You are on page 1of 1

Peluang dan Masa Depan Ekonomi Islam

Oleh : Galuh M Iqbal SAS


Head of Islamic Economics Studies Department
Shariah Economics Forum UGM

“ Hai orang – rang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah – langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata
bagimu ” ( QS.Al-Baqarah : 208 )

Kondisi perekonomian dunia pada saat ini berada dalam ketidakseimbangan (Global
Imbalancess). Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, menurut European Central Bank (ECB)
dan Jhon B.Taylor, salah satunya adalah Liquidity Glut. ECB dan Jhon B Taylor menganggap
bahwa Liqidity Glut, dapat memicu timbulnya Inflasi. Penyebab utama timbulnya inflasi adalah
adanya “ suku bunga” yang telah menjadi bagian dari biaya produksi, sehingga akhirnya menjadi
bagian dari harga produk yang di jual. Hal ini tidak akan terjadi, jika asumsi persaingan
sempurna (perfect competition) benar-benar terjadi di pasar. Akan tetapi pada kenyataannya
struktur pasar yang terjadi tidaklah bersifat persaingan sempurna, sehingga produsen mampu
mempengaruhi harga produk yang dijualnya, yang secara otomatis struktur harga tersebut
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan menyebabkan terjadinya inflasi itu sendiri. Dalam
konsep islam, sektor produksi dalam perekonomian diorganisir berdasarkan basis bagi hasil
(profit-sharing).

“ Sebuah sistem perekonomian dunia akan terus mengalami kondisi ketidakseimbangan,


selama suku bunga masih tetap ada.”

Sistem perekonomian Islam bersifat universal, artinya dapat digunakan oleh siapa pun, tidak
terbatas pada umat Islam saja, dalam bidang apa pun serta tidak dibatasi oleh waktu ataupun
zaman, sehingga sesuai untuk diterapkan dalam kondisi apa pun asalkan tetap berpegang teguh
kepada kerangka kerja atau acuan norma-norma yang islami. Anggapan tersebut telah terbukti
saat adanya krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia dan Asia beberapa tahun lalu.
Dunia perbankan dan lembaga keuangan islam yang kegiatan operasionalnya berdasarkan pada
asas islam, krisis ekonomi dan moneter yang terjadi merupakan momen positif. Hal ini
menunjukan dan memberikan bukti nyata kepada dunia, bahwa sistem ekonomi islam tetap dapat
hidup dan berkembang dalam kondisi ekonomi yang buruk sekalipun.

Berdasarkan pembuktian di atas, sudah saatnya bagi para penguasa suatu negara, untuk
membuka mata dan mengubah cara pandang yang ada bahwa sistem ekonomi islam merupakan
alternatif yang sesuai untuk mengatasi permasalahan perekonomian dunia saat ini.

You might also like