Professional Documents
Culture Documents
TERHADAP RENTABILITAS
Senin, 2008 November 17
(S1-AKUNTANSI)ANALISA PERPUTARAN PIUTANG
PROPOSAL SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI(S1-AKUNTANSI)
ANALISA PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS PADA UD. SINAR
BARU JAYA PAMEKASAN
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Landasan Teori
2. 1.1 Tinjauan Tentang Perputaran Piutang
a. Pengertian Piutang
Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang
pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Tagihan atau
piutang merupakan bagian penerimaan perusahaan yang sangat penting yang timbul sebagai
akibat dari adanya kebijaksanaan penjualan barang atau jasa dengan kredit, di mana debitur tidak
memberikan suatu jaminan yang secara resmi.
Menurut Baridwan (2004:124) piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan
barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan ini perusahaan yang
normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun,
sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar. Dengan kata lain piutang dagang adalah tagihan-
tagihan yang akan dilunasi dengan uang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Pengertian piutang menurut Yusuf (2003:52) yaitu piutang timbul apabila perusahaan menjual
barang atau jasa kepada perusahaan lain secara kredit. Piutang merupakan sejumlah uang dari si
penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi. Sedangkan menurut
Riyanto (1984:76) menyatakan bahwa piutang merupakan elemen modal kerja yang juga selalu
dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja, dan piutang
timbul dengan adanya penjualan kredit.
Pengertian piutang dagang juga dikemukakan oleh Munawir (1995:15) yaitu tagihan kepada
pihak lain (kepada kreditur atau langganan) sebagai sebab akibat adanya penjualan barang
dagangan secara kredit.
Berdasarkan pengertian di atas, maka piutang mempunyai peranan yang sangat penting bagi
perusahaan terutama dalam modal kerja, sebab piutang merupakan alat likuid perusahaan. Untuk
itu maka setiap perusahaan harus dapat menciptakan suatu kebikjasanaan dalam hal yang
menyangkut piutang melalui manajemen atau pengelolaan piutang yang menguntungkan
perusahaan yang bersangkutan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Piutang
Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual
produknya secara kredit. Manajemen piutang terutama menyangkut masalah pengendalian
jumlah piutang pengendalian pemberian dan pengumpulan piutang, dan evaluasi terhadap politik
kredit yang dijalankan oleh perusahaan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa piutang merupakan penerimaan perusahaan yang
timbul sebagai akibat dari penjualan kredit, sehingga di dalam usaha pengendalian piutang
dilakukan oleh perusahaan adalah melalui kebijaksanaan kredit yaitu harus memperhatikan
tentang besarnya kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan terhadap hasil
produksinya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya menurut Riyanto (1984:76) adalah
sebagai berikut:
1. Volume Penjualan Kredit
Makin besar volume penjualan kredit yang dilakukan, makin besar pula investasi yang
ditanamkan dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit tiap tahunnya
berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi lebih besar lagi dalam piutang. Makin
besar jumlah piutang berarti makin besar resikonya, tetapi bersamaan dengan itu juga
memperbesar profitabilitasnya.
2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan
menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan
kredit daripada profitabilitasnya. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti
semakin besar jumlah piutangnya.
3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Pembatasan kredit harus ditetapkan oleh perusahaan dalam memberikan kredit. Makin tinggi
pembatasan kredit yang ditetapkan bagi masing-masing langganan, berarti makin besar pula dana
yang diinvestasikan dalam piutang.
4. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang.
Kebijaksanaan pengumpulan piutang oleh perusahaan dapat dilakukan secara aktif maupun pasif.
Apabila perusahaan menerapkan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara aktif, artinya
perusahaan melakukan penagihan sendiri, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih
besar. Hal ini berbeda jika perusahaan menerapkan pengumpulan piutang secara aktif, maka
investasi yang ditanamkan dalam piutang akan lebih besar.
5. Kebiasaan Membayar Dari Para Pelanggan
Kebiasaan membayar ini menyangkut pemanfaatan discount period oleh pelanggan, artinya
semakin langganan ini memanfaatkan discount period, semakin kecil investasi yang ditanamkan
dalam piutang.
c. Perputaran Piutang
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, artinya piutang
akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul lagi akibat penjualan begitu seterusnya.
Periode perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentuan waktu yang
dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Disisi lain, syarat pembayaran kredit juga akan
mempengaruhi tingkat perputaran piutang di mana tingkat perputaran piutang menggambarkan
berapa kali modal yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu tahun. Semakin cepat
perputaran piutang menandakan bahwa modal dapat digunakan secara efisien. Hal tersebut juga
sejalan dengan pernyataan Munawir (1995:75) yaitu bahwa:
Makin tinggi (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah,
sebaliknya kalau ratio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga
memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak
efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Maka perhitungan dalam tingkat perputaran piutang tersebut menurut Syamsuddin (2004:49)
dapat dihitung dengan sebagai berikut:
Dari rumus perhitungan perputaran di atas selanjutnya dapat diketahui dari hari rata-rata
pengumpulan piutang, dengan cara sebagai berikut:
Tinggi rendahnya tingkat perputaran piutang mempunyai dampak langsung terhadap modal
perusahaan yang tertanam dalam piutang.
2. 1.2 Tinjauan Tentang Rentabilitas
a. Pengertian Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dan aktiva operasional. Hal
ini lebih penting daripada masalah laba karena laba yang besar bukanlah merupakan suatu
ukuran bahwa perusahaan tersebut telah dapat bekerja secara efisien. Untuk itu dengan tingkat
rentabilitas dapat mengetahui efisiensi tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya
atau kegiatannya.
Menurut Harahap (2002:304) menyatakan bahwa rasio rentabilitas disebut juga dengan rasio
profitabilitas yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, cabang, dan
sebagainya. Sedangkan menurut Riyanto (1984:27) menyatakan rentabilitas suatu perusahaan
menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut, sehingga dengan kata lain rentabilitas adalah kemamapuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu, dan umumnya dirumuskan sebagai berikut:
Di mana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Menurut Munawir (1995:33) juga mengemukakan rentabilitas atau profitability adalah
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan
menggunakan aktivitasnya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat
diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan
jumlah aktiva atau modal perusahaan tersebut.
Berdasarkan definisi di atas, jelaslah bahwa rentabilitas merupakan tolak ukur dari perusahaan
untuk mengukur efisiensi modal guna mencapai keuntungan, sebab dengan laba tersebut belum
cukup untuk mengukur apakah penggunaan modal itu efisien atau tidak karena laba hanya
bersifat data.
b. Arti Pentingnya Rentabilitas
Mengukur efisiensi perusahaan dengan mendasar pada jumlah keuntungan semata-mata kurang
tepat sebab keuntungan yang tinggi tersebut belum tentu disertai tingkat rentabilitas yang tinggi
pula, maka dengan tingkat rentabilitas untuk ukuran efisiensi perusahaan adalah merupakan cara
yang baik sebab suatu perusahaan sulit untuk meningkatkan rentabilitasnya tanpa meningkatkan
efisiensi walaupun hal tersebut mutlak.
c. Penilaian Rentabilitas
Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan adalah bermacam-macam dan tergantung pada
laba+aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu sama lainnya.
Menurut Riyanto (1984:28) mengemukakan ada 2 cara penilaian rentabilitas, yaitu:
1. Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal
asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase.
Rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan
seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba.
Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomis hanyalah laba yang berasal
dari operasi perusahaan atau disebut dengan laba usaha. Sedangkan laba yang berasal dari luar
usaha tidaklah diperhitungkan. Begitu pula dengan modal, modal yang digunakan hanyalah
modal yang bekerja dalam perusahaan sedangkan modal yang berasal dari luar perusahaan tidak
diperhitungkan.
Adapun rumusnya dapat dilihat sebagai berikut:
Di mana profit margin ini dinyatakan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat
pada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan.
2.Turnover Of Operating Assets
Disebut juga dengan tingkat perputaran aktiva usaha yaitu perbandingan antara penjualan bersih
dengan aktiva usaha atau dengan kata lain yaitu kecepatan berputarnya aktiva usaha dalam suatu
periode tertentu, yaitu:
Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva usaha) dimaksudkan untuk mengetahui
efisiensi perusahaan dengan melihat kecepatan perputaran aktiva usaha dalam suatu periode
tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, kedua efisiensi tersebut dapat menentukan tinggi rendahnya
rentabilitas ekonomis. Oleh karena itu, makin tingginya tingkat profit margin atau turnover of
operating assets masing-masing atau keduanya dapat mengakibatkan naiknya rentabilitas
ekonomis.
jika anda ingin memiliki
contoh skripsinya lengkap dlm format(M.word)
silahkanhub.08563056386(eko)
anda hanya mengganti ongkos pengetikan MURAH
pembayaran melalui transfer antar BANK
METODE PENELITIAN
3. 1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian untuk melakukan suatu penelitian adalah
dilakukan pada UD. Sinar Baru Jaya Pamekasan yang berlokasi dan di mana juga merupakan
kantor pusat yang beralamat di Jalan Stadion No. 132 Pamekasan. Perusahaan ini merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang dealer Honda (penjualan) yaitu penjualan yang dimaksud
adalah menjual barang dagangan berupa unit sepeda motor, dan perusahaan ini juga merupakan
perusahaan yang pertama kali ada di pamekasan. Sehingga dengan hal tersebut peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian apakah perusahaan ini dalam pengelolaan aktiva lancar yaitu yang
dimaksud adalah piutang tersebut dikatakan cukup baik atau tidak, jika dapat ditinjau dari tingkat
perputaran piutang, dan rentabilitas tiap periode untuk tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
3. 2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non
hipotesis, sehingga langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.
Jadi berdasarkan rumus di atas akan di analisis masing-masing indikatornya, sehingga dengan
analisis tersebut akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perubahan ROI
(Return on investment
JADWAL PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini diperkirakan memerlukan waktu sebagai berikut :
a.Tahap persiapan selama 7 hari
b.Tahap penyusunan proposal 25 hari
c.Tahap penyajian izin penelitian selama 7 hari
d.Tahap penelitian di lapangan selama 25 hari
e.Tahap tabulasi data,analisa data dan penarikan kesimpulan selama 30 hari
f.Tahap laporan hasil penelitian selama 20 hari
Harahap, Syafri, Sofyan. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Penerbit PT. Raja Garfindo Persada, Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Syamsuddin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
1.2Rumusan Masalah
Sebelum penulis memberikan rumusan masalah terlebih dahulu dirasa perlu disampaikan secara
teori tentang rumusan masalah. Menurut Tucman dalam Sugiono (2006:34) rumusan masalah
dimyatakan dalam bentuk kalimat tanya, atau alternatif tetapi secara implisit mengandung
pertanyaan.
Untuk memberikan arah dan batasan yang jelas dalam pembahasan, maka sesuai latar belakang
masalah maka penulis dapat merumuskan suatu pokok permasalahan yaitu: Bagaimanakah
Sumber dan Penggunaan modal kerja pada perusahaan meubel UD. Barokah Paragaan Sumenep.
1.5Kegunaan Penelitian
aBagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan Informasi dan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam
mengelola modal kerja, sebagai kebijakan dibidang keuangan.
bBagi Pendidikan
Sebagai sumbangsih dalam karya ilmiyah untuk menambah pembendaharaan perpustakaaan dan
pembanding bagi mahasiswa yang akan datang dalam mengadakan penelitian dilingkungan
Universitas Madura khususnya lingkungan Fakultas Ekonomi.
cBagi Peneliti
Sebagai sarana latihan uantuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan
keadaan sebenarnya yang ada dalam dunia usaha serta menambah pengetahuan tentang masalah
yang dihadapi oleh perusahaan terutama yang berhubungan dengan masalah yang diteliti oleh
penulis.
Keterangan:
Sumber yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, perubahan ini
akan menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal keraja sebesar hasil hasi
penjualan itu. Sumber yang dapat menambah modal kerja adalah penambahan hutang jangka
panjang, perubahan ini akan menjadi kas akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar
hasil pinjaman tersebut. Sumber yang dapat menambah modal kerja adalah penambahan modal
oleh pemilik, perubahan ini akan menjadi kas yang menyebabkan bertambahnya modal kerja
sebesar hasil penambahan modal tersebut. Sumber lain yang menyebabkan betambahnya modal
kerja adalah laba yaitu hasil operasi perusahaan atau net income yang nampak dalam laporan
perhitungan rugi laba ditambah depresiasi dan setelah dikurangi.
Penggunaan yang menyebabkan berkurangnya modal kerja yaitu penambahan atau pembelian
aktiva tetap yang menyebabkan berkutrangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang
mengkibatkan bekurangnya modal kerja. Pembayaran hutang jangka panjang atau adanya
penuraunan hutang jangka panjang yang diimbangi oleh berkurangnya aktiva lancar akan
menyebabkan berkurangnya modal kerja.Penggunaan aktiva lancar untuk pembayaran biaya
operasi ini baru merupakan penggunaan modal kerja kalau julah suatu periode lebih besar dari
jumlah penjualannya atau timbul kerugian. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh
pemilik untuk kepentingan pribadinya dimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar akan
menebabkan berkurangnya modal kerja.
2.1.Tinjauan Pustaka
2.1.1.Manajemen Keuangan
Riyanto (2001:6) sehubungan dengan fungsi pembelanjaan atau manajemen keungan
mendefinisikan sebagai keseluruhan aktifitas keseluruhan perusahaan yang bersangkutan dengan
usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang
paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Menurut Syamsudin (2007:5) manajemen sehubungan dengan pembelanjaan perusahaan bahwa
keputusan atau tindakan-tindakan yang berkenaan dengan pembelanjaan perusahaan hanya dapat
dilakukan apabila penghasilan manajemen lebih besar dari biaya marginal, sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai.
Dari kedua definisi diatas manajemen keuangan berkenaan dengan pembelanjaan perusahaan
bahwa pada prinsipnya menuntut agar baik dalam menggunakan maupun memperoleh dana
harus didasarkan pada pertimbangkan yang efsien dan efektif sehingga tujuan perusahaaan dapat
tercapai.
Fungsi manajemen keuangan menurut Riyanto (2001:6) mengatakan bahwa fungsi pembelanjaan
atau manajemen keuangan mencakup dua hal: pertama; fungsi menggunakan dana atau
mengalokasikan dana yang dalam pelaksanaannya menejer keuangan harus mengambil
keputusan investasi, kedua; fungsi memperoleh dana yang dalam pelaksanaannya menejer
keuangan harus mengambil keputusan pendanaan. Dibagian lain Riyanto (2001:14) mengatakan
bahwa Setiap rupiah dana yang tertanam dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin
untuk dapat menghasilkan tingkat keuntungan investasi. Selanjutnya Riyanto (2001:15)
mengatakan bahwa menejer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh
dana yang diperlukan dengan biaya-biaya yang minimal dan syarat-syarat yang menguntungkan.
Sedangkan fungsi keuangan menurut Sutrisno (2001:5) mengatakan bahwa fungsi manajemen
terdiri dari tiga keputusan utama yang harus berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan
sehingga kombinasi dari ketiga keputusan tersebut akan memaksimumkan nilai perusahaan.
Pertama; keputusan investasi adalah masalah bagaimana menejer keuangan harus
mengalokasikan dana kedalam bentuk–bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan dimasa yang akan datang. Kedua; keputusan pendanaan adalah masalah dimana
menejer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-
sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi
serta kegiatan usahanya. Ketiga; keputusan Diveden adalah merupakan keputusan manajemen
keuangan untuk menentukan besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang
saham, stabilitas diveden yang dibagikan diveden saham, pemecahan saham, dan penarikan
kembali saham yang beredar yang semuanya ditujukan untuk kemakmuran para pegang saham.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan tugas pokok dari manajemen keuangan
berkaitan dengan pengambilan keputusan pada keputusan investasi dan pembiayaan.
2.1.2.Modal
Dalam setiap organisasi termasuk juga perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil,
perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang. Modal merupakan hal yang utama untuk menunjang
kegiatan oprasi dari perusahaan, menurut Liitge dalam Riyanto (2001:18) mendefinisikan modal
sebagai uang. Schwiedland dalam Riyanto (2001:18) berpendapat bahwa modal adalah baik
merupakan uang maupun bentuk barang yang digunakan dalam perusahaan. Munawir (1999:19)
mendefinisikan modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditujukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa antara konsep modal dan konsep
pemeliharaan modal yaitu bagaimana modal yang digunakan dalam menghasilkan out put dapat
menciptakan laba yang dihasilkan perusahaan dapat digunakan kembali pada oprasi perusahaan.
Adapun jenis-jenis modal menurut Riyanto (2001:19) bahwa modal terbagi menjadi dua bagian
yaitu: pertama; modal aktif yaitu modal yang habis dalam satu kali berputar dalam proses
produksi dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek (tidak kurang dari
satu tahun). Kedua; modal pasif yaitu dibedakan menjadi dua bagian yaitu modal sendiri dan
modal asing. Modal sendiri adalah modal badan usaha adalah modal yang berasal dari
perusahaan itu sendiri (cadangan laba) atau berasal dari pengambilan bagian peserta atau pemilik
dan modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan (misal pinjaman). Dibagian lain
modal ditinjau lamanya penggunaan menurut Riyanto (2001:21) terdapat dua jenis yaitu modal
jangka panjang dan modal jangka penek. Modal jangka panjang yang ditarik untuk jangka waktu
tidak tertentu batas waktunya adalah modal sendiri dan merupakan modal dengan mendapatkan
tidak tetap dan modal yang ditarik untuk jangka waktu tertentu waktunya adalah modal asing dan
merupakan modal dengan pendapatan tetap.
2.1.3.Modal Kerja
Dalam setiap perusahaa pasti membutuhkan modal kerja untuk membiayai oprasinya sehari-hari.
Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investsi pada aktiva lancar terutama
dalam penggunaan keduanya akan mempengaruhi risiko. Modal kerja merupakan salah satu
unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak
dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Menurut Sutrisno (2001:43)
mendefinisikan modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan sehari-hari. Sedangkan Riyanto (2001:20) mendefinisikan modal kerja
menjadi tiga hal pokok yaitu:
1.Jumlah modal kerja adalah fleksibel
2.Susunan modal kerja adalah relatif variabel
3.Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu pendek.
Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan alat untuk
memenuhi kebutuhan suatu perusahaan yang bersifat fleksibel dan disusun secara relatif variabel
serta mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek.
Menurut Munawir (1999:114) ada tiga macam konsep modal kerja yang biasa digunakan untuk
analisis, yaitu;
1.Konsep kwalitatif adalah konsep ini menitikberatkan pada kwalitas dana dalam aktiva lancar
dan dana yang tersedia untuk tujuan oprasi jangka pendek
2.Konsep kwantitatif adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek.
3.Kosep fungsional adalah menitikberatkan fungsi dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan dana.
Modal kerja menurut Riyanto (2001:60) digolongkan menjadi dua yaitu:
1Modal kerja permanen (permanent workig capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada
dalam perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang
secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. permanent working capital ini dapat
dibedakan dalam:
a.Modal kerja primer (primary working capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus
ada dalam perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya
b.Modal kerja normal (normal working capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi yang normal. normal disini dalam artian yang dinamis
2Modal kerja variabel (vareable working capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya selalu
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain
a.Modal kerja musiman (sesaonal woking capital) yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-
ubah disebbka karena fluktuasi musim.
b.Moda kerja siklis (cycles working capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya beubah-ubah
disebabkan fluktuasi konyungtur.
c.Moal kerja darurat (emergency working capital) yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah
karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Unsur modal kerja modal kerja atas ativa lancar dan hutang lancar dimana unsur modal kerja
menurut pendapat Baridwan (1990:83)
1.Aktiva Lancar
aKas
Kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima
sebagai suatu setoran kebank dengan jumlah besar nominalnya, juga disimpan dalam bentuk atau
tempat lain yang dapat sewaktu-waktu.
bSurat-surat berharga
Surat-surat berharga yang dapat segera dijual kembali dengan harga yang berlaku pada tanggal
penjualan dan penjualan kembali itu dimaksudkan untuk memenuhikebutuhan uang, contoh
saham, obligasi, deposito dan sertifikat Bank.
cPiutang
Adalah tagihan dengan klaim perusahaan atas uang, barang-barang atau jasa terhadap pihak lain
tetapi dalam hal ini yang dimaksud piutang adalah piutang dagang yang akan dilunasi dengan
uang atau barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
dPersediaan barang
Menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk
memproduksi barang-barang yang akan dijual. Jadi persedian ini dapat berupa bahan baku dan
penolong, suplies pabrik, barang dalam proses dan barang jadi.
2.Hutang lancar
Hutang lancar adalah pengorbanan manfaat ekonomis dimasa yang akan datang yang mungkin
terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer aktiva dan
menyediakan jasa pada badan uasaha lainnya dimasa yang akan datang sebagai akibat transaksi
atau kejadian dimasa lalu. Terdiri dari hutang dagang, wesel, hutang jangka panjang yang jatuh
tempo, hutang diveden, uang muka dapat diminta kembali, dana dari pihak ketiga, hutang biaya
dan pendaptan yang diterima dimuka.
Pengelolaan modal kerja berarti pengelolaan hutang lancar, aktiva lancar biasanya dikaitkan
dengan hutang lancar. Oleh karena itu dalam memahami pengertian sebelumnya aktiva lancar
merupakan kas atau sumber yang akan menjadi kas. Nilai aktiva lancar ditunjukkan oleh
sirkulasi diantar beberapa rekening neraca. Sirkulasi tersebut dapat dikemukakan sebagai
berikut: kas digunakan untuk membeli bahan baku, pembayaran upah dan biaya pabrik
(produksi) lain sehingga menghasilkan persaedian barang jadi, persedian tersebut dijual dan
terciptalah kas.
jika anda ingin memiliki
contoh skripsinya lengkap dlm format(M.word)
silahkanhub.08563056386(eko)
anda hanya mengganti ongkos pengetikan MURAH
pembayaran melalui transfer antar BANK
2.a.4Kajian Tentang Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Besar kecilnya suatu perusahaan sangat mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan sehingga
perputaran antara sumber dan penggunaan modal kerja harus dijaga keefektifannya, oleh sebab
itu modal kerja sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dan merupakan unsur yang paling
penting untuk diperhatikan .
Munawir (1999:129) mengatakan bahwa laporan tentang perubahan dalam pos-pos yang
tercantum dalam neraca yang diperbandingkan antara dua saat tertentu, hal ini untuk
menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam pos-pos elemen modal kerja. Selanjutnya
laporan tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana
manajemen mengelola perputaran modal kerja atau sirkulasinya.
Selanjutnya Munawir (1999:131) menyatakan bahwa untuk mengetahui dengan menganalisa
perubahan yang terjadi dalam sector non current (aktiva tetap, hutang jangka panjang, modal).
Oleh sebab itu laporan perubahan modal kerja harus menunjukkan kedua hal tersebut dan dapat
dijadikan dalam dua bagian: pertama; menunjukkan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis
elemen modal kerja secara total. Kedua; menunjukkan sumber dan penggunaan modal kerja atau
sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja.
Untuk dapat menganalisa atau menentukan besarnya perubahan modal kerja baik secara total
atau masing-masing pos, unsur modal kerja diperlukan data neraca yang diperbandingkan antara
tahun dasar dengan tahun berjalan.
Munawir (1999:131) menyatakan bahwa neraca yang diperbandingkan sebagai contoh dalam
menyusun laporan modal kerja sebagai berikut :
Penjelasan
a.Aktiva lancar selain kas bertambah pada kolom perubahan Debit
b.Aktiva teta bertambah pada kolom perubahan Debit
c.Laba bertambah pada kolom kolom perubahan Debit
d.Hutang berkurang pada kolom kolom perubahan Debit
Sebaliknya
e.Aktiva lancar selain kas berkurang pada kolom perubahan Kredit
f.Aktiva tetap berkurang pada kolom perubahan Kredit
g.Laba berkurang pada kolom perubahan Kredit
h.Hutang bertambah pada kolom perubahan Kredit
i.Modal bertambah pada kolomperubahan Kredit
Adapun elemen-elemen dari neraca dan rugi laba yang nampak diperhatikan berdasarkan
penggolongannya adalah sebagai berikut:
a.Elemen aktiva lancar selain kas
b.Elemen aktiva tetap
c.Elemen dari modal
d.Laba dari hasil penjualan opersi
Dari laporan perubahan neraca dan rugi laba elemen-elemen yang memperbesarmodal kerja
adalah:
a.Berkurangnya aktiva tetap
b.Bertambahnya modal
c.Adanya laba operasi perusahaan
Sedangkan elemen-elemen dari neraca dan laporan rugi laba yang memperkecil modal kerja
adalah:
a.Bertambahnya aktiva tetap
b.Berkurangnya hutang
c.Berkurangnya modal
d.Pembayaran laba operasi
Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja, maka diperlukan pengelompokan
elelmen-elemen yang menyebabkan perubahan modal kerja. Menurut Syamsudin (2007:135)
berpendapat bahwa yang menjadi sumber modal kerja adalah sebagai berikut:
1.Penerunan jumlah aktiva
2.Peningkatan jumlah hutang
3.Keuntungan sesudah pajak
4.Depresiasi
5.Penjualan saham-saham baru
sedangkan yang menyebabkan terjadinya penggunaan modal kerja sebagai berikut:
1.Peningkatan jumlah aktiva
2.Penurunan jumlah utang
3.Kerugian
4.Pembayaran laba operasi perusahaan
5.Pembelian kembali saham-saham perusahaan
Selanjutnya Syamsudin (2007:135) menyatakan bahwa dalam membuat laporan sumber dan
penggunaan modal kerja diperlukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Dibagian lain Munawair (1999:138) menyebutkan tujuan penyusunan Worksheet sebagai alat
penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja sebagai berikut:
a.Untuk menghapus atau menetralisir perubahan dalam suatu rekening yang tidak mempengaruhi
modal kerja. Dari perubahan ini harus dibuat penyesuaian untuk menetralisir rekening yang
bersangkutan dengan membuat jurnal kebalikan atau membalikkan jurnal yang dibuat pada
waktu terjadi perubahan tersebut.
b.Untuk melaporkan sumber dan penggunaan modal kerja secara individu atau terpisah jika
beberapa transaksi telah diringkas atau dilaporkan dalam suatu rekening. Perubahan dalam suatu
rekening atau pos dapat menyebabkan adanya beberapa sumber atau penggunaan modal kerja
secara terpisah atau merupakan kombinasi dari sumber dan penggunaan modal kerja secara
tunggal.
c.Untuk melaporkan suatu sumber dan penggunaan modal kerja (menjadi satu terhadap satu
sumber atau penggunaan modal kerja yang dilaporkan dalam dua rekaning atau lebih)
d.Untuk menggabungkan atau memindahkan sumber modal kerja dan penggunaan modal kerja
satu kelompok sehingga mempermudah penyusunan laporan perubahan modal kerja.
2.2.Hipotesis
Hipotesis sangat penting bagi peneliti sebagai pedoman dalam pengumpulan data, menganalisa
data sehingga laporan hasil penelitian memiliki objektifitas dan rentabilitas.
Mengacu pada pendapat Sugiono (2003:40) yang menyatakan bahwa jika yang diteliti adalah
populasi, maka hipotesis statistiknya tidak ada, yang ada hanya hipotesis penelitian. Karena
dalam penelitian ini yang diteliti adalah populasi maka hipotesisnya tidak perlu.
3. Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian
Adapun letak dari lokasi penelitian ini bertempat di UD. Barokah Desa Paragaan Sumenep.
Jenis Penelitian
Kline dalam Sugiono (2003:11) menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian yang diksud
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Berdasarkan hal ini,
penelitian dapat dikelompokkan menjadi, deskripitf, komparatif, dan asosiatif. Berdasarkan dari
pendapat diatas maka jenis penelitian ini menggunakan penelitian secara deskriptif yaitu yang
bersifat menggambarkan.
3.5Definisi Operasional
Dalam hal definisi operasional, M. Nasir (1999:152) menjelaskan bahwa definisi operasional
adalah suatu definisi yang memberikan kepada suatu variabel dengan cara memberi arti,
menspesifikasi kegiatan,atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
variabel tersebut.
Adapun definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
aModal kerja adalah yang digunakan perusahaan dalam satu periode baik ditinjau dari segi
modal kerja bersih maupun perputaran modal kerjanya
bSumber modal kerja adalah trsasaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja, baik penjualan
aktiva maupun penerimaan karena sesuai dengan operasi peusahaan.
cPenggunaan modal kerja adalah semua kegiatan perusahaan yang menyebabkan terjadinya uang
atau dana keluar baik karena kegiatan operasional maupun dari kegiatan non operasional
perusahaan.
Pada penelitian ini hanya terdapat satu macam variabel yaitu variabel mandiri berupa analisa
sumber dan penggunaan modal kerja dengan indikator sebagai berikut
aUntuk sumber modal kerja
1.Hasil operasi perusahaan (penjualan produk)dan laba operasi.
2.Penyusutan
3.Pinjaman Bank
4.Tagihan Piutang dan Pemilik
bPenggunaan modal kerja mempunyai indikator sebagai berikut:
1.Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.
2.Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar.
3.Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
4.Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
5.Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
3.7.2Uji Hipotesis
Karena dalam penelitian ini bersifat deskriptif, jadi hanya mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.dan data yang digunakan adalah populasi (tidak
menggunakan sampel) maka tidak perlu uji hipotesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiono
(2002:40), yang menyatakan bahwa : "….jika yang diteliti adlah populasi, maka hipotesis
statistiknya tidak ada, yang ada hanya hipotesis penelitian dan dalam pembuktiannya tidak ada
istilah signifikan (taraf kesalahan atau taraf kepercayaan).
I.9. JADWAL PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini diperkirakan memerlukan waktu sebagai berikut :
Tahap persiapan selama 10 hari
Tahap penyusunan proposal 25 hari
Tahap penyajian izin penelitian selama 10 hari
Tahap penelitian di lapangan selama 15 hari
Tahap tabulasi data,analisa data dan penarikan kesimpulan selama 20 hari
Tahap laporan hasil penelitian selama 15 hari
I.10. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Adapun sistematika dari penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini adalah :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian secara
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori dan metode penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan metode cara kerja untuk memahami objek yang sedang diteliti yang
didalamnya melekat tehnik atau alat yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.
BAB IV Analisis
Bab ini menyajikan tentang hasil-hasil penelitian terdiri dari tinjauan objek penelitian dan
pembahasannya. Pada bab ini juga akan dikupas tentang pengujian Hipotesis.
BAB V Penutup
Bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis ajukan. Sedangkan
daftar pustaka dan lampiran-lampiran akan disajikan setelah Bab IV.
Mengenai Saya
man
echo_chyn@yahoo.com
Lihat profil lengkapku
1.1Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama faktor-faktor produksi (alam,
tenaga kerja, modal dan keahlian pengusaha) yang menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat atau melayani kepentingan masyarakat, dengan tujuan
memperoleh laba atau keuntungan. Penggolongan perusahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu
perusahaan menurut badan hukumnya dan perusahaan menurut operasinya. Perusahaan menurut
badan hukumnya ada lima yaitu perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer,
perseroan terbatas dan koperasi. Sedangkan perusahaan menurut operasinya ada tiga yaitu
perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri (manufaktur).
Semua perusahaan mempunyai persediaan yang merupakan investasi terbesar dalam aktiva
lancar, baik pada perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Pada perusahaan jasa tidak
semuanya mempunyai prsediaan, hanya sebagian perusahaan jasa saja yang mempunyai
persediaan seperti perusahaan jasa transportasi. Pada perusahaan dagang, persediaan yang terdiri
dari dari berbagai macam dan jenis dan hanya dikenal satu klasifikasi persediaan yang disebut
dengan persediaan barang dagangan, dimana persediaan tersebut adalah milik perusahaan dan
siap untuk dijual kepada konsumen. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, tidak semua
persediaan siap untuk dijual. Berbeda halnya dengan persediaan barang dagangan, persediaan
pada perusahaan manufaktur diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses dan persediaan barag jadi (Jusup, 2003;100).
Persediaan dalam pengertian akuntansi menunjukkan nilai suatu barang yang diproduksi untuk
dijual atau dikonsumsi. Rekening persediaan juga menunjukkan nilai total kekayaan dalam
bentuk persediaan dalam proses. Pada umumnya persediaan dinilai berdasarkan biaya (Yamit,
1999;199). Besarnya biaya atau ongkos persediaan tergantung pada prosedur akuntansi yang
ditetapkan oleh perusahaan dalam menilai persediaan. Metode akuntansi yang digunakan untuk
menilai persediaan sangat penting, karena akan mempengaruhi terhadap nilai rupiah persediaan
dan biaya barang yang dijual.
Tujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Tujuan pokok
akuntansi persediaan adalah untuk menentukan laba rugi periodik yaitu melalui proses
mempertemukan antara harga pokok barang dijual dengan hasil penjualan dalam satu periode
akuntansi dan menentukan jumlah persediaan yang akan disajikan dalam neraca (Harnanto,
2002;223). Dalam hal ini disamping adanya penggolongan persediaan sesuai dengan jenisnya,
juga sangat penting artinya penilaian terhadap persediaan itu sendiri.
Penilaian persediaan dianggap penting, karena secara tidak langsung akibat penilaian persediaan
akan mempengaruhi kedua laporan keuangan pokok, yaitu laporan perhitungan laba rugi dan
neraca, sedangkan semua perusahaan menginginkan laba yang optimal. Berdasarkan uraian
tersebut, maka judul dari penelitian ini adalah Analisis metode penilaian persediaan untuk
mencapai laba yang optimal pada produksi kasturit PT. Blambangan Foodpackers Indonesia.
jika anda ingin memiliki
contoh skripsinya lengkap dlm format(M.word)
silahkanhub.08563056386(eko)
anda hanya mengganti ongkos pengetikan MURAH
pembayaran melalui transfer antar BANK
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penggunaan metode penilaian persediaan yang tepat akan
menentukan besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Perusahaan mengharapkan laba
yang akan diperoleh merupakan laba yang optimal, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah metode penilaian persediaan apakah agar mencapai laba yang optimal pada produksi
kasturit PT. Blambangan Foodpackers Indonesia.
1.3Pembatasan Masalah
Penulis memberikan batasan masalah terhadap permasalahan pada penelitian ini. Hal tersebut
dilakukan agar pokok permasalahan yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah
ditemukan. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu pada penggunaan metode penilaian
persediaan, dimana metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 dan sistem pencatatan
persediaannya menggunakan sistem perpetual dengan menggunakan kartu persediaan sehingga
metode rata-ratanya menggunakan metode rata-rata bergerak.
1.4Tujuan Penelitian
Dilakukannya suatu penelitian tidak terlepas dari tujuan penelitian itu sendiri. Tujuan merupakan
suatu target yang akan dicapai dari setiap kegiatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk memperoleh metode penilaian persediaan yang tepat agar mencapai laba yang optimal
pada produksi kasturit PT. Blambangan Foodpackers Indonesia.
1.5Manfaat Penelitian
Suatu penelitian akan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Adapun manfaat yang
diperoleh dari penelitian ini adalah:
a.Bagi Perusahaan
Memberikan gambaran mengenai metode penilaian persediaan dalam mencapai laba yang
optimal pada produksi kasturit PT. Blambangan Foodpackers Indonesia.
b.Bagi Peneliti
Dapat membuktikan metode penilaian persediaan yang tepat dalam mencapai laba yang optimal
pada produksi kasturit PT. Blambangan Foodpackers Indonesia.
c.Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Madura
Dapat memberikan kontribusi dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti berikutnya.
1.Kerangka Pemikiran
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Persediaan
Menurut Baridwan (1982;123) persediaan digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang
dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang dijual.
Persediaan menurut Harnanto (2002;222) adalah meliputi semua barang yang dimiliki dengan
tujuan untuk dijual kembali dan atau dikonsumsi dalam operasi normal perusahaan. Menurut
Kieso, dkk (2001;444) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi
bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang
yang akan dijual.
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang
masih dalam proses produksi. (Jusup, 2003;99). Persediaan barang dagangan menurut Assauri
(1999;169) adalah elemen yang sangat menentukan dalam penentuan harga pokok penjualan
pada perusahaan dagang, eceran, maupun perusahaan partai besar.
Dari beberapa pengertian mengenai persediaan, dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan
salah satu unsur yang paling efektif dalam kegiatan perusahaan dagang maupun manufaktur
karena hampir seluruh pendapatannya diperoleh dari penjualan barang sebagai persediaan yang
secara terus menerus diperoleh, diubah dan kemudian dijual kembali. Persediaan adalah meliputi
semua barang yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali. Tanpa adanya persediaan pada
suatu waktu tertentu perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang
memerlukannya.
Dalam menghitung jumlah persediaan sering terdapat barang yang masih dalam perjalanan dan
yang berada di tempat pihak lain (konsinyasi). Untuk tujuan perpajakan barang itu dapat
dianggap berada di tangan wajib pajak (termasuk persediaan). Untuk tujuan PPN (Pajak
Pertambahan Nilai), Pasal 1 bagian (c) UU PPN 1984 menyatakan penyerahan barang (kena
pajak) kepada pedagang perantara dianggap merupakan transaksi penyerahan (penjualan). Oleh
karena itu, menyimpang dari praktek akuntansi (yang diikuti PPh/ Pajak Penghasilan), umtuk
tujuan pelaporan dan penghitungan PPN barang konsinyasi tidak termasuk persediaan penitip
(consignor) walaupun barangnya secara nyata belum terjual.
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
PT. Blambangan Foodpackers Indonesia terletak di jalan Pelabuhan No.1 PO. BOX 1 Desa
Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Lokasi perusahaan tersebut terdiri
dari lokasi pabrik, tempat produksi dan sekaligus kantor untuk mengurus segala administrasinya.
Pemilihan lokasi perusahaan di daeran Muncar sangat strategis karena ditinjau dari segi usaha
cukup menguntungkan, hal ini didasarkan atas pertimbangan tertentu, yaitu:
a.Bahan baku ikan yang dibutuhkan dapat dengan mudah diperoleh dan harganya relatif murah
karena dekat dengan sumber bahan baku. Selain di Muncar, bahan baku juga diperoleh dari
perairan Bali yang meliputi daerah Pangembangan dan Jimbaran, serta Probolinggo, Bugger dan
Madura
b.Tenaga kerja yang tersedia di Muncar cukup banyak, sehingga dapat dijadikan sumber tenaga
kerja. Penarikan tenaga kerja di daerah ini berarti telah membantu program pemerintah dalam hal
penyediaan lapangan pekerjaan dan mengurangi terjadinya urbanisasi.
c.Transportasi tidak mengalami kesulitan, karena sarana transportasi di daerah Muncar ini sangat
baik sehingga sesuatu yang berhubungan dengan pengangkutan tidak mengalami kesulitan.
d.Areal tanah disekitar perusahaan cukup luas sehingga apabila ingin mengadakan perluasan
pabrik tidak mengalami kesulitan.
Alasan pemilihan perusahaan atau lokasi penelitian ini dikarenakan lokasi penelitian berada di
daerah paling timur pulau Jawa, yaitu tepatnya di daerah Muncar Banyuwangi. Sebagian besar
masyarakat Muncar adalah masyarakat Madura sehingga dalam beradaptasi dengan masyarakat
sekitar pada saat melakukan penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu PT.
Blambangan Foodpackers Indonesia merupakan perusahaan terbesar di daerah Muncar dan hal
utama yang membuat penulis memilih perusahaan ini adalah perusahaan ini sangat cocok atau
tepat dengan judul penelitian penulis khususnya untuk produksi kasturit pada perusahaan ini.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi kasus. Pada penelitian ini penulis menemukan
suatu permasalahan atas penilaian persediaan pada produksi kasturit PT. Blambangan
Foodpackers Indonesia yaitu menggunakan biaya asli dalam menilai persediaannya, hal tersebut
sulit dilakukan pada produksi kasturit karena barang yang dibeli memiliki perbedaan biaya,
sehingga perlu menggunakan metode penilaian persediaan yang tepat.
Biaya rata-rata per unit untuk masing-masing item dihitung setiap kali pembelian dilakukan.
Biaya per unit kemudian digunakan untuk menentukan harga pokok setiap penjualan sampai
pembelian berikutnya dilakukan dan rata -rata baru dihitung.
Penentuan HPP (harga pokok penjualan) juga perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan laba
yang akan diperoleh dari masing-masing metode penilaian persediaan untuk dibandingkan. Laba
kotor diperoleh dari penjualan dikurangi HPP dan laba bersih diperoleh dari laba kotor dikurangi
beban penjualan. Besarnya HPP dapat diperoleh dengan cara:
I.9. JADWAL PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini diperkirakan memerlukan waktu sebagai berikut :
a.Tahap persiapan selama 7 hari
b.Tahap penyusunan proposal 25 hari
c.Tahap penyajian izin penelitian selama 7 hari
d.Tahap penelitian di lapangan selama 25 hari
e.Tahap tabulasi data,analisa data dan penarikan kesimpulan selama 30 hari
f.Tahap laporan hasil penelitian selama 20 hari
RENCANA DAFTAR ISI SKRIPSI
(Sistematika Skripsi)
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Skripsi
Halaman Pengesahan Skripsi
Abstrak Skripsi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.7Kegunaan Penelitian
1.8Kerangka Pemikiran
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi, Penerbit LPFE UI,
Jakarta.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi kedelapan, Penerbit BPFE, Jakarta.
C. Rollin, Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess. 1999. Accounting.
Alfonsus sirait dan Helda Gunawan (Penerjemah). 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi. Edisi
kesembilan belas. Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku satu, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Jusup, Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi keenam, Jilid 2, Penerbit STIE YKPN,
Yogyakarta.
Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Werfield. 2001. Intermediate Accounting. Emil
Salim (Penerjemah). 2001. Akuntansi Entermediate. Edisi kesepuluh. Jilid I. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Stice, Earl, James D. Stice dan K. Frendskousen. 2004. Intermediate Accounting. Palupi Wuriarti
(Penerjemah). 2004. Akuntansi Entermediate. Edisi kelimablas. Buku I. Salemba Empat. Jakarta.
FAKTOR-FAKTOR YANG
DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR
BARU
Mengenai Saya
man
echo_chyn@yahoo.com
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
• ▼ 2008 (1)
○ ▼ Juni (1)
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN
DALAM ...
Di era globalisasi sekarang ini pada umumnya marketing manajemen merupakan suatu disiplin
ilmu yang memiliki arti sangat penting dalam dunia usaha, karena semakin majunya teknologi
dalam berbagai bidang menuntut setiap orang atau lembaga (perusahaan) untuk selalu
berkompetisi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan
yang optimal dengan pengeluaran yang seminimal mungkin.
Bangaknya prasarana dan sarana penunjang usaha maka fokus utama lebih ditekankan kepada
upaya untuk meningkatkan pemasaran yang ditujukan untuk memuaskan konsumen. Dengan
demikian tingginya tingkat persaingan pada periode sekarang, dituntut untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dari berbagai sumber daya yang ada menjadi lebih besar atau meningkat.
Dari pemikiran tersebut merupakan suatu hal yang lazim pada zaman sekarang dimana
perubahan lingkngan senantiasa terjadi perubahan terus-menerus dalam proses perkembangan
suatu Negara, yang secara tidak langsung mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan.Dengan begitu maka persaingan
diantara perusahaan-perusahaan semakin ketat.Hal inilah yang membuat perusahaan-perusahaan
berlomba-lomba untuk mendapatkan kepercayaan konsumen sehingga mampu untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaran sekecil mungkin.
Hal ini yang dilakukan perusahaan CV. DIRGAHAYU MOTOR yang bergerak dalam bidang
penjualan sepeda motor baru merk NASHA. Yang berada di Jl.KABUPATEN NO.10 (Depan
Pasar Gadin, Sebelah Timur Indomaret) Pamekasan. Memasarkan produk-produknya dengan
perencanaan-perencanaan yang baik sehingga memperoleh keuntungan yang optimal.
Bagi perusahaan CV. DIRGAHAYU MOTOR yang ingin tetap sukses dan hidup, maka haruslah
berusaha agar dapat selalu berkembang dan mampu mengambil keputusan secara bijaksana.
Sebab keputusan yang tidak dan kurang bijaksana akan berakibat perusahaan tidak dapat
mencapai tujuan. Pertimbangan yang matang harus dimiliki oleh masing-masing perusahaan
dalam mengusahakan sesuatu yang berkaitan dengan masalah produksi ataupun pemasarannya.
Tingkat persaingan pasar yang semakin tinggi memungkinkan suatu perusahaan mengalami
kegagalan dalam melaksanakan pemasaran. Hal ini juga yang memungkinkan perusahaan CV.
DIRGAHAYU MOTOR bertambah maju, bila dalam persaingan pasar semakin tinggi tersebut
mampu menyusun rencana pemasaran yang baik.
Dalam rangka meningkatkan pemasaran dengan upaya memuaskan konsumen tersebut maka
perusahaan CV. DIRGAHAYU MOTOR harus menganalisa perilaku konsumen. Dan di dalam
menganalisa perilaku konsumen akan lebih berhasil apabila perusahaan dapat memahami aspek-
aspek psikologis manusia secara keseluruhan, kekuatan faktor budaya, prinsip-prinsip ekonomi,
strategi pemasaran. Karena seringkali perilaku dari konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial
budaya, dan psikologis yang keduanya secara langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam hal pengambilan keputusan
pembelian.Kemapuan di dalam menganalisa perilaku konsumen berarti keberhasilan di dalam
menyelami jiwa kosumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Perilaku setiap konsumen secara umum dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor itu baik
secara individu maupun bersama-sama dapat berpengaruh terhadap keputusan seseorang
melakukan pembelian baik produk atau jasa, memilih jenis, penetuan saat pembelian maupun
tempat di mana harus membeli.
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang atau
jasa perusahaan pada saat konsumen membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi pengelola
perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
produk dan jasa kepada para konsumen.
Mengingat betapa pentingnya pemahaman tentang perilaku konsumen yang dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan membeli sepeda motor baru merk NASHA maka peneliti
mengambil judul penelitian : “FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR BARU MERK NASHA PADA CV.
DIRGAHAYU MOTOR DI KOTA PAMEKASAN”.
Pada gambar/ diagram diatas menunujukkan variabel bebas(X) adalah Produk, Harga, Promosi,
Distribusi yang memiliki hubungan erat satu sama lainnya.
Dari keempat variable bebas(X) tersebut sangatlah erat hubungan satu sama lainnya untuk
mempengaruhi variabel terikat(Y) yaitu keputusan memilih.
Variabel bebas Produk(X1)=produk yang memenuhi kriteria/kebutuhan pangsa-pasar sangat
memungkinkan untuk konsumen memilih dan memilikinya.
Variabel bebas Harga(X2)=jika harga terjangkau oleh konsumen sangat memungkinkan bagi
konsumen untuk memilih dan membelinya.
Variabel bebas Promosi(X3)=dalam mempromosikan suatu barang/jasa bisa melalui media
massa dan elektronik dengan pemberian hadiah, atau melalui antar konsumen(door to door)
sangat mempengaruhi konsumen agar memilih barang/jasa tersebut.
Variabel bebas Distribusi(X4)=kegiatan perusahaan dalam menyalurkan barangnya haruslah
dilokasi yang mudah dijangkau, sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh barang
tersebut.
Variabel terikat Keputusan Memilih(Y)=konsumen dalam memilih suatu barang/jasa sangat
terpengaruh oleh informasi yang mereka terima dalam diagram ini yang mempengaruhi
konsumen adalah keempat variabel bebas tersebut.
tahap selanjutnya menjaga dan memastikan konsumen merasa puas dengan keempat variabel
bebas tersebut, sehingga konsumen terpengaruh untuk membeli. Karena jika konsumen merasa
puas tidak menutup kemungkinan akan membeli barang/jasa pada bulan/tahun berikutnya.
Tentang variabel bebas dan variabel terikat akan dijelaskan lebih lengkap pada Identifikasi
Variabel.
I.6.2. Hipotesis
Berdasarkan pada perumusan masalah tujuan penelitian dan landasan teori yang dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor distribusi, diduga merupakan faktor
yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian sepeda motor baru merk NASHA pada CV.
DIRGAHAYU MOTOR di kota pamekasan.
2.Diduga faktor harga merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan konsumen dalam
pembelian sepeda motor baru merk NASHA pada CV. DIRGAHAYU MOTOR di kota
pamekasan.
I.7. METODE PENELITIAN
I.7.1. Lokasi Penelitian
Dalam lokasi penelitian penulis mengambil daerah Kabupaten Pamekasan dimana lokasi tersebut
daerah pemasaran utama bagi CV.DIRGAHAYU MOTOR, sekaligus pengenalan produk.
Karena daerah Kabupaten Pamekasan sangatlah luas maka penulis hanya meneliti pada daerah
kota pamekasan, disebabkan keterbatasan tenaga dan materi sekaligus memudahkan penulis
untuk menyebarkan angket, sedangkan lokasi CV.DIRGAHAYU MOTOR berada di
Jl.KABUPATEN NO.10 (Depan Pasar Gadin, Sebelah Timur Indomaret) Kota Pamekasan.
I.7.2. Jenis Penelitian
Pada jenis penelitian ini penulis menggunakan metode survei dengan pendekatan langsung
kepeda konsumen CV.DIRGAHAYU MOTOR yang membeli sepeda motor baru merk NASHA,
dimana data yang menyangkut variabel bebas yaitu: (produk, harga, promosi, distribusi) dan
variabel terikat yaitu: keputusan memilih sepeda motor baru merk NASHA di
CV.DIRGAHAYU MOTOR,yang akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
I.7.3. Populasi Dan Sampel
Berikut ini akan penulis disajikan tentang pengertian Populasi dan Sampel, Populasi menurut
Sugiono (2002:57) “Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan”.
Sedangkan Sampel meurut Sugiono (2002:57) “Adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selanjutnya Sugiono (2002:58) mengatakan “Bila populasi
besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu”.
Berdasarkan pendapat di atas maka pada penelitian ini akan menggunakan Data Sampel artinya
sebagian pembeli sepeda motor baru merk NASHA pada CV. DIRGAHAYU MOTOR di
pamekasan.
I.7.4. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang penulis ambil yaitu Data Primer artinya data yang langsung diperoleh dari objek
penelitian. (pelanggan/pembeli sepeda motor baru merk NASHA pada CV. DIRGAHAYU
MOTOR di kota pamekasan). Disamping Data Primer penulis juga menggunakan Data Sekunder
yaitu data yang diambil dari literatur maupun data yang diambil dari dokumentasi dan arsip.
I.7.5. Tehnik Pengumpulan Data
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a. Survey pendahuluan yakni penelitian secara umum terhadap para konsumen dengan tujuan
mengetahui permasalahan yang dihadapinya.
b. Penelitian lapangan yakni dengan upaya untuk memperoleh data primer secara langsung
melalui :
Interview : Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab dan tatap muka secara langsung
dengan para konsumen CV. DIRGAHAYU MOTOR di kota pamekasan.
Kuesioner : Dalam hal ini penulis membuat angket dan penyebarannya kepada para
responden/konsumen.
Untuk mengukur variabel-variabel tersebut, digunakan kuesioner yang dibagaikan kepada
responden. Kuesioner tersebut disusun dalam kalimat pertanyan dan responden diminta untuk
memberikan tanggapannya dengan memberikan tanda silang (X).
Sebagai pengukuran terhadap tanggapan-tanggapan/pertanyaan dari responden digunakan Skala
Likert Singgih (2000:269). Skala Likert adalah Skala yang berisi lima tingkat jawaban yang
merupakan Skala Jernis Ordinal.
Untuk memberikan nilai pada item-item pertanyaan tersebut, maka disusun sebagai berikut :
Sangat setuju diberi skor 5
Setuju diberi skor 4
Cukup setuju diberi skor 3
Tidak setuju diberi skor 2
Sangat tidak setuju diberi skor 1
Selanjutnya untuk mengelompokkan kategori jawaban tersebut maka :
Sangat setuju : 4,51 s/d 5,00
Setuju : 3,51 s/d 4,50
Cukup setuju : 2,51 s/d 3,50
Tidak setuju : 1,51 s/d 2,50
Sangat tidak setuju : 1,00 s/d 1,50
I.7.6. Pengujian Instrumen
Menurut pendapat Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo: Rineka Cipta. 2002.Instrumen Penelitian
adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa
kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan
pencatatan data dan sebagainya.
Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre test)
terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur
apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil
ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi
Product Moment.
Validitas dan Reliabilitas
Sebelum penelitian dilaksanakan maka langkah yang utama adalah
melakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba dari butir-butir instrumen pada
kelima variabel yaitu X1,X2,X3,X4 dan Y dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan
kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Untuk itu hasil uji coba harus
dicari validitas dan reliabilitasnya.
Validitas
Menurut Sugiyono (2000:106), validitas instrumen diuji dengan
menggunakan korelasi skor butir dengan skor total 'Product Moment (Pearson) ".
Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya
dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r table pada taraf a =
0,05. Rumus korelasi Product Moment dari Karl's Pearson menurut kutipan
Sugijono (2000:213) :
(2000:104)
ri = reliabilitas internal seluruh isntrumen
rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua
Pedoman dari Sugiyono (2000:109), pemberian interpretasi terhadap
reliabilitas (r1) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut : 1) Reliabilitas
(rl) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya
memiliki reliabilitas tinggi; 2) Reliabilitas (r1) uji coba kurang dari 0,70 berarti
hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable).'
Dimana :
R² = Koefisien determinan
K = Jumlah variabel independent
n = Jumlah sampel
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel
1-R² = Residual
Karakteristik Pengujian :
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, Artinya secara simultan tidak ada pengruh antara variabel independent
terhadap variabel dependent.
H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, Artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independent terhadap variabel dependent.
Dalam hal ini regresi dapat diuji dengan taraf nyata 10% (0,10) dengan taraf kepercayaan (df)
90%.
Jika : F hitung > F tabel = H0 ditolak, H1 diterima.
F hitung < F tabel = H0 diterima, H1 ditolak.
Selanjutnya untuk mengetahui manakah yang paling dominan memberikan pengaruh kepada
variabel terikat, maka Sugiyono (2001:158) “Bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka koefisian
parsial yang ditentukan signifikan (nyata) atau dapat digeneralisasikan, nilai t hitung terbesar
itulah biasanya yang memberikan kontribusi terbesar terhadap variabel terikat”.
Rumus t hitung sebagai berikut :
Dimana :
bi= koefisien ke-i
bo= parameter ke-I yang dihipotesakan
sbi= kesalahan standar bi
Nilai t ini akan dikonsultasikan dengan t tabel, jika t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesa
yang diajukan dapat diuji kebenarannya, dan jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesa
kerja ditolak dan menerima hipotesa nihil. Dalam perhitungan ini akan jadi satu dengan tekhnik
analisis yaitu menggunakan bantuan SPSS For Windows versi 10.
Tentang klikrupiah.com
Klikrupiah.com merupakan PTC asli Indonesia yang akan membayar anda dengan hanya
melakukan klik 10x site selama 31 detik saja dengan iklan yang berbeda. Anda bisa
menambah pemasukan dengan cara mengajak teman anda untuk ikut meng-klik iklan dengan
menggunakan referral yang anda berikan. Untuk mendapatkan pendapatan yang lebih signifikan,
anda bisa upgrade ke premium member dan dapatkan penawaran menarik dari program ini.
Pokoknya dijamin tidak ada ruginya deh. Segera bergabung bersama kami, karena pemasang
iklan membutuhkan anda sebagai pengunjung websitenya
Ketik/klik/copy-paste : https://www.klikrupiah.com/index.php?ref=ekochyn
JANGAN LUPA UNTUK PENGISIAN referrer :ekochyn
Keahlian tidak dibutuhkan….!!
Dengan klikrupiah.com anda hanya perlu melihat iklan yang kami sediakan di halaman “klik
iklan”. Tidak perlu keahlian khusus, cukup klik dan lihat iklan.
Ketik/klik/copy-paste : https://www.klikrupiah.com/index.php?ref=ekochyn
JANGAN LUPA UNTUK PENGISIAN referrer :ekochyn
Kejelasan Tulisan:
Username :
Password :
Email :
Bank :
Nama :
No.Rekening :
Handphone :
Propinsi :
Referrer :ekochyn
Kode keamanan : sudah ada di situs tinggal ketik..
Ketik/klik/copy-paste : https://www.klikrupiah.com/index.php?ref=ekochyn
Setelah sampai ke hitungan 0, maka akan ada pesan “anda ingin uang anda bertambah?” klik
“ok”, maka uang di akun anda akan bertambah. Untuk klik iklan lain, kembali ke menu “klik
iklan” sekali lagi dan klik iklan lain yang tercantum (yang tidak tercoret).
Iklan yang sudah di-klik :
Catatan :
Iklan yang sudah di klik hanya bisa di klik lagi setelah 24 jam (jika sudah di klik setelah di
refresh iklan akan di coret)
Anda hanya bisa melakukan satu klik iklan dalam waktu yang bersamaan.
Referral link adalah link yang bisa anda gunakan untuk mencari ¬ referral, caranya mudah saja,
copy / paste link referral anda dan berikan pada orang lain yang ingin bergabung dengan
klikrupiah.com
Klik iklan. Menu ini mengidikasikan seberapa banyak anda klik iklan ¬ pada saat itu. Selain itu,
jika anda ingin mencairkan uang anda di klikrupiah.com, anda harus memenuhi kuota minimal
klik, dalam hal ini 150 klik dengan saldo minimal Rp. 50.000,00
Referral. Anda bisa ¬ melihat siapa saja referral yang ada di bawah anda dengan klik jumlah
referral. (dalam contoh, jumlah referral 53)
Debit transaksi maupun kredit transaksi. Merupakan menu untuk mengetahui transaksi debit
maupun kredit akun anda. ¬
Ketik/klik/copy-paste : https://www.klikrupiah.com/index.php?ref=ekochyn
JANGAN LUPA UNTUK PENGISIAN referrer :ekochyn
Ketik/klik/copy-paste : https://www.klikrupiah.com/index.php?ref=ekochyn
JANGAN LUPA UNTUK PENGISIAN referrer :ekochyn Selamat bergabung dengan
SURAT PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
SURAT PERTNYATAAN ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................
1.4.1 Bagi Keilmuan .................................................................
1.4.2 Bagi Peneliti ....................................................................
1.4.3 Bagi Profesi .....................................................................
jika anda ingin memiliki
contoh skripsinya lengkap dlm format(M.word)
silahkanhub.08563056386(eko)
anda hanya mengganti ongkos pengetikan MURAH
pembayaran melalui transfer antar BANK
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Lansia ...........................................................................
2.1.1 Pengertian Usia Lanjut (Lansia)..........................................
2.1.2 Aging Proses ...................................................................
2.2 Kebutuhan Dasar Manusia ..........................................................
2.2.1 Kebutuhan Fisiologi ...........................................................
2.2.2 Kebutuhan Akan Keselamatan dan Keamanan ...................
2.2.3 Kebutuhan Dicintai dan Mencintai ......................................
2.2.4 Kebutuhan Harga Diri .......................................................
2.2.5 Kebutuhan Aktualisasi Diri ................................................
2.3 Kebutuhan Istirahat Tidur ............................................................
2.3.1 NREM .............................................................................
2.3.2 REM ................................................................................
2.4 Pola dan Kebutuhan Tidur ..........................................................
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur ...................................
2.5.1 Stres Psikologis .................................................................
2.5.2 Diet ..................................................................................
2.5.3 Alkohol .............................................................................
2.5.4 Kafein ...............................................................................
2.5.5 Lingkungan .......................................................................
2.5.6 Obat-obatan .....................................................................
2.6 Gangguan Istirahat Tidur Jika Kehilangan Waktu Tidur ................
2.7 Efek Yang Ditimbulkan Jika Kehilangan Waktu Istirahat ..............
2.8 Konsep Masalah Tidur Pada Lansia ............................................
2.9 Kerangka Konseptual .................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain atau Rencana Penelitian ...................................................
3.2 Kerangka Kerja .........................................................................
3.3 Populasi dan Responden .............................................................
3.3.1 Populasi ............................................................................
3.3.2 Responden .......................................................................
3.4 Identitas Variabel .......................................................................
3.5 Definisi Operasional ....................................................................
3.6 Rencana Pengumpulan Data dan Analisis Data ............................
3.6.1 Rencana Pengumpulan Data ..............................................
3.6.2 Analisa ata ........................................................................
3.7 Analisa Data ...............................................................................
3.8 Masalah Etika ............................................................................
3.8.1 Lembar Persetujuan ..........................................................
3.8.2 Anonimity ........................................................................
3.8.3 Confidentially ..................................................................
3.9 Keterbatasan ..............................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Definisi Operasional Penelitian Studi Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Lansia di Panti
Werdha Mojopahit Mojokerto .................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Studi Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Lansia di Pantai
Werdha Mojopahit Mojokerto .................................................................
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Studi Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Lansia di Pantai Werdha
Mojopahit Mojokerto ...................................................................................................
Gambar 4.1 Diagram Pie Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Lansia di Pantai Werdha
Mojopahit Mojokerto Pada Bulan Juli 2006 ................................................
Gambar 4.2 Diagram Pie Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Lansia di
Pantai Werdha Mojopahit Mojokerto Pada Bulan Juli 2007 ................................
Gambar 4.3 Diagram Pie Karakteristik Responden Berdasarkan Kebutuhan Istirahat Tidur Pada
Lansia di Pantai Werdha Mojopahit Mojokerto Pada Bulan Juli 2007 ..................
DAFTAR LAMPIRAN