You are on page 1of 22

5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perusahaan Dagang


Pada umumnya siklus kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan-
kegiatan: Pembelian, Pengeluaran uang, Penjualan dan Penerimaan uang [1].
1. Pembelian.
Dalam sebuah perusahaan dagang pembelian meliputi pembuatan aktiva
produksi dan pembelian barang dagang dalam kegiatan usaha. Pembelian
dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya dilakukan
kepada beberapa suplier. Pada waktu membeli barang dagang, perusahaan
terikat pada suatu syarat jual beli tertentu
2. Pengeluaran Uang.
Pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar,
tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Disamping pembelian barang
dan jasa, pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya
megembalikan pinjaman atau laba kepada pemilik.
3. Penjualan.
Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh suatu
pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang
yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan.
Penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada
umumnya kepada beberapa pelanggan
6

4. Penerimaan uang.
Penjualan akan diikuti penerimaan uang. Seperti halnya pembelian,
penerimaan uang dari suatu penjualan, tergantung pada syarat jual beli yang
telah ditetapkan. Disamping dari penjualan, perusahaan juga mungkin dapat
menerima uang dari sumber-sumber lain, misalnya setoran modal pemilik,
pinjaman kreditur dan lain-lain.

2.1.1 Pengertian Persediaan Barang Dagang


Persediaan barang dagang (merchandise inventori) merupakan barang-barang
yang dimiliki perusahaan untuk dijual. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam
perusahaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi
selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan pabrik terdiri dari persediaan barang baku,
persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi. Dalam penulisan ini penulis
mengambil tentang persediaan barang jadi yang siap dijual [1].
Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak dan
merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan. Disamping itu
transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktivitas yang sering
terjadi. Tanpa suatu persediaan, para pengusaha dihadapkan pada suatu resiko, yaitu
pada suatu waktu tidak dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan yang
meminta barang. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa para pengusaha tersebut
akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya dia dapatkan.

2.1.2 Perubahan Persediaan Barang


Perubahan dari persediaan barang ini terjadi karena adanya penambahan atau
pengurangan yang disebabkan oleh pembelian barang dan penjualan barang dagang
[1].

2.1.3 Tujuan Pengawasan Persediaan Barang


7

Tujuan dari pengawasan persediaan barang dagang ini tidak lain untuk
menjamin terdapatnya persediaan barang yang optimum agar dapat diperoleh laba
yang maksimum [1].
Namun dalam persediaan barang perlu diperhatikan jumlah persediaan barang
secara teliti, karena persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil tidak baik bagi
perusahaan tersebut. Persediaan barang yang terlalu banyak atau sedikit dapat
merugikan perusahaan tersebut, misalnya persediaan yang terlalu banyak berarti lebih
banyak modal yang tertanam dan biaya yang ditimbulkan dengan persediaan itu akan
besar. Persediaan barang yang terlalu sedikit berarti pada suatu waktu akan
mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan atau keinginan pelanggan.

2.2 Pengertian Sistem Informasi


Devinisi sistem menurut Mulyadi, “ Sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Prosedur adalah Suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang” [2].
Jadi, dengan kata lain semua sistem mempunyai beberapa persyaratan umum
seperti harus mempunyai unsur, lingkungan, interaksi antar unsur dengan
lingkungannya dan yang paling penting sistem harus mempunyai tujuan yang akan
dicapai. Model umum sebuah sistem terdiri dari masukkan, pengolahan atau proses
dan keluaran. Kriteria sistem yang baik itu antara lain, berdasarkan :
1. Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya dan relevan
untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personal operasi di
dalam organisasi.

2. Ekonomi
8

Semua bagian sistem termasuk laporan pengawasan dan lain-lain harus


mengembangkan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biayanya.
3. Kesederhanaan
Sistem harus sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan
mudah pula diikuti.
4. Fleksibilitas
Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung segala perubahan.

Informasi di devinisikan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah


bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan
saat ini atau mendatang [2].
Sebab alasan utama untuk mendapatkan informasi adalah untuk mengurangi
rasa ketidakpuasan. Karena itu penting sekali kita tentukan kegunaan informasi
sebelum membentuk sistem informasi dan menentukan cara pengolahan data untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan
Devinis Sistem Informasi oleh Robet A. Letich dan K. Roscoe Davis adalah
suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan keputusan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar dengan laporan-laporan yang di
perlukan [2].
Jadi Sistem informasi adalah sebagai suatu alat yang sudah diatur untuk
mengumpulkan, memasukan dan memproses data dan menyimpan, mengontrol,
mengendalikan dan melakukan manajemen data terhadap data tersebut dalam tahapan
yang berurutan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang disampaikan
melalui jaringan komunikasi ke berbagai tujuan untuk satu tujuan atau lebih sehingga
suatu organisasi dapat mencapai maksud dan tujuan.

Sistem Informasi , sering kali dipergunakan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :


9

1. Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas perencanaan, operasi


serta pengontrolan.
Tugas-tugas ini hanya dapat diselesaikan dengan baik apabila didasarkan atas
infomasi yang cepat, tepat dan lengkap.
2. Pekerjaan-pekerjaan yang bersifat routine, agar sebanyak mungkin dilakukan
oleh mesin/komputer .
Kemungkinan-kemungkinan human error akan dihilangkan dan
menghindarkan kebosanan kerja

2.3 Diagram Alur (Flowchart)


Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol.
Setiap simbol meggambarkan proses tertentu, sedangkan hubungan antara proses
digambarkan dengan garis penghubung [3]. Adapun simbol dari flowchart diantaranya
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Simbol Flowchart
No Simbol Keterangan
1 Simbol Proses (simbol yang menunjukkan pengolahan
yang dilakukan komputer).

2 Simbol Manual Operation (simbol yang menunjukkan


pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer).

3 Simbol decision (simbol kondisi untuk menghasilkan


beberapa kemungkinan aksi).

4 Simbol Predefined Process (simbol untuk


mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan
sebagai tempat pengolahan di dalam storage).
10

5 Simbol Terminal (simbol untuk permulaan atau akhir


dari suatu program).

6 Simbol Input-Output (simbol yang menyatakan proses


input dan output).

7 Simbol Connector (simbol untuk keluar/masuk proses


dalam halaman atau lembar yang sama).

8 Simbol Off-Line Connector (simbol untuk keluar/masuk


proses dalam halaman yang lain).

9 Simbol Document (simbol yang menyatakan input


berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output di
cetak ke kertas).

2.4 Flow Of Document (FOD)

Flow Of Document (FOD), Untuk memberi gambaran mengenai jalur/arus


dari data yang akan diolah dan Merupakan bagan yang menunjukan arus dari laporan
dan formulir termasuk tembusan-tembusan [2]. Adapun simbol-simbol dari FOD
diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.2 Simbol-Simbol FOD


No Simbol Keterangan
11

1 Simbol untuk menunjukan penghubung ke


halaman yang masih sama atau ke halaman
lain.

2 Simbol untuk menunjukan kegiatan proses


dari operasi pogram komputer.

3 Simbol untuk menunjukan dokumen input


dan output baik untuk proses manual,
mekanik maupun komputer.

4 Menunjukan pekerjaan manual.

5 File non-komputer yang diarsip urut angka

N (numerical).

6 File non-komputer yang diarsip urut huruf


A (alphabetical).

7 File non-komputer yang diarsip urut tanggal


(cronogical).
C

2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)


12

Entity Relationship Diagram (ERD) melengkapi penggambaran grafik dari


struktur logika. Dengan kata lain ERD menggambarkan arti dari aspek data seperti
bagaimana entity-entity, atribute-atribute dan relationship-relationship disajikan.
Sebelum membuat ERD, tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan
dari ruang lingkupnya. Di dalam konsep pembuatan ERD perlu di perhatikan penentu
suatu konsep, apakah merupakan suatu entity, atribute atau relationship [2].
1. Entity
Entity adalah sesuatu yang dibedakan dalam dunia nyata, dimana informasi
yang berkaitan dengannya dikumpulkan.

Gambar 2.1 Entity

2. Relationship
Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.

Gambar 2.2 Relationship

3. Atribute
Atribute merupakan karakteristik dari entity atau relationship, yang
menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.

Gambar 2.3 Atribute


13

4. Kardinalitas
Kardinalitas dalam relasi, digunakan untuk menjelaskan batasan pada jumlah
entitas yang berhubungan melalui suatu relasi. Kardinalitas untuk suatu relasi
yang terjadi diantara dua himpunan entitas, terdiri dari empat bentuk, yaitu:
a. Satu ke Satu (One to One)
Satu ke satu artinya satu entitas pada himpunan entita A berhubungan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan demikian
juga sebaliknya.
A B

1. .1
2. .2
3. .3
4. .4

Gambar 2.4 One to One

b. Satu ke Banyak (One to Many)


Satu ke banyak artinya satu entitas pada himpunan entita A dapat
berhubungan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
juga sebaliknya.

A B
.1
.2
1.
.3
2. .4
3. .5

Gambar 2.5 One to Many

c. Banyak ke Satu (Many to One)


14

Banyak ke satu artinya beberapa entitas pada himpunan entitas A dapat


berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
juga sebaliknya.
A B

1. .1
2.
.2
3.
4. .3
5.

Gambar 2.6 Many to One

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)


Banyak ke banyak artinya beberapa entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan entitas B.
A B

1. .1
2. .2
3. .3
4. .4

Gambar 2.7 Many to Many

2.6 Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram adalah suatu model yang memungkinkan analisa sistem
menggambarkan suatu jaringan proses dan fungsi. Proses dan fungsi ini dihubungkan
satu sama lain oleh penghubung yang disebut data flow atau alur data [2]. DFD terdiri
dari empat komponen, yaitu :
1. Terminator
Terminator adalah suatu kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang,
organisai atau sistem yang berada dilingkungan luarnya dimana akan
memberikan input atau menerima output dari sistem
15

Gambar 2.8 Terminator


2. Proses
Proses adalah suatu kegiatan yang dilakukan orang, mesin atau komputer.
Dengan kata lain proses merupakan transformasi data input dan menjadi data
output.

Gambar 2.9 Proses


3. Alur Data (Data Flow)
Alur Data dipakai untuk menunjukkan informasi obyek.
atau

Gambar 2.10 Anak Panah


4. Penyimpanan (Storage)
Storage dipakai tempat untuk menyimpan data.

Gambar 2.11 Penyimpanan

DFD Terdir dari Tiga Level, yaitu :

1. Diagram Konteks
16

Diagram Konteks adalah diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses
yang menggambarkan ruang lingkup dari sistem yang sedang dikembangkan.
2. Diagram Zero
Diagram Zero adalah diagram tingkat menengah yang merupakan proses
utama dari sistem dan didalamnya terdiri dari hubungan antar terminator,
proses, alur data dan Storage.
3. Diagram Primitif
Diagram primitif adalah diagram tingkat rendah dimana proses-proses yang
terdapat didalamnya sudah tidak dapat diuraikan lagi.

2.7 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel
yang menunjukkan entitas dan relasinya [2]. Suatu tabel dapat dikatakan baik atau
normal (untuk mencapi normalisasi) jika telah memenuhi beberapa kriteria sebagai
berikut :
1. Lossless join decomposition, jika ada penguraian tabel maka penguraiannya
harus dijamin aman

2. Dependency Preservation, yaitu terpeliharanya ketergantungan fungsional


pada saat perubahaan data.
3. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st NF)
1NF mempunyai ciri-ciri yaitu setiap dibentuk didalam file-file (file datar),
data dibentuk di satu record dan field-field-nya berupa atomik value atau
dengan kata lain setiap entitas memiliki atribut-atribut yang bernilai tunggal
dan tidak berulang-ulang sehingga setiap field hanya memiliki satu pengertian
dan juga bukan berupa pecahan kata atau kumpulan kata yang membuat
berbeda artinya.
17

4. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd NF)


2NF mempunyai syarat yaitu setiap data telah memenuhi kriteria 1NF. Untuk
membentuk 2NF haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field-nya dan tidak
bergantung pada primay key-nya. Kunci field haruslah unik dan dapat
mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
5. Boyce Code Normal Form (BCNF)
Sebuah tabel dikatakan BCNF jika suatu atribut harus merupakan foreign key
pada tabel tersebut. Jika tidak maka tabel tersebut harus didekomposisikan
terlebih dahulu sedemikian sehingga atribut yang telah ditentukan menjadi
foreign key dari tabel hasil dekomposisi.
6. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd NF)
3NF merupakan kriteria alternatif jika kriteria BCNF yang ketat tidak dapat
terpenuhi. Maka minimal satu atau atribut haruslah ada yang menjadi foreign
key pada tabel yang merupakan bagian dari primary key tersebut.
7. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th NF)
4NF biasanya berkaitan dengan sifat ketergantungan “Banyak Nilai” atau
Multivalued Dependency. Pada umumnya 4NF cukup kompleks, tetapi
manfaatnya tidak begitu besar sehingga jarang dipakai.

8. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th NF)


5NF biasanya berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join
Dependency). Pada umumnya pembahasan 5NF cukup kompleks, tetapi
manfaatnya tidak begitu besar sehingga jarang dipakai pula.

2.8 Mengenal Visual Basic


Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan unutk
membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface).
18

Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali


kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa
event/kejadian yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan [4].

2.8.1 Sejarah Singkat Visual Basic


Sejarah Visual Basic diawali dari perkembangan BASIC di Amerika Serikat
pada awal tahun 1960-an. Pada tahun 1982 IBM/PC diperkenalkan pada masyarakat,
Microsoft pun membuat sistem operasi MS-Dos untuk komputer ini. Didalamnya
disertakan pula bahasa BASIC yang dikenal dengan QuickBasic (QBASIC). Pada
tahun 1990-an era DOS telah berlalu dan digantikan dengan era Windows. Tampilan
grafis windows yang sangat bagus dan lebih interaktif mengubah pemrograman dari
pekerjaan yang memusingkan kepala menjadi pekerjaan yang menyenangkan.
Microsoft pun akhirnya membuat BASIC versi Windows yang dikenal dengan
Microsoft Visual Basic [4].
Berikut ini adalah point-point penting dalam sejarah perkembangan Visual
Basic, sebagai berikut:
1. Visual Basic pertama kali diperkenalkan tahun 1991 yaitu program Visual
Basic untuk DOS dan untuk Windows.
2. Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993

3. Visual Basic 3.0 dirilis pada akhir 1995 (tambahan dukungan untuk aplikasi
32 bit)
4. Visual Basic 6.0 dirilis akhir tahun 1998. dalam penulisan ini, penulis
menggunakan versi Visual Basic 6.0
5. Visual Basic yang terbaru adalah versi 7.0 atau lebih dikenal VB.Net.

2.8.2 Keistimewaan Visual Basic 6.0


19

Sejak dikembangkan pada tahun 80-an Visual Basic kini telah mencapai
versinya yang ke-6 [4]. Beberapa kelebihan dari Visual Basic 6 ini diantaranya
seperti:
1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer
studio, yang memiliki tampilan dan sarana seperti Visual C ++ dan Visual J +
+. Dengan begitu dapat belajar bahasa pemrogramman lainnya dengan mudah
dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi
2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executeable lebih
cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.
3. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sarana
yang mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi
tugas-tugas tertentu.
4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta meningkatkan
kaidah struktur bahasa Visual Basic.
5. Kemampuan membuat Active X.
6. Sarana akses data yang lebih cepat untuk membuat aplikasi database yang
berkemampuan tinggi.

2.8.2 Menu Visual Basic 6.0


1. Menu Bar (Menu Built-in)
Menu Bar adalah kumpulan perintah yang dikelompokkan dalam kriteria
operasi yang dihasilkan. Menu Bar ini terletek paling atas pada IDE [5].

Gambar 2.12 Menu Bar Visual Basic


20

Menu Bar terdiri dari menu File, View, Project, Format, Debug, Run, Query,
Diagram, Tools, Add-Ins, Window dan menu Help

2. Menu Toolbar
Kehadiran tombol-tombol speed pada toolbar akan sangat membantu dalam
mempercepat akses perintah (yang bisa jadi tersembunyi di dalam tingkatan-
tingkatan hierarki). Sebab tombol speed berfungsi sama dengan perintah yang
tersedia (dan tersembunyi) di dalam menu.
Menu Toolbar merupakan menu berbentuk icon yang berisi perintah. Setiap
menu Toolbar terdapat dalam menu utama Visual Basic. Umumnya, menu
Toolbar berisi icon perintah seperti berikut :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gambar 2.13 Menu Toolbar Visual Basic

Keterangan:
No Keterangan Fungsi
21

1 Project Untuk membuat sebuah project baru jenis standar.


2 Add Form Untuk menambahkan sebuah form ke dalam project.
3 Menu Editor Untuk menampilkan Menu Editor sebagai pembuat menu.
4 Open Untuk membuka project yang pernah disusun.
5 Save Untuk menyimpan project yang sedang terbuka.
6 Cut Untuk memotong object terpilih.
7 Copy Untuk membuat salinan object terpilih untuk disimpan.
8 Paste Untuk membuat salinan object dan dipasang ke lokasi baru.
9 Find Untuk menekan object tertentu.
10 Can’t Edo Untuk menggagalkan pelaksanaan perintah.
11 Can’t Redo Untuk mengulangi perintah. Proses kebalikan undo
12 Run Untuk menjalankan program.
13 Break Untuk menghentikan program secara sementara.
14 End Untuk menghentikan program dan kembali ke rancangan
15 Project Untuk mengaktifkan Window Project Explorer.
Explorer
16 Properties Untuk mengaktifkan Properties Windows, yaitu mengatur
Window property object.
17 Form Untuk mengaktifkan Form layout Windows,, yaitu pengatur
Layout tata letak form di layar komputer.
18 Object Untuk mengaktifkan Object browser yang mampu
Browser mengorganisir object yang dipakai dalam project.
19 Toolbox Untuk mengaktifkan Toolbox yang menyediakan kontrol.

3. Menu ToolBox
Toolbox adalah tempat penyimpanan kontrol yang akan kita gunakan pada
program yang dipasangkan pada form.
22

Gambar 2.14 Toolbox Visual Basic

Toolbox akan menampilkan standar kontrol Visual Basic plus kontrol ActiveX
dan dapat menyisipkan object yang akan di tambahkan ke proyek.

4. Form
Form adalah bahan untuk pembuatan window. Kita meletakkan kontrol pada
form. Kontrol ini misalnya tombol chek box, radio button, memo, label, panel dan
sebagainya. Pada form tersedia tombol Minimize, Maximize/Restore dan Close,
ketiganya terletak di pojok kanan atas.

Pada saat perancangan, kita hanya bisa mengaktifkan tombol maximize atau
retore saja. Namun kelak jika program sudah dijalankan dan form berubah
menjadi window, maka ketiga tombol bisa dimanfaatkan sepenuhnya, yaitu:
a. Tombol Minimize untuk mengubah window manjadi icon.
b. Tombol Maximize untuk memperbesar ukuran, sehingga memenuhi layar
monitor.
c. Tombol Close untuk menutup window. Jika aplikasi ini hanya mengandung
sebuah window, maka tombol close sekaligus berfungsi sebagai penutup
program.
Ukuran form dapat diubah dengan drag dan drop tiga titik di sisi form sebelah
kanan, bawah dan pojok kanan bawah. Pada saat program dijalankan, titik drag
menghilang, namun kita dapat mengubah ukurannya dengan melakukan drag sisi-
sisinya kecuali sisi atas. Keempat pojoknya juga dapat digunakan sebagai
pengubah ukuran dalam arah horizontal sekaligus vertikal.
23

Gambar 2.15 Form Visual Basic

Untuk mengaktifkan form, ada beberapa cara, yaitu;


a. klik tombol View Object pada window Project.
b. Dari menu View klik perintah Object.
c. Tekan tombol shift+F7 pada keyboard.

5. Window Code
Window Code adalah jendela tempat kita menuliskan program. Pada window
ini terdapat fasilitas editing yang cukup lengkap. Jika kita melakukan klik ganda
pada sebuah object yang berupa kontrol atau form maka window code ini akan
langsung aktif dan membawa kursor kita ke tempat penulisan program yang
terkait dengan object tersebut. Tempat penulisan ini berada di antara kata Private
Sub dan End Sub

Object Procedure
24

Gambar 2.16 Window Code Visual Basic

Untuk mengaktifkan Window Code, ada beberapa cara:


a. klik tombol Window Code pada window Project
b. Dari menu View klik perintah Code.
Pada window Code terdapat dua buah fasilitas utama, yaitu pemilih Object dan
Procedure

6. Project Explorer
Project Explorer berfungsi sebagai sarana pengakses bagian-bagian
pembentuk project.

Gambar 2.17 Project Explorer Visual Basic

Pada window ini terdapat tiga tombol pengaktif untuk Window Code,
Window Object, dan Toggle Folder serta terdapat diagram yang menampilkan
susunan folder penyimpanan file-file project.
Untuk menampilkan window ini, caranya:
a. Dari menu View pilihlah Project Explorer.
25

b. Tekan tombol CTRL+R pada keyboard.

d. Window Properties
Window ini bertugas menyiapkan segala properti dari object yang diperlukan
dalam perancangan user interface maupun pemrograman.

Gambar 2.18 Properties Window Visual Basic

Pada window ini terdapat dua tab yang menampilkan properti dalam dua cara
nama tab, yaitu Alphabet (diurutkan berdasarkan namanya sesuai abjad dan ini
merupakan pilihan default) dan Categories (diurutkan berdasarkan fungsinya).
Masing-masing properti ini memiliki nilainya sendiri-sendiri, yang telah
disediakan VB6 atau kita isikan sesuai kebutuhan.
Untuk menampilkan window ini, caranya:
a. Dari menu View, pilihlah Properties Window
b. Tekan tombol F4 pada keyboard.

8. Window Form Layout


Window ini untuk mengatur tataletak form pada layar monitor. Dengan
adanya Window Form Layout ini pekerjaan berulang-ulang yang kita inginkan
tersebut bisa dihindari.
26

Gambar 2.19 Window Form Layout Visual Basic

9. Window Immediate
Window Immediate ini berguna untuk mencoba beberapa instruksi program
pada window ini.

10. Integrated Development Integration


Integrated Development Integration (IDE) adalah bidang kerja tempat kita
bekerja untuk menghasilkan program aplikasi [5].
Menu Bar Tool Bar

Toolbox Form Project Explorer Property Form Layout


Gambar 2.20 IDE Visual Basic

You might also like