You are on page 1of 13

kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang terbentuk oleh dua plat yang dipisahkan oleh sebuah bagian
yang disebut dielektrikum. Kapasitor adalah komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitor
sering juga disebut dengan kondensator.
Simbol Kapasitor :

Simbol Kapasitor
Bentuk Fisik Kapasitor :

Bentuk Fisik Kapasitor


Selain itu kapasitor memiliki fungsi lain sebagai berikut :
1. Menahan arus searah/dc
2. Meneruskan/meloloskan arus bolak-balik/ac
3. Sebagai penapis (filter)
4. Sebagai penalaan (tuning)
5. Sebagai coupling sinyal dari satu circuit ke circuit lainnya.
6. Pembangkit gelombang bentuk gigi gergaji
Kapasitor ada 2 (dua) jenis, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas dan kapasitor non polaritas. Kapasitor
yang berpolaritas pemasangannya tidak boleh terbalik polaritasnya, contoh : elco
Kapasitor non polaritas contoh : kapasitor keramik, mika, dan polyster.
Seperti halnya resistor, kapasitor ada yang nilainya sudah pasti (fixed) atau ada juga yang nilainya dapat
diubah-ubah/disetel (Varco dan Trimmer Capasitor/TC).
Kapasitor Keramik Kapasitor Elektrolit Variabel Kapasitor

Bagaimana cara menentukan nilai/harga dari kapasitor?


Satuan dasar dari kapasitas adalah farad, tetapi yang ada di pasaran lazimnya kapasitas dinyatakan
dalammicrofarad (μF) untuk elco atau pikofarad (pF) dan nanofarad (nF) untuk kapasitor non polaritas.
Nilai/harga dari suatu kapasitor dapat dibaca dari tulisan yang ada di body kapasitor. Untuk kapasitor non
polaritas umumnya terdiri dari 3 angka, dimana angka ke-3 menunjukkan banyaknya nol.
Untuk toleransinya biasanya dikenal dengan huruf :
 J untuk toleransi 5 %
 K untuk toleransi 10 %
 M untuk toleransi 20 %
Contoh :
1. Kapasitor dengan tulisan angka 152K berarti mempunyai nilai/harga 1500 pF ± 10% atau biasanya
ditulis 1n5.
2. Kapasitor dengan tulisan angka 47nJ berarti mempunyai nilai/harga 47 nF ± 5%.
Selain nilai kapasitasnya, biasanya pabrik pembuat kapasitor juga mencantumkan tegangan kerja (working
voltage / WV), yaitu tegangan maksimum yang masih boleh diberikan pada kapasitor tersebut.
KAPASITOR ELEKTROLIT (ELCO)
 Umumnya memiliki satuan mikrofarad (μF).
 Memiliki polaritas, sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik.
 Untuk mengetahui polaritasnya dapat diketahui dari tanda – yang tercantum pada body elco
menunjukkan kaki negative (-).
 Mempunyai tegangan kerja (WV) bervariasi dari 10 V … 1000 V.
Diposkan oleh ilmu elektronika di 16:29 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke
Google Buzz
Label: KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA
RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi membatasi atau
menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian.Resistor mempunyai sifat
resistif (menghambat) biasnya terbuat dari bahankarbon.Dari hukum Ohm di jelaskan
bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk
menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian
dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart internasional yang
sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah
rangkaian.

Fungsi dan kegunaan RESISTOR dalam rangkaian

• Sebagai pembagi arus


• Sebagai pembagi tegangan
• Sebagai penurun tegangan
• Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain

Macam-macam RESISTOR

Berdasarkan dari bahan utama untuk membuat Resistor ini , maka Resistor di bagi menjadi
beberapa bagian misal nya : resistor kawat, resistor arang, resistor oksida logam, resistor
film, resistor karbon, dan masih banyak lagi jenis yang ada.
Tapi jika kamu membeli Resistor di toko maka Resistor cuma di bagi menjadi 2 yaitu :

• resistor tetap (fixed resistor)


• resistor tidak tetap (variable resistor)
Resistor tetap (Fixed resistor)
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan
besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor
jenis ini adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua ujungnya
terdapatconducting metal, kemasan seperti inilah yang dinamakan dengan axial. Ukuran fisik
resistor tetap bermacam-macam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya
resistor tetap dengan daya 2 watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari
pada resistor yang mempunyai daya 1/4 watt.

Pada gambar disamping ditunjukan beberapa contok bentuk


fisik dari resistor tetap, dari yang paling kecil sampai yang paling besar sesuai dengan daya
yang di milikinya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka diciptakan
sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface Mounted Device) yang membuat
bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil sehingga dalam prakteknya kita dapat membangun
sebuah sistem yang mempunya ukuran sekecil mungkin.

Gambar di samping adalah merupakan bentuk fisik dari


SMD resistor, bentuknya kotak dan berukuran sangat kecil yang cara pemasangannya
adalah dengan menempel pada papan pcb. Resistor jenis ini juga memiliki nilai resistansi
yang dituliskan pada body dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada
gambar.

Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang


disebut dengan (Single-In-Line) SIP resistor. Dimana didalam satu kemasan ini terdapat
beberapa resistor yang disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang disebut
dengan common. Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada,
maka dengan resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb.
Gambar di samping ini adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang memiliki 9 pin dan 5 pin.
Namun di pasaran akan sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan jumlah pin yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanya.

Jenis-Jenis Resistor Tetap

- Precision Wirewound Resistor


Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi yaitu sampai
0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah. Sehingga sangat
cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan tingkat keakuratan
sangat tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency)
karena resistor jenis ini mempunyai Qresonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi
yang menggunakan resistor ini adalah DC Measuring equipment dan Reference
Resistor untuk Voltage Regulators dan Decoding Network.

- NIST Standard Resistor


NIST (Nasional Institute Standard of Technology) merupakan tipe resistor dengan
keakuratan paling tinggi yaitu 0,001%, TCR yang rendah dan sangat stabil dibandingkan
dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan sebagai setandar
didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
- Power Wirewound Resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang sangat besar.
Resistor jenis ini dapat mengatasi daya yang sangat besar dibandingkan jenis lain. Karena
panas yang ditimbulkan cuup besar, biasanya resistor ini dilapisi dengan bahan
seperti ceramic tube, ceramic rods, anodized aluminium, fiberglass mandels, dll.

- Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga sebagai sekering. Resistor
jenis ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melaluinya,
maka hambatanya menjadi tak terhingga.

- Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di jumpai dipasaran, dan sangat
mudah untuk mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien temperatur dengan batas
1000 ppm / derajat celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, dimana
nilai hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan yang
melewatinya maka akan semakin besar pula perubahannya. Voltage Rating dari resistor
karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini
harus hati-hati karena bisa salah dapat menimbulkan noise dimana noise ini tergantung
pada nilai dan besar ukuranya.

- Carbon Film Resistor


Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir saman dengan resistor carbon
composition, tetapi noise, koefisien tegangan, koefisien temperatur nilainya lebih
rendah.Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang panjang
kemudian dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon resistor ini jauh lebih bagus
di bandingkan dengan wirewound dan jauh lebih bagus lagi dengan carbon composition.
Diman wirewoundakan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan
menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya
menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi tinggi dan rendah.

- Metal Film Resistor


Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon composition dan carbon film.
Karena resistor ini lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan, noise, dan
koefisien temperatur yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis precision
wirewound. Bahan dasar pembuat resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini mirip
dengan bahan untuk membuat carbon film resistor.

- Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor film. Kelebihan utamanya
adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi respon yang
tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor
ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya dipakai dalam strain gauge,
dimana nilai straindapat diukur berdasarkan perbahan resistansinya.

- Power Film Resistor


Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal
film dan carbon film. Namun dengan karakteristik daya yang tinggi. Power film
resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon yang lebih baik
dibandingkan power wirewound resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai toleransi
yang cukup besar.

Resistor tidak tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat
diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan
cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada
pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya
suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.

1.2.1 Jenis-jenis resistor tidak tetap

Potensiometer

Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat


disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai
resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan
memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer
biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-
lain.
Jenis-Jenis potensiometer :

• Potensiometer liniar
• Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan,
menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal
proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika
relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari
potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar
osiloskop.

• Potensiometer logaritmik
• Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau
dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang
resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-
benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum
logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer
linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat
mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama
sebagai pengendali volume.

• Rheostat
• Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah rheostat adalah
resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan
tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan
untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas
toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga
terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak
menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan
disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang
disebabkan oleh kotoran.

• Potensiometer digital
• Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari
potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.

Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk


fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan
menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak
bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan
bahan karbon atau arang.

NTC dan PTC


NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini resistif
dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik.
Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai
resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen
NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau
disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara
kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya LDR
digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu
jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada
didepannya.

VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap
yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari
VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin
mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat
tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizerbagi komponen
transistor.

Simbol Resistor dalam rangkaian :


Berikut daftar kode warna resistor :

Misal :

Resistor dengan gelang warna :

I. Coklat : 1
II. Hitam : 0
III. Merah : 00
IV. Perak : 10%

Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya
nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm – 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 –
(1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%).
GABUNGAN RESISTOR

Resistor Hubung Seri

Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R ...


Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm

Resistor Hubung Paralel

Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R .....
Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm.

Mengukur Resistor Dengan Multi Tester

1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj.


2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama
dengan perkiraan resistor yang diukur).
3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja)
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya :
resistor baik
2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak
3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus
4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short

mungkin cuma ini yang dapat aku sampaikan,,,,singkat nya resistor adalah suatu komponen
yang berfungsi untukmenurunkan tegangan....
klo ada yang kurang mengerti silahkan tulis commnet di bawah....
,dan misal nya masih kurang lengkap kamu bisa nambah , untuk kemajuan blog ini...
Diposkan oleh ilmu elektronika di 16:25 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke
Google Buzz

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA


A. komponen dasar elektronika

1.TRANSFORMATOR(TRAFO)
cara kerja transformator adalah dengan cara induksi elektro magnetik.Teganganac yang berada
pada lilitan primer mengakibatkan terjadinya fluks magnet, fluks magnet tersebut semuanya
terhubung dengan lilitan skunder.
fluck bolak-balik inilah yang menginduksikan GGL dalam lilitan skunder.
-macam-macam transformator.
sebenarnya ada beberapa macam transformator sperti:step up,step down,autotransformator,
autotransformator variabel,dll.namun yang dalam komponen dasar elektronika ini yang kita bahas
adalah transformator step up dan step down.

*step up
-transformator step up berfungsi sebagai penaik tegangan,oleh karena itu transformator ini
mempunyai jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan primer.

transformator step up

*step down
-kebalikan dari step up,transformator step down mempunyai jumlah lilitan primer lebih banyak
daripada lilitan skunder.sehingga transformator ini berfungsi sebagai penurun tegangan.

tranformator step down

2.DIODA
Diode, dioda, adalah komponen elektronk yang berfungsi untuk membatasi arah pergerakan
listrik, dimana dioda hanya mengijinkan arus listrik untuk mengalir ke satu arah saja dan
menghalangi aliran ke arah yang berlawanan(sbg penyearah arus listrk). Dioda mempunyai dua
buah elektroda yaitu anoda (anode) dan katoda (cathode). Anoda untuk polaritas positif dan
katoda untuk polaritas negatif. Di dalam dioda terdapat pertemuan dimana semikonduktor type-p
dan semi type-n bertemu.

You might also like