Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Sesuai Perpres No. 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun
2011, terdapat 5 kebijakan program prioritas. Pertama, pelaksanaan program
kesehatan preventif terpadu yang meliputi pemberian imunisasi dasar, penyediaan
akses sumber air bersih dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas, penurunan
tingkat kematian ibu, serta tingkat kematian bayi. Kedua, Revitalisasi progam KB
melalui peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB. Ketiga, peningkatan
sarana kesehatan melalui penyediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah
sakit berakreditasi internasional. Keempat, peningkatan ketersediaan dan
keterjangkauan obat terutama obat esensial generik. Kelima, Universal coverage
(cakupan pembiayaan kesehatan untuk semua penduduk). Sehingga
Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 210 juta jiwa, bila dibandingkan dengan
pelayanan kesehatan yang ada saat ini, tentunya belumlah cukup untuk
meningkatkan taraf kesehatan bangsa Indonesia. Banyak daerah yang memiliki
jumlah pelayanan kesehatan semisal rumah sakit yang minim. Banyak keluhan
mengenai jauhnya rumah sakit, mahalnya biaya pengobatan, belum lagi misalnya
harus kontrol ulang, biaya pengobatan akan semakin membengkak. Banyak orang
yang terhambat secara ekonomi, akhirnya memilih untuk kembali memilih dukun
dan “orang pintar” untuk berobat, atau bahkan, membiarkan saja penyakitnya.
Pola pikir kritis ini merupakan tindakan yang mendasari evidence-based practice
dunia nursing yang memerlukan proses pembuktian sebagaimana proses riset
ilmiah. Pola pikir tersebut bukan berarti mengharuskan setiap individu menjadi
peneliti/researcher.
Sebaliknya, sebagai landasan dalam praktek nursing sehari-hari.
Tujuan
Solusi
Standarisasi perawat yang akan mendirikan dan memberikan pelayanan
kesehatan tentunya menjadi salah satu yang harus dilakukan. Standarisasi ini
dapat dilakukan dalam dua cara, yang pertama mengukuhkan undang-undang
keperawatan, dan kedua adalah melakukan uji kompetensi perawat secara
nasional. Yang keduanya dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengukuhan Undang-Undang Keperawatan
Pengukuhan undang-undang keperawatan akan membuka jalan terang
mengenai bagaimana perawat harus melakukan praktik keperawatan, dan juga
bagaimana tata cara praktik keperawatan mandiri. Seperti kita ketahui, praktik
mandiri perawat seringkali sangat ramai dikunjungi, banyak faktor yang
mempengaruhi, salah satunya adalah pembiayaan. Konsumen tidak harus
mengeluarkan biaya lebih untuk perjalanan ke praktik mandiri perawat,
karena jarak tempuh yang cukup dekat dengan mereka, obat yang diberikan
juga obat yang biasanya disesuaikan dengan kemampuan masyarakat sekitar,
perawat mempunyai kewenangan tersendiri mengenai obat mana saja yang
boleh untuk diberikan, yaitu obat berlogo biru dan hijau. Pada konsumen
dengan pengobatan yang menurut peraturan harus ditangani oleh dokter,
perawat juga melakukan rujukan, rujukan dapat menuju rumah sakit, maupun
pelayanan kesehatan lain yang memadai. Peraturan yang ada saat ini, yaitu
undang-undang kesehatan, maupun peraturan menteri kesehatan belum dapat
menjadi sumberhukum yang utuh untuk mengatur segala hal mengenai
praktik keperawatan secara mandiri.
Peraturan yang jelas mengenai praktik mandiri perawat akan menjadi
solusi yang terbaik, dimana dengan adanya undang-undang khusus yang
mengatur tata cara pendirian praktik mandiri perawat di Indonesia, perawat
memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat yang berdasarkan undang-
undang, sehingga hak dan kewajiban perawat akan jelasserta dilindungi oleh
paying hukum. Hak dan kewajiban konsumen tentunya akan jelas, dan
terlindungi oleh hukum pula. Dengan adanya undang-undang yang khusus
mengatur mengenai keperawatan, termasuk praktik mandirinya akan
memudahkan banyak proses.
Perawat dituntut untuk memberikan pelayanan yang telah terstandar,
sesuai yang tertera pada undang-undang keperawatan, sehingga konsumen,
yang dalam hal ini adalah pasien akan memperoleh pelayanan yang sesuai
pula. Pelayanan kesehatan berupa preventif juga akan mudah untuk
dilakukan, dengan semakin brkembangnya praktik mandiri perawat akan
memudahkan pemerintah untuk melakukan program pencegahan penyakit
semisal demam berdarah. Banyak orang tidak mengetahui mengenai peran
dan fungsi perawat, perawat memiliki fungsi educator, yang dalam hal
pencegahan penyakit dapat dimaksimalkan fungsinya, dengan memberikan
edukasi atau pengetahuan pada masyarakat sekitar. Perawat yang ada di
masyarakat tentunya akan lebih mengetahui karakteristik masyarakat sekitar,
sehingga dapat menyarankan solusi terbaik untuk pencegahan penyakit di
masyarakat.
3. Bagian Akhir
Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan
a.
mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka mengikuti
ketentuan seperti dalam uraian artikel PKM-AI.
Daftar Riwayat Hidup (biodata atau b. curriculum vitae) peserta mencakup:
nama lengkap, •
tempat dan tanggal lahir, •
karya-karya ilmiah yang pernah dibuat, •
penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih. •
Lampiran jika diperlukan, seperti: foto/dukumentasi, data dan informasi lainnya
yang c.
mendukung isi tulisan.