You are on page 1of 6

BOOSTER REM

Brake Booster

Sesuai dengan namanya booster berarti penguat ..dalam hal ini adalah sebagai penguat tenaga
kaki kita, jadi dengan hanya sedikit sentuhan hasil pengereman yang didapat sudah
maksimal .

Brake booster bekerja dengan menggunakan hukum alam yaitu yang lemah dapat dengan
mudah di tekan. Yaitu jika ada suatu ruangan tertutup ditengah2nya dibatasin dengan sebuah
membran seperti balon misalnya, jika ruangan sebelah kiri diberi tekanan 2 atm (ruangan
kanan bertekanan normal/ 1atm) maka membran balon

tersebut 
brake boster terdiri dari dua kompartemen / kamar yang masing2 kamar dipisahkan oleh karet
membran/ diapraghma. Kamar yang dekat dengan brake master kita sebut ruang A, dan yang
di dekat dengan pedal disebut dengan ruang B.
Ruang A memiliki selang /saluran yang terhubung dengan intake manifold sehingga pada saat
mobil kita hidup ruang A menjadi Hampa.(lemah)
Ruang B juga menjadi hampa ketika mesin hidup jika Valve tidak di injak.
Keseimbangan ini perlu dijaga agar rem tidak bekerja sendiri ketika tidak di injak.
Ketika kita menginjak pedal rem, Valve akan menutup saluran penghubung antara ruang A
dan ruang B dan membuka saluran antara ruang B dengan udara luar (1atm)
Sedangkan ruang A tetap vacuum (dibawah 1 atm)
Karena kondisi ini kita dapat dengan mudahnya mengerem meskipun lagi lari 100 Km/h......

Masalah yang sering timbul : Rem Magel : yaitu rem terasa keras dan tidak pakem !!!! ini
terjadi karena Ruang A tidak dapat dibuat Vacuum sehingga tidak ada yang membantu proses
pengereman, hal ini terjadi karena adanya seal booster yang bocor....atau kemungkinan lain
Valve tidak dapat membuka hubungan antara ruang B dengan udara luar. Selain kesalahan
pada boster dimungkinkan juga kesalahan terjadi pada supply Vacuum yang tidak sempurna
(misalnya selang vacuum bocor atau mampet).

Jika terjadi kebocoran seal boster biasanya ditandai dengan suara angin berdesisi disekitar
pedal rem/boster.

Hal ini mengakibatkan mesin anda tidak dapat idle /langsam dengan sempurna ...yang pada
akhirnya akan membuat kendaraan anda boros.

Mendeteksi masalah pada booster rem


Menginjak pedal rem mestinya tak perlu mengeluarkan tenaga besar. Dengan sedikit tekanan
saja cukup membuat pedal rem tertekan dan laju kendaraan terkontrol. Saat ngerem, pedal
terasa ringan. Pedal rem yang terasa ringan memang diciptakan demi kenyamanan dalam
berkendara. 

Maka, kita akan sangat terganggu bila pedal rem keras. Seperti yang dialami Tripinto
Laksono, pengendara yang tinggal di kawasan Jakarta ini. Pengendara Kijang tahun 1992 ini
mengaku, meskipun rem mobilnya pakem (mencengkeram dengan kuat), namun pedalnya
sering terasa keras saat diinjak. “Sesekali soft, tapi lebih sering keras,” katanya melalui
email. 

Tips tentang rem yang pernah online astraworld.com sudah ia terapkan. Selain itu, master
rem sudah ia ganti. Kanvas rem pun baru dan masih tebal. Tapi, ternyata masalah ini tetap
belum terselesaikan. “Apa karena booster remnya?” 

Memang, kasus seputar rem mau tak mau akan melibatkan komponen yang bernama booster
rem, one way valve, mungkin juga pada mesin. Termasuk masalah pedal rem keras. Diantara
komponen-komponen tersebut, kemungkinan besar masalah pedal rem keras dipicu oleh
kerusakan pada booster rem. Sebab, booster rem memang dikonstruksikan untuk membuat
pedal rem ringan. 

Untuk mendeteksi rusak tidaknya booster rem, lakukanlah langkah-langkah berikut: 

Putar kunci kontak pada posisi OFF (mesin mati). 


Kocok (tekan-lepas) pedal rem secara berulang untuk mendapatkan posisi pedal rem tertinggi
(kaki tetap menekan pedal rem). 
Hidupkan mesin. 
Pada saat mesin sudah hidup, pedal rem akan turun dengan sendirinya (posisi kaki tetap
menekan pedal rem). 
Kemudian matikan mesin. 
Pada saat mesin mati, maka pedal rem harus tetap posisi pada terbawah, dan pedal akan naik
apabila Anda melakukan pengocokan kembali. 
Bila hasil pengujian ternyata tidak sesuai dengan langkah-langkah di atas, ada kemungkinan
sumber masalahnya adalah booster rem. Nah, bila terbukti bahwa booster rem bermasalah,
untuk mengatasinya Anda harus membawa mobil Anda ke bengkel. 

Sebab, untuk menanganinya minimal booster rem harus diganti. Bahkan, mungkin juga harus
dengan overhaul. Untuk dua hal ini, tentu saja sebaiknya jangan Anda lakukan sendiri. 

Lalu, bagaimana bila hasil pendeteksian Anda sesuai dengan langkah-langkah diatas dan
tidak menunjukkan kerusakan di booster rem? Mungkin saja kerusakan sebenarnya terjadi di
pemasangan one way valve, atau pada kevacuman. Untuk bahasan ini, tunggu ulasan tips and
tricks edisi berikutnya.
Sistem transmisi
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk
konversi torsidan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-
beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.

Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400

RPM pada
Gir nomor Rasio gir
poros keluar transmisi

1 3.769 1.167

2 2.049 2.147

3 1.457 3.020

4 1.000 4.400

5 0.838 5.251

Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran
mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai
bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi
yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan
yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan
kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem
transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.
Tipe
 Transmisi manual

Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang


memerlukan pengemudisendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda
motor atau menginjak koplingseperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara
manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa
kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi
percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan
tergantung kepada kecepatankendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak
digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian
pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman
dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

 Transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi


percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi
otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis.
Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat
kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin


meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil
mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis.
Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda
Vario.
 Transmisi semi-otomatis

Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi


percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan
sensor elektronik, prosesor danaktuator untuk memindahkan gigi percepatan atas
perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu
lintas didaerah perkotaan. Transmisi semi otomatis juga digunakan pada mobil-mobil
sport mewah seperti digunakan Porsche,Maserati, Ferrari yang kadang-kadang
ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.

You might also like