Professional Documents
Culture Documents
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin
otomotif. Umur dans e r v i c e yang diberikan oleh mobil atau traktor tergantung
pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar,
pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini
terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan
dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis
adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain
dari pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak
bocor dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang
bergerak.
Peralatan otomotif seperti mobil, truk, dan traktor biasanya membutuhkan 3 jenis
pelumas:
1. Relatif encer, mengalir bebas untuk motor.
2. Minyak yang agak kental untuk gigi transmisi dan bantalan (bearing).
3. Berbagai jenis yang mengalir lambat/berbentuk lembek yang dikenal sebagai
“grease” atau gemuk untuk bagian-bagian yang berputar lambat, seperti pompa
air,u n i v e r s a l joint dan sebagainya.
2. Motor diesel
a.Service-DG: Untuk motor yang tidak menghadapi masalah deposit sebagai
akibat dari bahan bakar, oli dan desain motor.
b.Service-DM : Operasi motor berat, menggunakan bahan bakar yang cenderung
menghasilkan deposit.
c.Service-DS : Operasi motor bakar sangat berat menggunakan bahan bakar yang
cenderung menghasilkan deposit.
“Grease” atau gemuk adalah campuran sabun (sabun metalic) dengan minyak
pelumas (mineral oil), dimana sabun berfungsi sebagai bahan pengental.
Klasifikasi gemuk, menurut jenis sabunnya adalah:
Gemuk-Ca : Penggunaannya secara umum, cocok pada suhu < 175 oF, dapat
menolak air, tetap pada suhu tinggi akan menjadi pelumas dan sabun.
Gemuk-Na : Cocok untuk penggunaan pada kecepatan dan suhu yang tinggi tidak
tahan air, baik untuk universal jointd a n wheel bearing.
Gemul-Al : Profil transparan, sangat adhesif, tahan air, cocok untuk gigi dengan
kecepatan tinggi.
Gemuk-campuran : Digunakan untuk pompa air, ball bearing dan sebagainya.
SISTEM PELUMASAN
Pengertian
•
Gesekan antara logam yang bersinaggungan tidak dapat dihilangkan sama sekali
tetapi dapat dikurangi dengan cara melapisi bagian yang bergesekan.
Tujuan
•
Untuk menurunkan gesekan, pelumasan itu sendiri berarti memisahkan dua
permukaan yang bergerak dengan memberikan selaput pelumas diantara dua permukaan
tersebut.
Fungsi
•
Untuk mengatasi terjadinya gesekan
•
Menyerap panas komponen
•
Membersihkan kotoran
•
Merapatkan kelonggaran
•
Meredam getaran dan kejutan pada sambungan karena gerakan tenaga
yang selalu berubah,seperti terjadi pada bantalan jalandan duduk,pin
piston,dan bushing poros nok
Macam-macam cara Sistem Pelumasan
Cara sistem pelumasan dibagi menjadi 4 bagian:
1. Sistem percik
Sistem ini memanfaatkan gerak putar engkol yang mana pada ujung engkol
diberi sendok (taji) yang berguna untuk mengambil pelumas sewaktu engkol
diatas,sistem ini biasanya digunakan pada motor bensin yang kecil mengingat
pelumasannya kurang sempurna.
2. Sistem tetes
Sistem ini dipakai pada saat melumasi batang pengungkit,batang
penekan,nokeas mengingat gerakan dari peralatan tersebut relatif lambat.
3. Sistem tekan
Sistem ini yang paling baik dari semua sistem yang ada,karena minyak
pelumas disalurkan ke bagian yang dilumasi dengan memakai pompa
sehinnga pelumasannya akan lebih merata dan sempurna.
4. Sistem celup
Sistem ini biasanya dipakai untuk melumasi poros enkol,bantalan,roda gigi
dan sebagainya.Syarat yang harus dipenuhi pada sistem ini adalah bagian
yang dilumasi harus tercelup pelumas.
Klassifikasi Minyak Pelumas
Pada umumnya pelumas dibagi menjadi empat macam jenis yang berdasarkan
dari material pelumas tersebut.
Pelumas Cair (Liquid Lubricant)
Pelumas yang mencair pada suatu suhu ruangan dengan kandungan-
kandungan yang dimiliki didalamnya berupa zat cair, pelumas tersebut bisa
dituangkan dari satu wadah ke wadah lain.Pelumas ini tidak mempunyai bentuk
melainkan akan mengisi bentuk wadahnya, contoh, semua jenis oli adalah
pelumas cair.
Pelumas yang semi padat (Semi solid Lubricant)
Pelumas semi padat ciri khasnya adalah, akan menjadi cair manakala suhu
naik, dan sebaliknya akan menjadi kental jika temperatur turun. Contohnya,
Gemuk (Grease).
Pelumas Padat (Solid Lubricant)
Pelumas padat seringkali berbentuk bubuk atau butiran-butiran.Umumnya
pelumas ini digunakan pada daerah yang sangat dingin dimana oli akan membeku,
dan pada tempat yang panas dimana oli akan terbakar.
Pelumas Gas (Gases)
Kedengarannya jenis pelumas ini asing bagi kita bahwa sebuah gas bisa
digunakan berfungsi sebagai pelumas, ingat bahwa tujuan utama pelumas adalah
untuk memisahkan dua buah benda yang berhadapan dan bergerak, contoh yang
sering kita lihat adalah pada kunci impact, disamping gas sebagai pengatur tenaga
sebenarnya gas sebagai pemisah gigi didalam kunci impact tersebut.
•
Gangguan-gangguan pada sistem pelumasan:
Oli kurang,akibatnya mesin cepat panas dan cepat mati
Oli sudah terlalu lama,akibatnya mesin cepat panas dan cepat aus
Oli terlalu kental,akibatnya celah-celah mesin yang semoit tidak dapat
terjangkau system pelumasan,sehingga menyebabkan mesin rusak
lainnya dapat mengalami hambatan yang besar karena gesekan permukaan. Karena hal tersebut,
fungsi pelumas menjadi sangat penting. Dengan pelumasan dapat dihindari kontak langsung dari
dua bagian logam mesin yang bergesekan.Pada Gambar 2.15 diperlihatkan pelumasan poros
dengan bantalannya. Komponen- komponen mesin akan terselimuti oleh lapisan pelumas
sehingga antara bagian satu dan lainnya seperti tidak bersentuan. Kondisi akan menimbulkan
gaya gesek yang kecil antara komponen mesin. Secara garis besar fungsi pelumasan adalah
sebagai berikut:
proses pelumasan pada waktu operasi mesin sehingga komponen-komponen mesin terlumasi
semua, pelumas harus disirkulasikan. Sistem yang menjamin keberlangsungan proses pelumasan
Bagian-bagian yang bergerak dalam mesin dilumasi dengan empat macam cara yaitu
dengan cara percikan(splash ), tekanan (force feed), gabungan dari percikan serta tekanan, yang
terakhir adalah pelumasan campur bahan bakar dengan pelumas (patrol lubrication).
1. Sistem percikan. Minyak lumas akan terbawa oleh batang spoon atau dipper
pada waktu pistonbergerak ke bawah kemudian pelumas dipercikkan oleh
ujung bagian bawahc onnectingrod kepada dinding silinder dan bearing. Konstruksi sistem
percikan cukup sederhana,tetapi kendalanya ialah bahwa minyak lumas sangat sulit melalui
celah-celah yang sempit. Oleh karenanya sistem ini sekarang jarang sekali digunakan. gambar
2.16
2. Sistem penyaluran paksa. Mesin yang kompleks terutama pada multisilinder mempunyai banyak
bagianbagianyang sempit dan jauh dari jangkauan tangki pelumas. Padahal semua
komponentersebut harus dilumasi, untuk itu diperlukan sistem pelumasan yang
cukup untuk sampai ke bagian-bagian yang harus dilumasi dengan tekanan tertentu.Minyak
pelumas terkumpul dalam karter dihisap oleh pompa minyak melalui saringanminyak. Dari sini
minyak disalurkan ke bagian- bagian mesin melalui lubang-lubangminyak yang terdapat pada
blok silinder, poros engkol dan sebagainya. Sesudah minyakmelakukan pelumasan pada bagian-
sistem ini bahwa semua bagian-bagian pada mesin dapat dilumasi dengan baik. Kerugiannya jika
3. Sistem kombinasi percikan dan tekanan. Dalam sistem ini dipergunakan kedua
sistem, sistem percikan dan tekanan.
Sistem campuran bahan bakar pelumas. Sistem ini dipakai pada motor dua langkah (2
tak). Pelumas dan bahan bakardengan komposisi campuran kurang lebih 1: 30 sampai 1 :50 akan
berfungsi sebagipelumas dan sekaligus perapatan antara silinder dan piston pada waktu mesin
bekerja.Kerugiannya adalah pelumas ikut terbakar sehingga metode ini sangat boros pelumas
4.9 Pelumasan
Didalam sebuah mesin bensin banyak di dominasi oleh elemen-elemen yang bergerak,
maka akibat dari gerakan-gerakan akan menimbulkan gesekan yang mengakibatkan timbulnya
akan terganggu dan elemennya tidak akan bertahan lama. Fungsi dari minyak pelumas :
Menyerap panas yang timbul akibat gesekan, memberikan dan membuang partikel yang timbul
akibat gesekan, meredam suara dan kejutan antara bantalan dan bidang lainnya, membantu
menutup celah antara piston dan dinding silinder bagian dalam, mengurangi terjadinya korosi
pelumasan adalah :
a.Viskositas. Kekentalan minyak pelumas harus sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk mencegah
membuka indeks viskositas tinggi bila perubahan viskositasnya rendah dan begitu pula
sebaliknya.
c.Stabilitas. Stabilitas pada temperatur tinggi beberapa minyak pelumas akan berubah susunan
kimianya, sehingga akan menimbulkan endapan yang akan mengakibatkan cincin piston melekat
pada alurnya.
d.Kelumasa Minyak pelumas harus mempunyai sifat melumasi sebaik mungkin, yaitu dapat
e.Titik Nyala (Flash Point). Minyak pelumas harus mempunyai titik nyala
tinggi agar tidak mudah terbakar dan tidak mudah menguap.
4.9.1 Jenis Minyak Pelumas
Jenis minyak pelumas dibedakan menurut klasifikasi kekentalan dan
kualitas.
a. Klasifikasi Kekentala Kekentalan menunjukkan ketebalan atau kemampuan menahan aliran suatu
cairan. Oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika dingin, tetapi masing-masing
kecenderungan tersebut tidak sama untuk semua oli. Ada tingkat permulaan besar (kental) dan
ada yang dibuat encer (tingkat kekentalannya rendah). Kekentalan dari oli dinyatakan dengan
angka yang disebut indeks kekentalan (menunjukkan kekentalan). Indeknya rendah maka olinya
encer atau indeknya tinggi olinya kental. Suatu badan internasional SAE (Society of
menentukan temperatur yang sesuai dimana oli dimana oli tersebut dapat digunakan, tapi
memilih oli harus hati-hati, tidak hanya yang sesuai dengan temperatur setempat juga kondisi
b. Klasifikasi Kualitas. Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American
Petroleum Institute). Klasifikasi API biasanya tercantum pada masing-masing kemasan oli
mesin, untuk menambahkan tingkatan SAE sehingga pemilihannya akan lebih mudah bila dilihat