You are on page 1of 14

Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

KARAKTERISTIK, KEUNIKAN DAN MANFAAT


KUDA LAUT (Hyppocampus Spp)
Oleh : I Putu Prana Wiraatmaja

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Sumber daya kelautan berperan penting dalam mendukung pembangunan


ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan
kerja, dan pendapatan penduduk. Sumber daya kelautan tersebut mempunyai
keunggulan komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka
ragam serta dapat dimanfaatkan dengan biaya eksploitasi yang relatif murah
sehingga mampu menciptakan kapasitas penawaran yang kompetitif. Di sisi lain,
kebutuhan pasar sangat besar karena kecenderungan permintaan pasar global yang
terus meningkat. Untuk memenuhi hal tersebut maka akselerasi pembangunan
kelautan merupakan sebuah jawaban yang tepat. Indonesia menyimpan potensi
sumber daya kelautan, baik hayati ataupun non-hayati yang cukup menjanjikan
untuk di kelola. Potensi ini bukan hanya menjadi aset lokal namun juga dapat
dirasakan manfaatnya secara nasional jika dikelola dan dimanfaatkan dengan arif
dan bijaksana.

Salah satu sumber daya laut yang banyak dieksploitasi akhir-akhir ini
adalah kuda laut (Hyppocampus spp). Kuda laut diperdagangkan sebagai ikan hias
dan juga sebagai bahan obat. Konsumsi kuda laut di Asia mencapai 45 ton per
tahun (+ 16 juta ekor), dimana konsumen utamanya adalah China +20 ton, Taiwan
+11,2 ton dan Hongkong +10 ton. Data tahun 1997 menunjukkan bahwa harga
impor kuda laut di Cina mencapai US$ 1200 per kg. Beberapa sifat (karakteristik)
kuda laut yang menjadikan hewan ini rentan terhadap eksploitasi yang berlebih
antara lain adalah penyebarannya sedikit, jarak habitat sempit, fekunditas rendah,
dan kesetiaan pada pasangan. Penyebaran yang sempit ini juga terjadi di
Indonesia, seperti di Sulawesi Selatan hewan ini hanya ditemukan banyak pada
daerah tertentu seperti di Pulau Tana Keke, Kabupaten Takalar (Syafiuddin,
2004). Kuda laut juga dikenal dengan nama tangkur kuda yang secara genetis
merupakan kerabat dekat dengan tangkur buaya (ikan pipa). Ikan ini sangat unik,
karena mempunyai morfologi yang berbeda dibanding ikan-ikan yang lain. Selain
bentuk kepalanya yang menyerupai kepala kuda, ikan jantan mempunyai kantung
pengeraman telur yang tidak dijumpai pada jenis ikan yang lain. Kantung
pengeraman berfungsi untuk melindungi dan mengerami telur yang sudah dibuahi
sampai menentas menjadi larva, serta terus melindunginya di dalam kantung
hingga siap dilahirkan menjadi juwana kuda laut ke alam.

1
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

Permintaan ekspor kuda laut untuk ikan hias di akuarium cukup tinggi
yaitu dari negara – negara Eropa, Amerika, dan Asia. Selain itu, manfaat penting
lainnya adalah khasiat kuda laut untuk obat – obatan dan kesehatan. Kenyataan-
kenyataan tersebut diatas menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi di pasaran, sehingga mendorong terjadinya penangkapan yang cukup
intensif di alam. Penangkapan tidak terkendali tentu saja dapat mengakibatkan
menurunnya populasi dan akibat lebih jauh dapat menyebabkan kepunahan. Pada
kenyataannya populasi kuda laut di Indonesia juga terancam punah karena habitat
kuda laut yang berupa karang-karang laut rusak akibat ulah manusia. Keunikan
kuda laut membuat banyak orang ingin menjadikannya koleksi, hal itu berakibat
pada semakin sedikitnya jumlah kuda laut karena ditangkap secara berlebihan.

Dengan semakin meningkatnya eksploitasi terhadap kuda laut, maka saat


ini kuda laut menjadi salah satu komuditas yang terancam kelestariannya dan
disinyalir telah mendekati kepunahan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian kuda laut tersebut adalah dengan melakukan pengembangan kearah
budidaya. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka perlu disediakan benih secara
massal dan tidak bergantung pada musim. Benih yang memenuhi kriteria ini
hanya yang dapat diperoleh dari kegiatan pembenihan. Namun penyediaan benih
untuk budidaya masih menemukan banyak kendala, diantaranya belum
sepenuhnya induk kuda laut berhasil mencapai fase pemijahan karena tingkat
perkembangan gonad dan pematangan telur maka induk kuda laut perlu dipelihara
pada lingkungan yang optimal. Kondisi lingkungan sangat berperan dalam masa
pertumbuhan reproduktif kuda laut selain agar sesuai dengan kebutuhan induk
kuda laut juga untuk perkembangan gonad dan pematangan telur.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan paper ini adalah untuk mengetahui karakteristik,


keunikan dan manfaat dari kuda laut, sehingga kuda laut perlu di budidayakan
agar tidak terancam kepunahannya.

II. Tinjauan Pustaka

Kuda laut adalah hewan yang telah mengalami evolusi sejak 40 juta tahun
lalu (Fritzhe, 1997). Diistilahkan ke dalam genus Hippocampus berasal dari
bahasa Yunani yang berarti binatang laut berbentuk kepala kuda, (hippos = kepala
kuda ; campus = binatang laut).

Kuda laut termasuk dalam jenis ikan, dan bernafas dengan insang. Ukuran
mereka bervariasi dari sekitar 4 sampai 30 sentimeter (1,6 sampai 11,8 inci) dan
mereka biasanya tinggal sepanjang pantai, di antara ganggang laut dan tumbuhan
lainnya. Semacam baju zirah dari tulang melindungi mereka dari segala jenis
bahaya. Baju zirah ini begitu kuat sehingga tidak mungkin menghancurkan kuda
laut yang sudah mati dan mengering dengan hanya menggunakan tangan. Kuda

2
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

laut tidak pernah berenang jauh-jauh dari karang, karena untuk menghindarkan
diri dari bahaya. Kuda laut sering berdiam diri dan menambatkan ekornya pada
karang-karang atau celah bebatuan. Makanan kesukaan kuda laut adalah udang-
udang kecil. Bisanya kuda laut hanya berenang perlahan-lahan dalam posisi
berdiri. Kuda laut memiliki mata yang unik, dimana masing-masing mata kuda
laut bisa melihat dua buah benda yang berbeda pada waktu yang bersamaan.
Tubuhnya indah berwarna-warni (merah, kuning, hijau, dan hitam) namun bisa
berubah sesuai dengan banyak sedikitnya sinar matahari yang menyinari
tubuhnya, atau tergantung dengan keadaan tubuhnya sendiri. Sirip dorsal pada
kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip pektoralnya terletak pada
bagian kepala, di dekat insang. Beberapa spesies kuda laut berwarna transparan
sebagian, sehingga tidak mudah terlihat.

Menurut Dames (2000), ukuran tubuh kuda laut relatif kecil dan komposisi
badannya unik membuat mereka hampir tidak mampu berenang, merupakan
satusatunya ikan yang mampu ditangkap langsung dengan tangan.

III. Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah dengan


mengolah dan mengkaji data sekunder yang diperoleh dari jurnal online atau dari
situs-situs online yang memuat tentang kuda laut.

IV. Pembahasan

1. Karakteristik dan Morfologi Kuda Laut

a. Karakteristik Kuda Laut

Kuda laut mempunyai ciri-ciri sebagai


berikut : tubuh agak pipih, melengkung, permukaan
kasar, seluruh tubuh terbungkus dengan semacam
baju baja yang terdiri atas lempengan-lempengan
tulang atau cincin. Kepala mempunyai mahkota
dan moncong dengan mata kecil yang sama lebar.
Ekor prehensil (dapat memegang) lebih panjang
dari kepala dan tubuh. Sirip dada pendek dan lebar,
sirip punggung cukup besar dan sirip ekor tidak ada. Pada kuda laut jantan
mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut. Kuda laut dikenal
dengan nama Hyppocampus, di Indonesia dikenal dengan nama tangkur kuda,
yang berarti kuda yang bergerigi dan sesuai dengan bentuk morfologinya yang
unik dan aneh. Tubuh bersegmen dan mempunyai satu sirip punggung, insang
membuka sangat kecil yang dilengkapi sepasang dada (pectoralfin), satu sirip
dubur (analfin) yang sangat kecil, sirip perut dan sirip ekor tidak ada. Ekornya

3
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

dapat mencekam dan digunakan untuk memegang pada suatu objek. Ikan hias
kecil ini mempunyai kerangka luar yang kokoh, dengan bentuk kepala seperti
kepala seekor kuda yang tegak lurus pada tubuhnya, tidak akan membengkok
apabila dikeringkan. Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong pengeraman
(brood pouch) pada bagian bawah ekor. Menurut Simon and Schuster (1997),
warna dasar kuda laut berubah – ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah,
kadang – kadang punya bintik – bintik atau garis terang atau gelap. Perubahan
tersebut secara perlahan – lahan dari ujung ke ujung tergantung pada intensitas
cahaya. Walaupun sebagian besar kuda laut mempunyai warna kecoklat-coklatan
alami, warna campuran abu-abu dan coklat atau bahkan warna hitam agar sesuai
dengan lingkungannya, ternyata kuda laut dapat berubah warna seperti halnya
bunglon selama mendekati dan meminang pasangannya, dan juga untuk
bersembunyi dari pemangsa. Ada juga beberapa jenis yang dapat membuat diri
mereka menjadi oranye berpendar hingga ungu pekat (Hidayat dan Silfester,
1998).

Selanjutnya Al Qadri dkk (1998) menyatakan bahwa perbedaan warna


pada kuda laut bukan berarti berbeda jenis, kuda laut termasuk salah satu hewan
yang sering dan sangat mudah berganti warna. Perbedaan jenis – jenis kuda laut
yang paling menonjol adalah terdapatnya duri – duri atau tulang yang muncul
pada setiap cincin (ring) di tubuh dan mahkotanya, perbedaan lainnya adalah
bentuk badannya ada yang langsing dan lebih panjang dan ada juga yang besar
dan lebar.

Taksonomi kuda laut menurut Burton dan Maurice (1983) adalah sebagai
berikut :

Gambar Karakteristik Kuda Laut


4
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

 Phylum : Chordata
 Sub phylum : Vertebrata
 Kelas : Pisces
 Sub klas : Teleostomi
 Ordo : Gasterosteiformes
 Famili : Syngnathidae
 Genus : Hyppocampus
 Species : Hyppocampus Spp

Kuda laut menggunakan gerakan matanya secara bebas untuk melihat.


Satu mata dapat melihat pada satu arah dan mata yang satu lagi bergerak ke semua
arah. Kuda laut mempunyai pandangan ganda (binocular vision) yang
berhubungan (Asmanelli dan Ikhsan, 2000, dalam ).

Cara bergerak kuda laut pun jauh berbeda dari kebanyakan ikan. Kuda laut
jarang berpindah tempat, mereka lebih suka berdiam diri dengan posisi vertikal
dengan cara meliliti benda-benda di sekitarnya. Apabila harus bergerak, misalnya
karena menghindari predator, kuda laut akan mendorong tubuhnya ke depan
dengan bantuan tenaga dari getaran sirip mungil di punggungnya yang mampu
bergetar hingga 35 kali per detik (Adip, 2009).

Kuda laut terkenal dengan


kemampuan kamuflasenya yang sangat
hebat, yaitu dengan cara mengubah corak
tubuhnya sesuai dengan lingkungan
sekitarnya atau menumbuhkan filamen-
filamen di sekujur tubuhnya sehingga
tampak menyerupai tumbuhan laut. Kuda
laut melakukan kamuflase dalam rangka
menghindari predator, mengelabui
mangsa, dan selama aktivitas
percumbuan. Kuda laut memiliki
kehidupan sosial yang sangat baik; mereka akan saling memberikan salam satu
sama lain ketika bertemu pada pagi hari dan ketika akan berpisah pada sore hari
dengan cara mengubah warna tubuhnya sesaat ketika berpasangan atau dengan
mengeluarkan suara-suara ‘klik-klik’ yang dihasilkan oleh rahangnya (Adip,
2009).

Jangka hidup alami untuk kuda laut belum diketahui secara pasti.
Kebanyakan perkiraan berasal dari pengamatan di akuarium atau di laboratorium.
Jangka hidup yang dikenali untuk kuda laut sekitar satu tahun untuk jenis yang
lebih kecil, sampai rata-rata tiga hingga lima tahun untuk jenis yang lebih besar
(Dames, 2000). Sebagian besar jenis kuda laut adalah monogami dengan cara
membentuk ikatan pasangan yang berakhir pada musim perkembangbiakan (dan
bahkan ada yang berakhir setelah beberapa musim perkembangbiakan), walaupun

5
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

beberapa jenis tidak mungkin membentuk pasangan yang terikat (Lourie et al,
1999; Dames, 2000).

b. Habitat dan Penyebarannya

Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari
kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut terutama di
sepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal, mendiami tempat-
tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun.
Dari sejumlah species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah jenis yang
memiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan tropis Indo-Pasifik.
Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke timur hingga
Kepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan hingga Pantai
Australia (Adip, 2009).

Populasi kuda laut terbesar terdapat diperairan Indo-pasifik. Kuda laut


ditemukan di Australia sebanyak 10 spesies, Asia Tenggara ditemukan 7 spesies,
Jepang ditemukan 7 spesies dan disebelah Barat Laut Amerika (Pasifik Selatan) 1
spesies, sedangkan disebelah barat Atlantik dan karibia ditemukan 3 spesies yang
hidup disebelah selatan laut Amerika. Atlantik Selatan juga mempunyai beberapa
spesies dimana tiga spesies terdapat di Afrika barat. Kuda laut umumnya hidup
diperairan dangkal hingga kedalaman 20 meter, beberapa spesies ditemukan pada
kedalaman lebih dari 150 meter (Lourie, et al. 1993).H.whitei, H. borbouniensis,
H. erectus, H. guttulatus, dan H. zosterae hidup di perairan hangat dan daerah
tropis diantara hamparan rumput laut (zosterae, possidonia, danhalopilla) atau
padang lamun. Kuda laut juga hidup di dasar laut yang ditumbuhi bungan karang
lunak (H. subelong), dijumpai pula diantara karang di daerah tropis (H. comes).

c. Pakan dan Kebiasaan Makan

Berdasarkan perilaku makannya, kuda laut adalah pemangsa yang pasif


yaitu menunggu makanan yang lewat dan menyerang mangsanya dengan cara
menghisap sampai masuk ke moncongnya. Kamuflase lingkungan yang baik akan
mengelabui mangsanya. Kuda laut akan mencernakan apapun yang kecil hingga
cukup muat dengan mulutnya, kebanyakan crustacea kecil seperti amphipods,
tetapi juga anak-anak ikan dan invertebrata lainnya (Anonim, 2002).

Kuda laut termasuk hewan karnivor, memakan segala jenis hewan kecil
mulai dari kelompok crustasea hingga larva ikan. Kuda laut adalah pemangsa
pasif yaitu menunggu makanan lewat dan menyerang mangsanya dengan cara
menghisap ke moncongnya yang agak panjang. Kuda laut tidak mempunyai gigi
dan mangsa ditelan langsung ke dalam sistem pencernaan (Elfahry, 2009). Kuda
laut menggunakan matanya untuk mencari mangsanya, karena kuda laut
mempunyai pandangan ganda (binocular vision) yang berhubungan dengan retina
mata. Jika kuda laut tidak mampu berpindah dengan cepat untuk memburu
mangsanya, maka kuda laut akan menggunakan senjata rahasianya untuk

6
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

menangkap. Senjata rahasia ini terdiri dari sebuah alat penghisap yang sangat
halus (Asmanelli dan Ikhsan, 2000).

Kemampuan daya cerna kuda laut sangat cepat, meskipun kuda laut
mempunyai saluran pencernaan yang bergulung-gulung. Anak kuda laut dapat
memakan lebih dari 3600 nauplius artemia selama waktu tertentu. Kuda laut yang
berumur satu tahun dapat memakan 23 individu copepoda dan mencernanya
selama 5-6 jam (Asmanelli dan Ikhsan, 2000).

d. Reproduksi

Pada musim reproduksi, kuda laut


jantan dengan kantong telur yang kosong
siap melakukan pemijahan. Kuda laut
jantan maupun betina menggunakan
ekornya untuk menggapai pasangannya
dalan pemijahan. Proses pemijahan diawali
dengan masuknya sirip dubur kuda laut
betina ke dalam kantong kuda laut jantan.
Selanjutnya sel telur kuda laut betina
disemprotkan kedalam kantong telur untuk
selanjutnya dibuahi oleh kuda laut jantan. Bila saatnya telur-telur itu menetas,
maka larva dan anaknya diasuh dalam kantong induk jantannya sampai dianggap
kuat dan keluar dari kantong (Anonim, 2009).

Kuda laut jantan mengerami telur selama 10-14 hari dalam kantong
pengeraman yang dilengkapi semacam placenta untuk suplai oksigen. Anakan
kuda laut (panjang 6-12 mm) setelah dirasakan kuat selanjutnya dilepas ke
perairan sebagai juwana dengan bentuk seperti kuda laut dewasa, anakan
demikian mudah dimangsa oleh bebagai predator. Setelah berumur kurang lebih
30 hari akan berkembang menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat
dililitkan, selanjutnya pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang
dan kuda laut sudah memasuki fase dewasa. Sebagian besar kuda laut
menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1.000 butir.
Pengeraman dan perawatan larva sepenuhnya dilakukan oleh kuda laut jantan
(Anonim, 2009).

e. Pemijahan

 Proses pemijahan

Untuk melakukan pemijahan masing-masing kuda laut mencari


pasangannya. Induk jantan yang matang kelamin aktif mencari induk
betina, begitu pula sebaliknya apabila ikan betina siap memijah akan
berusaha menemukan pasangan yang cocok. Ciri-ciri induk yang matang
kelamin dan siap memijah adalah sebagai berikut :

7
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

 Jantan :
- Mengejar betina sambil
menekuk ekor dan
menggembungkan kantung
pengeraman.
- Warna tubuh berubah
menjadi cerah

 Betina :
- Bagian perut membesar,
urogenital berwarna
kemerah-merahan
- Apabila disorot cahaya,
bagian dalam perut
berwarna kemerah-merahan
sehingga warna tubuh
berubah menjadi cerah
- Bila dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri.

Induk betina yang siap memijah akan memberikan respon pemijahan


terhadap jantan yang mendekat dengan cumbuan yang menarik. Induk
jantan dan betina saling mengait satu sama lain, berhadapan dan berenang
bersama-sama. Gerakan percumbuan dapat terjadi berkali-kali sampai
akhirnya induk betina benar-benar siap memijah. Pada puncak pemijahan
ekor jantan dan betina pada posisi lurus, moncong saling menekan, secara
berpasangan berenang menuju ke permukaan dengan posisi lubang
kelamin betina diarahkan ke broodpouch (lubang kantung pengeraman)
jantan. Kemudian, 5 – 6 detik telur betina dikeluarkan dalam bentuk
gumpalan berwarna kemerah-merahan dan segera dimasukan ke kantung
pengeraman. Setelah telur keluar seluruhnya, dengan cara yang unik induk
betina melepaskan diri dari induk jantan dan induk induk jantan terus
berusaha menyerap seluruh telur ke dalam kantung sambil menggoyang-
goyang badannya untuk mengatur posisi telur di dalam kantung
pengeraman.

 Pengeraman

Pengeraman dilakukan oleh kuda laut jantan di


dalam kantung penetasan. Kantung ini dilapisi
jaringan yang lembut dengan lekuk-lekuk kecil
dimana telur diletakkan, pembuluh darah dalam
jaringan tersebut membesar dan mengubah
kantung tersebut menjadi seperti ovarium pada
mamalia yang bentuknya menyerupai sepon.

8
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

Induk betina dewasa dengan panjang tubuh antara 10 – 14 cm dapat


memproduksi telur 300 – 600 butir. Jika ukuran jantan dan betina
seimbang, pada proses pemasukan telur ke dalam kantong pengeraman,
telur dapat masuk seluruhnya. Namun demikian apabila ukuran si jantan
lebih kecil dari pada induk betina, sering terjadi sebagian telur tidak masuk
ke dalam kantung jantan dan berhamburan di dasar bak. Telur yang tidak
berhasil masuk ke dalam kantung akan mati, sedangkan telur-telur yang
berhasil dimasukan akan menetas menjadi larva pada hari ke lima. Larva
akan berada dalam kantung pengeraman hingga berubah menjadi juwana,
yaitu sekitar 10 hari, kemudian juwana akan dilepaskan/dilahirkan ke
dalam air media pemeliharaan.

 Kelahiran

Kelahiran atau proses


pengeluaran juwana
merupakan proses
yang sangat
meletihkan bagi kuda
laut jantan. Induk
jantan berpegang
kuat-kuat atau berenang mondar-mandir dan menggosok-gosokan
kantungnya pada dasar bak. Dengan cara menekuk tubuh dan membuka
lubang kantungnya, disertai kontraksi kantung pengeraman maka juwana
disemprotkan keluar dari kantung. Proses kelahiran juwana dilakukan
secara bertahap. Setelah melahirkan, induk jantan diam dan beristirahat
untuk beberapa jam.

f. Jenis Kuda Laut

Diketahui lebih dari 50 jenis kuda laut yang ada di dunia, adapun beberapa
dari jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut :

 Hippocampus abdominalis Lesson, 1827 (Selandia Baru dan selatan dan


timur Australia)
 Hippocampus alatus Kuiter, 2001
 Hippocampus algiricus Kaup, 1856
 Hippocampus angustus Günther, 1870
 Hippocampus barbouri§ Jordan & Richardson, 1908
 Hippocampus bargibanti§ Whitley, 1970 (kuda laut kerdil; Indonesia,
Filipina, Papua Nugini, Kep. Solomon, dll.)
 Hippocampus biocellatus Kuiter, 2001
 Hippocampus borboniensis Duméril, 1870
 Hippocampus breviceps Peters, 1869 (south and east Australia)
 Hippocampus camelopardalis Bianconi, 1854

9
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

 Hippocampus capensis Boulenger, 1900


 Hippocampus colemani Kuiter, 2003
 Hippocampus comes§ Cantor, 1850
 Hippocampus coronatus Temminck & Schlegel, 1850
 Hippocampus denise Lourie & Randall, 2003
 Hippocampus erectus Perry, 1810 (pantai timur Amerika, dari Nova Scotia
hingga Uruguay)
 Hippocampus fisheri Jordan & Evermann, 1903
 Hippocampus fuscus Rüppell, 1838 (Indian Ocean)
 Hippocampus grandiceps Kuiter, 2001
 Hippocampus guttulatus Cuvier, 1829
 Hippocampus hendriki Kuiter, 2001
 Hippocampus hippocampus (Linnaeus, 1758) (Laut Mediterania dan
Samudra Atlantik)
 Hippocampus histrix§ Kaup, 1856 (Samudra Hindia, Teluk Persia, Laut
Merah, dan Timur Jauh)
 Hippocampus ingens Girard, 1858 (pesisir Pasifik dari Amerika Utara,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan)
 Hippocampus jayakari Boulenger, 1900
 Hippocampus jugumus Kuiter, 2001
 Hippocampus kelloggi§ Jordan & Snyder, 1901
 Hippocampus kuda§ Bleeker, 1852
 Hippocampus lichtensteinii Kaup, 1856
 Hippocampus minotaur Gomon, 1997
 Hippocampus mohnikei Bleeker, 1854
 Hippocampus montebelloensis Kuiter, 2001
 Hippocampus multispinus Kuiter, 2001
 Hippocampus pontohi§ Lourie and Kuiter, 2008
 Hippocampus procerus Kuiter, 2001
 Hippocampus queenslandicus Horne, 2001
 Hippocampus reidi Ginsburg, 1933 (Caribbean coral reefs)
 Hippocampus satomiae§ Lourie dan Kuiter, 2008 (tambahan, baru
dipublikasi 2009 dari perairan Kepulauan Derawan)
 Hippocampus semispinosus Kuiter, 2001
 Hippocampus severnsi Lourie and Kuiter, 2008
 Hippocampus sindonis Jordan & Snyder, 1901
 Hippocampus spinosissimus§ Weber, 1913
 Hippocampus subelongatus Castelnau, 1873
 Hippocampus trimaculatus§ Leach, 1814
 Hippocampus whitei Bleeker, 1855 (Australia timur)
 Hippocampus zebra Whitley, 1964
 Hippocampus zosterae Jordan & Gilbert, 1882 (Teluk Meksiko dan
Karibia)
(Wikipedia, 2010)

10
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

2. Manfaat Kuda Laut

1. Ikan Hias

Di Negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia banyak permintaan ekspor


kuda laut, ini dikarenakan keunikannya kuda laut sering digunakan sebagai
ikan hias dalam akuarium. Keunikan ini dilihat dari warna, cara berenang dan
proses pemijahannya.

2. Sebagai Obat

Selama berabad-abad orang


China mempercayai khasiat
kuda laut sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai
macam penyakit, bisa
penyakit luar maupun
penyakit dalam, bahkan
menyembuhkan berbagai
penyakit ringan, hingga yang
sulit disembuhkan.
Pengobatan ala satwa
bernama latin Hippocampus
sp ini didasari oleh keseimbangan antara yin dan yang. Ini diperkuat dari
sumber kitab pengobatan masa Dinasti Ming (1368-1644) dahulu. Kuda laut
dipercaya berkhasiat untuk memperkuat yang. Beberapa penyakit yang konon
dapat disembuhkan oleh kuda laut, antara lain penyakit kulit, peradangan,
gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, gangguan jantung dan sistem
peredaran darah, penyakit syaraf dan gangguan fungsi otak, gangguan hati
dan ginjal, penurunan sistem imun, dan sebagainya. Kadang kuda laut juga
dikonsumsi masyarakat sebagai tonik untuk memulihkan kesehatan, menjaga
stamina, dan vitalitas tubuh. Salah satu guna kuda laut yang paling terkenal
dan diminati merupakan fungsi afrodisiak. Fungsi tersebut dikenal dapat
meningkatkan gairah dan kemampuan seksual baik pada pria maupun wanita.
Sayangnya hingga saat ini belum banyak dilakukan penelitian, yang dapat
menyediakan bukti ilmiah mengenai khasiat kuda laut tersebut. Hal ini
kemungkinan hanya menjadi mitos saja.

Pada berbagai zaman di seluruh sejarah medis barat, kuda laut digunakan
untuk membantu produksi air susu ibu, menyembuhkan kebotakan, rabies,
lepra dan penyakit anjing gila, dan akan menyebabkan kematian jika
dicampur dengan anggur (Whitley, 1998). Di jepang kuda laut digunakan
sebagai jimat bagi ibu – ibu hamil dengan harapan dapat melahirkan bayi
dengan lancar dan selamat (Okamura and Amaoka, 1997). Untuk masa
sekarang ini pengobatan timur telah mengeringkan dan menggiling kuda laut

11
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

yang digunakan sebagai obat gejala-gejala penyakit mulai dari impotensi,


sakit asma, jantung, ginjal, kulit dan gondok (Lourie et al, 1999).

3. Peningkat Vitalitas pada Pria

Banyak orang yang percaya kalau kuda laut yang dikeringkan, kemudian
dikonsumsi oleh pria dapat meningkatkan vitalitas. Hal ini kemungkinan dari
cara kawinnya yang bisa dibilang agak menyimpang. Itu karena yang hamil
justru pejantannya. Selain itu, kuda laut jantan juga temyata memiliki sperma-
sperma super yang mampu membuahi banyak set telur dalam waktu singkat.
Analisis tersebut di buat oleh Profesor Bill Holt dan para koleganya dari
Zoological Society of London (ZSL). Kesimpulan tersebut di kemukakan
setelah mengamati video rekaman pertama yang menayangkan protes
perkawinan kuda laut kuning (Hippocampus kuda) secara terperinci.

Dan dari beberapa ratus sperma yang dihasilkan tiap kali kawin, sekitar 100
di antaranya berhasil membuahi sel telur dan menjadi keturunan. Saat ini para
peneliti belum dapat menjelaskan bagaimana sperma-sperma kuda laut jantan
bisa menemukan sel telur begitu cepat. Sebab, setelah sel telur dipindahkan
dalam 10 detik, kantung set telur di tubuh kuda laut jantan akan tertutup rapat
sampai saatnya telur menetas.

Berbagai kelebihan yang dimiliki kuda laut ini memang mengagumkan.


Selain keindahan tubuhnya, bermanfaat bagi dunia pengobatan juga untuk dunia
ilmu pengetahuan. Oleh karenanya untuk mencegah kepunahan satwa ini
budidaya merupakan jalan satu-satunya agar keberadaan kuda laut tetap eksis. Di
lain sisi permintaan dunia akan kuda laut ini tetap terpenuhi.

3. Penyakit yang Dapat Menyerang Kuda Laut

Penyakit yang mungkin


dapat timbul pada kuda laut dapat
disebabkan oleh adanya bakteri
pathogen. Gejala eksternal yang
terjadi adalah penutup insang
sampai perut dan penutup insang
berwarna pu tih, anus membengkak
berwarna putih atau kuning, ulser
pada bagian ekor, sirip punggung
patah, gerakan lemah, menyendiri,
jarang mengambil oksigen, mengguncangkan tubuh secara tiba-tiba dan tidak ada
nafsu makan.

Gejala internal yang terjadi adalah insang berwarna merah atau merah
kehitaman, usus berwarna kuning sampai kuning pekat dan saling menempel, hati
merah pucat atau merah kehitaman, ginjal memerah dan rongga pencernaan

12
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

terdapat cairan kuning dan berbau. Isolasi dan permurnian dari kuda laut sampel
diperoleh 6 isolat bakteri. Saat pengujian Postulat Koch ditemukan 3 isolat bakten
(MB 2, MB 4 dan MB 5) yang menunjukkan gejala penyakit seperti pada sampel
awal. Resisolasi dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri yang sama yang
menyebabkan penyakit seperti pengambilan sampel awal. Pengamatan morfologi
koloni, jenis Gram dan bentuk bakteri menunjukkan hasil yang sama seperti
pengambilan sampel awal. Sehingga hasil pengujian Postulat Koch menunjukkan
bahwa ketige isolat bakteri tersebut merupakan bakteri patogen pada kuda laut.
Hasil identifikasi bakteri menurut Bergeys Manual Determinative Bacreryology
diketahui bahwa bakteri patogen pada kuda laut di Balai Budidaya Laut adalah
Vibrio fluvialis dan Vibrio hollisae. Bakteri patogen tersebut mempunyai gejala
eksternal dan internal bagian kepala atau penutup insang sampai perut berwarna
putih, penutup insang berwarna kuning atau putih, perut berwarna kuning atau
putih, anus berwarna putih, insang berwarna merah tua atau menghitam, usus
berwarna kuning atau kuning pekat dan saling menempel, ginjal berwarna merah
atau merah kehitaman dan hati berwarna merah tua atau merah kehitaman.

Sedangkan gejala eksternal yang spesifik untuk V. fluvialis adalah sirip


punggung dan kulit punggung mengelupas, V. alginulyiicus bagian disekitar mata
berwarna putih, perut membesar berwarna kuning atau putih, ulser pada bagian
ekor dan gerakan berputar-putar dipermukaan dan V. hollisae gerakan berenang
dipermukaan air terus menerus.

V. Kesimpulan

Kuda laut merupakan salah satu jenis ikan hias air laut yang sangat unik
karena mempunyai morfologi yang berbeda dibanding ikan-ikan lain. Di samping
morfologinya yang khas yaitu bentuk kepalanya menyerupai kepala kuda, ikan
jantan mempunyai kantung pengeraman telur yang tidak dijumpai pada jenis ikan
yang lain. Daya tarik yang lain adalah posisi badannya yang tegak saat berenang
serta kemampuan untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan,
membuat penampilannya semakin menarik sebagai ikan pajangan di akuarium.
Selain sebagai ikan hias akuarium, kuda laut digunakan untuk souvenir juga dapat
dijadikan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional. Kenyataan tersebut
menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran,
sehingga mendorong terjadinya penangkapan yang cukup intensif di alam,
sehingga makin lama cenderung kelestariannya terancam dan berkurang
jumlahnya.

Agar kelestarian dan populasi kuda laut dapat berlanjut maka langkah yang
dapat diambil adalah melakukan kegiatan penangkaran dan restocking kembali di
alam. Untuk melakukan kegiatan tersebut maka benih harus diperoleh melalui
kegiatan pembenihan di dalam sistem budidaya.

13
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir

VI. Daftar Pustaka

1. Anonim, 2010, Budidaya Kuda Laut,


http://blogs.unpad.ac.id/vikkyarindi/2010/06/02/budidaya-kuda-laut/
2. Anonim, 2010, Keunikan Kuda Laut, http://e-
smartschool.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=157&Item
id=43 [online], diakses tanggal 26 September 2010
3. Anonim, 2010, Kuda Laut Tingkatkan Hormon Seksual,
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/23/ipt04.html [online], diakses
tanggal 26 September 2010
4. Anonim, 2010, Kuda Laut, http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda_laut [online],
diakses tanggal 26 September 2010
5. Anonim, 2010, Pesona Alam Raya,
http://www.harunyahya.com/indo/buku/pesona03.htm [online], diakses
tanggal 26 September 2010
6. Anonim, 2010, Teknologi Pemijahan Kuda Laut,
http://www.scribd.com/doc/20635055/MAKALAH-Teknologi-Pemijahan-
Kuda-Laut [online], diakses tanggal 26 September 2010.
7. BDP Pertanian, 2009, Identifikasi Bakteri Patogen Pada Kuda Laut
(Hippocampus Kuda) Di Balai Budidaya Laut Propinsi Lampung
http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/06/identifikasi-bakteri-patogen-pada-
kuda-laut-hippocampus-kuda-di-balai-budidaya-laut-propinsi-lampung/
[online], diakses tanggal 26 september 2010.
8. Biobatik1, 2010, Kuda Laut Si Jantan yang Melahirkan,
http://biologibatik1.wordpress.com/2010/10/06/kuda-laut-si-jantan-yang-
melahirkan/ [online], diakses tanggal 26 September 2010
9. Biroeabiz, 2007, Keunikan Kuda Laut,
http://www.matabumi.com/berita/keunikan-kuda-laut [online], diakses
tanggal 26 September 2010
10. Muhammad Hendri, Gusti Diansyah, dan Jetun Tampubolon, 2010,
Konsentrasi Letal (LC50-48 jam) Logam Tembaga (Cu) dan Logam
Kadmium (Cd) Terhadap (Hippocampus spp), PS. Ilmu Kelautan FMIPA,
Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, IndonesiaTingkat Mortalitas Juwana
Kuda Laut
11. Syafiuddin, 2004, Pembenihan dan Penangkaran Sebagai Alternatif
PelestarianPopulasi Kuda Laut (Hyppocampus Spp) di Alam, Program Pasca
Sarjana S2 Institut Pertanian Bogor.
12. Syafiuddin, 2008, Pengaruh Suhu Terhadap Perkembangan Ovari Kuda Laut
(Hyppocampus Barboury Dalam Wadah Budidaya, Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makasar.
13. Warta Pasar Ikan, 2007, Kuda Laut (Hippocampus Spp),
http://saltwateraquarium.110mb.com/art%20kuda%20laut.htm [online],
diakses tanggal 26 September 2010.

14
Magister Ilmu Lingkungan

You might also like