Professional Documents
Culture Documents
INSTRUMENTASI LINGKUNGAN
ALAT UKUR
KELEMBABABAN UDARA
DISUSUN OLEH KELOMPOK III :
Bahtiar (0710930011)
Dista Aris Tamalia (0710933002)
Fitri Oktafiani (0810933004)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu
terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak
daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air
didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.
Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat
dikandungnya disebut udara jenuh. Kejenuhan udara dapat terjadi apabila udara terus
ditambah uap airnya dan jika suhu udara turun atau didinginkan. Kandungan uap air
diatmosfir dinyatakan dalam Tekanan uap, Kelembaban spesifik, Kelembaban absolute dan
Kelembaban relative. Besaran yang sering dipakai untuk menyatakan kelembaban udara
adalah kelembaban nisbi yang diukur dengan psikometer atau hygrometer. Kelembaban nisbi
berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Adapun cara yang digunakan untuk mengukur
kelembaban udara adalah dengan menggunakan metode psikrometri. Metode ini
menggunakan dua buah transduser temperatur , sebuah transduser dibiarkan kering dan
disebut dry bulb, sedang transduser yang lainnya dililiti dengan kain basah dan disebut wet
bulb. Hubungan antara temperatur dry bulb, penurunan temperatur wet bulb, dan kelembaban
relatif ditabelkan dalam table psikrometri. Tranduser yang digunakan biasanya adalah IC LM
35.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami cara mengukur kelembaban udara menggunakan alat
ukur Psikometer.
B. Kelembaban Spesifik
Kelembaban spesifik adalah pengukuran kelembaban yang paling banyak
digunakan dalam klimatologi. Kelembaban Spesifik merupakan masa uap air/masa
total paket udara satuan : g/g. Karena tidak dipengaruhi volume udara kelembaban
spesifik tidak dipengaruhi naik/turunnya udara.
Kerapatan uap air ( v) = massa uap air per satuan volume udara yang
mengandung uap air tersebut
v = mv/V
Keterangan :
v = kerapatan uap air (kg.m-3)
mv = massa uap air (kg)
V = volume udara (m3)
nilai v pada daerah lembab & panas lebih tinggi daripada daerah kering & dingin.
Berdasar Hukum Gas Ideal,
P = n RT/ V
n = jumlah mol
R = tetapan gas konstan (8.3144 J K-1 mol-1)
T = suhu absolut (K)
V = volume udara (m3)
Jika jumlah mol n = m/Mv dan Mv = 18.016 (untuk air), serta v = mv/V maka Pa = mv
RT/ (18.016 V). Jadi tekanan uap dipengaruhi oleh kerapatan uap air dan suhu.
RH = P’/ Pw x 100%
P’ = Pw – A . P . (T-Tw)
Keterangan :
RH = kelembaban nisbi udara dalam persen
P’ = tekanan uap air aktual di udara
Pw = tekanan uap air jenuh pada suhu udara tersebut, yaitu pada suhu Tw
A = koefisien psikrometer atau tetapan psikrometer
P = tekanan udara
T = suhu udara
Tw = suhu termometer bola basah
Untuk suatu tekanan dan suhu tertentu,nilai Pw besarnya tertentu; pada kecepatan 3
meter perdetik koefisien A nilainya tertentu dan perubahan nilai P di udara lapisan bawah
relatif kecil. Sehingga dengan demikian melalui pengukuran T – Tw maka nilai RH dapat
diketahui. Nilai T diketahui dari termometer bola kering (termometer Hg biasa) dan nilai Tw
diketahui dari termometer bola basah. Sebagai termometer bola basah termometer Hg
dibungkus kain muslin pada bagian sensornya, dan terus menerus dibasahi aquadest. Kedua
termometer dipasang berdampingan. Termometer bola kering dibaca lebih dahulu kemudian
termometer bola basah. Setelah diperoleh suhu bola kering dan bola basah selanjutnya RH
dapat dihitung dari tabel atau dari mistar hitung RH (psikrometer rule). Psikrometer yang
banyak dikenal adalah psikrometer sangkar (stasionary psykrometer),psikrometer putar (sling
psychrometer) dan psikrometer aspirasi (aspirated psycrometer). Psikrometer aspirasi yang
terkenal adalah psikrometer Assmann.
2.3.2.Psikrometer Assmann
Pada psikrometer aspirasi ( psikrometer dengan system pengaliran
udara),udara dari luar dialirkan ke dalam tiap sensor termometer dengan
menggunakan baling-baling yang digerakkan oleh pegas atau dengan motor listrik.
(Gambar 1.2.) Sensor bola kering dan bola basah ditempatkan terpisah di dalam
tabung logam mengkilat. Udara ;liuar dihisap masuk dari bawah ke dalam tiap
sensor dengan kipas yang digerakkan oleh pegas. Psikrometer ini gunanya untuk
mengukur kelembaban nisbi udara di luar sangkar. Keuntungan pemakaian
psikrometer Assman adalah bahwa dengan sebuah alat dapat dilakukan pengukuran
kelembaban pada berbagai ketinggian dalam waktu singkat. Dalam hal ini
diperlukan tiang dan percabangannya pada berbagai ketinggian tertentu untuk
menggantungkan. Ketinggian pengukuran diukur dari sensor sampai permukaan
tanah. Pengukuran suatu seri profil RH dilakukan dengan memindah-mindahkan
psikrometer dari tiang terbawah sampai dengan teratas. Setelah digunakan alat ini
disimpan kembali pada kotak yang disediakan.
Gb. 2.4 Psikrometer Assmann
Keterangan Gambar :
A = Letak termometer
B = Kain muslin pada termometer bola basah
C = Kunci pemutar kipas angin
D = Letak kipas di dalam pelindung
E = Arah masuk udara
F = Pelindung sensor termometer
G = Celah untuk mengeluarkan udara
H = Cincin penggantung psikrometer
I = Tiang pengantung psikrometer dengan berbagai ketinggian : 5 cm , 10 cm, 20
cm, 30 cm, 50 cm, 100 cm, 150 cm, 200 cm.
BAB III
KESIMPULAN
Salah satu unsur dari cuaca yaitu kelembaban udara. Kelembaban udara merupakan
banyaknya kadar air di dalam udara. Kelembaban udara terdiri atas 3 faktor yaitu
kelembaban absolute , kelembaban spesifik dan kelembaban relative (nisbah). Pengukuran
kelembaban udara dilakuakn dengan mengukur kelembaban nisbahnya. Dimana pengukuran
kelembaban ini dilakukan sesudai dengan metode termodinamika dan alat ukurnya disebut
Psikrometer.
Psikrometer yaitu alat ukur kelembaban udara dengan menggunakan dua termperatur
yaitu temperature kering dan temperature basah. Dimana hasil selisih dari kedua temperature
jika di lihat dalam table psikrometer maka akan menunjukkan besarnya RH (kelembaban
udara nisbah).
DAFTAR PUSTAKA
http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_8831_5.html
http://digilib.petra.ac.id/viewer
Tim Pengajar Klimatologi FTP UB. 2010. Modul Praktikum Klimatologi. FTP UB; Malang.
Nawawi, Gunawan Ir., Ms.2001.Pengendalian Iklim Mikro. Departemen Pendidikan Nasional;
Jakarta