Professional Documents
Culture Documents
Imron Munfaat
Perbaikan apa saja yang telah kita lakukan hingga hari ini….
Tidak dapat dipungkiri, bahwa keberadaan pengawas ketenagakerjaan selama ini menjadi “momok” bagi
beberapa perusahaan, karena “mereka” rutin melakukan inspeksi ketenagakerjaan. “Rasa” paling benar, paling kuasa,
paling bisa menyalahkan, paling bisa memutuskan, dan paling-paling yang lain, tidak bisa lepas dari keberadaannya,
dan menjadi kesan tersendiri bagi pelaku usaha.
Tentu kesan tersebut hanya berlaku bagi pelaku usaha yang –maaf— masih belum mempunyai bekal /
pengetahuan yang cukup ikhwal ketentuan ketenagakerjaan serta fungsi, kewenangan dan tata cara pengawasan.
Sebaliknya, bagi pelaku usaha yang telah mempunyai pemahaman atas “aturan main” yang cukup, kehadiran tim
pengawas bukan merupakan persoalan serius.
1 of 20 27/11/2010 10:45
Tips & Trik Menghadapi Pengawas Ketenagakerjaan « Imron Munfaat http://bangim76.wordpress.com/tip-trik-menghadapi-pengawas-ketenagak...
Kebanyakan perusahaan nggak “NGEH” jika ada ketentuan tersebut, sehingga mereka lengah, dan hal-hal ini menjadi
peluang empuk oknum petugas pengawas untuk “menjerat” bahwa perusahaan bersalah.
Ada lagi, beberapa ketentuan yang sudah dicabut dengan ketentuan yang baru, masih saja dipertahankan untuk
menjadi obyek inspeksi. Jadi, pada kondisi seperti ini, perusahaan (terutama HR) harus jeli dan tetap “fight” bahwa
tidak boleh obyek pengawasan pada sesuatu yang tidak up to date. Duhh… sia-sia banget kan…?
Ini dia dokumen yang biasa menjadi obyek pengawasan, berikut dasar hukumnya;
No
Dokumen Dasar
1 Wajib Lapor UU No 7 Tahun 1981
Ketenagakerjaan di
Perusahaan
8 Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing
(RPTKA)
9 Laporan Keberadaan
Tenaga Kerja Asing
10 Daftar Keluarga
Karyawan
12 Akta Pendirian
Perusahaan/SIUP (Surat
Keterangan Domisili)
13 Struktur Organisasi
Perusahaan
2 of 20 27/11/2010 10:45
Tips & Trik Menghadapi Pengawas Ketenagakerjaan « Imron Munfaat http://bangim76.wordpress.com/tip-trik-menghadapi-pengawas-ketenagak...
3 of 20 27/11/2010 10:45
Tips & Trik Menghadapi Pengawas Ketenagakerjaan « Imron Munfaat http://bangim76.wordpress.com/tip-trik-menghadapi-pengawas-ketenagak...
cukup baik dan harmonis, tetapi ada “perubahan” setelah kehadiran wasnaker, sehingga kondisi menjadi saling
curiga, memancing keresahan dan kegelisahan karyawan dan lain-lain, maka wasnaker mempunyai tanggung
jawab moral atas “perbuatan”nya. Ingat, perbuatan tersebut tidak sejalan dengan visi pembangunan
ketenagakerjaan, tetapi bertentangan. Mengapa? Apa yang dilakukannya tersebut berpotensi menimbulkan
masalah ketenagakerjaan baru, setidaknya dapat memancing perselisihan industrial.
5. Perusahaan harus meyakini bahwa apa yang selama ini dilakukan adalah benar. Masa iya, ada yang bangga
melakukan sesuatu yang salah. Untuk apa meyakini ini? Agar kita mati-matian (semaksimal mungkin) membela
diri ketika “dipersalahkan”. Artinya jangan begitu mudah menerima “salah”. Sebaliknya, harus berani
mempertahankan bahwa apa yang selama ini perusahaan lakukan adalah benar.
6. Bahwa wasnaker bukan-lah full power body. Bukan lembaga yang maha kuasa. Lembaga ini hanya bertugas
memeriksa. Bukan mengadili. Bukan menyatakan salah atau benar. Bukan melaksanakan putusan salah atau
benar. Mengapa ini perlu diketahui? Tidak sedikit, wasnaker yang mem-vonis perusahaan ”salah” atau melanggar
ketentuan ketenagakerjaan, bahkan menjatuhkan sanksi, dan bahkan pula ”dia-pun” menjalankan putusan
tersebut alias sebagai eksekutornya. Apakah diberikan kewenangan sejauh ini? TIDAK! Hanya memeriksa dan
mengawasi, TITIK!
7. Pahami bahwa selama melaksanakan fungsi pengawasan, pegawai wasnaker ada batasan kewenangan. Mereka
juga dilarang melampaui kewenangan yang ditentukan serta dilarang menyalahgunakan kewenangannya (abuse
of power). Hal ini senada dengan ketentuan UU No 13 Tahun 2003, Pasal 176 b (uu-13-2003-ketenagakerjaan-
penjelasan).
8. Bahwa jangan buru-buru melaksanakan apa yang dikatakan petugas wasnaker. Jika jeli, apa yang dikatakan
kadang tidak berdasar atau setidaknya tidak ada dasar yang yang jelas. Jadi yang disampaikan kadang hanya
berupa wacana atau penafsiran. Pada konsisi ini, harus diyakini bahwa Opini adalah opini. Pendapat adalah
pendapat. Bukan sebuah dasar hukum yang mengikat dan harus dilaksanakan. Apa yang diminta harus dibuat
dalam surat tertulis, biasanya berupa nota pemeriksaan. Jika terjadi hal ini, silakan gunakan proses jawab –
jinawab. Jadi, perusahaan menjawab / menanggapi apa yang dipermasalahkan pegawai wasnaker, dengan
tembusan ke Ditjen Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan Depnakertrans RI
(http://www.nakertrans.go.id/unit.html,9,org).
9. Semua mekanisme pengawasan ada tata caranya (hukum formal). Jadi, meskipun “salah” (semoga saja tidak),
wasnaker tidak bisa serta merta menjatuhkan sanksi, bahkan sampai melaksanakan sanksi.
Sebagai ilustrasi, misalnya sesorang mengaku membunuh, maka seorang hakim-pun tidak bisa serta merta
memenjarakan pelaku. Ada mekanisme penyidikan yang dilakukan polisi. Ada mekanisme penuntutan yang
dilakukan jaksa. Ada mekanisme pemeriksaan dan memutus perkara (vonis) oleh hakim /pengadilan. Dan
pelaksanaan sanksi oleh sang eksekutor. Bahkan, si pelaku yang keberatan bisa menempuh berbagai pilihan
upaya hukum, bahkan sampai upaya hukum luar biasa.
Apa maksudnya? Tidak ada yang serta merta, termasuk dalam wasnaker. Jadi putusan salah tidak serta merta
dilakukan pegawai wasnaker. Jadi jika perusahaan ”dipaksa” Tentu perusahaan tidak boleh tinggal diam karena
ada indikasi penyalahagunaan wewenang.
10. Jika perusahaan tidak ada sumber daya yang memadai, atau resources-nya kurang capable, silakan
mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pihak ketiga untuk menangani fungsi pemeriksaan oleh tim
wasnaker. Bisa menghubungi kantor hukum atau jasa konsultasi hukum dan manajemen yang terpercaya dan
dipandang mampu melaksanakan tugas tersebut. Beberapa perusahaan yang menyediakan jasa ini misalnya
www.selnajaya.com. Jadi perusahaan bisa membuat surat kuasa untuk membantu menyelesaikan permasalahan
yang terkait dengan wasnaker.
Wassalam,
Imron Munfaat
1. diyan Says:
4 of 20 27/11/2010 10:45