Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
Salah satu sumber daya laut yang banyak dieksploitasi akhir-akhir ini
adalah kuda laut (Hyppocampus spp). Kuda laut diperdagangkan sebagai ikan hias
dan juga sebagai bahan obat. Konsumsi kuda laut di Asia mencapai 45 ton per
tahun (+ 16 juta ekor), dimana konsumen utamanya adalah China +20 ton, Taiwan
+11,2 ton dan Hongkong +10 ton. Data tahun 1997 menunjukkan bahwa harga
impor kuda laut di Cina mencapai US$ 1200 per kg. Beberapa sifat (karakteristik)
kuda laut yang menjadikan hewan ini rentan terhadap eksploitasi yang berlebih
antara lain adalah penyebarannya sedikit, jarak habitat sempit, fekunditas rendah,
dan kesetiaan pada pasangan. Penyebaran yang sempit ini juga terjadi di
Indonesia, seperti di Sulawesi Selatan hewan ini hanya ditemukan banyak pada
daerah tertentu seperti di Pulau Tana Keke, Kabupaten Takalar (Syafiuddin,
2004). Kuda laut juga dikenal dengan nama tangkur kuda yang secara genetis
merupakan kerabat dekat dengan tangkur buaya (ikan pipa). Ikan ini sangat unik,
karena mempunyai morfologi yang berbeda dibanding ikan-ikan yang lain. Selain
bentuk kepalanya yang menyerupai kepala kuda, ikan jantan mempunyai kantung
pengeraman telur yang tidak dijumpai pada jenis ikan yang lain. Kantung
pengeraman berfungsi untuk melindungi dan mengerami telur yang sudah dibuahi
sampai menentas menjadi larva, serta terus melindunginya di dalam kantung
hingga siap dilahirkan menjadi juwana kuda laut ke alam.
1
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
Permintaan ekspor kuda laut untuk ikan hias di akuarium cukup tinggi
yaitu dari negara – negara Eropa, Amerika, dan Asia. Selain itu, manfaat penting
lainnya adalah khasiat kuda laut untuk obat – obatan dan kesehatan. Kenyataan-
kenyataan tersebut diatas menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi di pasaran, sehingga mendorong terjadinya penangkapan yang cukup
intensif di alam. Penangkapan tidak terkendali tentu saja dapat mengakibatkan
menurunnya populasi dan akibat lebih jauh dapat menyebabkan kepunahan. Pada
kenyataannya populasi kuda laut di Indonesia juga terancam punah karena habitat
kuda laut yang berupa karang-karang laut rusak akibat ulah manusia. Keunikan
kuda laut membuat banyak orang ingin menjadikannya koleksi, hal itu berakibat
pada semakin sedikitnya jumlah kuda laut karena ditangkap secara berlebihan.
1.2. Tujuan
Kuda laut adalah hewan yang telah mengalami evolusi sejak 40 juta tahun
lalu (Fritzhe, 1997). Diistilahkan ke dalam genus Hippocampus berasal dari
bahasa Yunani yang berarti binatang laut berbentuk kepala kuda, (hippos = kepala
kuda ; campus = binatang laut).
Kuda laut termasuk dalam jenis ikan, dan bernafas dengan insang. Ukuran
mereka bervariasi dari sekitar 4 sampai 30 sentimeter (1,6 sampai 11,8 inci) dan
mereka biasanya tinggal sepanjang pantai, di antara ganggang laut dan tumbuhan
lainnya. Semacam baju zirah dari tulang melindungi mereka dari segala jenis
bahaya. Baju zirah ini begitu kuat sehingga tidak mungkin menghancurkan kuda
laut yang sudah mati dan mengering dengan hanya menggunakan tangan. Kuda
2
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
laut tidak pernah berenang jauh-jauh dari karang, karena untuk menghindarkan
diri dari bahaya. Kuda laut sering berdiam diri dan menambatkan ekornya pada
karang-karang atau celah bebatuan. Makanan kesukaan kuda laut adalah udang-
udang kecil. Bisanya kuda laut hanya berenang perlahan-lahan dalam posisi
berdiri. Kuda laut memiliki mata yang unik, dimana masing-masing mata kuda
laut bisa melihat dua buah benda yang berbeda pada waktu yang bersamaan.
Tubuhnya indah berwarna-warni (merah, kuning, hijau, dan hitam) namun bisa
berubah sesuai dengan banyak sedikitnya sinar matahari yang menyinari
tubuhnya, atau tergantung dengan keadaan tubuhnya sendiri. Sirip dorsal pada
kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip pektoralnya terletak pada
bagian kepala, di dekat insang. Beberapa spesies kuda laut berwarna transparan
sebagian, sehingga tidak mudah terlihat.
Menurut Dames (2000), ukuran tubuh kuda laut relatif kecil dan komposisi
badannya unik membuat mereka hampir tidak mampu berenang, merupakan
satusatunya ikan yang mampu ditangkap langsung dengan tangan.
III. Metodologi
IV. Pembahasan
3
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
dapat mencekam dan digunakan untuk memegang pada suatu objek. Ikan hias
kecil ini mempunyai kerangka luar yang kokoh, dengan bentuk kepala seperti
kepala seekor kuda yang tegak lurus pada tubuhnya, tidak akan membengkok
apabila dikeringkan. Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong pengeraman
(brood pouch) pada bagian bawah ekor. Menurut Simon and Schuster (1997),
warna dasar kuda laut berubah – ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah,
kadang – kadang punya bintik – bintik atau garis terang atau gelap. Perubahan
tersebut secara perlahan – lahan dari ujung ke ujung tergantung pada intensitas
cahaya. Walaupun sebagian besar kuda laut mempunyai warna kecoklat-coklatan
alami, warna campuran abu-abu dan coklat atau bahkan warna hitam agar sesuai
dengan lingkungannya, ternyata kuda laut dapat berubah warna seperti halnya
bunglon selama mendekati dan meminang pasangannya, dan juga untuk
bersembunyi dari pemangsa. Ada juga beberapa jenis yang dapat membuat diri
mereka menjadi oranye berpendar hingga ungu pekat (Hidayat dan Silfester,
1998).
Taksonomi kuda laut menurut Burton dan Maurice (1983) adalah sebagai
berikut :
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub klas : Teleostomi
Ordo : Gasterosteiformes
Famili : Syngnathidae
Genus : Hyppocampus
Species : Hyppocampus Spp
Cara bergerak kuda laut pun jauh berbeda dari kebanyakan ikan. Kuda laut
jarang berpindah tempat, mereka lebih suka berdiam diri dengan posisi vertikal
dengan cara meliliti benda-benda di sekitarnya. Apabila harus bergerak, misalnya
karena menghindari predator, kuda laut akan mendorong tubuhnya ke depan
dengan bantuan tenaga dari getaran sirip mungil di punggungnya yang mampu
bergetar hingga 35 kali per detik (Adip, 2009).
Jangka hidup alami untuk kuda laut belum diketahui secara pasti.
Kebanyakan perkiraan berasal dari pengamatan di akuarium atau di laboratorium.
Jangka hidup yang dikenali untuk kuda laut sekitar satu tahun untuk jenis yang
lebih kecil, sampai rata-rata tiga hingga lima tahun untuk jenis yang lebih besar
(Dames, 2000). Sebagian besar jenis kuda laut adalah monogami dengan cara
membentuk ikatan pasangan yang berakhir pada musim perkembangbiakan (dan
bahkan ada yang berakhir setelah beberapa musim perkembangbiakan), walaupun
5
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
beberapa jenis tidak mungkin membentuk pasangan yang terikat (Lourie et al,
1999; Dames, 2000).
Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari
kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut terutama di
sepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal, mendiami tempat-
tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun.
Dari sejumlah species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah jenis yang
memiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan tropis Indo-Pasifik.
Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke timur hingga
Kepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan hingga Pantai
Australia (Adip, 2009).
Kuda laut termasuk hewan karnivor, memakan segala jenis hewan kecil
mulai dari kelompok crustasea hingga larva ikan. Kuda laut adalah pemangsa
pasif yaitu menunggu makanan lewat dan menyerang mangsanya dengan cara
menghisap ke moncongnya yang agak panjang. Kuda laut tidak mempunyai gigi
dan mangsa ditelan langsung ke dalam sistem pencernaan (Elfahry, 2009). Kuda
laut menggunakan matanya untuk mencari mangsanya, karena kuda laut
mempunyai pandangan ganda (binocular vision) yang berhubungan dengan retina
mata. Jika kuda laut tidak mampu berpindah dengan cepat untuk memburu
mangsanya, maka kuda laut akan menggunakan senjata rahasianya untuk
6
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
menangkap. Senjata rahasia ini terdiri dari sebuah alat penghisap yang sangat
halus (Asmanelli dan Ikhsan, 2000).
Kemampuan daya cerna kuda laut sangat cepat, meskipun kuda laut
mempunyai saluran pencernaan yang bergulung-gulung. Anak kuda laut dapat
memakan lebih dari 3600 nauplius artemia selama waktu tertentu. Kuda laut yang
berumur satu tahun dapat memakan 23 individu copepoda dan mencernanya
selama 5-6 jam (Asmanelli dan Ikhsan, 2000).
d. Reproduksi
Kuda laut jantan mengerami telur selama 10-14 hari dalam kantong
pengeraman yang dilengkapi semacam placenta untuk suplai oksigen. Anakan
kuda laut (panjang 6-12 mm) setelah dirasakan kuat selanjutnya dilepas ke
perairan sebagai juwana dengan bentuk seperti kuda laut dewasa, anakan
demikian mudah dimangsa oleh bebagai predator. Setelah berumur kurang lebih
30 hari akan berkembang menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat
dililitkan, selanjutnya pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang
dan kuda laut sudah memasuki fase dewasa. Sebagian besar kuda laut
menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1.000 butir.
Pengeraman dan perawatan larva sepenuhnya dilakukan oleh kuda laut jantan
(Anonim, 2009).
e. Pemijahan
Proses pemijahan
7
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
Jantan :
- Mengejar betina sambil
menekuk ekor dan
menggembungkan kantung
pengeraman.
- Warna tubuh berubah
menjadi cerah
Betina :
- Bagian perut membesar,
urogenital berwarna
kemerah-merahan
- Apabila disorot cahaya,
bagian dalam perut
berwarna kemerah-merahan
sehingga warna tubuh
berubah menjadi cerah
- Bila dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri.
Pengeraman
8
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
Kelahiran
Diketahui lebih dari 50 jenis kuda laut yang ada di dunia, adapun beberapa
dari jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut :
9
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
10
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
1. Ikan Hias
2. Sebagai Obat
Pada berbagai zaman di seluruh sejarah medis barat, kuda laut digunakan
untuk membantu produksi air susu ibu, menyembuhkan kebotakan, rabies,
lepra dan penyakit anjing gila, dan akan menyebabkan kematian jika
dicampur dengan anggur (Whitley, 1998). Di jepang kuda laut digunakan
sebagai jimat bagi ibu – ibu hamil dengan harapan dapat melahirkan bayi
dengan lancar dan selamat (Okamura and Amaoka, 1997). Untuk masa
sekarang ini pengobatan timur telah mengeringkan dan menggiling kuda laut
11
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
Banyak orang yang percaya kalau kuda laut yang dikeringkan, kemudian
dikonsumsi oleh pria dapat meningkatkan vitalitas. Hal ini kemungkinan dari
cara kawinnya yang bisa dibilang agak menyimpang. Itu karena yang hamil
justru pejantannya. Selain itu, kuda laut jantan juga temyata memiliki sperma-
sperma super yang mampu membuahi banyak set telur dalam waktu singkat.
Analisis tersebut di buat oleh Profesor Bill Holt dan para koleganya dari
Zoological Society of London (ZSL). Kesimpulan tersebut di kemukakan
setelah mengamati video rekaman pertama yang menayangkan protes
perkawinan kuda laut kuning (Hippocampus kuda) secara terperinci.
Dan dari beberapa ratus sperma yang dihasilkan tiap kali kawin, sekitar 100
di antaranya berhasil membuahi sel telur dan menjadi keturunan. Saat ini para
peneliti belum dapat menjelaskan bagaimana sperma-sperma kuda laut jantan
bisa menemukan sel telur begitu cepat. Sebab, setelah sel telur dipindahkan
dalam 10 detik, kantung set telur di tubuh kuda laut jantan akan tertutup rapat
sampai saatnya telur menetas.
Gejala internal yang terjadi adalah insang berwarna merah atau merah
kehitaman, usus berwarna kuning sampai kuning pekat dan saling menempel, hati
merah pucat atau merah kehitaman, ginjal memerah dan rongga pencernaan
12
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
terdapat cairan kuning dan berbau. Isolasi dan permurnian dari kuda laut sampel
diperoleh 6 isolat bakteri. Saat pengujian Postulat Koch ditemukan 3 isolat bakten
(MB 2, MB 4 dan MB 5) yang menunjukkan gejala penyakit seperti pada sampel
awal. Resisolasi dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri yang sama yang
menyebabkan penyakit seperti pengambilan sampel awal. Pengamatan morfologi
koloni, jenis Gram dan bentuk bakteri menunjukkan hasil yang sama seperti
pengambilan sampel awal. Sehingga hasil pengujian Postulat Koch menunjukkan
bahwa ketige isolat bakteri tersebut merupakan bakteri patogen pada kuda laut.
Hasil identifikasi bakteri menurut Bergeys Manual Determinative Bacreryology
diketahui bahwa bakteri patogen pada kuda laut di Balai Budidaya Laut adalah
Vibrio fluvialis dan Vibrio hollisae. Bakteri patogen tersebut mempunyai gejala
eksternal dan internal bagian kepala atau penutup insang sampai perut berwarna
putih, penutup insang berwarna kuning atau putih, perut berwarna kuning atau
putih, anus berwarna putih, insang berwarna merah tua atau menghitam, usus
berwarna kuning atau kuning pekat dan saling menempel, ginjal berwarna merah
atau merah kehitaman dan hati berwarna merah tua atau merah kehitaman.
V. Kesimpulan
Kuda laut merupakan salah satu jenis ikan hias air laut yang sangat unik
karena mempunyai morfologi yang berbeda dibanding ikan-ikan lain. Di samping
morfologinya yang khas yaitu bentuk kepalanya menyerupai kepala kuda, ikan
jantan mempunyai kantung pengeraman telur yang tidak dijumpai pada jenis ikan
yang lain. Daya tarik yang lain adalah posisi badannya yang tegak saat berenang
serta kemampuan untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan,
membuat penampilannya semakin menarik sebagai ikan pajangan di akuarium.
Selain sebagai ikan hias akuarium, kuda laut digunakan untuk souvenir juga dapat
dijadikan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional. Kenyataan tersebut
menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di pasaran,
sehingga mendorong terjadinya penangkapan yang cukup intensif di alam,
sehingga makin lama cenderung kelestariannya terancam dan berkurang
jumlahnya.
Agar kelestarian dan populasi kuda laut dapat berlanjut maka langkah yang
dapat diambil adalah melakukan kegiatan penangkaran dan restocking kembali di
alam. Untuk melakukan kegiatan tersebut maka benih harus diperoleh melalui
kegiatan pembenihan di dalam sistem budidaya.
13
Magister Ilmu Lingkungan
Paper Ekosistem Lingkungan Pesisir
14
Magister Ilmu Lingkungan