempat kerja;
b) Orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalan sesuatu usaha bukan miliknya
untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja.
c) Orang atau badan hukum yang di Indonesia mewakili berkedudukan diluar Indonesia.
direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan undang-undang ini.
pegawai pengawas ialah pegawai tehnis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Ahli keselamatan kerja ialah tenaga kerja tehnis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja
yang ditujuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.

You might also like