You are on page 1of 8

A.

SEJARAH
Ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan
dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting
diilustrasikan sebagai berikut:
1. C.T. Thackrah, England, 1831
Trackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan
pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan
yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan
oleh para operator di tempat kerjanya. Ia mengamati postur tubuh pada saat
bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Trackrah mengamati
seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang
sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga
mengakibatkan menbungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan.
2. F.W. Taylor, U.S.A., 1989
Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan
metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan.
3. F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911
Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih
mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya
Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana
postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang
dapat diatur turun-naik (adjustable).
4. Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatigue Research
Board), England, 1918
Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik
amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output
setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang menurun.
5. E. Mayo dan teman-temannya, U.S.A., 1933
Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu
Perusahaan Listrik. Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari

1
variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor
efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
6. Perang Dunia Kedua, England dan U.S.A.
Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang berkembang
secara cepat (seperti misalnya pesawat terbang).
Masalah yang ada pada saat itu adalah penempatan dan identifikasi utnuk
pengendali pesawat terbang, efektivitas alat peraga (display), handel pembuka,
ketidak-nyamanan karena terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk
suasana kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja
operator.
7. Pembentukan Kelompok Ergonomi.
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research
Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah
banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah
ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi pada Nopember 1957.
Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics
Association) terbentuk pada 1957, dan The Human Factors Society di Amerika
pada tahun yang sama.
Diketahui pula bahwa Konperensi Ergonomi Australia yang pertama
diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya
Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics Society of
Australian and New Zealand).

B. PENGERTIAN
Egonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur
bagaimana manusia bekerja. Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ERGON
(KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai studi
tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto, 2008).
Menurut Sutalaksana (1979), egonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis
untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja

2
pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman, dan nyaman .
Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada
kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor keamanan
dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut.
(Wesley E Woodson, 1991).
Ergonomi berkenaan berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan,
keselamatan dan kenyamanan manusia ditempat kerja, di rumah, dan di tempat rekreasi.
Ergonomi disebut juga sebagai Human Factors. Ergonomi juga digunakan oleh
beberapa ahli pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur , perancangan produk,
fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri (definisi ini berdasar
pada International Ergonomics Association). Ergonomic dapat berperan pula sebagai
desain pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya: penentuan jumlah jam istirahat,
pemilihan jadwal pergantian waktu kerja, meningkatkan variasi pekerjaan. Ergonomi
dapat pulaberperan sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya
pekerjaan yang berkaitan dengan komputer.
Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang
tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan
mesin, peralatan, sistem kerja, dan lingkungan yang produktif, aman, nyaman dan
efektif bagi manusia.
Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat manusia, kemampuan manusia dan keterbatasannya untuk
merancang suatu sistem kerja yang baik agar tujuan dapat dicapaidengan efektif, aman
dan nyaman (Sutalaksana, 1979).
Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :
 Tehnik
 Fisik
 Pengalaman
 Psikis
 Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan
persendian
 Anthropometri

3
 Sosiologi
 Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up take,
pols, dan aktivitas otot
 Desain,DLL

C. APLIKASI
Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan peranan penting dalam
meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain sistem kerja
untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia. Desain
stasiun kerja untuk alat peraga visual display, untuk mengurangi ketidaknyamanan
visual dan postur kerja. Desain perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja.
Desain peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses
transfer informasi sehingga dihasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan
resiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan
akibat metode kerja yang kurang tepat.
Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3,
yaitu:
1. Perancangan produk.
2. Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.
3. Meningkatkan produktivitas kerja.
Sasaran dari Ergonomi yaitu meningkatkan para pengguna agar dapat mencapai
prestasi kerja yang tinggi dalam kondisi yang nyaman, aman dan tenteram. Adapun
lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu:
1. Display.
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang
dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display dinamis. Display
statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh
variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Sedangkan display
dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya
speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor
dalam setiap kondisi.

4
2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja
dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar
sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut.
Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.
3. Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai
dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.
4. Lingkungan fisik.
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari
ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi
perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan
getaran pada suatu fasilitas kerja.

Misalnya dalam perancangan produk suatu Handphone. Dengan memperhatikan


faktor-faktor Ergonomi maka hasil perancangan akan mengarah kepada kenyamanan
dalam menggunakannya. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
perancangan handphone agar Ergonomi yaitu:
a. Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga
memudahkan pembacaan dan tidak melelahkan mata.
b. Perancangan dimensi handphone sehingga ukuran menyesuaikan dengan
ukuran standar manusia.
c. Perancangan berat handphone sehingga tidak melelahkan manusia saat
dibawa.
d. Desain ukuran keypad sehingga memudahkan jari-jari kita untuk
navigasi.
e. Penggunaan sistem operasi yang ada didalamnya sehingga memudahkan
orang dalam menggunakannya.
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas desain ataupun
redesain. Ergonomi dapat berperan pula dalam desain pekerjaan pada suatu organisasi
misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja
(shift kerja) dan meningkatkan variasi pekerjaan. Agar dapat menghasilkan rancangan

5
sistem kerja yang baik perlu dikenal sifat-sifat, keterbatasan serta kemampuan yang
dimiliki manusia. Dalam sistem kerja manusia berperan sentral yaitu sebagai perencana,
perancang, pelaksana dan pengevaluasi sistem kerja yang bekerja secara keseluruhan
agar diperoleh hasil kerja yang baik atau memuaskan.

6
DAFTAR RUJUKAN

1. Kamis, 31 Maret 2011; pukul 20:21 WIB


http://dias-rw.blogspot.com/2009/12/sejarah-ergonomi.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/sejarah-ergonomi-dasar/

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurmianto, Eko. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Teknik Industri-
ITS. 2008.
Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
1979.

You might also like