You are on page 1of 36

BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPS SD KELAS TINGGI

IDENTIFIKASI MASALAH

BAHAN BELAJAR MANDIRI

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU yang dirancang


untuk dilaksanakan dalam waktu 16 pertemuan
merupakan Bahan Belajar Mandiri yang mencakup
topik tentang Lesson Study, Case Study, Penelitian
Tindakan Kelas, ICT dan Bahan Belajar Mandiri
Berbasis PTK untuk Bidang Studi IPA, IPS,
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Pada Bahan Belajar Mandiri Identifikasi Masalah
untuk guru peserta IPS SD Kelas Tinggi ini dapat
digunakan setelah guru peserta mengikuti

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

pertemuan ke-1 hingga ke-8.


IDENTIFIKASI MASALAH

1.PENGANTAR
Salah satu tujuan dari Model Pembelajaran BERMUTU
adalah untuk meningkatkan kinerja guru peserta
(Tematik di SD Kelas Awal, IPA, IPS di kelas tinggi).
Matematika dan Bahasa Indonesia di SD. IPA,
Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di
SMP. Bahan Belajar Mandiri IPS yang akan digunakan ini
merupakan Bahan Belajar Mandiri bagi guru IPS SD
Kelas tinggi (4,5,dan 6) yang lebih memfokuskan pada
upaya penyusunan PTK. Dengan demikian, Bahan
Belajar Mandiri ini adalah Bahan Belajar Mandiri
berbasis PTK bertujuan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran yang berdam-pak pada mutu hasil
belajar siswa. Model Pembelajaran BERMUTU berbasis
PTK penting dilaksanakan oleh guru peserta IPS SD
kelas tinggi karena banyaknya permasa-lahan guru yang
muncul terkait dengan pelaksanaan pembelajaran IPS
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku (KTSP).

a. Kedudukan Identifikasi Masalah


Topik identifikasi berada pada posisi yang kesembilan
dari enam belas pertemuan yang harus dilakukan dalam
proses belajar BERMUTU dan merupakan topik pertama
dalam langkah PTK, yaitu identifikasi masalah, peren-
canaan tindakan, penyusunan proposal, pelaksanaan
tindakan, analisis dan interpretasi data, refleksi dan
tindak lanjut, serta penyusunan laporan.

b. Pentingnya Identifikasi Masalah


Topik identifikasi masalah penting dipelajari karena
keterampilan mengidentifikasi masalah akan membantu
guru peserta dalam upaya menemukan dan memper-
baiki serta meningkatkan mutu proses dan hasil belajar
yang dilakukannya.

c. Ruang Lingkup Identifikasi Masalah

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah yang dibahas dalam topik identifikasi masalah


adalah berbagai permasalahan yang terkait dengan
konteks pembelajaran IPS SD di kelas tinggi. Masalah
itu mencakup pengembangan kurikulum, penguatan
materi, dan praktek mengajar. Pengembangan kuriku-
lum antara lain meliputi pemahaman tujuan mata
pelajaran IPS SD, kemampuan menganalisis standar
kompetensi dan kompetensi dasar, pengembangan
silabus, RPP, dan penilaian. Penguatan materi antara
lain meliputi pemahaman dan penguasaan materi IPS
dengan ruang lingkup materi: 1) Manusia, Tempat, dan
Lingkungan, 2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan,
3) Sistem Sosial dan Budaya, dan 4) Perilaku Ekonomi
dan Kesejahteraan. Sedangkan, praktek mengajar
antara lain mencakup pemilihan pendekatan, strategi/
model pembelajaran, metode, sumber dan media
pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian
proses dan hasil belajar.

Dalam kegiatan identifikasi masalah ini, peserta diskusi


di KKG dilatih untuk menerapkan keterampilan meng-
identifikasi masalah pembelajaran IPS kelas tinggi dari
berbagai sumber dan pengalaman pribadi ketika meng-
ajar IPS, mengidentifikasi faktor-faktor atau kondisi
pembelajaran yang menimbulkan masalah, merumus-
kan masalah, dan menentukan alternatif pemecahan
masalah.

Sebelum topik ini dipelajari, maka seperangkat penge-


tahuan tentang IPS perlu dipahami terlebih dahulu
sehingga akan memudahkan guru peserta dalam meng-
identifikasi permasalahan berkaitan dengan pembela-
jaran IPS.
IDENTIFIKASI MASALAH

Mengacu pada Permendiknas RI No.22 Tahun 2006


tentang Standar Isi mata pelajaran IPS SD/MI, yang
memuat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupa-
kan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai
dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, IPS dalam
pembelajarannya mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang
peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena
kehidupan masyarakat global selalu mengalami per-
ubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran
IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan menganalisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.

Berdasarkan uraian di atas, maka penyampaian mata


pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif,
dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih
luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Pembelajaran mata pelajaran IPS bertujuan agar


peserta didik memiliki kemampuan: 1) mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya, 2) memiliki kemampu-
an dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial, 3) memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkom-
petisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
lokal, nasional, dan global. Dengan demikian Ilmu
Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu
sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya).

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Pendekatan pembelajaran terpadu adalah suatu pen-


dekatan program pembelajaran disusun dari berbagai
cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan
pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil
suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian
dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan
cabang-cabang ilmu yang lain. Topik/tema dapat
dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan
yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang
dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin
atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman
kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial,
modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai
disiplin ilmu-ilmu sosial.

Adapun strategi pembelajaran terpadu IPS tersebut


dilaksanakan dengan melakukan beberapa langkah
sebagai berikut.
a. pemetaan Kompetensi Dasar.
b. penentuan Topik/tema.
c. penjabaran (perumusan) Kompetensi Dasar ke
dalam indikator sesuai topik/tema.
d. pengembangan Silabus.
e. penyusunan Desain/Rencana Pelaksanaan Pembela-
jaran.
Berdasarkan uraian tentang karakteristik IPS di atas,
maka dibutuhkan strategi tersendiri bagi guru peserta
SD Kelas tinggi mengintegrasikannya dalam sebuah
pembelajaran yang menggunakan pendekatan terpadu.

d. Petunjuk Kegiatan
Selama mempelajari topik Identifikasi masalah ini, guru
peserta bersama Pemandu akan melaksanakan berbagai
kegiatan sehingga diperoleh suatu kemampuan baik
yang berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap
terhadap PTK. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dalam mengidentifikasi masalah meliputi:
1. Diskusi untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pembelajaran IPS SD pada materi Menghargai jasa
dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan dalam bentuk Case Study dan
dokumen hasil belajar siswa kelas 5.
IDENTIFIKASI MASALAH

2. Diskusi untuk menganalisis faktor penyebab timbul-


nya masalah dalam pembelajaran IPS SD Kelas
tinggi pada materi sejarah kelas 5: Menghargai
jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan dalam bentuk Case Study dan
dokumen hasil belajar siswa kelas 5.
3. Berlatih untuk mengklasifikasikan masalah-masalah
dalam pembelajaran IPS SD kelas tinggi ke dalam 3
aspek, yaitu aspek pengembangan kurikulum,
penguasaan materi, dan praktik pembelajaran.
4. Berlatih merumuskan masalah berdasarkan hasil
klasifikasi permasalahan baik dari sumber Case
Study maupun dokumen hasil belajar siswa.

i.Tugas
Terstruktu
r dan
Belajar
Mandiri
Setelah kegiatan belajar (tatap muka) di KKG, guru
peserta akan melakukan beberapa kegiatan terstruktur
serta belajar mandiri. Para guru peserta akan disiapkan
untuk melaksanakan kedua tugas tersebut sebagai
bagian dari kegiatan Belajar BERMUTU.

ii.Tugas
Terstruktu
r
Pelaksanaan Tugas Terstruktur untuk identifikasi masa-
lah terdiri atas:
1. Guru peserta melaksanakan pembelajaran di
sekolah, di kelas tempatnya bertugas dan diamati
oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar
pengamatan pembelajaran.
2. Hasil pengamatan teman sejawat direnungkan,
direfleksi, dan hasil refleksi ditulis dalam bentuk
Case Study untuk dibawa pada pertemuan KKG
berikutnya.
Tugas terstruktur dialokasikan 4 x 60 menit
Laporan tugas terstruktur menjadi salah satu tagihan
yang akan dijadikan bukti untuk melihat ketercapaian
indikator hasil belajar pada pertemuan di KKG.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

iii.Tugas
Belajar
Mandiri
Tugas Mandiri adalah tugas yang dilakukan guru peserta
di luar tatap muka untuk meningkatkan kompetensi
mengidentifikasi masalah dengan membaca dan meng-
kaji ulang tentang identifikasi masalah dengan meng-
gunakan sumber yang dirujuk dalam Bahan Belajar
Mandiri ini.

Mempelajari kembali Case Study “Mengapa Mereka


Terdiam” untuk mempertajam refleksi yang ditulis guru
peserta sendiri dari hasil pengalaman mengajarnya dan
mengacu pada tujuan serta kaidah penulisan Case
Study.

iv.Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap produk yang dihasilkan
guru peserta berupa: daftar identifikasi masalah,
faktor penyebab masalah, klasifikasi masalah, dan
rumusan masalah, dihimpun dalam buku kerja guru
menjadi portofolio.
IDENTIFIKASI MASALAH

2.KOMPETENSI DAN INDIKATOR


Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi pada
kegiatan identifikasi masalah yang ingin dicapai seba-
gai berikut.

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Memiliki keterampilan 1. Mengidentifikasi masalah-


mengidentifikasi masalah- masalah pembelajaran IPS
masalah pembelajaran IPS, kelas tinggi melalui
merumuskan masalah, dan berbagai sumber
mendeskripsikan faktor-
faktor penyebab timbulnya 2. Menganalisis faktor
masalah dalam pembelajaan penyebab timbulnya
IPS SD yang terkait dengan masalah dalam
aspek pengembangan silabus, pembelajaran
pemahaman materi, dan
praktik/pelaksanaan 3. Mengklasifikasi
pembelajaran IPS SD. permasalahan yang telah
teridentifikasi ke dalam 3
aspek, yaitu aspek
pengembangan kurikulum,
penguasaan materi, dan
praktik pembelajaran

4. Merumuskan masalah
berdasarkan hasil klasifikasi
permasalahan.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

3.PERSIAPAN
Untuk mempelajari topik identifikasi masalah diperlu-
kan persiapan sebagai berikut.
a. Pemandu mempelajari topik dan sumber belajar
yang relevan serta mempelajari kegiatan belajar
yang disarankan di KKG
b. Pemandu menyiapkan alat dan bahan seperti: Papan
tulis/kertas plano, kapur/spidol/laptop dan LCD/
OHP dan transparansi.
c. Pemandu menyiapkan bahan ajar sebagai berikut.

Kompetensi dan Indikator untuk topik Identifikasi


Bahan Ajar 1
Masalah
Kedudukan Prosedur Identifikasi Masalah dalam Urutan
Bahan Ajar 2
Pembelajaran IPS Berbasis PTK

Bahan Ajar 3 Contoh Case Study “Mengapa kalian Terdiam”

Bahan Ajar 4 Contoh Permasalahan (Case Study)

Bahan Ajar 5 Dokumen Hasil Belajar Siswa

Bahan Ajar 6 Contoh Permasalahan (Dokumen Hasil Belajar Siswa)

Bahan Ajar 7 Contoh Faktor Penyebab Masalah (Case Study)

Contoh Faktor Penyebab Masalah (Dokumen Hasil


Bahan Ajar 8
Belajar Siswa)

Bahan Ajar 9 Cara Lain Menganalisis Faktor Penyebab Masalah

Bahan Ajar 10 Kaidah Perumusan Masalah


IDENTIFIKASI MASALAH

4.SUMBER BELAJAR
Berikut ini sumber belajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran berkaitan dengan topik identifikasi masalah.

Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006


Website
tentang standar isi yang memuat
Sumber Belajar 1 Cakrawala Guru
Standar Kompetensi dan Kompetensi
peserta
Dasar Mata Pelajaran IPS SD/MI.

Modul PTK, Unit 6. Subunit 1.


Sumber Belajar 2 Mengidentifikasi dan Menganalisis Hylite
Masalah.
Website
Alamsyah, Teuku. 2008. Makalah
Sumber Belajar 3 Cakrawala Guru
Case Study dalam Pembelajaran.
peserta
Website
Sumber Belajar 4 Depdiknas. 2005. Pakem IPS. Jakarta Cakrawala Guru
peserta

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

5.KEGIATAN BELAJAR
Alur Kegiatan
IDENTIFIKASI MASALAH

Penjelasan Kegiatan
Kegiatan 1: Pendahuluan (10 menit)
Pemandu membuka pertemuan kesembilan dengan
melakukan review terhadap topik generik yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya, yaitu lesson
study, Case Study, dan Penelitian Tindakan Kelas
khususnya dalam topik identifikasi masalah.

Pemandu menyampaikan tujuan yang ingin dicapai


pada pertemuan kesembilan dengan menggunakan
bantuan bahan ajar 1.

Pemandu menjelaskan kedudukan prosedur Identifikasi


Masalah dalam pembelajaran IPS SD berbasisis PTK
dengan bantuan bahan ajar 2.

Kegiatan 2: Diskusi Mengidentifikasi Masalah Melalui


Case Study (45 menit)
Kegiatan 2 merupakan kegiatan untuk memperkenalkan
berbagai sumber yang dapat digunakan untuk meng-
identifikasi masalah atau menemukan masalah. Satu
diantaranya adalah melalui Case Study. Case Study
sebelumnya telah dibahas dalam materi generik,
sehingga makna, tujuan, dan kaidah penulisan Case
Study hanya di-review secara sekilas. Adapun langkah-
langkah yang harus dilakukan pada kegiatan mengiden-
tifikasi masalah melalui Case Study sebagai berikut.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Pemandu meminta guru peserta membaca contoh Case


Study berjudul “Mengapa Mereka Terdiam” sebagai
salah satu sumber untuk menemukan masalah dalam
pembelajaran IPS SD Kelas 5. Untuk itu, pemandu
menggunakan bahan ajar 3.

Selanjutnya, guru peserta diminta mendiskusikan


contoh Case Study tersebut secara bersama-sama
dengan membentuk formasi duduk berbentuk huruf U
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lainnya
untuk menemukan permasalahan yang muncul dari
contoh tersebut, dengan bantuan pertanyaan-pertanya-
an seperti: Apakah inti dari permasalahan di atas?
Permasalahan pembelajaran apa sajakah yang muncul
dari Case Study tersebut? Pernahkah Anda mengalami
permasalahan seperti itu? Bagaimana jika permasalah-
an itu tidak dipecahkan? Apa yang seharusnya dilaku-
kan?

Pemandu melengkapi hasil diskusi guru peserta dengan


menggunakan bahan ajar 4 yang berisikan contoh per-
masalahan yang diperkirakan muncul dalam Case Study
tersebut.

Guru peserta diminta menuliskan hasil diskusinya ke


dalam buku kerja guru.
IDENTIFIKASI MASALAH

Kegiatan 3: Diskusi Mengidentifikasi Masalah Melalui


Dokumen Hasil Belajar Siswa (45 menit)
Kegiatan 3 merupakan kegiatan untuk memperkenalkan
sumber lain yang dapat digunakan untuk mengidentifi-
kasi masalah atau menemukan masalah, yaitu melalui
Dokumen hasil belajar siswa.

Pemandu membagikan contoh dokumen hasil belajar siswa


kelas 5 kepada guru peserta (gunakan bahan ajar 5).

Guru peserta mengkaji dokumen hasil belajar siswa


kelas 5 untuk menemukan permasalahan yang muncul
dari dokumen tersebut dengan menjawab beberapa
pertanyaan seperti: Apakah hasil pembelajaran siswa
anda untuk SK dan KD tersebut sama? Bagaimana jika
hasil itu sama dengan siswa Anda? Apa kira-kira faktor
penyebabnya? Apakah permasalahan itu berkaitan
dengan pengembangan kurikulum, materi atau praktik
pembelajaran?

Pemandu menggunakan bahan ajar 6 tentang perma-


salahan yang muncul berdasarkan contoh dokumen
untuk melengkapi hasil diskusi guru peserta.

Guru peserta diminta menuliskan hasil diskusi dalam


buku kerja guru.

Kegiatan 4: Diskusi Menganalisis Faktor Penyebab


Masalah (30 menit)
Setelah guru peserta mengidentifikasi masalah, guru
peserta melakukan analisis masalah dengan tujuan: a)
mendapatkan kejelasan masalah yang sesungguhnya, b)
menemukan kemungkinan faktor penyebab, dan c)
menentukan kadar permasalahan. Jika analisis faktor
penyebab permasalahan tidak dilakukan, dimungkinkan
masalah yang diidentifi-kasi masih terasa kabur.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam


menganalisis faktor penyebab sebagai berikut.

Guru peserta menggunakan data hasil identifikasi


masalah baik dari contoh Case Study maupun dokumen
hasil belajar siswa untuk dianalisis faktor penyebab
masalahnya. Faktor penyebab permasalahan itu dapat
berkaitan dengan aspek kurikulum, materi, dan praktik
pembelajaran.

Guru peserta berdiskusi untuk mencoba menemukan


faktor penyebab munculnya permasalahan dari contoh
Case Study di atas dengan bantuan pertanyaan:

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Menurut Anda, alasan apa yang menyebabkan permasa-


lahan pembelajaran itu muncul? Apakah permasalahan
itu terkait dengan masalah pengembang-an kurikulum,
materi atau praktik pembelajaran?

Untuk melengkapi hasil diskusi guru peserta, Pemandu


dapat menggunakan bahan ajar 7 dan 8, tentang faktor
penyebab munculnya permasalahan dari contoh Case
Study dan dokumen hasil belajar siswa yang telah
teridentifikasi masalahnya.

Kegiatan analisis faktor penyebab permasalahan dapat


juga dilakukan dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan kepada diri guru peserta sendiri atau siswa.
Mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan
siswa, daftar hadir, daftar nilai, persiapan mengajar
atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita
siapkan. Cara lain menganalisis faktor penyebab per-
masalahan dapat dijelaskan pemandu dengan meng-
gunakan bahan ajar 9.

Guru peserta diminta menuliskan hasil diskusi tersebut


ke dalam buku kerja guru peserta.

Kegiatan 5: Diskusi Mengklasifikasi Masalah (30 menit)


Kegiatan 5 merupakan kegiatan penuangan data yang
telah diperoleh dari hasil telaah Case Study maupun
dokumen hasil belajar siswa ke dalam format klasifikasi
masalah untuk mengetahui bahwa permasalahan dalam
pembelajaran IPS SD Kelas tinggi dapat dikelompokkan
menjadi 3 aspek, yaitu aspek kurikulum, materi, dan
praktik pembelajaran.

Guru peserta menggunakan data permasalahan dan


mengklasifikasi permasalahan tersebut berdasarkan
aspek pengembangan kurikulum, penguasaan materi,
dan praktik pembelajaran dengan menggunakan format.

Contoh permasalahan yang telah diklasifikasi


IDENTIFIKASI MASALAH

Sumber
No. ASPEK PERMASALAHAN
Masalah
Pengembangan Penguasaan Praktik
Kurikulum Materi Pembelajaran

1. Case Study Standar Kompetensi 2, Banyak siswa 1. Siswa


“Mengapa Kompetensi Dasar 2.3, yang belum kelas 5
Mereka yaitu Menghargai jasa selesai kurang
Terdiam” dan peranan tokoh mengerjakan merespon
dalam memproklamasi- tugas padahal berbagai
kan kemerdekaan waktu telah habis pertanyaa
belum tercapai dengan n yang
baik dilontarka
n guru
peserta

2. Diskusi
tidak
berjalan
sesuai
rencana
guru
peserta

2. Dokumen Standar Kompetensi 2, Hasil ulangan


Hasil Bela- Kompetensi Dasar 2.3, rata-rata 60,
jar Siswa yaitu Menghargai jasa yaitu di bawah
Kelas 5 dan peranan tokoh KKM 65
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan belum
tercapai dengan baik

Kegiatan 6: Diskusi Merumuskan Masalah (30 menit)


Kegiatan 6 merupakan kegiatan merumuskan masalah
berdasarkan kaidah perumusan masalah dari masalah
yang telah ditetapkan karena dianggap penting.

Guru peserta bersama-sama menentukan satu perma-


salahan yang penting untuk ditindaklanjuti atau diteliti
dari beberapa permasalahan yang muncul dalam contoh
case study dan dokumen hasil belajar siswa.

Setelah masalah yang penting untuk ditindaklanjuti


ditetapkan, maka guru peserta diminta merumuskan
masalah tersebut.

Guru peserta mendiskusikan hasil rumusan masalah


bersama guru peserta lain untuk mengkaji apakah hasil
rumusannya sudah sesuai dengan kaidah perumusan
masalah.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Pemandu menggunakan bahan ajar 10 untuk menjelas-


kan kaidah perumusan masalah.

Kegiatan 7: Penutup (10 menit)


Pemandu memberi kesempatan kepada guru peserta
untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan
prosedur identifikasi masalah yang telah dipelajari.
Pada sesi tanya jawab ini guru peserta lain dapat
membantu menjawab.

Sebagai refleksi terhadap kegiatan identifikasi yang


telah dilakukan, maka tanyakan pada guru peserta
apakah indikator pencapaian kompetensi sudah ter-
capai atau belum.

Pemandu meminta seorang guru peserta untuk menyim-


pulkan hasil pembelajaran dari kegiatan identifikasi
masalah dan menyampaikan tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh guru peserta.

i.Tugas
Terstruk
tur
1. Lakukan pengamatan pembelajaran di kelas Anda!
2. Mintalah teman sejawat untuk mengamati
kegiatan pembelajaran yang Anda lakukan!
3. Tulislah hasil pengamatan teman sejawat tersebut
dalam bentuk tulisan Case Study!
4. Identifikasi dan klasifikasikan permasalahan yang
muncul dalam tulisan Case Study Anda, apakah
termasuk dalam permasalahan pengembangan
kurikulum, pengembangan materi atau praktik
mengajar!
5. Tentukan permasalahan yang tepat untuk diang-
kat menjadi penelitian tindakan kelas berdasar-
kan hasil klasifikasi masalah!
6. Rumuskan masalah tersebut berdasarkan kaidah
perumusan masalah!
7. Anda dapat mendiskusikan tugas terstruktur ini
bersama dengan teman guru peserta dalam KKG!
Pemandu menyampaikan pesan moral terkait dengan
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru peserta
berikut ini.
IDENTIFIKASI MASALAH

ii.Tugas
Mandiri
Untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
masalah melalui Case Study, bacalah contoh-contoh
Case Study yang lain, seperti yang terdapat dalam
sumber 3, Makalah Case Study dalam Pembelajaran
yang ditulis oleh Teuku Alamsyah, 2008.

Pemandu meminta agar guru peserta membawa tugas


terstruktur pada pertemuan berikutnya dan mempela-
jari topik perencanaan dari berbagai sumber untuk
pertemuan berikutnya.

Pemandu menyampaikan ucapan terima kasih dan


salam kepada seluruh guru peserta peserta dalam
kegiatan KKG untuk mengakhiri pertemuan itu.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

6.PENILAIAN
Penilaian produk berupa hasil identifikasi permasalahan
dalam pembelajaran IPS SD, faktor penyebab permasa-
lahan, dan hasil rumusan masalah.

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


PEMBELAJARAN, FAKTOR PENYEBAB DAN RUMUSAN MASALAH

Nama
No. Guru Aspek Jumlah
peserta
Kualitas Isi
Sistematika Bahasa Kerapian
Materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan: Berilah skor 1, 2, 3 atau 4, dimana

Sistematika:
Skor 4 = Sistematis, lengkap, jelas
3 = Sistematis, lengkap, teapi kurang jelas
2 = Sistematis/lengkap/jelas
1 = Tidak sistematis dan tidak lengkap/jelas

Kualitas Isi Materi


Skor 4 = Ada isi, sesuai, jelas, akurat
3 = Ada isi, sesuai/jelas/akurat
2 = Ada isi, tetapi tidak sesuai/jelas/akurat
1 = Tidak ada isi

Bahasa
Skor 4 = Kaidah bahasa baik dan benar
3 = Kaidah bahasa baik tetapi kurang benar
2 = Kaidah bahasa baik/benar
1 = Bahasa tidak baik dan tidak benar

Kerapian
IDENTIFIKASI MASALAH

Skor 4 = Rapih, jelas dan mudah terbaca


3 = Rapih, tetapi tidak jelas/tidak terbaca
2 = Rapih/jelas
1 = Tidak rapih dan tidak jelas
Skor maksimal = 4 x 4 = 16

Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 – 79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

D = < 60 : KurangLAMPIRAN
Lampiran 1
Bahan Ajar 1: Kompetensi dan Indikator Topik Identifikasi
Masalah

Indikator Kegiatan
Kompetensi Hasil Belajar
Pencapaian Pembelajaran

Memiliki 1. Mengidenti 1. Mengiden 1. Daftar


keterampilan fikasi tifi-kasi Permasal
mengidentifikasi masalah- masalah ahan
masalah-masalah masalah melalui
pembelajaran IPS, pembelajar Case 2. Klasifikas
merumuskan an IPS Stusy, i
masalah, dan kelas tinggi dan Permasal
mendeskripsikan melalui dokumen ahan
faktor-faktor berbagai hasil
penyebab timbulnya sumber belajar 3. Tulisan
masalah dalam Case
pembelajaan IPS SD 2. Menganalisi 2. Mengklasi Study
yang terkait dengan s faktor fikasi
aspek pengembangan penyebab masalah
silabus, pemahaman timbulnya
materi, dan masalah 3. Menetapk
praktik/pelaksanaan dalam an
pembelajaran IPS SD. pembelajar masalah
an
4. Merumusk
3. Mengklasifi an
kasi masalah
permasalah
an yang
telah
teridentifik
asi ke
dalam 3
aspek,
yaitu aspek
pengemban
gan
kurikulum,
penguasaa
n materi,
dan praktik
pembelajar
an

4. Merumuska
n masalah
berdasar-
kan hasil
klasifikasi
IDENTIFIKASI MASALAH

permasalah
an.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 2
Bahan Ajar 2: Kedudukan Identifikasi Masalah dalam Tahapan
Pembelajaran IPS SD Berbasis PTK
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 3
Naskah: Contoh Case Study IPS SD Kelas V
“Mengapa Kalian Terdiam”
Oleh: Sri Wahyuni

Pembelajaran IPS sangat membosankan bagi menurut orang yang tidak


suka menghafal, karena yang dipelajari dalam mata pelajaran ini adalah
sesuatu yang sudah lama (sejarah) dan permasalahan yang selalu berkembang
(permasalahan sosial). Namun, sebagai guru peserta kita harus dapat menarik
simpati siswa agar mereka dapat termotivasi untuk belajar IPS, yaitu dengan
mengadakan pendekatan personal yang baik dan menggunakan berbagai metode
yang bervariasi.
Pengalaman saya ketika akan membelajarkan Kompetensi Dasar:
Menghargai jasa pahlawan dalam memproklamasikan kemerdekaan, saya
merasa kesulitan untuk membelajarkannya karena saya sulit mencari sumber
belajar tersebut. Anak-anak hanya dapat membaca dari buku siswa saja.
Sumber belajar lain sulit ditemukan di sekolah walaupun sebenarnya di sekolah
ada perpustakaan. Namun sayangnya, buku yang ada di perpustakaan sangatlah
terbatas sehingga tidak semua tokoh yang ada dalam perumusan proklamasi
kemerdekaan tersedia.
Sebelum melakukan pembelajaran Kompetensi dasar: Menghargai jasa
pahlawan dalam memproklamasikan kemerdekaan, saya telah membuat
persiapan yang sangat maksimal, yaitu menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), LKS, dan sumber belajar pendukung lainnya.
Hari Selasa adalah jadwal saya mengajar IPS di kelas V. Saat istirahat
sudah berakhir, bel dibunyikan sebagai tanda untuk masuk kembali. Semua
siswa segera berbaris di depan kelas masing-masing dan segera masuk ke dalam
kelas. Ketika saya masuk kelas, anak-anak tampak letih sekali. Mungkin mereka
tadi memanfaatkan waktu istirahat untuk berlari-larian dalam permainan
dengan teman-temannya. Saya berusaha menyapa anak-anak dengan penuh
kasih sayang dan mengajak anak-anak untuk bernyanyi lagu-lagu perjuangan,
yaitu ”Hari Merdeka” dengan tujuan untuk membangkitkan semangat mereka.
Pada saat pelajaran berlangsung, saya melakukan tanya jawab dengan
anak-anak sebagai kegiatan apersepsi. Adapun pertanyaan yang saya ajukan
seperti: bangsa mana saja yang pernah menjajah Indonesia? Ternyata hampir
semua anak-anak mengacungkan jarinya, kemudian saya menunjuk salah satu
anak untuk menjawabnya.
“Ayo, Dandi apa jawabnya, nak?” tanya saya.
“Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Jepang, Bu”, jawab Dandi.
“Benar sekali jawabanmu, nak”. Demikian kalimat penguatan dan penghargaan
saya. Saya melanjutkan tanya jawab dengan siswa untuk menggiring menuju
pokok permasalahan yang akan dibahas.
”Mengapa bangsa Indonesia demikian lama dijajah oleh Belanda?“ Pertanyaan
saya lontarkan lagi kepada semua anak-anak. Seperti biasa, banyak anak yang
mengangkat tangan.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

”Vivi, coba kamu jelaskan!” Pinta saya kepada Vivi yang tengah berpikir keras.
“Karena bangsa kita bodoh. Banyak orang-orang yang tidak dapat sekolah, Bu“.
”Bagus sekali jawaban Vivi. Ada yang mau menambahkan?” pinta saya lagi.
“Saya Bu!”, celetuk Noval.
”Baiklah, apa jawabanmu Noval?”
“Karena Indonesia subur, banyak bahan tambang dan sumber alam lainnya”
”Benar, memang demikian keadaan bangsa kita. Lama sekali dijajah oleh
bangsa lain”. Saya memberi penjelasan tambahan. Lalu, dengan semangat saya
melanjutkan penguatan dengan menyampaikan bahwa pada saat dijajah
memang tidak semua masyarakat dapat menempuh pendidikan seperti sekarang
ini sehingga tidak banyak orang cerdik pandai.
Setelah itu saya memasuki pembelajaran pada kegiatan inti. Metode
yang saya gunakan adalah ceramah (informasi) dan tanya jawab. Hal itu saya
lakukan karena tidak semua siswa mempunyai buku, padahal mereka harus
memiliki informasi awal sebelum melakukan diskusi. Saya menjelaskan
peristiwa terjadinya proklamasi kemerdekaan mulai dari perumusan sampai
dengan pelaksanaan proklamasi serta tokoh-tokoh yang berperan dalam
merumuskan kemerdekaan. Ketika penjelasan saya selesai, saya bertanya
kepada anak-anak.
“Anak-anak, siapa yang belum jelas bisa bertanya kepada Bu guru peserta. Ayo
siapa yang mau bertanya?” Sejenak suasana terasa hening... Tidak satu siswa
pun yang bertanya. Dalam pikiran saya, anak-anak pasti sudah mengerti atau
sudah jelas.
Selanjutnya anak-anak saya minta untuk berkelompok dan berdiskusi
dengan menggunakan LKS yang telah saya siapkan. Ternyata tidak seperti yang
saya bayangkan. Anak-anak banyak yang tidak paham terhadap tugas-tugas
yang harus didiskusikan dengan menggunakan LKS. Saya mencoba menjajaki
kesiapan kelompok A yang berada di sudut kanan depan kelas dengan
menanyakan apakah mereka telah menyelesaikan salah satu tugasnya? Hasilnya,
belum satu tugas pun yang mereka coba selesaikan.
”Mengapa belum dicoba dikerjakan, nak?” Tanya saya ingin segera tahu
penyebabnya kepada Alvian.
”Belum mengerti, Bu”, jawab Alvian dengan jujur.
”Mengapa tadi sewaktu bu guru peserta tanya apakah kalian sudah mengerti
atau belum malah diam saja? Dan ketika bu guru peserta memberi kesempatan
bertanya kamu tidak bertanya?”
”Waktu tadi bu guru peserta menerangkan saya ngantuk Bu, karena saya bosan
terus mendengar cerita bu guru peserta. Mau tanya, saya malu dan bingung
tanya apa!” Inilah pengakuan polos seorang murid. Saya sedikit terkesima dan
pada akhirnya merasa bahwa saya perlu merefleksi diri dari pembelajaran yang
saya lakukan.
Selama pelajaran masih berlangsung, saya terus berfikir apakah kesalah-
an besar yang saya lakukan pada pembelajaran hari ini. Saya terus bertanya
dalam benak dan hati. Apakah metode ceramah yang saya gunakan
menyebabkan anak mengantuk, mengobrol sendiri karena membosankan,
sehingga anak-anak tidak bergairah pada saat belajar?
IDENTIFIKASI MASALAH

Saya masih tetap berkeliling mengamati pekerjaan anak-anak sambil


merenung terus. Ternyata jam sudah menunjukkan waktu istirahat kedua
hampir tiba. Langsung saya katakan kepada anak-anak bahwa waktu kurang 5
menit, tetapi banyak kelompok yang belum selesai mengerjakan tugas. Saya
berfikir lagi, mungkin anak-anak yang tidak dapat mengerjakan tugas itu daya
ingatnya kurang kuat, tidak mendengarkan penjelasan, atau sibuk berbicara
sendiri. Hati saya terus bergejolak karena memikirkan kondisi ini.
Akhirnya bel tanda istirahat telah berbunyi. Walaupun saya merasa
berat hati dan kurang puas dengan hasil pembelajaran pada saat ini, saya tetap
memberikan penguatan kepada anak-anak hingga kesimpulan.
“Hari sabtu yang akan datang kita akan membahas masalah ini lagi dengan lebih
mantap ya anak-anak.” Hibur saya sebelum mengakhiri pelajaran. Segera saya
mengucapkan salam kepada anak-anak dan menyanyikan lagu ”Sayonara”.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 4
Bahan Ajar 3: Contoh Permasalahan (Case Study)
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 5
Naskah: Dokumen Hasil Belajar Siswa
Hasil Tes Tertulis untuk kelas 5 SK 2 KD 2.3 Menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan belum tercapai dengan baik

Tabel 1. Daftar Nilai Siswa Kelas 5


No. NAMA SISWA NILAI No. NAMA SISWA NILAI
1. AA 48 21. ST 54
2. AB 50 22. SV 44
3. AC 51 23. SV 49
4. AD 53 24. SX 65
5. AF 50 25. TAAD 66
6. AG 44 26. TC 56
7. AH 45 27. TFI 60
8. BAP 67 28. THY 70
9. BD 58 29. TI 80
10. BST 71 30. US 72
11. DF 57 31. UT 59
12. DGA 74 32. UV 50
13. DH 40 33. WE 46
14. DK 52 34. WG 43
15. DL 61 35. WZ 64
16. DM 55 36. XI 40
17. FF 62 37. ZA 56
18. FG 48 38. ZBJ 74
19. FL 55 39. ZS 59
20. FM 60 40. ZSM 63
Rata-rata 56,8

Keterangan: Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 65.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 6
Bahan Ajar 4: Contoh Permasalahan (Dokumen Hasil Belajar
Siswa)
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 7
Bahan Ajar 5: Contoh Faktor Penyebab Masalah Berdasarkan
Case Study

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 8
Bahan Ajar 6: Contoh Faktor Penyebab Masalah Berdasarkan
Dokumen Hasil Belajar Siswa
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 9
Bahan Ajar 7: Cara Lain Menganalisis Faktor Penyebab Masalah

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH

Lampiran 10
Bahan Ajar 8: Kaidah Perumusan Masalah

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH

DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Teuku.2008. Makalah Case Study dalam Pembelajaran.NAD:
Universitas Syiah Kuala.

BSNP.2006. Permen Diknas RI No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta.

Cakrawala Guru.2008. Hylite Modul PTK:Unit 6. Subunit 1. Mengidentifikasi


dan Menganalisis Masalah.Jakarta.

Depdiknas.2005.Pakem IPS.Jakarta.

You might also like