Professional Documents
Culture Documents
Dasar Hukum:
1. PP 19/ 2005 tentang SNP
2. Permendiknas Nomor 22/ 2006 tentang
Standar Isi
3. Permendiknas Nomor 41/ 2007 tentang
Standar Proses
GAYA BELAJAR
AUDITORI
VISUAL
KINESTETIK
Penelitian sejak tahun 1979
mengungkapkan:
Tiga per lima (3/5) gaya belajar
bersifat genetis, sedangkan sisanya
(2/5), di luar ketekunan, bisa
dikembangkan melalui
pengalaman.
(Rita Dunn & Kenneth Dunn, 1993, Teaching Secondary
Students Through Their Individual Learning Styles, Boston:
Allyn and Bacon)
Gambar persentase gaya belajar yang ditentukan secara genetis (60%) dan
yang dapat dibentuk melalui pengalaman (40%).
Tiga per lima (60%) gaya belajar
bersifat genetis
Genetis
Pengalaman
Gambar Distribusi persentase populasi menurut tipe/ gaya belajar
5% bertipe kinestetik
65% bertipe visual
30% bertipe auditif
Auditif
Visual
Kinestetik
Sekitar 30% populasi bertipe gaya belajar
AUDITIF, seperti mendengarkan orang
membaca puisi dan menyimak,
mendengar musik, bunyi khusus (kicauan
burung, gelombang laut), dan bahasa tape
recorder dalam pelajaran bahasa asing.
Sekitar 65% populasi bertipe VISUAL:
mudah mengerti jika menggunakan foto,
peta, lukisan, grafik, chart, gambar.
5% populasi bertipe KINESTETIK yang
suka mengerjakan sesuatu sebagai cara
memperlajari informasi, seperti partisipasi
dalam lab, demonstrasi & beragam
simulasi.
otak manusia
Celebral Cortex
(bersemayam kecerdasan)
(otak berpikir)
Limbic System
Brain stem
(Fungsi emosi dan memori)
(Fungsi
Otak mamalia sensorimotorik)
otak reptilia
Deskripsi kerja otak
3 9 %
4 # 7
KIRI KANAN
Analitis Pandangan
umum
Fokus Menyebar
Serial Simultan
Tipe analitis Coba Refleks
otak kiri
Memerinci Sintesis Tipe global/
holistis
Temporal/ Non-temporal otak kanan
waktu
Logis Intuitif
KUADRAN A: OTAK KIRI ATAS: KUADRAN D: OTAK KANAN ATAS
MENGANALISIS KERJA 1 ALAT MENCOBA SESUATU YANG BELUM DIKENAL
Kata-kata Gerak tubuh, bahasa tubuh
Urutan (sekuensi), prosedur Konkretisasi; Praktik, pragmatik
Konvergensi Gambar, rupa; Jaringan, peta, irama, warna
Linearitas Acak (tak teratur), meloncat-loncat, imajinasi;
Analisis Kesenian (artistik)
Penilaian benar-salah (ilmiah); ilmu Lateralitas (menyamping), kreativitas
Kesenian (artistik)
Kesadaran spasial (ruang); Dimensi
Otak kiri
Otak kanan
Kombinasi
PHYSICAL
QUESTION
IQ EQ
SQ
SI
EM RI
PF
Lab.Ilmu Anatomi-Histologi
FK UNSRAT Manado
KELAS DAN ALOKASI I II & III IV - VI
WAKTU
– Membuat/memilih tema
– Melakukan analisis SK, kompetensi dasar
indikator yang sesuai dengan tema dan membagi
alokasi waktu
– Melakukan pemetaan hubungan SK, kompetensi
dasar, indikator dengan tema.
– Membuat jaringan indikator
– Melakukan penyusunan silabus
– Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
1. PENGGALIAN TEMA
Tidak terlalu luas, dapat digunakan untuk semua
mata pelajaran
Bermakna, artinya dapat memberikan bekal bagi
siswa untuk belajar selanjutnya
Disesuaikan dengan tingkat perkembangan
psikologis anak
Mampu mewadahi sebagian besar minat anak
Mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik
Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan
harapan masyarakat
Mempertimbangkan ketersediaan
CONTOH TEMA KELAS 1
• Semester I • Semester II
– Aku dan – Hewan dan
Keluargaku Tumbuhan
– Lingkungan – Pekerjaan
– Tempat Umum – Kegiatan Sehari-hari
– Pengalaman – Rekreasi
– Kebersihan, – Negara Indonesia
Kesehatan dan – Gejala Alam
Keamanan – Alat Komunikasi
– Alat Transportasi
CONTOH TEMA KELAS 2
• Semester I • Semester II
– Hidup Hemat – Hewan
– Hak dan Kewajiban – Tumbuhan
Anggota keluarga – Dokumen Keluarga
– Tempat Umum – Rekreasi
– Saling Menghormati – Negara
– Keperluan Manusia – Gejala Alam
– Lingkungan Kita
CONTOH TEMA KELAS 3
SEMESTER I SEMESTER II
• Norma Masyarakat • Aku anak Indonesia
• Rumahku • Kegiatan jual beli
• Kerjasama • Peristiwa alam
• Lingkungan Desa dan • Harga diri
Kecamatan • Bhinneka Tunggal Ika
• Persatuan dan • Kekayaan alam
kesatuan Indonesia
• Makhluk hidup
2. Melakukan analisis SK, kompetensi dasar
dan indikator yang sesuai dengan tema dan
membagi alokasi waktu
• Pertemuan 2
» Kegiatan awal (Pendahuluan)
» Kegiatan Inti
» Kegiatan akhir (Penutup)
LANJUTAN RPP…
15 % AGAMA
50 % BACA, TULIS DAN
BERHITUNG
PERMULAAN
35 % PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN &
PENGETAHUAN SOSIAL,
PENGETAHUAN ALAM,
KERTAKES DAN PENJAS
PENJELASAN UNTUK KELAS I, II DAN III
1. Pengelolaan kgt pembelajaran dalam mapel dan
pembiasaan dengan menggunakan pendekatan
Tematik diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah
2. Alokasi per minggu 26/27/28 jam dapat ditambah
atau mengubah alokasi waktu per jam sesuai
kebutuhan sekolah
3. Satu jam tatap muka dilaksanakan selama 35 menit
4. Alokasi waktu sebanyak 26/27/28 Jp diatur dg bobot
(1) 15 % Agama (2) 50 % Calistung Permulaan
(3) 35 % Pength Alam, PKn dan PS, Kertakes dan
Penjas.
5. Sekolah dapat mengenalkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi sesuai dengan kemampuannya
HARI KEGIATAN/ TEMA /SUB TEMA JAM
PEMBELAJARAN
AKTIF, KREATIF,
EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN
KECERDASAN MAJEMUK
(MULTIPLE INTELLIGENCE)
KECERDASAN VERBAL-LINGUISTIK
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
KECERDASAN KINESTETIK-TUBUH
KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
KECERDASAN MUSIK
KECERDASAN INTERPERSONAL
KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN NATURALIS
MENGEMBANGKAN KM –
LINGUISTIK DI KELAS
Kurangi waktu bicara anda, beri kesempatan
lebih banyak pada siswa
Libatkan siswa dalam diskusi, debat dan
collaborative learning
Beri kesempatan pada anak untuk
menjelaskan materi dengan bahasanya sendiri
Gunakan teknik kata/kalimat kunci
Ajarkan siswa untuk menyusun presentasi atau
makalah
Ajarkan siswa teknik berbicara dan mendengar
dengan baik dan benar
KATA KUNCI
kehidupan sehari-hari
Ajarkan cara melakukan
(refresh)
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati petik jari
Kalau kau suka hati petik jari
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati petik jari
Kalau kau suka hati hentak kaki
Kalau kau suka hati hentak kaki
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati hentak kaki
Kalau kau suka hati bilang asyik… asyik
Kalau kau suka hati bilang asyik… asyik
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati bilang asyik… asyik
Kalau kau suka hati semuanya…
Kalau kau suka hati semuanya …
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati semuanya
MENGEMBANGKAN KM –
INTERPERSONAL DI KELAS
Kembangkan kerjasama antarsiswa
Lakukan pengelompokkan secara acak
atau dengan kriteria tertentu
Ajarkan bagaimana bersikap dan bermain
dengan siswa lain
Tetapkan aturan kelas bersama dengan
siswa
Tetapkan tujuan pembelajaran dan bekerja
sama mencapai tujuan tersebut
TEKNIK JIGSAW
KEL. AWAL : bagi siswa dalam kelompok kecil
misal beranggotakan 4 orang, masing-masing
beri tugas yang berbeda.
KEL. AHLI : siswa yang memiliki tugas yang
sama berkumpul untuk membahas dan
membentuk kesepakatan tentang jawaban
dari tugasnya.
KEL. SERANGKAI : siswa kembali ke kel.
awal, kemudian siswa secara bergiliran
menyampaikan hasil dari kel. ahli kepada
teman dalam kelompoknya.
PRESENTASI DAN KLARIFIKASI HASIL
CONTOH KARTU SOAL
1a. Sebutkan hak anak di rumah!
1b. Ani tidak pernah bermain karena harus membantu
ibu menjaga adik. Bagaimana pendapatmu?
2a. Sebutkan hak anak di sekolah!
2b. Adi jarang mengerjakan PR karena tidak memiliki
buku. Bagaimana pendapatmu?
3a. Sebutkan kewajiban anak di rumah
3b. Tono sering terlambat masuk sekolah karena harus
membantu ibu. Bagaimana pendapatmu?
4a. Sebutkan kewajiban anak di sekolah!
4b. Dino tidak mau ke sekolah karena kaos kakinya
basah dan kotor. Bagaimana pendapatmu?
TEKNIK BERPASANGAN
Siapkan kartu – kartu yang berisi dua hal yang
saling berkaitan seperti nama tokoh dan asal
daerah, gambar dan tulisan, soal dan jawaban,
dll.
Bagilah kartu tersebut pada siswa
Mintalah mereka mencari pasangan kartunya
Diskusikan tentang kedua kartu tersebut
Presentasi hasil diskusi
Klarifikasi guru
THINK – PAIR - SHARE
Tertulis Tertulis
Lisan
obyektif subyektif
Tingkah
Unjuk kerja Produk Portofolio
laku
Anak-anak belajar dari kehidupan
di dalam keluarganya
Jika anak hidup dalam suasana penuh kritik, ia akan
belajar untuk menyalahkan.
Jika anak hidup dalam permusuhan, ia akan belajar
berkelahi.
Jika anak hidup dalam ejekan, ia akan belajar untuk
merasa malu.
Jika anak hidup dalam semangat dan jiwa besar, ia akan
belajar untuk percaya diri.
Jika anak hidupnya diterima apa adanya, ia akan belajar
untuk mencintai.
Jika anak hidup dalam kejujuran dan sportivitas, ia akan
belajar tentang kebenaran dan keadilan
Jika anak hidup dalam suasana penuh persahabatan, ia
akan belajar bahwa dunia ini merupakan suatu tempat
yang indah untuk hidup.
(Dorothy Law Notle)
PEMBELAJARAN TEMATIK
BANGUN TIDUR
SELAMAT BEKERJA
SEMOGA SUKSES