You are on page 1of 1

2.

2 PURPOSIVE SAMPLING

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Purposive
sampling juga bisa berarti sampling yang menentukan target kelompok tertentu. Ketika
populasi yang diinginkan untuk penelitian ini adalah langka atau sangat sulit untuk
ditemukan dan diajak untuk menyelesaikan studi, purposive sampling mungkin adalah satu-
satunya pilihan.

Sebagai contoh, kita tertarik untuk mempelajari kecepatan pemrosesan kognitif orang paruh
baya yang menderita cedera kepala otak tertutup dalam kecelakaan mobil. Hal tersebut
akan menjadi populasi yang sulit untuk ditemukan.Contoh lain misalnya, pada penelitian
tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja.

Metode ini sangat sering digunakan di surat kabar dan majalah yang ingin membahas tujuan
atau topik tertentu. Lalu tim redaksi memilih beberapa orang untuk dijadikan sebagai
narasumber, jadi walaupun teknik ini termasuk teknik analisa random namun penetapan
sampel tetap terarah.

Teknik purposive sampling tersebut sangat sesuai dengan penelitian yang kami lakukan,
yakni berkaitan dengan penerapan konsep City Marketing di KKJS wilayah kecamatan
Labang. Tentu saja sampling hanya dilakukan pada pihak-pihak yang memiliki keterkaitan
dengan Suramadu itu sendiri. Pihak yang tidak berkepentingan tidak dijadikan sebagai
sampel. Hal ini jelas akan menghemat banyak waktu, tenaga dan biaya sehingga semua itu
bisa digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Dari hasil kajian dan studi literatur dari beberapa buku Tugas Akhir yang kami lakukan,
maka dapat diputuskan bahwa narasumber atau orang yang dapat dimintai tanggapan
berkenaan dengan pengembangan konsep City Marketing antara lain:

- Pemerintahan : Bappeko bagian fisik


- Akademis : dosen dan mahasiswa Tata Kota
- Masyarakat : masyarakat kecamatan labang
- Literatur : media dan buku TA

You might also like