You are on page 1of 20

Y 


 Y  



Y 
‡ Malpresentasi dapat mengakibatkan timbulnya penyebab kematian
perinatal a kelainan presentasi bokong, sering ditemukan hipoksia
dan trauma saat lahir.

‡ Presentasi bokong memiliki angka kejadian sekitar 3-8% dari


seluruh persalinan pervaginam. Kematian perinatal yang
disebabkan karena persalinan presentasi bokong sebesar 4-5 kali
dibanding presentasi kepala.

‡ Dengan adanya presentasi bokong, ibu memiliki resiko lebih besar


untuk terjadinya komplikasi selama proses persalinan dibandingkan
presentasi kepala.

‡ Sebab kematian perinatal pada persalinan presentasi bokong yang


terpenting adalah prematuritas dan penanganan persalinan yang
kurang sempurna a hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak.
„  Y 

¢  ¢
 
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana
janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri.

Faktor ± faktor yang memegang peranan dalam


terjadinya presentasi bokong di antarnya ialah:
usia kehamilan, multiparitas, gemelli, hidramnion,
oligohidramnion, hidrosefalus, anensefalus,
presentasi bokong sebelumnya, anomali uterus,
tumor dalam panggul, juga pada plasenta yang
terletak didaerah kornu fundus uteri.
V  ¢¢
Ä. Presentasi bokong murni (^      


Bagian terbawah adalah bokong saja, sendi paha
dan sendi lutut dalam keadaan ekstensi.
Presentasi bokong murni adalah yang tersering
pada presentasi bokong.

. Presentasi Bokong Kaki ( 


     


Bagian Terbawah adalah bokong, dengan kaki
disampingnya, sendi paha dan sendi lutut dalam
keadaan ekstensi.
Terbagi lagi menjadi :
- Presentasi bokong kaki sempurna: bagian terbawah
ada bokong dan dua kaki.
- Presentasi bokong kaki tidak sempurna: bagian
terbawah ada bokong dan satu kaki.
3. Presentasi lutut = bagian terbawah adalah lutut
Terbagi lagi menjadi :
‡ Presentasi lutut sempurna : bagian terbawah adalah kedua lutut
‡ Presentasi lutut tidak sempurna : bagian terbawah hanya ada satu
lutut.

4. Presentasi Kaki = bagian terbawah adalah kaki

Terbagi lagi menjadi :


- Presentasi kaki sempurna : bagian terbawah adalah
kedua kaki
- Presentasi kaki tidak sempurna : bagian terbawah
hanya ada satu kaki
G ¢  
‡ Pemeriksaan Luar (Abdomenº
 Leopold I : Kepala janin yang keras dan bulat dengan balotemen
menempati bagian fundus uteri
 Leopold II : Teraba punggung berada satu sisi dengan abdomen dan
bagian-bagian kecil berada pada sisi yang lain.
 Leopold III : Bokong janin teraba di atas pintu atas panggul selama
engagement belum terjadi.
 Leopold IV : Menunjukan bagian yang turun pada pintu atas panggul.

‡ Pemeriksaan dalam : dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang


ditandai dengan adanya sakrum, kedua tuber ossis ischii dan anus.

‡ Pemeriksaan penunjang : USG


   ¢ ¢
‡ Terdapat cara pilihan persalinan yaitu perabdominam dan
pervaginam.
‡ Zatuchni dan Andros telah membuat suatu indeks prognosis untuk
menilai lebih tepat apakah persalinan presentasi bokong dapat
dilahirkan pervaginam atau perabdominam, sebagai berikut :
r 
  

        
 r    

 #    

 !rr "


  $ % % &%

'      #

Arti nilai :
‡ = 3 : persalinan perabdominam
‡ 4 : evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin, bila
nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam
‡ > 5 : dilahirkan pervaginam
‡ Kriteria persalinan Pervaginam pada presentasi bokong:
Ä. Presentasi bokong murni, presentasi bokong kaki
. Tafsiran berat janin pada primi : < 3500g, pada multigravida <4000g
3. Panggul luas
4. Zatuchni Andros > 4
5. Plasenta tidak dibawah

‡ Kriteria sectio cesarea pada presentasi bokong:


Ä. Janin besar
. Ketuban pecah > Ä Jam
3. Zatuchni Andros <4
4. Tafsiran berat janin pada primi > 3500g, pada multi >4000g
5. Presentasi lutut/kaki
6. Kepala dalam posisi hiperekstensi
7. Tali pusat ditunggangi
8. Prematuritas
 ¢ ¢¢
Ä. Persalinan pervaginam
a. Persalinan spontan (  
   º
ü Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri,
tanpa manipulasi penolong. Cara yang lazim dipakai disebut
cara BRACHT.
. Ekstraksi Parsial / EP (˜ 
 



 Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
sebagian lagi dengan tenaga penolong.

Ekstraksi Parsial dapat dilakukan dengan tiga cara:

ĺ Cara Klasik
‡ Prinsipnya adalah melahirkan bahu belakang terlebih dahulu. Untuk
melahirkan bahu belakang, kedua kaki dipegang dengan satu tangan, di
tarik curam ke atas sejauh mungkin, dan tangan yang satu lagi
melahirkan tangan belakang.
º Cara Muller
‡ Prinsipnya adalah melahirkan bahu depan terlebih dahulu, kedua
tangan penolong memegang panggul bayi secara femuro-pelvik dan
ditarik curam ke bawah sampai bahu depan lahir, kemudian ditarik
ke atas untuk melahirkan bahu belakang.
3º Cara Lovset
‡ Prinsipnya adalah melahirkan bahu depan dengan cara memutar
badan janin Ä80 derajad, kemudian setelah bahu depan lahir, badan
janin diputar lagi ke arah berlawanan untuk melahirkan bahu
belakang.
c. Ekstraksi Total / ET („
 


‡ Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong. Cara
ini dilakukan hanya bila terjadi fetal distress atau ada indikasi untuk
menolong persalinan dengan ekstraksi total.

‡ Ada dua macam ekstraksi total, ekstraksi bokong dan ekstraksi kaki.
Melahirkan Kepala

‡ Untuk melahirkan kepala, dapat dilakukan dengan cara Mauriceau.

Kepala janin dapat dilahirkan dengan cara Mauriceau (D


 º.
Badan janin dengan perut ke bawah diletakkan pada lengan kiri
penolong. Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut janin sedangkan
jari telunjuk dan jari manis pada maksilla, untuk mempertahankan
supaya kepala janin tetap dalam keadaan fleksi. Tangan kanan
memegang bahu janin dari belakang dengan jari telunjuk dan jari
tengah berada di sebelah kiri dan kanan leher. Janin ditarik ke
bawah dengan tangan kanan sampai suboksiput atau batas rambut
di bawah simfisis.
Kemudian tubuh janin digerakkan ke atas, sedangkan tangan kiri
tetap mempertahankan fleksi kepala, sehingga muka lahir melewati
perineum, disusul oleh bagian kepala yang lain. Perlu ditekankan di
sini, bahwa tangan kiri tidak boleh ikut menarik janin, karena dapat
menyebabkan perlukaan pada mulut dan muka janin
. Persalinan perabdominam (Sectio Cesaria / SCº.

Persalianan presentasi bokong dengan Sectio Cesaria


merupakan cara yang terbaik ditinjau dari janin. Banyak
ahli melaporkan bahwa persalinan presentasi bokong
secara pervaginam, memberi trauma yang sangat berarti
bagi janin, yang gejala-gejalanya akan tampak pada waktu
persalinan maupun dikemudian hari.
Namun hal ini tidak berarti bahwa semua presentasi
bokong harus harus dilahirkan secara perabdominam.
Ô  
‡ Presentasi bokong adalah letak memanjang janin
dengan bagian terbawah bokong.

‡ Dengan adanya presentasi bokong, ibu memiliki


resiko lebih besar untuk terjadinya komplikasi
selama proses persalinan dibandingkan
presentasi kepala.

‡ Pada akhirnya pemilihan cara persalinan pada


ibu hamil dengan presentasi bokong harus
didasarkan pada kemampuan penolong,
kelengkapan sarana dan prasarana serta
kesejahteraan ibu dan janin.
O  Y 

‡ Angsar, M.D., Setjalilakusuma, L., 000. Y    
    . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

‡ Cunningham, F.G., Mac.Donald, P.C., Gant, N.F., Ä5. 



       
  
    .
Obstetri Williams (Ä8th edº, Suyono, J., Hartono, A., ( Alih Bahasa º.
Jakarta : EGC

‡ Fakhrudin, Emir. 00. Y  


   . http://www.emir-
fakhrudin.com/ 00/ÄÄ/presentasi-bokong.html

‡ Tohar, Billy Anthony. 008. Y  


   . FK UKRIDA.
Kepaniteraan klinik ilmu kandungan RSPAD Gatot Soebroto

‡ Yuliawati, S., 00Ä.  



  !
˜  „  " 
 Y 
   

Y    " 


 #$$%&'''. Tesis FK UGM,
Yogyakarta
„  

You might also like