Professional Documents
Culture Documents
Labirin secara umum adalah telinga dalam , tetapi secara khusus dapat diartikan
sebagai alat keseimbangan.
Setiap labirin terdiri dari 3 kanalis semi-sirkularis (kss), yaitu kanalis semi-
sirkularis horizontal (lateral), kanalis semi-sirkularis anterior (superior) dan
kanalis semi-sirkularis posterior (inferior). Selain 3 kanalis ini terdapat pula
utrikulus dan sakulus.
kuliah
0 Comments
Share37
anda pasti tahu la ya dengan telinga. telinga itu kan fungsinya untuk mendengar, baik itu
mendengar sesuatu yang baik maupun mendengar sesuatu yang buruk sekalipun. nah, di sini
aku akan memberikan materi tentang Anatomi Fisiologi Telinga. yang aku bahas di sini
meliputi anatomi telinga luar, anatomi telinga tengah, dan anatomi telinga dalam. materi ini
aku dapatkan di perkuliahan ku menggenai sistem Persepsi Sensori. langsung aja yah anda
baca postingan ku mengenai Anatomi Fisiologi Telinga di bawah ini.
tahukah anda bahwa setiap bagian dari telinga anda itu ada namanya?, aku juga kurang tau
namanya tuh di ambil dari mananya. mending kita bahas satu persatu aja yah anatomi fisiologi
telinga itu sendiri.
3. Membrana Tympani
4. Tulang-tulang Pendengaran
5. Cavum Tympani
Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga bila terjadi
infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis
6. Tuba Eustachius
7. Koklea
9. Vestibula
itulah nama-nama bagian dari telinga anda, kalau belum jelas silahkan anda cari lagi materi
tentang nama bagian-bagian yang terdapat pada telinga. . sekarang aku akan
mengklasifikasikan bagian-bagian telinga yang ku tuliskan di atas termasuk kedalam kategori
apa? apakah anatomi telinga luar, anatomi telinga tengah, atau anatomi telinga dalam?. aku
bahas satu persatu yah, mulai dari anatomi telinga luar dulu.
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus,
dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membrana
timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata.
Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali
lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan
gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan
meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat
dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan
menutup mulut. Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga
lateral mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga
medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada
membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa,
yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri
telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya
mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul
otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membrana timpani terletak
pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar
1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga tengah
merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah)
dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungan dengan beberapa sel berisi
udara di bagian mastoid tulang temporal.
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes. Osikuli
dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran
suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah, yang
memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela
oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke getaran suara.
Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes ditahan oleh yang
agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah
mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga
tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1mm
panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingah ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii
tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver
Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan
menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer.
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran
(koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis)
dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi.
Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi
posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan
mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organ ahir reseptor ini
distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.
Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua setengah
lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ Corti. Di
dalam lulang labirin, namun tidak sem-purna mengisinya,Labirin membranosa terendam
dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan
serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusun atas
utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan Corti. Labirin
membranosa memegang cairan yang dina¬makan endolimfe. Terdapat keseimbangan yang
sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam; banyak kelainan telinga
dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan gerakan
dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin
membranosa. Akibatnya terja¬di aktivitas elektris yang berjalan sepanjang cabang vesti-bular
nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-
sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan dihantarkan ke otak
oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akus-dk),
yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis
semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang
bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis
(nervus kranialis VII). Kanalis auditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan
darah ke batang otak.
tahukah anda bahwa suara yang bisa sampai ke telinga anda itu melalui berbagai proses atau
lebih kerennya di sebut dengan mekanisme pendengaran, mekanisme ini melalui 2 cara yaitu
dengan air condaction dan bone condaction. berikut proses dari mekanisme pendengaran.
Mekanisme Pendengaran
1. air condaction
Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar “kemudian” disalurkan ke lubang telinga
“kemudian” menuju gendang telinga “kemudian” gendang telinga bergetar untuk merespon
gelombang suara yang menghantamnya “kemudian” getaran ini mengakibatkan 3 tulang
pendengaran( malleus, stapes, incus ) yang sering disebut osikuli di telinga tengah begerak
“kemudian” secara mekanis getaran dari gendang telinga akan disalurkan menuju cairan yang
ada di koklea “kemudian” getaran yang sampai ke koklea akan menghasilkan gelombang
“kemudian” rambut sel di koklea bergerak “kemudian” gerakan ini merubah energy mekanik
menjadi energy elektrik ke saraf pendengaran (auditory nerve, saraf VIII ( saraf akustikus ))
“kemudian” menuju ke pusat pendengaran di otak bagian lobus temporal “kemudian”
menerjemahkan energy jadi suara yang dapat dikenal di otak “kemudian” hearing occurs.
2. bone condaction
Management
␣␣ Refer new cases non urgently for audiology and specialist review
cause
1. Peripheral
• Physiological (motion sickness)
• Benign paroxysmal positional vertigo
• Vestibular neuronitis
• Labyrinthitis
• Meniére disease
• Perilymph fistula
2. Central
• Brainstem TIA/infarct
• Posterior fossa tumors
• Multiple sclerosis
• Syringobulbia
• Arnold - Chiari deformity
• Temporal lobe epilepsy
• Basilar migraine
3. Other
• Cardiac, GI, psycogen, toxins, medications, anemia, hypotension