You are on page 1of 6

APLIKASI MIKRONTROLLER ATMEGA 16

SEBAGAI PENGONTROL LAMPU TAMAN YANG


DILENGKAPI DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR)

Oleh : Agnes Flora Br Tarigan


NRP : 12202001
Tanggal : 12 Maret 2011

Abstrak
Dalam dunia modern ini, perkembangan teknologi sudah sangat membantu
manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Dalam proyek penelitian ilmiah ini, Saya
memiliki gagasan untuk membuat suatu sistem penerangan taman secara otomatis yang di
kontrol oleh sebuah Mikrokontroller ATMega16 dan sensor cahaya atau yang biasa
disebut LDR (LightDepending Resistor). Dalam hal ini saya menggunakan LED ( Light
Emiting Dioda) yang on atau off-nya di kontrol oleh sensor cahaya dan mikrokontroller
ATMega 16.

Kata kunci : Mikrokontroller ATMega 16, LDR

PENDAHULUAN

Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia
Selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal
inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat
sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran
manusia dalam suatu fungsi tertentu.
Teknologi memegang peran penting di era modernisasi seperti pada saat ini, dimana
teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan teknologi saat ini telah merambah ke segala aspek kehidupan sehingga
saat ini seolah kita dimanjakan oleh adanya alat-alat yang dapat memberikan kemudahan.
Dalam hal ini, penulis menambahkan otomatisasi lampu pada taman yang
dilengkapi timer dan sensor cahaya (LDR). Dalam pembuatan tugas akhir ini, digunakan
suatu mikrokontroller sebagai pusat kontrol dalam sistem. Mikrokontroller adalah suatu
sistem komputer yang dirancang untuk keperluan pengontrolan sistem. Mikrokontroller
dilengkapi dengan CPU, memori dan perangkat perantara lainnya sehingga sering disebut
mikrokontroller serpih tunggal. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani
berbagai macam program aplikasi ( misalnya pengolahan kata, pengolahan angka dan lain
sebagainya). Mikrokontroller hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja
(hanya satu program saja yang bisa disimpan).
Mikrokontroller yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah produksi Atmel
dengan generasi AVR (Alf and Vegard’s RISC processor), Mikrokontroller ATMega16.
MIkrokontroller AVR ATMega16 adalah salah satu dari keluarga ATMega dengan
populasi pengguna cukup besar. Memiliki memori Flash 16k dan 32 jalur input output,
serta dilengkapi dengan ADC 8 kanal dengan resolusi 10-bit dan 4 kanal PWM. Sebuah
Chip dengan fitur cukup lengkap untuk mendukung beragam aplikasi. Mikrokontroller
AVR ATMega16 sudah dilengkapi dengan built-in USB ISP programmer, sehingga
pemrograman dapat dilakukan dengan mudah, cukup dengan menghubungkan kabel USB
ke komputer. Dengan aplikasi mikrokontroller tersebut, maka alat akan dapat dijalankan.
Untuk membahas mengenai sensor cahaya yaitu Light Dependent Resistor (LDR).
LDR ini akan digunakan sebagai sensor untuk menyalakan lampu taman, sedangkan saya
akan mensimulasikannya menggunakan Light Emiting Dioda (LED). Sedangkan untuk
mengontrol nyala LED ini, kami menambahkan timer sebagai tambahan indikator.
Berdasarkan hal-hal tersebut membuat saya tertarik untuk membuat Karya Ilmiah
dengan judul “APLIKASI MIKRONTROLLER ATMEGA 16 SEBAGAI
PENGOMTROL LAMPU TAMAN YANG DILENGKAPI DENGAN SENSOR
CAHAYA (LDR)”.
1. LANDASAN TEORI

1.1 Mikrokontroller AVR ATMega16


AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi
dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter
fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART,
programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal.AVR
juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori
program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI
ATMega16.ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat
disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.
1.2 LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang
besarnya tergantung pada cahaya yang mengenainya atau yang ada di sekitarnya. LDR
dibentuk dari cadium Sulfied (CDS) yang mana CDS dihasilkan dari serbuk keramik.

Karakteristik LDR terdiri dari dua macam, yaitu :


1. Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa
nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada
keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa
mencapai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu.
Laju recovery merupakan suatu ukuaran praktis dan suatu kenaikan nilai
resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K /detik, untuk
LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K /detik (selama 20 menit
pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih
tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat
terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai
resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.

2. Respon Spectral.
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa
digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja,
emas, dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan
penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar
yang baik (TEDC, 1998).

1.3 RTC (Real Time Clock)

Real Time Clock atau RTC adalah istilah untuk jam elektronik dalam bentuk IC.
Semua komputer menggunakan RTC karena berfungsi menyimpan informasi jam terkini
dari komputer yang bersangkutan. RTC dilengkapi dengan baterai sebagai suplai chip,
sehingga jam akan tetap up-to-date walaupun komputer dimatikan.

RTC tidak hanya dipakai di komputer. Tetapi dipakai juga pada perangkat
datalogger; misalnya pencatatan lokasi dan waktu dari GPS, alarm, saklar otomatis,
statiun cuaca, timer, dan perangkat lain yang membutuhkan data waktu secara akurat.

Salah satu chip RTC yang relatif mudah didapat dipasaran adalah DS1307. Sebuah
chip RTC yang berkomunikasi ke mikrokontroler melalui saluran I2C. Tidak
membutuhkan banyak komponen tambahan, cukup dilengkapi 2x resistor, 1x kapasitor
dan satu buah baterai 3V.

DS1307 adalah IC serial Real Time Clock (RTC) dimana alamat dan data
ditransmisikan secara serial melalui sebuah jalur data arah 12C. Karena menggunakan
jalur data 12C maka hanya memerlukan dua buah pin saja untuk komunikasi. Yaitu pin
untuk data dan pin untuk sinyal clock. Sistem jalur data 12C adalah suatu standar
protocol system komunikasi data serial yang dikembangkan oleh Philips dan cukup
popular karena penggunaannya cukup mudah.
2. TINJAUAN PUSTAKA

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sholihul-atmega16.pdf
10 Maret 2011

http://elektrokita.blogspot.com/2008/11/ldr-sebagai-sensor.html
9 Maret 2011

http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/03/ldr-light-dependent-
resistor.html
9 Maret 2011

http://nubielab.com/elektronika/analog/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor
9 Maret 2011

http://blog.indorobotika.com/tag/ds1307
10 Maret 2011

You might also like